Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BOTANI FARMASI

“ANGIOSPERMAE”

Disusun oleh:

Atharia Refi K. N 260110160102

Lutfhi Hargo Siwi 260110160103

Rizqa Nurul Aulia 260110160104

Hanun Nabila 260110160105

Lupita Churry Aini 260110160107

Stefanny Agnes Salim 260110160108

Katherine Agustia. T 260110160109

Sarah Syafira 260110160110


Hilma Awalia R. 260110160111

Asri Savitri 260110160112

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2017
ANGIOSPERMAE
A. Pengertian
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang
berarti bunga dan spermae yang berarti tumbuhan berbiji, jadi Angiospermae
adalah tumbuhan berbiji yang tertutup tertutup. Mengapa dikatakan tumbuhan
berbiji tertutup, karena bijinya selalu diselubungi oleh suatu badan yang
berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah. Kemudian
bakal buah beserta bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi buah
dan bakal biji yang telah menjadi biji tetap terdapat di dalamnya. Tumbuhan
biji tertutup memiliki jumlah spesies lebih banyak dibandingkan dengan
tumbuhan berbiji terbuka, karena anggota Angiospermae mencakup sekitar
300 famili dan lebih dari 250.000 spesies. Tumbuhan ini banyak ditemukan di
semua daratan dunia ini. Ada banyak factor yang menentukan sehingga
angiospermae terdapat di mana-mana. Di antaranya adalah,
 mampu beadaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan
 membentuk buah, bunga dan biji.

Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan berbunga)


yang merupakan 80% tumbuhan saat ini. Divisi ini dibedakan atas 2 kelas
yaitu tumbuhan monokotil/ magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan
tumbuhan dikotil/ liliopsida (sekitar 170.000 spesies). Tumbuhan dikotil dan
monokotil dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji (jumlah
kotiledon), struktur bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan
struktur akar.

Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan
tumbuhan berbiji terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada
bijinya yang tersusun oleh keping lembaga (kotyledon). Keping lembaga
pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok tumbuhan, yaitu
tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji
berkeping dua (Dicotyledonae).
B. Ciri-ciri angiospermae
Angiospermae memiliki ciri utama yaitu, bakal bijinya berada di dalam
megasporofil yang termodifikasi menjadi daun buah (karpel) sehingga serbuk
sari harus menembus jaringan daun buah untuk mencapai bakal biji dan
membuahi ovum. Pada umumnya daun dan buah berdaging tebal, misalnya
pada manga, jeruk, dan semangka. Pada kacang-kacangan, misalnya buncis,
kapri, kacang panjang daun buah berupa kulit polong yang tipis. Daun buah
berfungsi melindungi biji agar tidak kekeringan pada saat mengalami
dormansi (tidak aktif). Dormansi yang dimaksud di sini adalah, Dormansi
yaitu peristiwa dimana benih mengalami masa istirahat (Dorman). Dormansi
benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda perkecambahannya,
hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan
proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada embryo.
Biji yang telah masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi
klimatik dan tempat tumbuh yang sesuai untuk dapat mematahkan dormansi
dan memulai proses perkecambahannya (Elisa, 2009).
Tubuh dan ukuran angiospermae memiliki bentuk dan ukuran yang
bervariasi. Ada yang berupa tumbuhan berbunga terkecil berdiameter
sekitar 2 mm, misalnya wolffia, hingga pohon raksasa dengan tinggi lebih
dari 100 m, misalnya pohon gom. Tubuh Angiospermae terdiri dari akar,
batang, daun dan bunga. Akarnya ada yang serabut da nada pula yang
tunggang, ada batang yang berkambium serta ada pula yang tidak memiliki
cambium. Angiospermae memiliki pembuluh xilem yang diperkuat oleh serat
dengan dinding sel tebal dan berlignin. Sedangkan daunnya juga mempunyai
beberapa tipe daun antara lain, lurus, menyirip dan menjari.

