Anda di halaman 1dari 33

PRURIGO

Pembimbing:
dr. Arif Effendi, Sp.KK

Penyaji :
Ria Subarti
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. A
Usia : 4 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Pasar Baru
Agama : Islam
ANAMNESIS

Keluhan Utama
 Muncul bercak-bercak sebagian kehitaman di
kedua tungkai.

Keluhan Tambahan
Bercak kadang-kadang terasa gatal.
RIWAYAT PENYAKIT

 An. A, 4 tahun datang ke klinik dokter spesialis kulit


dan kelamin dengan ibunya, Os mengeluh muncul
bercak-bercak sebagian kehitaman dikedua tungkai
sejak 5 hari yang lalu. Kadang-kadang Os merasa gatal
di daerah tersebut. Keluhan ini dirasakan sejak ± 2
tahun yang lalu, kumat-kumatan. Stigmata atopi tidak
disangkal, ayah Os menderita bersin-bersin bila
terkena udara dingin.
Riwayat Pengobatan
- Tidak ada

Riwayat Penyakit Dahulu


- Os pernah mengalami keluhan yang serupa sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga


- Ayah os sering bersin-bersin jika terkena udara dingin
Status Generalis

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : Compos mentis
Status Gizi : Baik
Tanda Vital
Tekanan Darah :
Nadi :
RR :
Suhu : Tidak dilakukan
Berat Badan :
Tinggi Badan :
Bentuk Badan :
Status Dermatologis

Lokasi
Regio cruris dextra et sinistra
Inspeksi
Tampak makula hiperpigmentasi, sebagian eritem, multiple,
tersebar, sebagian tampak daerah ekskoriasi akibat garukan.
Pemeriksaan Laboratorium

 Tidak dilakukan
Resume

An. A, 4 tahun datang ke klinik dokter spesialis


kulit dan kelamin dengan ibunya, Os mengeluh
muncul bercak-bercak sebagian kehitaman dikedua
tungkai sejak 5 hari yang lalu. Kadang-kadang Os
merasa gatal di daerah tersebut. Keluhan ini dirasakan
sejak ± 2 tahun yang lalu, kumat-kumatan. Stigmata
atopi tidak disangkal, ayah Os menderita bersin-bersin
bila terkena udara dingin.
Pada status dermatologis didapatkan pada
kedua tungkai tampak makula hiperpigmentasi,
sebagian eritem, multiple, tersebar, sebagian tampak
daerah ekskoriasi akibat garukan.
DIAGNOSIS BANDING
- prurigo
- Scabies
- Gigitan serangga

DIAGNOSIS KERJA
- Prurigo
Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan umum / non medikamentosa :


- Mencegah garukan
- Kuku tidak boleh panjang
- Menjaga hygiene dan lingkungan.
- Hindari benda yang dapat merangsang gatal (alergen)

2. Penatalaksanaan Khusus / medikamentosa :


Oral
- Cetirizine 1x3/4 tab malam
Topikal
- Desonite 2x1 krim
Pemeriksaan Anjuran

 Tidak Ada
Prognosis

Quo ad Vitam : Dubia Ad Bonam


Quo Ad Functionam : Dubia Ad Bonam
Quo Ad Sanationam : Dubia Ad Bonam
Quo Ad Cosmetica : Dubia Ad Bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Prurigo ialah erupsi papular kronik dan


rekurens. Terdapat berbagai macam prurigo, yang
tersering terlihat ialah prurigo Hebra. Disusul oleh
prurigo nodularis. Sedangkan yang lain jarang
dijumpai.
KLASIFIKASI

Prurigo

dermatosis pruriginosa
Prurigo Nodularis

Prurigo simplek

Prurigo kronik
Stroflurus multiformis lutz Prurigo Hebra
PRURIGO SIMPLEKS

Usia pertengahan

Predileksi : badan, ekstensor ekstremitas

Penyebab Prurigo simpleks yaitu idiopatik.


