KAMBING KACANG
Makalah
Oleh :
HUSNUL HATIMA
F1E1 17 024
satu spesies kambing asli Indonesia. Jenis kambing kacang salah satu ras
termasuk dalam jenis kambing lokal dan sudah banyak tersebar di hampir
potong atau pedaging. Kambing kacang memiliki ciri-ciri fisik antara lain
Kambing ini juga memiliki telinga kecil, berdiri dan tegak, bertanduk, wajah
yang cenderung lurus, berekor kecil dan tegak, berbulu gelap kecoklatan
beradaptasi pada lahan tandus dengan ketersediaan pakan yang terbatas serta
sangat tinggi. Namun, sampai saat ini pemuliaan dalam rangka perbaikan
kualitas induknya. Keunggulan ini dapat dilihat dari segi fisik dan non fisik
tersebut akan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan untuk non fisik
dapat dilihat dari kemampuan adaptasi. Selain itu, untuk kambing kacang
kualitas daging dan kandungan gizi dalam daging akan sangat diperhatikan
keempukan daging tersebut, tidak keras atau alot sehingga mudah untuk
gen calpain (CAPN1) pada kambing kacang dirasa sangat perlu dilakukan.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memperbaiki mutu genetik pada
kambing kacang terutama pada sifat daging yang nantinya akan di konsumsi
oleh masyarakat.
Tujuan yang ingin dicapai pada makalah ini adalah untuk mengetahui
untuk membuat makalah dengan konsep yang sama dan dapat menjadi
kambing memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, memiliki daya adaptasi
Kerajaan Animalia
Filum Chordata
Kelas Mammalia
Ordo Artiodactyla
Famili Bovidae
Genus Capra
dalam migrasi sel melalui perubahan arsitektur adhesi sel dan komponen
Kemampuan sel endotel, limfosit dan sel 3T3 NH3 untuk menyebar
migrasi dan sifat invasif sel. Kecepatan migrasi yang berkurang tersebut
bergantung pada kekuatan kontak adhesive antar sel dan matriks. Sel yang
atau preparasi sampel berupa darah dari lima ekor kambing kacang yang
polisakarida dan zat lainnya. Isolasi DNA berguna untuk beberapa analisis
Pada penelitian ini semua hasil isolasi DNA total yang diperoleh,
kambing kacang.
sampel menghasilkan pita DNA dengan ketebalan pita yang beragam. Pada
sampel 3 dan sampel 4 tampak pita DNA yang sangat tebal, sedangkan pada
1%
Keterangan :
Tool (BLAST) dan Clustal W dari program Mega 6.01, dan dibandingkan
dengan data nukleotida di NCBI. Hasil penjajaran DNA dapat dilihat pada
Gambar 3.
CAPN1 pada Capra hircus breed Barbari 98% dan gen CAPN1 Capra
hircus breed Black Bengal. Setelah didapatkan sekuens yang mirip maka
6.01.
pada kambing kacang memiliki sekuens DNA yang mirip dengan gen
calpain pada Capra hircus breed Barbari 98%,Capra hircus gene exons 7, 9
dan Capra hircus breed Black Bengal. Gen calpain pada Capra hircus
breed Barbari terletak pada Exons 14 dan Capra hircus breed Black Bengal
menggunakan program Mega 6.01. Hasil analisis jarak dapat dilihat pada
Gambar 5.
Gambar 5. Hasil analisis jarak genetik gen calpain pada kambing kacang.
exons 7, 9, Capra hircus breed Barbari dan Capra hircus breed Black
4.1. Kesimpulan
software program Basic Local Alignment Search Tool (BLAST) dan Clustal
nukleotida di NCBI.
4.2. Saran
atau pencari literatus untuk langsung mengambil referensi dalam jurnal yang
Abadi, T., Lestari, C.M.S. dan Purbowati, E., 2015, Pola Pertumbuhan Bobot
Kambing Kacang Betina di Kabupaten Grobongan, Jurnal Agrikultur
Hewan, 4(1): 93-97
Hardiany, N.S., 2013, Cathepsin dan Calpain: Enzim Pemecah Protein dalam Sel,
Jurnal Kedokteran Indonesia, 1(1): 75-81
Hariyadi, S., Erlia, N. dan Muhamad, A.Rais., 2018, Perbandingan Metode Lisis
Jaringan Hewan dalam Proses Isolasi DNA Genom pada Organ Liver
Tikus Putih (Rattus norvegicus), Proceeding Biology Education
Conference, 15(1): 689-692
Rahmat, D., 2008, Partisipasi dan Motivasi Peternak dalam Perbaikan Mutu
Genetik Domba, Jurnal Ilmu Ternak, 8(1): 47 – 51
Rezeki, S., Zahrial, H., Herrialfian, Hasan, M. dan Jalaluddin, M., 2019,
Identifikasi dan Karakterisasi Gen Calpain (CAPN1) pada Kambing
Kacang, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner, 3(4): 197-205
Tmaneaka, M.I., Veronika, Y.B. dan Margaretha, N., 2015, Penampilan Produksi
Ternak Kambing Kacang Jantan dari Berbagai Kelompok Umur di
Kecamatan Insana Utara Kabupataen Timor Tengah Utara, Jurnal of
Asean Studies, 1(1): 9-11