Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

Neurodermatitis Sirkumskripta

DokterPembimbing :
dr. Hj. Fisalma Mansjoer, SpKK

Oleh :
Mutiara Putri Camelia
2013730157

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN


KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH
JAKARTA
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
PERIODE 5 FEBRUARI– 10 MARET 2018
BAB I

LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.K

Umur : 37 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Kel. Kampung rawa

Agama : Islam

No. RM : 00959**

Tgl pemeriksaan :6 februari 2018

B. ANAMNESIS
Autoanamnesis
1. Keluhan Utama
Gatal dengan kulit kering menebal di kedua punggung kaki dan
lutut
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien datang poliklinik kulit dan kelamin RSIJ Cempaka Putih
dengan keluhan gatal dengan kulit kering menebal kehitaman di kedua
punggung kaki dan lutut. Keluhan ini sudah dirasakan sejak 2 tahun yang
lalu tetapi hilang timbul dan mulai memberat sejak 1 bulan yang lalu .
Penyakit diawali dengan rasa gatal pada punggung kaki dan lutut terutama
ketika pasien tidak sedang beraktivitas. Pasien memiliki kebiasaan
menggaruk dan sangat sulit menahan untuk tidak menggaruk, sehingga
kadang muncul lecet. Pasien melihat daerah yang gatal tersebut menjadi
semakin menebal ,kulit menjadi kering, bersisik, dan kehitaman. Pasien
merasa gatal bertambah apabila pasien banyak pikiran dan stres. Pasien

2
sudah meminum obat (tidak mengingat nama obat tersebut) untuk
menghilangkan gatal-gatal tersebut namun tidak kunjung hilang yang
didapatkan saat berobat ke puskesmas.

2. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mengatakan belum pernah mengalami ini sebelumnya

3. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan bahwa di keluarga pasien tidak ada
mengeluhkan hal yang sama seperti pasien
Ayah pasien memiliki riwayat hipertensi

4. Riwayat Pengobatan
Tidak ada obat-obatan jangka panjang yang rutin dikonsumsi oleh pasien

5. Riwayat Alergi
Tidak memiliki alergi terhadap makanan, debu, cuaca
6. Riwayat Psikososial
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dan pasien tinggal di
lingkungan rumah yang padat, pasien mengaku sebelumnya sedang
banyak pikiran dan stress.

C. PEMERIKSAAN FISIK
 Status Generalis
KU : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital
TD : 120/80
Nadi : 86 x/menit, regular, isi dan kuat angkat
RR : 20 kali/menit, regular
Suhu : 36.60C

3
Kepala : normochepal, rambut berwarna hitam, distribusi merata
Mata : konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : simetris, deviasi septum (-), sekret (-)
Telinga : bentuk daun telinga normal, sekret (-)
Mulut : mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB (-)
Tenggorokan : faring tidak hiperemis
Thorax : Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-).
Paru : vesikuler, ronki (-), wheezing (-)
Abdomen : supel, nyeri tekan (-), pembesaran hepar dan lien tidak
teraba
Ekstremitas Superior : akral hangat, edema -/-, CRT< 2dtk
Inferior : akral hangat, edema -/-, CRT< 2dtk

 Status Dermatologis :

Gambar 1.1 Regio dorsum pedis dextra tampak plak multiple, hiperpigmentasi
,ukuran numular hingga plakat, sirkumskrip, disertai likenifikasi dan permukaan
kulit ditutupi skuama.

4
Gambar 1.2 Regio dorsum pedis sinistra dan malleolus sinistra tampak plak
multiple, hiperpigmentasi ,ukuran lentikular hingga plakat, sirkumskrip, disertai
likenifikasi dan permukaan kulit ditutupi skuama.

Gambar 1.3 Regio genu dextra tampak plak multiple, hiperpigmentasi ,ukuran
numular hingga plakat, sirkumskrip, disertai likenifikasi dan permukaan kulit
ditutupi skuama.

5
Gambar 1.4 Regio genu sinistra tampak plak multiple, hiperpigmentasi ,ukuran
numular hingga plakat, sirkumskrip, disertai likenifikasi dan permukaan kulit
ditutupi skuama.

D. RESUME
Perempuan, 37 tahun, Gatal dengan kulit kering menebal pada kedua
punggung kaki dan lutut , sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu, hilang timbul,
menghebat 1 bulan terakhir. Sulit menahan untuk tidak menggaruk, sehingga
kadang muncul lecet setelah digaruk. Pasien banyak pikiran dan stress. Sudah
pernah berobat ke puskesmas sebelumnya tetapi keluhan tidak membaik.

Pemeriksaan Fisik, keadaan umum dan status generalisata dalam batas


normal.

