Anda di halaman 1dari 40

Laporan Kasus

Tuberkulosis Paru

Oleh:
Nama : Vicki Jessika, S.Ked
Preseptor : dr. Aspri Sulanto, M,sc, Sp.A

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin
Bandar Lampung
2018
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. A
Umur : 3 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
No RM : 2358xx
Alamat : Jl. Ikan sepat, kelurahan kangkung, Sukaraja
Suku : Jawa
Agama : Islam
Status :-
Pendidikan : Belum sekolah
Pekerjaan :-
Tanggal Pemeriksaan : 27 Januari 2019
Identitas orang tua
Ayah Ibu

• Nama : Tn. Y • Nama : Ny.


• Umur : 28 Tahun • Umur : 27 Tahun
• Pekerjaan : Polisi • Pekerjaan : Guru
• Pendidikan : Akademi Kepolisian • Pendidikan : Strata 1
ANAMNESIS
• Dilakukan secara Autoanamnesis dan Alloanamnesis
• Lokasi : Poli Anak RS Pertamina Bintang Amin
• Tanggal : 27 Januari 2019
ANAMNESIS
Keluhaan Utama
• Sering demam sumer-sumer dan batuk sejak 3 minggu terakhir.

Keluhan Tambahan
• Sering berkeringat malam
• Nafsu makan menurun
• Berat badan menurun
• Benjolan di leher kiri
• Mual (-), muntah (-)
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Ibu pasien menjelaskan bahwa selama 3 minggu terakhir pasien sering mengalami demam
sumer. Demam dirasakan terutama lebih tinggi pada malam hari dibandingkan dengan siang
hari. Pada saat malam hari pasien juga sering rewel. Pasien sering berkeringat dingin pada
malam hari. Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya juga mengeluhkan batuk sejak 3 minggu
terakhir, batuk dirasakan terkadang kering dan terkadang ada dahaknya.
• Ibu pasien sudah memberikan obat penurun panas pada pasien namun sering kambuh lagi
bila sudah tidak minum penurun panas. Demam tidak disertai menggigil.
• Selain itu ibu pasien juga mengeluhkan berat badan anaknya beberapa bulan ini sulit naik.
Kalaupun naik tidak secara signifikan. Nafsu makan anaknya dirasa kurang dibandingkan
sebelumnya. Sehari makan 3 kali. Sekali makan pasien hanya memakan sekitar 2-3 sendok
saja.
• Ibu juga mengeluhkan terdapat benjolan pada leher kiri pasien yang baru
disadari 1 minggu terakhir ini. Benjolan keras, berukuran sekitar 0,5cm,
dapat digerakkan, kulit diatasnya biasa, dan bila disentuh pasien tidak
merasakan sakit (rewel).
• Ibu pasien menjelaskan jika di rumah terdapat kakek pasien yang sering
batuk namun dikatakan batuk biasa dan hanya diberi obat batuk dari
puskesmas. Belum pernah diperiksakan dahak maupun foto rotgen kakek
pasien.
• Buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) pasien normal tidak ada
keluhan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Satu minggu sebelum periksa ke poli pasien sempat dirawat di RS karena
diare. Pasien dirawat selama 4 hari di rumah sakit. Saat ini tidak terdapat
keluhan diare lagi.
• Tidak terdapat riwayat alergi
• Riwayat Asma (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
• Dirumah pasien terdapat kakek pasien yang menderita batuk namun belum
pernah diperiksakan dahak dan foto rotgen. Dan hanya mendapat obat batuk
dari puskesmas.
• Riwayat Alergi (-)
• Riwayat Asma (-)
Riwayat Pengobatan
• Parasetamol syrup
• Antibiotik, namun ibu pasien tidak ingat nama antibiotiknya
RIWAYAT KEHAMILAN DAN
KELAHIRAN
Morbiditas kehamilan (-)
KEHAMILAN Perawatan Antenatal Periksa ke bidan 1
kali/bulan
Tempat Kelahiran Dirumah Bidan
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Normal (pervaginam)
KELAHIRAN Masa Gestasi Cukup Bulan (38 Minggu)
Keadaan bayi Berat Lahir 3100 gram
Panjang badan 49 cm
Langsung menangis
Kulit kemerahan
Kesan : Riwayat kehamilan Baik dan persalinan normal
Riwayat Pasca Lahir Riwayat Imunisasi

