Jika Anda seorang laki-laki dan mengalami nyeri pada skrotum atau testis, maka mungkin
dikaitkan dengan epididimitis, orkitis atau kombinasi dari keduanya. Informasi di bawah ini
akan memberi Anda kepala mulai belajar lebih banyak tentang kondisi ini dan membantu
dalam Anda dalam diskusi Anda dengan seorang ahli urologi.
Orkitis adalah peradangan testis. Hal ini hampir selalu datang tiba-tiba dan reda dengan
pengobatan. Orchitis kronis tidak didefinisikan dengan baik, dan bukan dianggap sebagai
salah satu dari banyak kondisi yang berkaitan dengan nyeri testis kronis (orchalgia).
Epididimitis kronis dapat berkembang setelah beberapa episode epididimitis akut yang tidak
mereda, tetapi juga dapat terjadi tanpa episode gejala epididimitis akut atau sebelum infeksi
dalam hal penyebabnya tidak diketahui.
Dalam kebanyakan kasus orchitis akut, testis meradang karena penyebaran infeksi bakteri
dari epididimis, dan karena itu "epididymo-orchitits" adalah istilah yang benar. Meskipun
orchitis tanpa epididimitis dapat terjadi dari infeksi bakteri, orchitis tanpa epididimitis
biasanya hasil dari infeksi yang terkait dengan virus gondong (atau infeksi virus lainnya).
"Mumps orchitis" terjadi pada sekitar sepertiga dari laki-laki yang gondok kontrak setelah
pubertas.
Akut epididymo-orchitis biasanya bakteri primer atau jarang infeksi tuberkulosis dari
epididimis yang telah menyebar ke testis untuk melibatkan kedua struktur. Jarang, dapat
dimulai pada testis dan menyebar ke epididimis. Orchitis mumps tidak menyebar ke
epididimis.
Epididimitis kronis: Rasa sakit hanya terjadi di isi skrotum, dan kurang berat dan terlokalisasi
dari epididimitis akut. Pembengkakan, nyeri, kemerahan dan kehangatan kulit tidak terjadi.
Tes tambahan dapat digunakan sebagai untuk epididimitis akut, namun lebih jarang
diperlukan. Dalam epididimitis akut urin biasanya terinfeksi, sedangkan di epididimitis kronis
biasanya tidak.
Orchitis akut: Selama fase akut gondok orchitis, gejala termasuk nyeri dari berbagai tingkat
keparahan, nyeri dan pembengkakan. The parotiditis (pembengkakan kelenjar wajah) dari
gondok biasanya mendahului orchitis oleh tiga sampai tujuh hari. Terisolasi orchitis dari
infeksi bakteri memiliki gejala yang sama dari epididimitis akut atau epididymo-orchitits.
Epididimitis kronis: Terapi primer adalah dengan obat-obatan dan perawatan lain yang
diarahkan untuk mengurangi ketidaknyamanan. Obat non-steroid anti-inflamasi dan aplikasi
lokal panas adalah andalan pengobatan. Jika gejalanya menetap, dokter anda dapat
merekomendasikan obat lain untuk mengubah persepsi nyeri di daerah, atau mungkin
merujuk Anda ke dokter spesialis dalam manajemen nyeri. Jika semuanya gagal epididimis
bisa diangkat dengan operasi (epididymectomy) sementara meninggalkan testis pada
tempatnya.
Orchitis akut: Tidak ada pengobatan khusus untuk penyakit gondok orchitis akut. Dalam
kasus infeksi bakteri, pengobatan seperti untuk epididimitis akut dan epididymo-orchitits
akut.
Epididimitis kronis: Perawatan sedang berlangsung, dan tidak kuratif. Anda mungkin perlu
untuk mengambil obat selama bertahun-tahun, atau sampai gejala menghilang secara spontan.
Jika epididymectomy dilakukan, menghilangkan gejala terjadi pada tiga dari empat pasien
setelah beberapa minggu untuk pemulihan bedah. Jika operasi tidak diselesaikan gejala, maka
dokter akan mencoba terapi medis lagi.