Status dermatologikus ditemukan : Pada Regio dorsum pedis dextra tampak plak
multiple, hiperpigmentasi ,ukuran numular hingga plakat, sirkumskrip, disertai
likenifikasi dan permukaan kulit ditutupi skuama; Regio dorsum pedis dan
malleolus sinistra tampak plak multiple, hiperpigmentasi ,ukuran lentikular
hingga plakat, sirkumskrip, disertai likenifikasi dan permukaan kulit ditutupi
skuama; Regio genu dextra tampak plak multiple, hiperpigmentasi ,ukuran
numular hingga plakat, sirkumskrip, disertai likenifikasi dan permukaan kulit
ditutupi skuama; Regio genu sinistra tampak plak multiple, hiperpigmentasi
,ukuran numular hingga plakat, sirkumskrip, disertai likenifikasi dan permukaan
kulit ditutupi skuama.
E. USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan histopatologis
F. DIAGNOSIS BANDING :
Psoriasis
G. DIAGNOSIS KERJA:
Liken Simplex Chronicus

H. PENATALAKSANAAN
1. Non farmakologi (Edukasi)

6
 Menjelaskan kepada pasien tentang penyakitnya
 Menjelaskan kepada pasien untuk tidak menggaruk lesi
 Istirahat yang cukup
 Menjaga kebersihan dan kelembapan kulit agar kulit tidak kering

2. Farmakologi
1. Sistemik

 Hydroxyzine 25mg 3x1 tablet/hari



2.Topikal
Betamethasone dipropionate 0.05% 2x1

PROGNOSIS
Quo Ad Sanationam : Bonam
Quo Ad Vitam : Bonam
Quo Ad Functionam : Bonam

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi

Peradangan kulit kronis,gatal,sirkumskrip.ditandai dengan kulit tebal dan


garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi) menyerupai kulit batang
kayu,akibat garukan atau gosokan yang berulang-ulang karena berbagai
rangsangan pruritogenik.1

Sinonim

Nama lain neurodermatitis sirkumskripta ialah liken simpleks


kronikus,istilah yang pertama kali dipakai oleh Vidal,oleh karena itu juga disebut
liken Vidal.1

Epidemiologi

Liken simpleks chronicus jarang terjadi pada masa kanak-kanak. Kejadian puncak
terjadi antara usia 30 dan 50 tahun. Wanita lebih sering terkena daripada laki-laki.
Individu dengan prurigo nodularis dapat dibagi menjadi kelompok atopik dan
nonatopik.12 Pasien prurigo nodularis pada kelompok yang terkait dengan
dermatitis atopik memiliki usia rata-rata awal onset 19 ± 5 tahun dan tingginya
reaktivitas terhadap alergen lingkungan ganda. Sebaliknya, pasien dengan prurigo
nodularis tanpa dermatitis atopik memiliki usia rata-rata awal onset 48 ± 14 tahun
tanpa hipersensitivitas terhadap alergen lingkungan.2

Etiopatogenesis

Pruritus memainkan peran sentral dalam timbulnya pola reaksi kulit berupa
likenifikasi dan prurigo nodularis. Hipotesis mengenai pruritus dapat oleh karena
adanya penyakit yang mendasari ,misalnya gagal ginjal kronis,obstruksi saluran
empedu, limfoma hodgkin, hipertiroidia, penyakit kulit seperti dermatitis
atopik,dermatitis kontak alergi,gigitan serangga,dan aspek psikologik dengan
tekanan emosi.1

8
Pada prurigo nodularis jumlah eosinofil meningkat. Eosinofil berisi protein X dan
protein kationik yang dapat menimbulkan degranulasi sel mast. Jumlah sel
langerhans juga bertambah banyak. Saraf yang berisi CGRP (calcitonin gene-
related peptide) dan SP(substance P),bahan imunoreaktif,jumlahnya didermis
bertambah pada prurigo nodularis,tetapi tidak pada neurodermatitis sirkumskripta.
SP dan CGRP melepaskan histamin dari sel mas yang selanjutnya akan memicu
pruritus. Ekspresi faktor pertumbuhan saraf p75 pada membran sel Schwan dan
sel perineum meningkat,mungkin ini menghasilkan hiperplasi neural.1

Gejala Klinis

Penderita mengeluh gatal sekali,bila timbul malam hari dapat mengganggu tidur .
Rasa gatal memang tidak terus menerus,biasanya pada waktu tidak sibuk,bila
muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk. Penderita merasa enak bila
digaruk;setelah luka,baru hilang rasa gatalnya untuk sementara(karena diganti
dengan rasa nyeri).1