Usia Imunisasi
Saat lahir (0-7 hari) Hb0, BCG, Polio 0

• Tali pusat dirawat oleh bidan, bayi 2 bulan DPT/HB1, Polio 1


tidak kuning, tidak terjadi
perdarahan pasca kelahiran pada 3 bulan DPT/HB2, Polio 2

bayi, ibu rutin membawa pasien ke


4 bulan DPT/HB3, Polio 3
posyandu.
9 bulan Campak 1
18 bulan DPT/HB4, Polio 4

24 bulan Campak 2

Kesan Imunisasi Dasar Lengkap


Riwayat Makan dan Minum
• lahir – usia 6 bulan : ASI saja
• 6 bulan – 9 bulan : ASI + Bubur Susu/biskuit/buah
• 9 bulan – 1 tahun : ASI + Nasi Tim & lauk + sayur (diblender
• 1 tahun – 2 tahun : ASI + Nasi kasar + lauk variasi
• 2 tahun – sekarang : Nasi + sayur + lauk bervariasi
(ayam/daging/tahu/tempe/ikan) + susu sapi
• Saat ini napsu makan pasien menurun. Dalam sehari pasien makan 3 kali. Sekali
makan pasien hanya memakan sekitar 2-3 sendok saja.
RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
Riwayat Pertumbuhan Psikomotor
• BB lahir : 3,1 kg • 0 - 6 bulan : mampu tengkurap, mengangkat
kepala dan dada bertopang pada tangan
• BB sekarang : 11 kg • 6 bulan : mampu untuk duduk
• PB lahir : 49 cm • 9 bulan : mampu merangkak
• TB sekarang : 96 cm (posyandu) • 1 - 2 tahun : berjalan perlahan, memegang
krayon, bisa makan sendiri
• 3 tahun : dapat berlari bebas, mulai belajar naik
sepeda roda tiga

Kesan : riwayat perkembangan psikomotor sesuai dengan anak seusianya.


BAHASA
• 0-3 bulan : Mengoceh spontan/merespon dengan mengoceh
• 3-6 bulan : tertawa dan menjerit jika diajak bermain
• 6-12 bulan : mengeluarkan kata-kata tanpa arti, menirukan suara
• 1-3 tahun : mampu menyusun kalimat singkat

SOSIAL
• 1 tahun : berpartisipasi permainan tepuk tangan, sembunyi-sembunyian
• 1-3 tahun : memperlihakan minat kepada anak lain, bermain bersama anak lain dan
menyadari adanya lingkungan diluar keluarganya

MENTAL/INTELEGENSIA
• Sesuai anak seusianya

EMOSI
• Anak cenderung malu jika berkomunikasi dengan orang diluar keluarganya

Kesan: Pertumbuhan, perkembangan psikomotor, mental intelegensia dan emosi


sesuai anak seusianya
SILSILAH KELUARGA
Keadaan Sosial, Ekonomi, Kebiasaan dan Lingkungan

Keadaan Sosial
• Pasien merupakan anak pertama yang tinggal bersama Ayah, Ibu, Kakek dan Neneknya dalam satu atap
Ekonomi
• Ayah pasien seorang polisi berusia 28 tahun dan ibu pasien bekerja sebagai guru SD. Penghasilan orang
tua pasien sekitar 8,4 juta rupiah perbulan.
Keadaan Lingkungan
• Rumah orangtua pasien beralaskan keramik, atap genteng, tembok semen. Memiliki ventilasi yang cukup
dan sinar matahari dapat masuk melalui jendela. Sumber air berasal dari sumur terbuka. Memiliki WC
yang disalurkan ke septiktank.
Kebiasaan
• Ayah pasien merupakan perokok aktif

Kesan: keadaan sosial, ekonomi, dan lingkungan baik, namun kebiasaan ayah pasien merokok
Anamnesis sistemik

• Sistem serebrospinal : demam subfebris, kejang (-)