Orchitis akut: Setelah fase akut gondok orchitis, rasa sakit menyelesaikan tapi sering ada
atrofi testis.
Epididimo orkitis
Epididimo orkitis adalah inflamasi akut yang terjadi pada testis dan
epididimis yang memiliki ciri yaitu nyeri hebat dan terdapatnya
pembengkakan di daerah belakang testis yang juga disertai skrotum yang
bengkak dan merah. Pada penderita dibawah 35 tahun penyebab
terseringadalah karena infeksi menular seksual dimana patogennya adalah
Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae.
skrotum beserta isinya yang bersifat mendadak dan disertai gejala lokal dan sistemik.1 Gejala
nyeri ini dapat semakin menghebat atau malah hilang perlahan-lahan seiring dengan
berjalannya waktu. Gejala nyeri pada skrotum yang menetap, semakin menghebat, dan
disertai dengan mual dan muntah merupakan keadaan darurat yang memerlukan penanganan
medis secepatnya.2
Timbulnya nyeri pada salah satu ataupun kedua skrotum merupakan hal yang
memerlukan perhatian secara serius serta penanganan medis karena skrotum dan testis
merupakan glandula reproduksi dari seorang pria yang menghasilkan sperma sehingga
Bila keadaan ini tidak ditangani akan menimbulkan gangguan-gangguan seperti infertilitas,
disfungsi ereksi, bahkan kematian jaringan testis yang mengakibatkan testis tersebut harus
Beberapa hal yang dapat menimbulkan akut skrotum seperti proses infeksi, non infeksi,
trauma, dan berbagai macam benjolan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan.2 Proses
infeksi yang sering menimbulkan keluhan akut skrotum adalah epididimitis.3,4 Menurut
urologi yang dikeluhkan oleh laki-laki berusia 18-50 tahun dan 70% menjadi penyebab
keluhan nyeri akut pada skrotum. Sekitar 40% epididimitis terbanyak terjadi pada laki-laki
usia 20-39 tahun dan sekitar 29% terjadi pada laki-laki usia 40-59 tahun. Epididimitis jarang
Proses non infeksi yang sering menimbulkan keluhan nyeri akut pada skrotum adalah torsio
testis. Torsio testis merupakan salah satu kegawatdaruratan di bidang urologi karena torsio
testis menyebabkan strangulasi pada aliran darah testis sehingga dapat berakhir dengan
nekrosis dan atrofi testis.5 Angka kejadian torsio testis adalah 1 dari 160 orang remaja laki-
laki dan 1 dari 4000 orang laki-laki berusia kurang dari 25 tahun. Dua pertiga kasus terjadi
pada rentang usia 12 – 18 tahun.6 Keadaan ini harus dibedakan dengan keluhan nyeri akut
pada skrotum lainnya karena keterlambatan diagnosis dan penanganan akan menyebabkan
hilangnya testis dan skrotum.7 Berdasarkan penelitian, torsio testis dapat diselamatkan 100%
bila ditangani kurang dari 6 jam sejak terjadinya nyeri, hanya 20% yang dapat diselamatkan
bila penanganan torsio dilakukan sesudah 12 jam, dan 0% testis yang dapat bertahan bila
Faktor lain yang dapat menimbulkan keluhan nyeri akut pada skrotum adalah trauma. Jumlah
trauma pada skrotum yang murni berdiri sendiri yang terjadi di Amerika hanya sekitar 1%.