Lesi biasanya tunggal,pada awalnya berupa plak eritematosa,sedikit


edematosa,lambat laun edema dan eritema menghilang,bagian tengah berskuama
dan menebal,likenifikasi dan ekskoriasi; sekitarnya hiperpigmentasi,batas dengan
kulit normal tidak jelas. Gambaran klinis di pengaruhi juga oleh lokasi dan
lamanya lesi.1

NS, tidak biasa terjadi pada anak,tetapi pada usia dewasa-manula; puncak insiden
pada usia antara 30 hingga 50 tahun. Perempuan lebih sering menderita dibanding
laki-laki. Letak lesi dapat timbul dimana saja,tetapi yang biasa ditemukan ialah di
skalp,tengkuk,sampingleher,lengan bagian ekstensor, pubis, vulva,skrotum ,
perianal, medial tungkai atas, lutut, lateral tungkai bawah, pergelangan kaki
bagian depan dan punggung kaki. Neurodermatitis di daerah tengkuk (lichen
nuchae) umumnya hanya pada perempuan,berupa plak kecil didaerah tengkuk atas
atau dapat meluas hingga ke skalp. Biasanya skuama menyerupai psoriasis.1

Variasi klinis NS dapat berupa prurigo nodularis,akibat garukan atau korekan


tangan penderita yang berulang-ulang pada suatu tempat. Lesi berupa nodus
berbentuk kubah,permukaan mengalami erosi tertutup krusta dan skuama.lambat

9
laun menjadi keras dan berwarna lebih gelap (hiperpigmentasi). Lesi biasanya
multiple,lokalisasi tersering di ekstremitas,berukuran mulai beberapa milimeter
sampai 2 cm. 1

Histopatologi

Gambaran histopatologik neurodermatitis sirkumskripta berupa


ortokeratosis,hipergranulosis,akantosis dengan rete ridges memanjang teratur.
Bersebukan sel radang limfosit dan histiosit di sekitar pembuluh darah dermis
bagian atas,fibroblas bertambah,kolagen menebal. Pada prurigo nodularis
akantosis pada bagian tengah lebih tebal,menonjol lebih tinggi dari permukaan,sel
Schwan berproliferasi ,dan terlihat hiperplasi neural. Kadang terlihat krustayang
menutup sebagian epidermis.1

Diagnosis

10
Diagnosis neurodermatitis sirkumskripta didasarkan gambaran klinis,biasanya
tidak terlalu sulit. Namun perlu dipikirkan kemungkinan penyakit kulit lain yang
memberikan gejala pruritus,liken amiloidosis,psoriasis,dan dermatitis atopik.1

Diagnosis banding:

Psoriasis : efloresensi biasanya berupa eritema berbatas tegas, skuama putih


mengkilat dan berlapis-lapis.
Tineo korporis : mikroskopik ditemukan elemen jamur.
Prurigo nodularis: kelainan kulit yang berbatas tegas, bagian pinggir aktif dengan
bagian tengah relatif tenang3

Pengobatan

Secara umum perlu dijelaskan kepada penderita bahwa garukan akan


memperburuk keadaan penyakitnya,oleh karena itu harus dihindari. Untuk
mengurangi rasa gatal dapat diberikan antipruritus,kortikosteroid topikal atau
intralesi,prosuk ter. 1

Antipruritus dapat berupa antihistamin yang mempunyai efek sedatif (contoh:


hidroksizin,difenhidramin,prometazin) atau tranquilizer. Dapat pula diberikan
secara topikal krim doxepin 5% dalam jangka pendek (maksimum 8 hari).
Kortikosteroid yang dipakai biasanya berpotensi kuat, bila perlu ditutup dengan
penutup impermeable;kalau masih tidak berhasil dapat diberikan secara suntikan
intralesi. Setiap kortikosteroid dapat pula dikombinasi dengan ter yang
mempunyai efek anti inflamasi. Ada pula yang mengobati dengan UVB dan
PUVA. Perlu dicari kemungkinan ada penyakit yang mendasari,bila memang ada
harus juga diobati.1

Prognosis bergantung pada penyebab pruritus ( penyakit yang mendasari), dan


status psikologik penderita.1

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Sularsito SA. Neurodermatitis Sirkumskripta. In: Menaldi SLS, Bramono


K, Indriatmi W, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta:
Badan Penerbit FKUI; 2015. p.183-5.
2. Schieke SM, Amit Grag. Nummular Eczema and Lichen Simplex
Chronicus,Prurigo Nodularis. In: Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine. 8th ed. New York: McGraw Hill Company. 2012. p. 1196-7
3. Siregar, S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Edisi ke-3. Jakarta:
EGC; 2014. p. 166-9
4. Hay RJ, HR Ashbee. Lichen simplex and lichenification. In: Rook’s
Textbook of Dermatology. Ed 9. United Kingdom: Wiley Blackwell.
2016. p. 39.29

12

Anda mungkin juga menyukai