• Sistem kardiovaskuler : jantung tidak berdebar, pulsasi nadi normal
• Sistem pernafasan : sesak nafas (-), batuk (-), dahak (-),
• Sistem gastrointestinal : nafsu makan turun, berat badan sulit naik, diare (-),
tidak nyeri perut
• Sistem integumentum : turgor kulit normal, ptechiae (-), purpura (-),
• Sistem urogenital : BAK normal, nyeri (-), darah (-)
• Sistem muskuloskeletal : tidak ada sendi yang terasa bengkak maupun panas
• Sistem KGB : pembesaran KGB regio colli sinistra
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Pemeriksaan Fisik Umum
• Keadaan umum : tampak sakit ringan
• Kesadaran : compos mentis
• Vital Sign
• Frekuensi jantung : 100x/menit, regular,
• Nadi : kuat angkat (+),
• Frekuensi napas : 20x/menit, regular, tipe thorakal, kedalaman normal
• Suhu : 37,60C (axilla)
• Waktu pengisian kembali kapiler : 2 detik
• Berat Badan : 11 Kg
• Tinggi badan : 96 cm (posyandu)
• 6. Status Gizi

Gambar 6. Grafik Status Gizi sesuai Z-score (Aplikasi WHO Anthro)

Berdasarkan pengukuran BB/Usia didapatkan status gizi pasien:


-3SD < BB/U < -2SD yang berarti kondisi gizi pasien kurang (kurus).
• Kulit : turgor kulit normal
• Kelenjar limfe : pembesaran KGB regional (+)
• Otot : nyeri otot seluruh tubuh, tidak ada atrofi pada keempat ekstermitas.
• Tulang : Tidak ada deformitas, tidak terdapat tanda radang
• Sendi : Tidak ada deformitas dan tidak terdapat tanda-tanda

Kesan : pasien tampak sakit ringan, demam subfebris, gizi kurang terdapat
pembesaran KGB regio colli sinistra
Pemeriksaan Khusus
1. Kepala dan Leher
• Kepala : DBN
• Leher: terdapat pembesaran KGB regio colli sinistra, multi nodular,
diameter ± 0,5 cm, mobile, konsistensi padat, tidak ada nyeri tekan,
teraba hangat, warna seperti kulit sekitarnya
2. Dada
• Jantung : DBN
• Paru : DBN, Rh (-), Wz (-)
3. Perut : DBN
4. Anggota gerak : DBN
5. Anus dan Kelamin :DBN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal

Hematologi

1. Hemoglobin 13,4 12 -16 gr/dL

2. Leukosit 7,8 4,3-10,3 x109/L

Limfosit 47,9 20 – 40 %

4. Hematokrit 31,5 38-42%

5. Trombosit 350 150-450 x109/L

6. LED 50/65
Rontgen Thorax Ap

• Trakea di tengah.
• Cor : tidak ada pembesaran jantung
• Pulmo : terlihat gambaran infiltrat pada
parahilus
• Sinus kostofrenikus kanan dan kiri tajam.
• Hemidiafragma kanan dan kiri baik.

Kesimpulan : Pembesaran KGB parahilus


Resume
• Anak perempuan usia 3 tahun dengan keluhan batuk dan demam sumer-
sumer. Batuk dan demam sudah 3 minggu, demam turun degan obat
penurun panas namun seringkali kambuh lagi. Berat badan sulit naik dan
napsu makan menurun. Terdapat benjolan di sekitar leher kiri.
• Pada pemeriksaan fisik ditemukan status gizi kurang, demam subfebris,
benjolan pada regio colli sinistra, mobile dan tidak nyeri tekan.
• Pemeriksaan penunjang ditemukan gambaran mengarah ke TB pada foto
thorak AP, peningkatan LED, peningkatan persentase limfosit pada darah.
Skoring TB
No. Parameter Skor