Rentang usia berkisar antara 10-30 tahun. Testis kanan lebih sering terkena trauma
dibandingkan dengan testis kiri karena kemungkinan besar dapat terbentur saat mengenai os
pubis.7,8
Hernia inguinalis inkarserata sebagai salah satu diagnosa banding dari nyeri akut pada
skrotum banyak dikeluhkan oleh laki-laki. Hernia inguinalis yang sering mengalami
inkarserta adalah hernia inguinalis lateralis dan 75% lebih sering terjadi pada laki-laki.9
Berdasarkan penyebab terjadinya akut skrotum, maka perlu diketahui lebih lanjut
mengenai hal-hal yang berbeda dari setiap penyebab sehingga lebih mudah dalam
menegakkan diagnosis. Menentukan diagnosis akut skrotum bukanlah suatu hal yang mudah
karena akut skrotum dapat ditimbulkan oleh berbagai macam sebab dan area pemeriksaan
Makalah referat ini membahas akut skroum secara umum dan empat macam penyebab
terjadinya nyeri akut pada skrotum yaitu epididimitis, torsio testis, trauma pada skrotum, dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Akut skrotum merupakan suatu gejala nyeri dan bengkak pada skrotum beserta isinya yang
Etiologi
Tumor testis
Kerusakan Nervus Pudendus (bicycle seat neuropathy), akibat lomba balap sepeda, lomba
Tindakan Pembedahan, seperti pada post operasi hernia, post operasi vasektomi
Batu Ginjal
Benjolan yang disertai dengan rasa tidak nyaman, berupa hidrokel, varikokel, spermatokel,
dll.
1. Anamnesa
pubertas. Henoch-scchonlein purpura dan torsio appendiks testis terjadi pada anak
laki-laki prepubertas dan epididimitis dapat dijumpai pada anak laki-laki postpubertas.
Onset dan durasi nyeri. Torsio testis biasanya dimulai dengan nyeri yang mendadak
seolah-olah ada tombol yang terlempar dimana hal ini disebabkan oleh puntiran pada
mendadak, nyeri semakin memberat dan pasien merasa sangat tidak nyaman. Bila
terdapat nyeri yang tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan (menengah) dan terjadi
appendiks testis.
Riwayat trauma
trauma pada skrotum saat berolahraga sering menimbulkan nyeri dalam waktu
singkat. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut bila didapatkan adanya nyeri
menetap setelah satu jam dari terjadinya trauma untuk mengesampingkan diagnosis
Adanya riwayat hidrokel saat lahir serta undescensus testis dapat menjadi predisposisi
epididimitis ataupun orkhitis. Gejala ini juga diikuti oleh gejala sistemik seperti
demam, nyeri perut, mual atau muntah serta adanya riwayat pernah menderita infeksi
pada traktus urinarius, pemasangan alat pada saluran kemih, trauma maupun tindakan
pembedahan. Kebanyakan proses inflamasi yang terjadi pada anak-anak tidak hanya
berhubungan dengan infeksi yang disebabkan oleh bakteri tapi juga disebabkan oleh
2. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pemeriksaan terhadap abdomen untuk mencari adanya nyeri pada regio flank
Pemeriksaan pada region inguinal dilakukan untuk menentukan secara jelas adanya
Pemeriksaan pada genitalia dimulai dengan melakukan inspeksi pada skrotum. Kedua
sisi diperiksa untuk melihat adanya perbedaan ukuran yang nyata, derajat bengkak,
eritema, perbedaan ketebalan kulit dan posisi testis. Terdapatnya bengkak yang
unilateral tanpa diikuti perubahan warna kulit menandakan adanya hernia atau
hidrokel. Bila kulit skrotum terlihat mengkilat, gambaran blue dot sign dari testis
ataupun appendiks epididimis yang infark akan terlihat. Palpasi dimulai dari daerah
dan teraba lembut mendukung torsio tests, sedangkan bila teraba lembut saja
torsio testis.
Refleks kremaster negatif pada torsio testis dan tetap positif pada torsio appendiks
epididimis.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan urin dilakukan untuk menyingkirkan diagnosa infeksi traktus urinarius pada
pasien dengan nyeri akut pada skrotum. Pyuria dengan atau tanpa bakteri mengindikasikan
adanya suatu proses infeksi dan mungkin mengarah kepada epididimitis. Selain itu perlu juga
Pemeriksaan Radiologis
Sampai saat ini, pemeriksaan radiologis yang dapat digunakan adalah :11,12
• Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat aliran darah pada arteri testikularis.