PRURIGO SIMPLEKS

Klinis: lesi terlihat dengan berbagai tingkat


perkembangan penyakit
(papul, vesikel, jar.parut)

Terapi : simptomatik
Dapat diberikan obat untuk mengurangi gatal seperti
antihistamin, baik sistemik maupun topikal.
PRURIGO HEBRA

 Prurigo Hebra ialah penyakit kulit kronik dimulai


sejak bayi atau anak. Kelainan kulit terdiri atas
papul-papul miliar berbentuk kubah sangat gatal,
lebih mudah diraba daripada dilihat, terutama di
daerah ekstremitas bagian ekstensor.
PRURIGO HEBRA

Etiologi  yang pasti belum jelas, diduga ada


pengaruh dari luar seperti gigitan serangga,
sinar matahari, udara dingin, dan pengaruh dari
dalam tubuh seperti infeksi kronik.
GEJALA KLINIS

 Sering pada anak diatas satu tahun


 Kelainan yang khas ialah papul-papul miliar tidak
berwarna, berbentuk kubah, lebih mudah dirasa daripada
dilihat.
 Garukan yang terus menerus menimbulkan erosi,
ekskoriasi, krusta, hiperpigmentasi, dan likenifikasi
 Sering pula terjadi infeksi sekunder
 Jika telah kronik, tampak kulit yang sakit lebih gelap
kecoklatan dan berlikenifikasi
KLASIFIKASI PRURIGO HEBRA

1. Prurigo mitis (ringan),


2. Prurigo feroks (berat),
biasanya timbul pada anak-anak
efloresensi lebih banyak,
dan dewasa muda. Lokalisasi
papul lebih besar, keras
pada ekstensor ekstremitas, dahi
menonjol di atas kulit,
dan abdomen. Efloresensi
hiperpigmentasi dan
berupa papul merah (urtikaria
likenifikasi tampak lebih
papular), selanjutnya papul
luas dan menonjol.
menjadi runcing dan timbul
Lokalisasi lebih luas
vesikel, ekskoriasi dan
sampai belakang telinga
likenifikasi. Efloresensi bersifat
dan sekitar pusar. Selalu
multiformis dan gatal, akibat
disertai adenopatia (prurigo
garukan timbul jaringan parut
bobu).
dan penebalan kulit.
PENGOBATAN PRURIGO HEBRA

 Terapi Umum : Mencari penyebab, menghindari hal-hal


yang berkaitan seperti gigitan serangga, mencari dan
mengobati infeksi fokal, memperbaiki higiene.
 Terapi Khusus :
- Sistemik : Simptomatis untuk mengurangi gatal dengan
pemberian sedatif seperti antihistamin klorfeniramin,
siproheptadin. Antibiotik diberikan jika ada infeksi
sekunder.
-Topikal : Antipruritus dalam bentuk salep atau bedak.
Kortikosteroid krim atau salep sangat menolong untuk
mencegah/ menghilangkan cacat jaringan parut.
PROGNOSIS PRURIGO HEBRA

Umumnya dapat sembuh sendiri sesudah dewasa


muda.
PRURIGO NODULARIS

SINONIM
Hyde prurigo nodularis, Nodul Picker, Liken
Simpleks Kronis, Neurodermatitis Sirkumskripta

DEFINISI
Prurigo nodularis merupakan penyakit
kulit inflamasi kronik, pada orang dewasa,
ditandai oleh adanya nodus kutan yang sangat
gatal, terutama terdapat di ekstermitas bagian
ekstensor.
ETIOLOGI PRURIGO NODULARIS

 Kausa penyakit ini belum diketahui, tetapi serangan-


serangan gatal timbul bila terdapat atau mengalami
ketegangan emosional. Penyakit ini di anggap
sebagai neurodermatitis sirkumskripta bentuk
nodular atipik.
PRURIGO NODULARIS

Gambaran klinis :
Nodus sebesar kacang
polong atau lebih besar,
keras, warna merah /
kecoklatan
Jumlah lesi soliter /
multipel
Predileksi : ekstremitas
(anterior paha, tungkai
bawah)
PENGOBATAN DAN PROGNOSIS
PRURIGO NODULARIS
PENGOBATAN
Lesi kulit memberikan respon cepat terhadap
penyuntikan kortikosteroid intralesi. Biasanya dipakai
suspensi triamsinolon asetonid 2.5 sampai 12.5 mg per ml.
Dosisnya 0.5 sampai 1 ml per cm2 dengan maksimum 5 ml
untuk sekali pengobatan.
Cara pengobatan lain dengan talidomid, dosisnya
2x100 mg/ hari dan pengobatan dilanjutkan sampai 3
bulan.
PROGNOSIS
Lesi tidak dapat membaik secara spontan.
Keparahan mungkin dapat berkurang dengan terapi
namun cenderung menetap untuk beberapa
waktu.Penyakit ini bersifat kronis dan setelah
sembuh dengan pengobatan biasanya residif.
TERIMAKASIH ☺☺

Anda mungkin juga menyukai