Anda di halaman 1dari 7

A.

Rodhophyta (Alga Merah)

Alga merah (Rhodophyta) merupakan tumbuhan tingkat rendah yang

umumnya tumbuh melekat pada substrat tertentu seperti pada karang, lumpur,

pasir, batu dan benda keras lainnya. Salah satunya melekat pada mangrove yang

merupakan kawasan bernutrisi tinggi (Ghazali et al., 2018).

Divisi :Thallophyta
Kelas :Rhodophyceae
Ordo :Nemalionales
Famili :Galaxauraceae
Genus :Galaxaura
Spesies :Galaxaura rugosa

Divisi :Thallophyta
Kelas :Rhodophyceae
Ordo :Gelidiales
Famili :Gelidiaceae
Genus :Gelidium
Spesies :Gelidium sp

Divisi :Thallophyta
Kelas :Rhodophyceae
Ordo :Gelidiales
Famili :Gracilariaceae
Genus :Gracilaria
Spesies :Gracilaria sp
a. Ciri-ciri

 Mengandung kloroplas berisi fikoeretrin lebih banyak dibandingkan

klorofil, ada karotenoid, sedikit fikosianin.

 Kebanyakan hidup di air laut, yaitu laut dalam yang hanya dapat dicapai

oleh cahaya bergelombang pendek. Hidup sebagai bentos, melekat pada

substrat dengan benang/cakram pelekat.

 Bersifat autotrof, tetapi ada yang heterotrof. Yang heterotrof tidak

berkromatofora dan hidup sebagai parasit pada ganggang lain.

 Hasil asimilasi berupa tepung floridae (mirip glikogen) dan floridosida

(senyawa gliserin dan galaktosa) serta tetes minyak. Kadang terdapat

pirenoid.

 Dinding sel ganggang merah terdiri atas selulosa (sebelah dalam) dan pektin

berlendir (sebelah luar).

 Bentuk talus beranekaragam dengan jaringan tubuh yang belum bersifat

parenkim tetapi hanya berupa plektenkim.

 Reproduksi aseksual dengan spora, dan seksual dengan cara oogami. Spora

atau gamet tidak berflagel, jadi tidak dapat bergerak aktif.

b. Reproduksi Alga Merah

 Seksual

Reproduksi seksual terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada

ujung-ujung cabang talus. Anteridium menghasilkan gamet jantan yang

disebut spermatium. Gametangium betina disebut karpogonium yang

terdapat pada ujung cabang lain. Karpogonium terdiri dari satu sel panjang.
Bagian karpogonium bawah membesar seperti botol, sedangkan bagian

atasnya membentuk gada atau benang dan dinamakan trikogen. Inti sel telur

terdapat di bagian bawah yang membesar seperti botol. Spermatium

mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara pasif).

Spermatium kemudian melekat pada trikogen. Setelah dinding perlekatan

terlarut, seluruh protoplasma spermatium masuk dalam karpogonium.

Setelah terjadi pembuahan, terbentuklah sumbat di bagian bawah

karpogonium.

 Aseksual

Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetraspora

akan menjadi gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium

jantan dan betina akan bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit

kemudian menghasilkan tetraspora.

c. Habitat

Alga merah (Rhodophyta) merupakan organisme yang hidup di tempat

yang lembab terutama pada perairan, baik air laut maupun darat, termasuk di

hutan mangrove. Alga merah mampu memanfaatkan akar dan batang mangrove

sebagai substrat. Hutan mangrove merupakan salah satu habitat yang ditempati

oleh alga. Alga dapat menempel pada akar dan batang mangrove atau pada

bendabenda lainnya.

B. Chlorophyta (Alga Hijau)

Chlorophyta merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan karena

sebagian besar fitoplankton (bersel satu dan motil) merupakan anggota


chlorophyta yang memiliki pigmen klorofil sehingga efektif untuk melakukan

fotosintesis. Alga hijau mengandung klorofil a dan b serta pigmen karoten yang

menghasilkan warna berbeda- beda (antara warna hijau hingga hijau kekuningan).

Didalam kloroplas terdapat pirenoid yaitu butir protein pembentuk pati (Fauziah

dan Laily, 2015).

Kingdom :Plantae
Divisi :Thallophyta
Classis :Chlorophyceae
Ordo :Ulvales
Family :Ulvaceae
Genus :Ulva
Spesies :Ulva lactuca L

Kingdom :Plantae
Devisi :Cholophyta
Ordo :Bryopsidales
Family :Halimedaceae
Genus :Halimeda
Species :Halimeda micronesica

Kingdom :Plantae
Divisi :Chlorophyta
Class :Ulvophyceae
Order :Cladophorales
Family :Siphonocladaceae
Genus :Boergesenia
a. Ciri-ciri

 Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni

 Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang

menyerupai tumbuhan tinggi

 Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok,

busa, jala, atau bintang. Di dalam kloroplas terdapat ribosom dan DNA.

Selain itu terdapat pirenoid sebagai tempat penyimpanan hasil asimilasi

yang berupa tepung dan lemak. Organel lainnya adalah badan Golgi,

mitokondria, dan retikulum endo-plasma

 Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik

mata merah)

 Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil

 Vakuola kontraktil berfungsi sebagai alat osmoregulasi.

 Inti sel alga hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang

demikian disebut eukarion

 Pada alga hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.

b. Reproduksi Alga Hijau

 Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya

zigospora. Zigospora tidak mempunyai alat gerak.

 Aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora yang dapat

bergerak atau berpindah tempat. Zoospora berbentuk seperti buah pir yang

memiliki dua sampai empat bulu cambuk, vakuola kontraktil dan satu bintik

mata berwarna merah (stigma).


c. Habitat

Alga hijau memiliki anggota lebih dari 7.000 spesies. Sebagian besar alga

hijau merupakan organisme akuatik, tapi beberapa jenis hidup di lingkungan

yang lembap, seperti tanah, permukaan batu, dan batang pohon. Sebagai

organisme akuatik, alga hijau umumnya hidup di air tawar atau ditanah yang

lembap. Beberapa alga hijau ini menempel pada substrat berbatu di dasar laut

dangkal. Bahkan, ada yang hidup bersimbiosis mutualisme dengan jamur

membentuk lumut kerak.


DAFTAR PUSTAKA

Fauziah, S.M. dan Laily, A.N., 2015, Identifikasi Mikroalga dari Divisi
Chlorophyta di Waduk Sumber Air Jaya Dusun Krebet Kecamatan
Bululawang Kabupaten Malang, Jurnal BIOEDUKASI, 8(1): 20-22
Ghazali, M., Husna, H. dan Sukiman, 2018, Diversitas dan Karakteristik Alga
Merah (Rhodophyta) pada Akar Mangrove di Teluk Serewe Kabupaten
Lombok Timur, Jurnal Biologi Tropis, 18(1): 80-90
Ghazali, M., Rahmawati, R., Astuti, S.P dan Sukiman, 2018, Jenis Alga Merah
(Rhodophyta) pada Ekosistem Hutan Mangrove Di Dusun Ekas,
Kabupaten Lombok Timur, Jurnal Fish Scientiae, 8(1): 1-8

Anda mungkin juga menyukai