Anda di halaman 1dari 34

Laporan kasus

PSORIASIS

oleh
dr. Muslihudin Ahmad

Pembimbing: dr.M.Mafirah dani

DALAM RANGKA PROGRAM DOKTER INTERNSHIP


RUMAH SAKIT TANDUN PT .NUSA LIMA MEDIKA
KABUPATEN KAMPAR RIAU
2022
Definisi
Penyakit yang penyebabnya Autoimun, bersifat kronik

dan residif. Ditandai dengan adanya bercak-bercak


eritema berbatas tegas dengan skuama yang kasar,
berlapis-lapis dan transfaran. Ditandai dengan
fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Kobner.
Epidemiologi
Insiden pada orang kulit putih lebih tinggi dari pada

penduduk kulit berwarna.


Laki-laki > wanita

Pada semua usia, umumnya pada dewasa


Etiopatogenesis
 Faktor genetik

 Bila orang tua tidak menderita psoriasis resiko mendapat psoriasis 12%

 Jika salah satu orang tua menderita psoriasis resikonya mencapai 34-

39%

 Faktor imunologi

 Antigen presenting cell kulit berpindah ke limfonodi regional 

berinteraksi dengan T cells  mengaktivasi T-cells dan melepas

cytokines, terjadi respon imun.

 Sebagian kasus mengalami remisi setelah diobati dengan imunosupresi.


 Berbagai Faktor pencetus

 Stres psikis

 Infeksi fokal

 Trauma

 Gangguan metabolik

 Obat, alkohol & merokok


Manifestasi klinis
 Gatal ringan

 Tempat predileksi pada skalp, perbatasan daerah tersebut dengan

muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut, & daerah
lumbosakral.
 Bercak-bercak eritem yang meninggi (plak) dengan skuama diatasnya.

 Eritem sirkumskrip dan merata  pada stadium penyembuhan sering

eritem yang ditengah menghilang, hanya terdapat dipinggir


 Skuama berlapis-lapis, kasar, berwarna putih seperti mika dan

transparan.
Pemeriksaan Fisik

 Fenomena tetesan lilin skuama yang berubah warnanya menjadi

putih pada goresan


 Fenomena auspitz  Tampak serum atau darah berbintik-bintik yang

disebabkan oleh papilomatosis


 Pitting nail atau nail pit berupa lekukan lekukan miliar

 Onycholysis : area kuku yang putih keruh,tebal

 Bagian distalnya terangkat karena terdapat lapisan tanduk dibawahnya

(hiperkeratosis subinginal)
Fenomena Auspitz Pitting Nails
Kelainan pada sendi
Jarang terjadi
Bersifat poliartikular
Predileksi pada sendi interfalangs distal,
Terbanyak pada usia 30-50 thn
Sendi membesar, kemudia terjadi ankilosis dan lesi
kistik subkorteks
•The blue arrow = a normal joint space
• Red arrow = “cup and saucer” effect of the
fourth metatarsal bone being jammed into the
base of the fourth toe
•The yellow circle = “Pencil
appearance”destruction characteristic of the
disease
Bentuk klinis
1. Psoriasis vulgaris
2. Psoriasis gutata
3. Psoriasis inversa
4. Psoriasis eksudative
5. Psoriasis seboroik (seboriasis)
6. Psoriasis pustulosa
7. Eritroderma psoriatik
Psoriasis Vulgaris
Psoriasis gutata

Umumnya setelah infeksi


Streptococcus
Psoriasis inversa
(psoriasis fleksural)
Psoriasis Pustulosa
Histopatologi

Gambaran yg khas, yakni :


Parakeratosis
 Akantosis
Histopatologi
Pada stratum spinosum
terdapat kelompok
leukosit
Papilomatosis &
vasodilatasi di
subepidermis
Diagnosis Banding
Psoriasis Dermatitis Seboroik Pitiriasis rosea

Efloresensi Plak eritematosa makula eritem Makula eritem


dengan skuama tebal dengan skuama halus disertai skuama halus
diatasnya. Ukuran berwarna kuning
miliar sampai yang berminyak
numular.
Gambarannya
beragam yaitu
arsinar, sirsinar,
polisiklik.

Predileksi Siku, lutut, kulit Tempat yang Seluruh tubuh


kepala, telapak kaki engandung banyak
dan tangan, kelenjar minyak yaitu
punggung, kuku, kulit kepala, belakang
tungkai atas dan telinga, ketiak, dada.
Pengobatan
Pengobatan sistemik
1. Kortikosteroid
2. Obat sitostatik
3. Levodopa
4. DDS (diaminodifenilsulfon)
5. Etretinat dan asitretin
6. siklosporin
PUVA dan UVB
Pengobatan topikal

1. Preparat ter
2. Kortikosteroid
3. Ditranol (antralin)
4. Pengobatan dengan penyinaran
5. Calcipotriol
6. Tazaroten
7. Emolien
Prognosis
Meskipun psoriasis tidak menyebabkan kematian,

tetapi bersifat kronis dan residif.