1 Riwayat Kontak 2
2 Uji Tuberkulin -
3 Berat Badan 1
4 Demam 1
5 Batuk 1
6 Pembesaran KGB 1

7 Pembengkakan sendi 0
8 Foto Thorak AP 1
Skor Total 7
DIAGNOSIS
• Tuberkulosis Paru

• DIAGNOSIS BANDING
1. Pneumonia
2. Bronkiektasis
Tatalaksana
Medikamentosa
• OAT KDT Anak 2RHZ 2 – 0 – 0 (Fase intensif)
• Ambroxol syrup 3x1/2 cth
• Lycalvit Syr 2 dd cth I
• Paracetamol syrup 3x1/2 cth
Edukasi
• Menjelaskan kepada Ibu pasien bahwa anaknya menderita infeksi TB, hal ini kemungkinan
didapatkan karena tertular dari anggota keluarga yang lain.
• Menyarankan untuk memeriksakan anggota keluarga yang sering mengalami batuk yang
kambuh ke poli paru RSPBA untuk pemeriksaan dahak dan foto thorak
• Pengobatan pasien direncakan selama 6 bulan dan akan dievaluasi pada akhir pengobatan
• Obat harus diminumkan secara rutin setiap pagi hari saat perut masih kosong dan harus
segera kontrol sebelum obat habis
• Obat sementara diberikan selama 2 minggu untuk mengevaluasi kepatuhan minum obat
• Perbaikan gizi anak untuk menunjang kesembuhan dari anak.
• Menjelaskan bahwa penyakit ini bisa disembuhkan asal rutin minum obat dan orang
disekitar rumah yang dicurigai menderita TB paru segera diperiksakan dan mendapat
terapi yang sesuai untuk mengurangi resiko kekambuhan pada anak
Anjuran
• Uji tuberculin (mantoux)
• FNAB

PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad fungtionam : Bonam
• Quo ad sanactionam : Bonam
TERIMAKASIH
Gambar 1. Patogenesis Infeksi Tuberkulosis
Sumber: Petunjuk teknis tatalaksana TB anak
Parameter 0 1 2 3 Skor
Laporan
keluarga, BTA (-)
Kontak TB Tidak jelas - BTA (+)
/ BTA tidak jelas/
tidak tahu
Positif ≥10 mm
Uji tuberkulin
Negatif - - atau ≥5 mm pada
(Mantoux)
imunokompromais
Klinis gizi
BB/TB<90%
Berat Badan/ buruk atau
- atau -
Keadaan Gizi BB/TB<70%
BB/U<80%
atau BB/U<60%
Demam yang
Skoring TB Anak

tidak
- ≥2 minggu - -
diketahui
penyebabnya
Batuk kronik - ≥3 minggu - -
Pembesaran
≥1 cm, lebih
kelenjar limfe
- dari 1 KGB, - -
kolli, aksila,
tidak nyeri
inguinal
Pembengkaka
n tulang/sendi Ada
- - -
panggul, lutut, pembengkakan
falang
Gambaran
Normal/
sugestif
Foto toraks kelainan - -
(mendukung)
tidak jelas
TB
Skor Total
• Parameter Sistem Skoring:
• Kontak dengan pasien pasien TB BTA positif diberi skor 3 bila ada bukti tertulis hasil
laboratorium BTA dari sumber penularan yang bisa diperoleh dari TB 01 atau dari hasil
laboratorium.
• Penentuan status gizi:
• Berat badan dan panjang/ tinggi badan dinilai saat pasien datang (moment opname).
• Dilakukan dengan parameter BB/TB atau BB/U. Penentuan status gizi untuk anak usia <5
tahun merujuk pada buku KIA Kemenkes, sedangkan untuk anak usia >5 tahun merujuk
pada kurva CDC 2000.
• Bila BB kurang, diberikan upaya perbaikan gizi dan dievaluasi selama 1 bulan.
• Demam (≥2 minggu) dan batuk (≥3 minggu) yang tidak membaik setelah diberikan
pengobatan sesuai baku terapi di puskesmas
• Gambaran foto toraks menunjukkan gambaran mendukung TB berupa: pembesaran
kelenjar hilus atau paratrakeal dengan/tanpa infiltrat, atelektasis, konsolidasi
segmental/lobar, milier, kalsifikasi dengan infiltrat, tuberkuloma.
Algoritma dan tatalaksana TB Paru
Dosis OAT
Panduan OAT Kategori Anak
Dosis kombinasi OAT pada Anak

Anda mungkin juga menyukai