Ciri Khusus Angiospermae


Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain
berdasarkan apomorfi (ciri-ciri terwariskan) yang khas dikembangkan oleh
kelompok ini. Kebanyakan ciri-ciri ini terletak pada bagian reproduktif.
Berikut adalah ciri-ciri tersebut:
 Bunga
Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji
yang dimiliki tumbuhan ini dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan
ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya, memiliki bentuk dan
susunan urat daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit,
ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari,
melengkung, ataupun sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan secara
generatif berupa bunga. Macam-macam bunga, diantaranya:
1) Bunga lengkap
Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga
tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga,
benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar, melati
(Jasminum sambac), dan bunga sepatu.
2) Bunga tidak lengkap
Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga.
Contohnya adalah bunga tanaman rumput-rumputan yang tidak
memiliki mahkota bunga.
3) Bunga sempurna
Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus,
selain itu juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya
adalah bunga sepatu.
4) Bunga tidak sempurna
Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau
hanya memiliki putik saja, selain itu juga memiliki bagian-bagian
bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa,
jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa
disebut juga sebagai bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki
putik saja biasa disebut sebagai bunga betina.
Gambar 2.1 Struktur bunga

 Benang sari
Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi
serupa pada tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari telah
berevolusi untuk dapat beradaptasi denganpenyerbuk dan untuk
mencegah pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini juga memperluas
jangkauan ruang hidupnya.
 Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi
Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan
hanya terdiri dari tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu
antara penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai organ betina,
dan pembuahan. Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut
biasanya 12-24 jam. Pada Gymnospermae waktu yang diperlukan untuk
hal tersebut dapat mencapai setahun.
 Karpela menutup rapat bakal biji
Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum,
sehingga mencegah pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan
dikontrol oleh putik untuk membuahi sel telur (ovum). Setelah
pembuahan, karpela dan beberapa jaringan di sekitarnya juga akan
berkembang menjadi buah. Buah berfungsi adaptif dengan melindungi
biji dari perkecambahan yang tidak diinginkan dan membantu proses
penyebaran ke wilayah yang lebih luas.
 Ukuran gametofit betina sangat tereduksi
Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat
berkurang menjadi hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji.
Ukuran yang mengecil ini membantu mempercepat perkembangan hidup
tumbuhan. Hanya kelompok Angiospermae yang memiliki perilaku
semusim dalam proses kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat
mudah menjelajah lungkang yang jauh lebih luas.
 Endosperma
Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang
sangat mendukung adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah
dengan cadangan makanan dalam perkembangannya. Endosperma secara
fisiologis juga memperkuat daya serap biji akan hara yang diperlukan
tumbuhan muda dalam perkembangannya.

C. Daur Hidup Angiospermae


Tumbuhan berbunga yang sering kita temui sehari-hari merupakan generasi
gametofit (2n) yang dominan. Seperti pada gymnospermae, generasi
gametofit pada Angiospermae juga mengalami reduksi. Angiospermae
bersifat herospora. Bunga sporofit akan menghasilkan megaspore dan
mikrospora.
Siklus hidup Angiospermae adalah sebagai berikut:
1) Bunga pada sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya
terdapat sel induk mikrospora (2n)
2) Sel induk mikrospora (2n) mengalami pembelahan secara meiosis
menghasilkan mikrospora yang haploid (n)
3) Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan
gametofit jantan berupa butir serbuk sari yang haploid (n)
4) Pada bakal biji terdapat sel induk megaspore (2n). sel induk
megaspore membelah secara meiosis menghasilkan empat sel
megaspore (n). namun, hanya satu sel megaspore yang hidup,
sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi (mati)
5) Megaspore yang hidup akan membentuk gametofit betina (sel
kandung lembaga atau sel kantung embrio). Inti kandung lembaga
membelah secata mitosis tiga kali berturut-turut. Pembelahan inti
tersebut tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma, disebut
kariokinesis. Dari kariokinesis dihasilkan delapan inti (nucleus) yang
akan tumbuh menjadi satu ovum (n), dua sinergid (n), tiga antipoda
(n), dan dua inti polar yang bersatu disebut Inti Kandung Lembaga
Sekunder (2n).
6) Bila terjadi penyerbukan, serbuk sari (n) akan berkecambah
membentuk buluh (tabung) serbuk sari yang intinya akan mengalami
kariokinesis dan menghasilkan dua inti, yaitu satu inti generatif (n)
dan satu inti vegetatif (n) membelah lagi secara kariokinesis sehingga
;menghasilkan dua inti, yaitu sati inti sperma I (n) dan satu inti sperma
II (n).

Gambar 2.2 Siklus hidup Angiospermae


http://boniephoel.wordpress.com/2011/02/15/spermathophyta-tumbuhan-
berbiji/

7) Setelah pembuluh serbuk sari sampai di mikropil, inti vegetatif


mengalami degenerasi. Inti sperma I (n) membuahi ovum (n) dan
menghasilkan zygot (2n). Inti sperma II (n) membuahi inti kandung
lembaga sekunder (2n) dan menghasilkan endosperma (3n).
pembuahan dada Angiospermae disebut pembuahan ganda.
8) Zygot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n)
berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Endosperma (3n)
berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio. Struktur yang
meliputi embrio, endosperma dan selaput biji, disebut biji. Ketika biji
tumbuh menjadi biji, ovarium akan berkembang menjadi buah yang
melindungi biji dan membantu pemencarannya. Bila biji jatuh ke
tempat yang sesuai maka akan timbuh menjadi sporofit baru.