• Merupakan Gold Standar untuk pemeriksaan torsio testis dengan sensitivitas 82-90%
echotexture
• Ultrasonografi dapat menemukan abnormalitas yang terjadi pada skrotum seperti
• Pada torsio testis, akan timbul keadaan echotexture selama 24-48 jam dan adanya
perubahan yang semakin heterogen menandakan proses nekrosis sudah mulai terjadi.
2. Nuclear Scintigraphy
• Pemeriksaan ini menggunakan technetium-99 tracer dan dilakukan untuk melihat aliran
darah testis.
• Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan aliran darah yang
• Memiliki sensitivitas dan spesifitas 90-100% dalam menentukan daerah iskemia akibat
infeksi.
• Pada keadaan skrotum yang hiperemis akan timbul diagnosis negatif palsu
• Adanya daerah yang mengandung sedikit proton pada salah satu skrotum merupakan
Penatalaksanaan
Penyebab terbanyak yang menimbulkan keluhan nyeri akut pada skrotum dijabarkan sebagai
berikut :
EPIDIDIMITIS
1. Definisi
Epididimis merupakan suatu struktur berbentuk kurva (koil) yang menempel di belakang
kronik. Epididimitis akut memiliki waktu timbulnya nyeri dan bengkak hanya dalam
beberapa hari sedangkan pada epididimitis kronik, timbulnya nyeri dan peradangan pada
epididimis telah berlangsung sedikitnya selama enam minggu disertai dengan timbulnya
2. Etiologi
penyebab umum terjadinya epididimitis pada anak-anak, dewasa dengan usia lebih dari
and Mima polymorpha juga dapat ditemukan pada golongan penderita tersebut. Infeksi
yang disebabkan oleh Haemophilus influenzae and N meningitides sangat jarang terjadi.
Penyakit Menular Seksual
Chlamydia merupakan penyebab tersering pada laki-laki berusia kurang dari 35 tahun
dengan aktivitas seksual aktif. Infeksi yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae,
Treponema pallidum, Trichomonas dan Gardnerella vaginalis juga sering terjadi pada
populasi ini.
Virus
Virus menjadi penyebab yang cukup dominan pada anak-anak. Pada epididimitis yang
disebabkan oleh virus tidak didapatkan adanya pyuria. Mumps merupakan virus yang
Tuberkulosis
Epididimitis yang disebabkan oleh basil tuberkulosis sering terjadi di daerah endemis
terjadinya epididimitis namun biasanya hanya terjadi pada individu dengan sistem imun
awal 600 mg/hari – 800 mg/ hari selama 1 – 3 minggu secara bertahap dan dosis
pemeliharaan 400 mg/hari. Penggunaan Amiodarone dosis tinggi ini (lebih dari 200
mg/hari) akan menimbulkan antibodi amiodarone HCL yang kemudian akan menyerang
epidididmis sehingga timbullah gejala epididimitis. Bagian yang sering terkena adalah
bagian cranial dari epididimis dan kasus ini terjadi pada 3-11 % pasien yang
Prostatitis
Prostatitis merupakan reaksi inflamasi pada kelenjar prostat yang dapat disebabkan
oleh bakteri maupun non bakteri dapat menyebar ke skrotum, menyebabkan timbulnya
epididimitis dengan rasa nyeri yang hebat, pembengkakan, kemerahan dan jika disentuh
terasa sangat nyeri. Gejala yang juga sering menyertai adalah nyeri di selangkangan,
daerah antara penis dan anus serta punggung bagian bawah, demam dan menggigil. Pada
pemeriksaan colok dubur didapatkan prostat yang membengkak dan terasa nyeri jika
disentuh.
pada traktus urinarius. Hal ini terjadi pada 13% kasus yang dilakukan prostatektomi
suprapubik.
instrumentasi dipicu oleh adanya infeksi pada urethra yang menyebar hingga ke
epididimis.
