Bagian Biokimia
Fakultas
Kedokteran
Universitas Muslim
Indonesia
REKAYASA GENETIKA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2003) rekayasa genetika dapat diartikan sebagai ilmu dari
cabang biologi yang berhubungan dengan prinsip keturunan
dan variasi pada binatang dan tumbuhan jenis yang sama.
Namun demikian dewasa ini rekayasa genetika tidak hanya
berlaku pada hewan dan tumbuhan yang sejenis tetapi telah
berkembang pada manusia dan lintas jenis.
Dalam rekayasa genetika dapat diperoleh suatu sifat
yang menguntungkan dari suatu organisme
yang dapat ditransfer pada organisme lain.
Pemindahan suatu sifat dapat dilakukan dengan
merekayasa gen-gen tertentu pada mahkluk hidup
tertentu
SEJARAH REKAYASA
GENETIKA
PCR
Terapi gen
Langkah-langkah
Rekayasa Genetika
Sintesis Insulin
Menurut Sebiring L, dkk (1999) langkah-langkah
dalam rekayasa genetika untuk memproduksi insulin
adalah sebagai berikut :
1. Masing-masing gen polipeptida alfa dan beta disintesis
secara kimiawi.
2. Gen tersebut disisipkan pada plasmid E. Coli yang
direkayasa supaya memiliki operon laktosa, yaitu
promoter, operator, dan gen struktural 2 yang
mengkode ß-galaktosidase. Di samping itu, plasmid ini
juga mengandung gen yang mengkode resistensi
terhadap ampisilin yang berguna sebagai marker untuk
menyeleksi sel yang mengandung plasmid.
3. Masing-masing gen alfa dan beta disisipkan ke dalam
plasmid yang terpisah, yaitu pada bagian kanan gen z.
4. Plasmid tersebut lalu dimasukkan ke dalam sel E. Coli
untuk diekspresikan.
5. Ekspresi operon laktosa akan menyebabkan terbentuknya
protein galaktosidase dan protein insulin yang saling
berikatan hingga membentuk protein gabungan.
6. Selanjutnya protein gabungan ini dimurnikan lalu
dipotong sehingga protein insulin terpisah dengan protein
ß-galaktosidase.
7. Dengan cara ini akan diperoleh polipeptida alfa maupun
polipeptida beta insulin.
8. Akhirnya polipeptida alfa diikatkan dengan polipeptida
beta secara oksidasi. sehingga diperoleh insulin yang
utuh dan siap untuk digunakan
9. Seleksi dan Konfirmasi
Hal ini dimungkinkan untuk membedakan sel-
sel berubah dari yang non diubah dengan
menumbuhkan mereka di hadapan antibiotik
dikodekan oleh gen penanda dipilih.
Metode lain adalah dengan menggunakan
probe DNA komplementer dengan gen
disisipkan yang secara khusus akan mengikat
gen yang diinginkan dan dapat ditelusuri dan
dikonfirmasi menggunakan pemetaan DNA,
teknik elektroforesis seperti Southern blotting,
dan Bioassays.
PCR
Polymerase Chain Reacton (PCR) adalah suatu
teknik sintesis dan amplifikasi DNA secara in vitro.
Teknik ini pertama kali dikembangkan oleh Karry Mullis
pada tahun 1985.
Teknik PCR dapat digunakan untuk mengamplifikasi
segmen DNA dalam jumlah jutaan kali hanya dalam
beberapa jam.
Dengan diketemukannya teknik PCR di samping juga
teknik-teknik lain seperti sekuensing DNA, telah merevolusi
bidang sains dan teknologi khususnya di bidang diagnosa
penyakit genetik, kedokteran forensik dan
evolusi molekular.
PRINSIP-PRINSIP UMUM
PCR
Komponen- komponen PCR
• Templat DNA;
• Sepasang primer, yaitu suatu oligonukleotida
pendek yang mempunyai urutan nukleotida yang
komplementer dengan urutan nukleotida DNA
templat; dNTPs (Deoxynucleotide triphosphates);
buffer PCR; magnesium klorida (MgCl2) dan enzim
polimerase DNA.
Tahap PCR
2. Pengobatan Hemofilia
Penderita hemofilia adalah manusia yang faktor VIII dalam
darahnya jumlahnya sedikit.
Akibatnya penderita tidak memiliki kemampuan dalam
pembekuan darah.
Terapi gen merupakan salah satu cara penyembuhan
penyakit hemofilia dengan memperbaiki kerusakan
genetis, yaitu melalui penggantian gen yang tidak
rusak dan berfungsi normal.
Penyembuhan melalui terapi gen ini tidak dapat secara
permanen dan masih harus dilakukan secara berkala.
Menurut Moeslichan (2005), hingga saat ini terapi gen
belum diterapkan pada penderita hemofilia Indonesia.
Contoh Terapi Gen
3. Pengobatan Talasemia
Thallasemia merupakan suatu penyakit darah
bawaan yang menyebabkan sel darah merah
pecah (hemolisis), sel darah merah penderita
mengandung sedikit hemoglobin dan sel darah
putihnya meningkat jumlahnya (Supriyadi,dkk,
1992).
Terapi gen merupakan harapan baru bagi
penderita thallasemia di masa mendatang.
Terapi dilakukan dengan menggantikan sel tunas
yang rusak pada sumsum tulang penderita
dengan sel tunas dari donor yang sehat. Hal ini
sudah diujicobakan pada mencit
MANFAAT REKAYASA
GENETIKA
Rekayasa genetika dalam bentuk yang sekarang sudah sekitar 25 tahun.
Hal ini juga menjadi topik yang sangat diperdebatkan secara luas dari awal
tahun 1970-an.
Ada banyak konsekuensi sosial yang berkaitan dengan rekayasa genetika,
yang membuat keseluruhan risiko atau penilaian manfaat yang sangat
rumit.
Manfaat rekayasa genetika di bidang masing-masing disebutkan di
bawah ini :
1. Kloning
2. Pengobatan pada manusia terapi gen
3. Farmasi
4. Pada kehamilan
5. Bidang pertanian
Mutasi berasal dari kata
Mutatus (bahasa latin)
yang artinya adalah
perubahan.
MUTASI
Mutasi didefenisikan sebagai
perubahan materi genetic
(DNA) yang dapat diwariskan
GEN
secara genetis
keketurunannya.
Morgan
(1910)
Herman
Yoseph
domba jenis dilakukan pula percobaannya
Muller
Seth wright