D. Pembagian Angiospermae
a. Dicotyledoneae (Magnoliopsida)
Tumbuhan anggota kelas dikotil mempunyai ciri-ciri umum, terutama saat
biji berkecambah, biji mempunyai dua daun lembaga yang terbelah
menjadi dua bagian. Ciri lainnya adalah bagian-bagian bunga berkelipatan
2, 4, atau 5. Daunnya tunggal atau majemuk dan mempunyai tulang daun
menjari atau menyirip. Tumbuhan dikotil mempunyai sistem akar
tunggang, dapat berupa tumbuhan semak, herba, atau pohon. Batang
bercabang dengan buku-buku dan ruas-ruas tidak jelas. Batang dan akar
tumbuhan dikotil berkambium (di antara xilem dan floem), sehingga
mengalami pertumbuhan sekunder (tumbuh membesar).
Dicotyledoneae (tumbuhan dikotil) memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai
berikut.
 Keping biji berbelah dua.
 Berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral
terbuka (antara xilem dengan floem terdapat kambium). Sementara
berkas vaskuler pada akar bertipe radial (letak xilem dan floem di
dalam batang tersusun melingkar dengan kedudukan xilem di sebelah
dalam dan floem di sebelah luarnya).
 Batang dan akar memiliki kambium sehingga terjadi pertumbuhan
sekunder dan dapat tumbuh membesar.
 Batang bercabang-cabang dengan ruas batang yang tidak jelas.
 Berakar tunggang yang bercabang-cabang.
 Tidak memiliki pelindung ujung akar (koleoriza) dan pelindang ujung
batang (koleoptil).
 Berdaun tunggal atau majemuk, dengan urat daun menyirip atau
menjari, dan umumnya tidak berpelepah.
 Bagian bunga (kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari)
berjumlah 4 atau 5, atau kelipatannya.

Berikut contoh famili dalam suatu ordo pada kelas Dicotyledoneae


(Magnoliopsida) serta contoh tumbuhannya.