3. Patofisiologi
terjadinya epididimitis disebabkan oleh aliran balik dari urin yang mengandung bakteri, dari
uretra pars prostatika menuju epididimis melalui duktus ejakulatorius vesika seminalis,
ampula dan vas deferens. Oleh karena itu, penyumbatan yang terjadi di prostat dan uretra
serta adanya anomali kongenital pada bagian genito-urinaria sering menyebabkan timbulnya
epididimitis karena tekanan tinggi sewaktu miksi. Setiap kateterisasi maupun instrumentasi
bakterial.4,17
Infeksi berawal di kauda epididimis dan biasanya meluas ke tubuh dan hulu
epididimis. Kemudian mungkin terjadi orkitis melalui radang kolateral. Tidak jarang
berkembang abses yang dapat menembus kulit dorsal skrotum. Jarang sekali epididimitis
disebabkan oleh refluks dari jalan kemih akibat tekanan tinggi intra abdomen karena cedera
perut.17
4. Gejala Klinis
Gejala yang timbul tidak hanya berasal dari infeksi lokal namun juga berasal dari
sumber infeksi yang asli. Gejala yang sering berasal dari sumber infeksi asli seperti duh
uretra dan nyeri atau itching pada uretra (akibat uretritis), nyeri panggul dan frekuensi miksi
yang meningkat, dan rasa terbakar saat miksi (akibat infeksi pada vesika urinaria yang
disebut Cystitis), demam, nyeri pada daerah perineum, frekuensi miksi yang meningkat,
urgensi, dan rasa perih dan terbakar saat miksi (akibat infeksi pada prostat yang disebut
prostatitis), demam dan nyeri pada regio flank (akibat infeksi pada ginjal yang disebut
pielonefritis).6
Gejala lokal pada epididimitis berupa nyeri pada skrotum. Nyeri mulai timbul dari
bagian belakang salah satu testis namun dengan cepat akan menyebar ke seluruh testis,
skrotum dan kadangkala ke daerah inguinal disertai peningkatan suhu badan yang tinggi.
Biasanya hanya mengenai salah satu skrotum saja dan tidak disertai dengan mual dan
muntah.4,17
5. Tanda Klinis
Tanda klinis pada epididimitis yang didapat saat melakukan pemeriksaan fisik adalah
:3,4,15,16,17
Pada pemeriksaan ditemukan testis pada posisi yang normal, ukuran kedua testis sama
besar, dan tidak terdapat peninggian pada salah satu testis dan epididimis membengkak di
permukaan dorsal testis yang sangat nyeri. Setelah beberapa hari, epididimis dan testis
tidak dapat diraba terpisah karena bengkak yang juga meliputi testis. Kulit skrotum teraba
panas, merah dan bengkak karena adanya udem dan infiltrat. Funikulus spermatikus juga
Phren sign bernilai positif dimana nyeri dapat berkurang bila skrotum diangkat ke atas
karena pengangkatan ini akan mengurangi regangan pada testis. Namun pemeriksaan ini
kurang spesifik.
Pada anak-anak, epididimitis dapat disertai dengan anomali kongenital pada traktus
Pemeriksaan Laboratorium
infeksi adalah:4,16,17
Pemeriksaan darah dimana ditemukan leukosit meningkat dengan shift to the left (10.000-
30.000/µl)
Kultur darah bila dicurigai telah terjadi infeksi sistemik pada penderita
6. Pemeriksaan Radiologis
Sampai saat ini, pemeriksaan radiologis yang dapat digunakan adalah :4,6,16,18
lainnya.
• Keefektifan pemeriksaan ini dibatasi oleh nyeri dan ukuran anatomi pasien (seperti
arteri testikularis. Pada epididimitis, aliran darah pada arteri testikularis cenderung
meningkat.
• Ultrasonografi juga dapat dipakai untuk mengetahui adanya abses skrotum sebagai
• Kronik epididimitis dapat diketahui melalui pembesaran testis dan epididimis yang
disertai penebalan tunika vaginalis dimana hal ini akan menimbulkan gambaran echo
2. Nuclear Scintigraphy
ultrasonografi.
infeksi.