ILUSTRASI KASUS
 IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn. M
 Umur/tanggallahir : 47 tahun

 Jeniskelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Petani karet
 Alamat : Pongkei istiqomah
 Status pernikahan : Sudah menikah
 Pendidikan : SMP
 Agama : Islam
 Suku : Piliang
 No. RM : 139526
 Tanggal : 19 Desember 2016
ANAMNESIS (Autoanamnesis)
 Keluhan Utama :

Peninggian kulit berwarna merah disertai sisik kasar pada wajah, lengan atas kanan, kulit
kepala, dada, perut belakang dan punggung sejak 3 bulan yang lalu disertai gatal.

 Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RSUD Bangkinang dengan keluhan peninggian
kulit berwarna merah diserta sisik kasar pada wajah, lengan atas kanan, kulit kepala,
dada dan punggung sejak 3 bulan yang lalu disertai gatal. Awalnya keluhan berupa
peninggian kulit berwarna merah 1 buah di tulang selangka kanan yang gatal. Kemudian
digaruk dan perlahan menyebar mulai ke dada, punggung, lengan atas kanan, wajah dan
kulit kepala. Gatal dirasakan ketika bekerja dan berkeringat. Keluhan disertai dengan
sisik kasar, tidak nyeri dan tidak terasa panas. Pasien tidak demam dan flu.
Riwayat Penyakit Dahulu:
 Pasien tidak pernah menderita penyakit ini sebelumnya.
 Riwayat alergi tidak ada.

Riwayat Penyakit Keluarga:


 Keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit ini.
 Riwayat alergi tidak ada.

Riwayat Pengobatan:
 Sudah pernah berobat ke dokter dan diberi 3 macam obat makan dan 1 salep namun
tidak menunjukkan perbaikan.

Riwayat Kebiasaan:
 Pasien sering menggosok bagian yang gatal.
 Pakaian sering lembap.
 Jarang mencuci muka serelah bekerja.
 STATUS GENERALIS

 Keadaan umum : Tampak sakit sedang

 Kesadaran : Komposmentis

 Tanda vital : Tidak diperiksa

 Tekanan darah : Tidak diperiksa

 Nadi : Tidak diperiksa

 Nafas : Tidak diperiksa

 Suhu : Tidak diperiksa

 Keadaan gizi : Tidak diperiksa

 Pemeriksaan thorax : Tidak diperiksa

 Pemeriksaan abdomen : Tidak diperiksa


 STATUS DERMATOLOGIS

 Lokasi : Regio facialis, thoraks anterior, thoraks posterior, abdomen


posterior, scalp, brachii dextra.
 Distribusi : Regional
 Bentuk : Tidak teratur

 Susunan : Tidak teratur

 Batas : Sirkumskrip
 Ukuran : Lentikular-numularis

 Efloresensi : Plak eritem, skuama kasar, makula eritem, makula


hipopigmentasi.
Skuama
tebal

Plak eritem
 KELAINAN SELAPUT MUKOSA : Tidak ada kelainan

 KELAINAN MATA : Tidak ada kelainan

 KELAINAN KUKU : Tidak ada kelainan

 KELAINAN RAMBUT : Tidak ada kelainan

 KELAINAN KGB : Tidak diperiksa

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM: Anjuran yaitu pemeriksaan

bhistopatologi
RESUME
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RS Tandun dengan keluhan peninggian kulit berwarna
merah diserta sisik kasar pada wajah, lengan atas kanan, kulit kepala, dada dan punggung sejak 3
bulan yang lalu disertai gatal. Awalnya keluhan berupa peninggian kulit berwarna merah 1 buah di
tulang selangka kanan yang gatal. Kemudian digaruk dan perlahan menyebar mulai ke dada,
punggung, lengan atas kanan, wajah dan kulit kepala. Gatal dirasakan ketika bekerja dan berkeringat.
Keluhan disertai dengan sisik kasar, tidak nyeri dan tidak terasa panas. Pasien tidak demam dan flu.

Pasien tidak pernah menderita penyakit ini sebelumnya. Riwayat alergi tidak ada. Keluarga
pasien tidak ada yang menderita penyakit ini. Riwayat alergi tidak ada. Sudah pernah berobat ke
dokter dan diberi 3 macam obat makan dan 1 salep namun tidak menunjukkan perbaikan. Pasien
sering menggosok bagian yang gatal dan pakaian sering lembap serta jarang mencuci muka setelah
bekerja.

Status dermatologisnya ialah lokasi Regio facialis, thoraks anterior, thoraks posterior, abdomen
posterior, scalp, brachii dextra. Distribusi regional. Bentuk Tidak teratur. Susunan Tidak teratur.
Batas Sirkumskrip. Ukuran Lentikular-numularis. Efloresensi yang tampak adalah Plak eritem,
skuama kasar, makula eritem, makula hipopigmentasi.
Diagnosis
 DIAGNOSIS KERJA

 Psoriasis

 DIAGNOSIS BANDING

 Pitiriasis rosea

 Dermatitis seboroik
Tatalaksana

Umum
 Jangan menggaruk bagian yang mengalami kelainan

 Jangan menggunakan pakaian yang lembap

Khusus
 Cetirizin tab 10 mg 1x1 jika gatal.

 Asam salisilat 3%

 Betametason dipropionate 0,05% 2x1 dioleskan pada lesi.


Prognosis
Quo Ad Sanam : Dubia ad Malam
Quo Ad Vitam : Bonam
Quo Ad Fungsionam : Dubia ad Bonam

Quo Ad Kosmetikum : Dubia ad Malam

Anda mungkin juga menyukai