OLEH :
HUSNUL HATIMA
F1E117024
Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital
keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh antara lain sebagai pengangkut
zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat buangan hasil metabolisme tubuh,
dan plasma darah memiliki peran penting sebagai pertahanan pertama dari
serangan penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Eritrosit (sel darah merah) pada
mengangkut O2 dalam darah. Leukosit (sel darah putih) satuan pertahanan sistem
imun, diangkut dalam darah tempat cedera atau tempat invasi mikro organisme
didasarkan pada jenis antigen yang dimilikinya. Antigen dapat berupa karbohidrat
dan protein. Sistem penggolongan darah ABO pertama kali ditemukan oleh Karl
Landsteiner pada tahun 1900 dengan mencampur eritrosit dan serum darah para
darah dalam sistem ABO yaitu A, B dan O. Golongan darah yang keempat, yaitu
a. Sistem ABO
Sistem golongan darah ABO merupakan sistem golongan darah yang
terpenting dalam transfusi. Sistem penggolongan darah ini adalah yang paling
imunogenik dari semua antigen golongan darah. Hal ini dikarenakan penyebab
mana jenis yang tidak kompatibel darah ABO yang ditransfusikan. Antigen
golongan darah ABO dikodekan oleh satu lokus genetik, lokus ABO, yang
memiliki tiga bentuk alternatif (alel) -A, B dan O. Seorang anak menerima
salah satu dari tiga alel dari setiap orangtua, sehingga menimbulkan enam
genotipe yang mungkin dan empat tipe darah yang memungkin (fenotipe)
(Purwitasari, 2017).
b. Sistem Rhesus
plasmanya, maka pada sistem Rhesus pembentukan antibodi hampir selalu oleh
suatu eksposure, tidak seperti pada A-B-O. Pemberian darah Rhesus positif
(D+) satu kali saja sebanyak kurang lebih 0,1 ml secara parenteral pada
golongan darah A-B-O nya sama sudah dapat menimbulkan anti Rhesus positif
Struktur kimia antigen golongan darah disusun oleh rantai gula panjang berulang-
ulang yang disebut fukosa, yang dengan sendirinya membentuk antigen O bagi
golongan darah O. Fukosa juga berperan sebagai dasar dari golongan darah
lainnya. Golongan darah A adalah antigen O (fukosa) ditambah gula yang disebut
Rantai gula panjang berulang-ulang ini seperti antena, yang memproyeksi keluar
ysng sama.
asing, seperti bakteri, virus, parasit dan beberapa makanan nabati yang mirip
dicarinya adalah antigen golongan darah. Jika sistem kekebalan tubuh bertemu
salah satu zat yang mirip golongan darah yang berbeda, ia akan menciptakan
yang disebut aglutinasi (penggumpalan sel). Dimana antibodi akan melekat pada
antigen dan menjadikannya sangat lengket. Ketika sel, virus, parasit dan bakteri
digumpalkan, mereka melekat satu sama lain dan membentuk gumpalan, yang
konsep penting dalam analisis golongan darah. Antibodi golongan darah ini, yang
darah yang berbeda sangat kuat sehingga bisa diamati dengan cepat di slide kaca
DAFTAR PUSTAKA
Hondoro, Y., 2011, Gambaran Golongan Darah A-B-O dan Rhesus pada Siswa
SMA Negeri 1 Teluk dalam Kecamatan Teluk dalam Kabupaten Nias
Selatan, Skripsi, Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara,
Sumatera Utara.
Rahman, I., Darmawati, S. dan Kartika, A.I., 2019, Penentuan Golongan Darah
Sistem Abo dengan Serum dan Reagen Anti-Sera Metode Slide, Jurnal
Gaster, 17(1): 78-85