• Pada keadaan skrotum yang hiperemis akan timbul diagnosis negatif palsu
• Keterbatasan dari pemeriksaan ini adalah harga yang mahal dan sulit dalam melakukan
interpretasi
Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui suatu anomali kongenital pada pasien
7. Diagnosis
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan Laboratorium
8. Diagnosis Banding
1. Orkitis
4. Seminoma testis
5. Trauma testis
9. Penatalaksanaan
bedah, berupa :
a. Penatalaksanaan Medis
Antibiotik digunakan bila diduga adanya suatu proses infeksi. Antibiotik yang sering
kuman gonorhoeae
Sefalosforin (Ceftriaxon)
Levofloxacin atau ofloxacin untuk mengatasi infeksi klamidia dan digunakan pada
Pengurangan aktivitas
Skrotum lebih ditinggikan dengan melakukan tirah baring total selama dua sampai tiga
Kompres es
e. Penatalaksanaan Bedah
Scrotal exploration
Tindakan ini digunakan bila telah terjadi komplikasi dari epididimitis dan orchitis
seperti abses, pyocele, maupun terjadinya infark pada testis. Diagnosis tentang gangguan
Epididymectomy
Tindakan ini dilaporkan telah berhasi mengurangi nyeri yang disebabkan oleh kronik
Epididymotomy
10. Komplikasi
4. Infertilitas sekunder sebagai akibat dari inflamasi maupun obstruksi dari duktus epididimis
6. Fistula kutaneus
11. Prognosis
Epididimitis akan sembuh total bila menggunakan antibiotik yang tepat dan adekuat
serta melakukan hubungan seksual yang aman dan mengobati partner seksualnya.
Kekambuhan epididimitis pada seorang pasien adalah hal yang biasa terjadi.6
TORSIO TESTIS
1. Definisi
2. Etiologi
Anomali kongenital
Undesensus Testis
Ketakutan, batuk
3. Patofisiologi
Testis merupakan organ yang ditutupi oleh tunika vaginalis pada permukaan
Adanya kelainan penyangga testis yang berupa insersi tunika vaginalis yang tinggi di
funikulus spermatikus menyebabkan testis dan funikulus spermatikus dapat mengalami torsi
di dalam tunika vaginalis jika bergerak secara berlebihan (intravaginal torsi), biasanya
mengakibatkan timbulnya gangguan perdarahan testis mulai dari bendungan vena yang
menimbulkan oklusi arteri sampai iskemia yang dapat menyebabkan nekrosis dan
gangrene.5,7,17
Putaran torsi berkisar antara 180o-720o, namun derajat yang menimbulkan oklusi
4. Klasifikasi
Berdasarkan anatomi, torsio testis dibedakan menjadi dua macam, yaitu :5,21,22
Ekstravaginalis, tipe ini terjadi pada masa neonatus, umumnya karena terjadi sebelum testis
terfiksasi sempurna pada masa prenatal sehingga terjadi puntiran testis pada fiksasi testis
adalah 5% dari semua kejadian torsio tertis dan berhubungan dengan berat badan lahir
yang lebih. Torsio tipe ini dapat pula disebabkan oleh undesensus testis.
Intravaginalis, tipe ini terjadi puntiran di dalam tunika vaginalis yang lebih dikenal dengan
fenomena lonceng dan bandulnya (bell and clapper deformity), biasanya terjadi pada
anak-anak yang lebih tua. Tipe ini timbul akibat ketegangan yang berlebihan pada testis.
5. Gejala Klinis
Timbul nyeri testis yang hebat dan tiba-tiba yang sering disertai nyeri perut dalam,
mual dan muntah, serta demam. Nyeri perut selalu ada, sebab berdasarkan perdarahan dan
persarafannya, testis tetap merupakan organ perut. Pada 50% pasien, memiliki riwayat nyeri
Pada permulaan testis teraba agak bengkak dengan nyeri tekan dan terletak agak
tinggi di skrotum, testis letaknya lebih tinggi dan lebih horizontal dari testis kontra lateral.,
pada torsi yang baru terjadi, dapat diraba adanya lilitan atau penebalan funikulus spermatikus.