1) Ordo Casuarinales
Famili Casuarinaceae
Casuarinaceae berbentuk pohon, berumah satu atau dua, memiliki
ranting jarum yang hijau dengan sendi antar-ruas yang beralur. Daun
Casuarinaceae tereduksi (kecil), bunga dalam bulir berbentuk kerucut,
dan buah bongkol berbentuk kerucut. Terdapat sekitar 70 spesies
Casuarinaceae. Contohnya Casuarina equisetifolia (cemara laut,
banyak tumbuh di pantai berpasir) dan Casuarina junghuhniana
(cemara gunung).
2) Ordo Capparales
Famili Capparaceae
Capparaceae berbentuk perdu, pohon, atau liana berkayu. Daunnya
tunggal atau majemuk menjari, dan berukuran kecil. Buah berbentuk
kapsul memanjang (disebut buah buni). Contohnya Gynandropsis
speciosa dan Capparis spinosa.
3) Ordo Malvales
Famili Malvaceac
Malvaceae berbentuk perdu atau pohon. Daunnya tunggal, menjari
atau berurat daun menjari di bagian pangkal. Bunganya memiliki 5
daun kelopak dan 5 daun mahkota, berkelamin dua, benang sari
banyak, tangkai sari bersatu dan tangkai putik berada di atasnya.
Contohnya kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), kapas
(Gossypium sp.), dan Abutilon sp.
4) Ordo Myrtales
Famili Myrtaceae
Myrtaceae berbentuk pohon atau perdu. Daunnya tampak selalu hijau
dan beraroma jika diremas. Contohnya Eucalyptus dan Eugenia
caryophyllus (cengkih).
5) Ordo Fabales
Famili Leguminosae (Fabaceae)
Leguminosae berbentuk perdu atau pohon, ada pula yang memanjat.
Leguminosae memiliki daun buah memanjang yang akan berkembang
menjadi polong (legum). Sebagian besar Leguminosae memiliki
bintil-bintil pada akar yang merupakan bentuk simbiosis dengan
bakteri penambat nitrogen (Rhizobium sp.). Leguminosae terdiri atas
tiga subfamili, yaitu Mimosoideae, Caesalpinioideae, dan
Papilionoideae (Faboideae). Contoh Mimosoideae, yaitu Mimosa
pudica (putri malu) dan Leucaena leucocephala (petai cina). Contoh
Caesalpineae, yaitu Caesalpinia pulcherrima (bunga merak) dan
Delonix regia (flamboyan). Contoh Papilionoideae (berbunga bentuk
kupu-kupu), yaitu Arachis hypogaea (kacang tanah) dan Crotalaria
juncea (orok-orok).
6) Ordo Gentianales
Famili Apocynaceae
Apocynaceae berbentuk pohon, perdu, atau liana berkayu. Batangnya
bergetah putih. Pada umumnya memiliki bunga dengan warna
mencolok, berukuran besar, dan berbau harum. Contohnya
Catharanthus roseus (tapak dara) dan Allamanda cathartica
(alamanda).
Famili Compositae (Asteraceae)
Compositae berbentuk perdu atau pohon. Bunganya memiliki bonggol
berbentuk tabung. Contohnya Lactuca sativa (selada) dan
Chrysanthemum.
7) Ordo Piperales
Famili Piperaceae
Piperaceae berbentuk perdu atau semak, ada yang memanjat dengan
akar lekat. Daun memiliki bau aromatik atau rasa pedas. Contohnya
Piper betle (sirih) dan Piper nigrum (lada).
8) Ordo Rosales
Famili Rosaceae
Rosaceae merupakan kelompok mawar, berbentuk semak namun ada
pula yang memanjat, berkayu, berduri tempel atau tidak berduri.
Contohnya Rosa hybrida (mawar) dan Malus sylvestris (apel).
9) Ordo Solanales
Famili Solanaceae
Solanaceae merupakan kelompok terong-terongan. Berbentuk perdu
atau semak basah. Bunganya berbentuk terompet. Contohnya Datura
metel (kecubung) dan Solanum lycopersicum (tomat).
10) Ordo Magnoliales
Famili Magnoliaceae
Magnoliaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun tunggal dan pada
saat rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin pada ranting.
Kelopak dan mahkota tidak selalu dapat dibedakan dengan jelas.
Contohnya Michelia champaca (cempaka atau kantil).
11) Ordo Caryophyllales
Famili Nyctaginaceae
Nyctaginaceae berbentuk pohon, perdu, atau memanjat; berdaun
tunggal; ada yang memiliki daun pelindung berwarna hijau atau
berwarna lain. Contohnya Bougainvillea spectabilis dan Mirabilis
jalapa (bunga pukul empat).
12) Ordo Nymphaeales
Familia Nymphaeaceae
Nymphaeaceae merupakan tumbuhan air atau rawa. Daun tenggelam
atau mengapung. Contohnya Nymphaea nouchali (teratai kecil) dan
Nelumbium nelumbo (teratai besar).
13) Ordo Sapindales
Famili Rutaceae
Rutaceae berbentuk pohon atau perdu. Daun memiliki kelenjar
minyak. Contohnya Citrus maxima (jeruk Bali) dan Murraya
paniculata (kemuning).

b. Monocotyledoneae (Liliopsida)
Ciri umum tumbuhan monokotil adalah bijinya mempunyai satu daun
lembaga yang berfungsi untuk menyerap zat makanan dari endosperma
pada saat biji berkecambah. Ciri lainnya adalah bunganya memiliki
bagian-bagian yang jumlahnya berkelipatan 3. Daunnya tunggal dan
mempunyai tulang daun sejajar atau melengkung. Tumbuhan monokotil
mempunyai sistem akar serabut. Sebagian besar berbatang basah, tetapi
beberapa anggota yang lain merupakan tumbuhan berkayu. Batang tidak
bercabang, mempunyai buku-buku dan ruas-ruas yang jelas. Batang dan
akar tumbuhan monokotil tidak berkambium, sehingga tidak mengalami
pertumbuhan sekunder.
Monocotyledoneae (tumbuhan monokotil) memiliki beberapa ciri, yaitu
sebagai berikut.
- Keping biji tunggal atau satu.
- Berkas vaskuler (pembuluh angkut) pada batang bertipe kolateral
tertutup (antara xilem dengan floem tidak terdapat kambium). Letak
xilem dan floem tersebar atau tidak teratur.
- Pada umumnya batang dan akar tidak memiliki kambium sehingga
tidak terjadi pertumbuhan sekunder dan tidak tumbuh membesar.
Namun, ada pula tumbuhan monokotil yang berkambium, misalnya
sisal (Agave sisalana).
- Pada umumnya batang tidak bercabang, memiliki rambut rambut
halus, dan ruas-ruas pada batang tampak jelas.
- Berakar serabut.
- Ujung akar dilindungi oleh koleoriza dan ujung batang dilindungi
oleh koleoptil.
- Pada umumnya berdaun tunggal, kecuali pada kelompok palem. Urat
daun sejajar atau melengkung dan berpelepah daun.
- Bagian bunga (kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari)
berjumlah tiga atau kelipatan tiga.