Kulit skrotum menjadi udem, berwarna merah sehingga menyulitkan palpasi serta hilangnya
Torsio testis yang terjadi pada masa prenatal memiliki tanda berupa massa di skrotum
yang berbentuk bulat dan keras dan pemeriksaan transiluminasi bernilai negatif.25
7. Pemeriksaan Laboratorium5,7,23
Hasil pemeriksaan urinalisis biasanya normal, namun pada 30% kasus, ditemukan
Pada pemeriksaan darah, didapatkan hasil yang normal, namun pada 60% kasus torsio
Pemeriksaan C-Reactive Protein (protein fase akut) dapat digunakan untuk membantu
yang disebabkan oleh torsio testis. Peningkatan nilai CRP menunjukkan adanya suatu
8. Pemeriksaan Radiologis
- Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan untuk melihat aliran darah arteri yang menuju testis
sehingga dapat diketahu kelainan yang terjadi pada testis dan pembuluh darahnya.
- Gambaran dari terganggunya aliran darah testis saat terjadi torsio testis tergantung dari
- Pada torsio yang terjadi kurang dari 6 jam, testis yang terkena akan menunjukkan gambaran
berupa sedikit pembesaran testis dengan sedikit penurunan echogenicity. Setelah 24 jam,
gambaran echogenicity menjadi lebih heterogen, dan hilangnya tanda-tanda viabilitas dari
testis.
- Kaput epididimis menjadi membesar karena terjadi kekusutan pada arteri yang berbeda serta
- Viabilitas dari testis dapat ditentukan dari echogenicity yang normal, tidak adanya
- Kekurangan dari pemeriksaan ini adalah sangat sulit dilakukan pada anak-anak walaupun
Pemeriksaan ini memiliki sensitivitas 86%, spesifitas 100%, dan ketepatan 97%
dalam mendiagnosis torsio testis.
Gambar 5. Gambaran Color Doppler ultrasonogram menunjukkan
adanya penurunan aliran darah pada testis kiri dibandingkan
dengan testis kanan pada pasien yang telah mengalami torsio testis
selama 4 jam.11
Nuclear Scintigraphy
- Gambaran scan dapat dikatakan abnormal bila terdapat penurunan penangkapan proton pada
testis yang terkena. Gambaran ini menunjukkan tidak adanya aliran darah pada daerah
tersebut.
- Pemeriksaan ini memiliki sensitivitas 90-100% dalam melihat aliran darah testis.
9. Diagnosis
Diagnosis torsio testis dapat ditegakkan melalui anamnesa dan pemeriksaan fisik saja
Diagnosis banding torsio testis adalah semua keadaan darurat dan akut di dalam
skrotum seperti hernia inguinalis inkarserata, epididimitis akut, hidrokel, torsio hidatid
morgagni, dll.5,17,22
11. Penatalaksanaan
dengan memutar ke arah beralawanan dengan arah torsi. Tindakan ini cukup menyakitkan
Tindakan Operasi
Tindakan operasi dilakukan tergantung dari usia pasien dilakukan orchidopeksi bila testis
12. Komplikasi
torsio testis harus sudah dapat ditegakkan antara 6-8 jam sejak timbulnya gejala. Komplikasi
yang timbul akibat terjadinya torsio testis yang tidak terdiagnosa lebih awal adalah terjadinya
infark pada testis, infeksi, dan akhirnya harus kehilangan testis untuk selamanya. Akibat dari
kehilangan testis akan menimbulkan gangguan fertilitas dan kosmetik.Hal ini terjadi pada 55-
85% kasus5,7,23
13. Prognosis
Bila torsio testis dapat didiagnosa secara cepat dan lebih dini, maka 100% testis masih
dapat diselamatkan. Orchiopexy tidak menjamin tidak akan terjadi torsio testis lagi di masa
Orchitis signs and symptoms usually develop suddenly and may include:
If you experience pain or swelling in your scrotum, especially if the pain occurs suddenly, see
your doctor right away.
A number of conditions can cause testicle pain, and some of the conditions require immediate
treatment. One such condition involves twisting of the spermatic cord (testicular torsion),
which may cause pain similar to that caused by orchitis. Your doctor can perform tests to
determine which condition is causing your pain.