Berikut contoh famili dalam suatu ordo pada kelas Monocotyledoneae


(Liliopsida) serta contoh tumbuhannya.

1) Ordo Liliales
Famili Liliaceae
Liliaceae merupakan semak basah, ada yang memanjat; memiliki akar
rimpang, umbi atau umbi lapis. Contohnya Lilium regale (bunga lili)
dan bunga tulip.
2) Ordo Asparagales
Famili Amaryllidaceae
Amaryllidaceae merupakan semak basah menahun. Memiliki umbi,
umbi lapis, atau akar rimpang. Contohnya Polianthes tuberosa (bunga
sedap malam) dan Zephyranthes rosea (kembang cokelat).
Famili Orchidaceae
Orchidaceae merupakan kelompok anggrek yang merupakan
tumbuhan semak menahun. Sebagian Orchidaceae hidup epifit,
memiliki akar rimpang, dan memiliki daun berdaging. Contohnya
Vanda tricolor dan Spathoglottis plicata (anggrek tanah).
3) Ordo Arecales
Famili Palmae (Arecaceae)
Palmae berbentuk pohon atau memanjat. Pada batang terdapat bekas
daun berbentuk cincin. Daun Palmae menyirip atau berbentuk kipas,
dengan pangkal pelepah daun yang melebar. Contohnya Metroxylon
sagu (sagu) dan Cocos nucifera (kelapa).
4) Ordo Poales
Famili Gramineae (Poaceae)
Gramineae merupakan kelompok rumput-rumputan. Gramineae
memiliki batang silindris, agak pipih, persegi, dan berongga; berdaun
tunggal dan berpelepah; dan bunga tersusun dalam bulir, berbiji satu,
dan batang berbuku-buku. Contohnya Imperata cylindrica (alang-
alang) dan Oryza sativa (padi).
Famili Bromeliaceae
Bromeliaceae termasuk kelompok nanas-nanasan yang berbentuk
semak basah. Contohnya Ananas comosus (nenas).
5) Ordo Zingiberales
Famili Musaceae
Musaceae merupakan kelompok pisang-pisangan. Musaceae memiliki
bentuk semak atau pohon, berbatang semu yang terdiri atas pelepah
daun; anak tulang daun menyirip; dan bunga membehtuk karangan.
Contohnya Musa paradisiaca (pisang).
Famili Zingiberaceae
Zingiberaceae merupakan kelompok jahe-jahean. Zingiberaceae
berbentuk semak basah menahun, memiliki batang tegak dengan daun
berpelepah yang memeluk batang. Contohnya Zingiber officinale
(jahe) dan Alpinia galanga (lengkuas).
6) Ordo Caryophyllales
Famili Cactaceae
Cactaceae merupakan kelompok kaktus, memiliki batang yang
menyimpan air (sukulen). Daunnya kecil, berbentuk sisik (rambut)
atau berbentuk duri tempel. Contohnya Opuntia elatior (buahnya
dapat dimakan).
7) Ordo Pandanales
Famili Pandanaceae
Pandanaceae berbentuk pohon, perdu, atau semak. Daun Pandanaceae
terkumpul rapat dan bertulang daun sejajar. Daun yang rontok
meninggalkan bekas berbentuk cincin pada batangnya. Contohnya
Pandanus tectorius (pandan).

Klasifikasi Angiospermae sistem terbaru, yaitu sistem APG III


(Angiosperm Phylogeny Group III) tahun 2009, mengelompokkan
Angiospermae berdasarkan filogenetik (huhungan kekerabatan
evolusioner). Angiospermae dikelompokkan menjadi beberapa klad
(clade). Klad adalah suatu kelompok taksonomi yang anggotanya
merupakan tumbuhan-tumbuhan dengan leluhur yang sama. Sistem
klasifikasi ini telah memindahkan beberapa tumbuhan anggota kelompok
monokotil ke dalam kelompok tumbuhan dikotil, misalnya Hydatellaceae
dari kelompok Poales, sekarang dianggap lebih dekat kekerabatannya
dengan Nymphaeales.
Daftar Pustaka

Budi. 2016. Klasifikasi Angiospermae. Tersedia online di


http://www.sridianti.com/klasifikasi-angiospermae.html (diakses pada tanggal 22
Mei 2017)

Anda mungkin juga menyukai