BAB V
PEMBAHASAN
5.2.1 Distribusi Hipertensi pada Perokok di Cempaka Putih wilayah Jakarta Pusat
tahun 2016
Berdasarkan hasil uji Spearman Rho dan Kendall Tau, benar adanya bahwa
ternyata Kadar CO Udara Ekspirasi dengan hipertensi tidak memiliki makna
secara signifikan dengan nilai p-value >0,05. Hal ini tidak sejalan dengan teori
yang menjelaskan bahwa karbon monoksida yang dihisap melalui rokok, masuk
kedalam aliran darah dan merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri,
mengakibatkan proses aterosklerosis. Proses tersebut merupakan awal dari
peningkatan resistensi pembuluh darah yang dapat berakhir pada kondisi
hipertensi. Hal ini tidak sejalan dikarenakan keterbatasan penelitian dalam jumlah
responden hipertensi yang kurang banyak karena hanya menggunakan pendekatan
cross sectional dan banyak responden yang masih salah dalam menggunakan alat
CO analyzer.
Berdasarkan hasil uji Spearman Rho dan Kendall Tau, benar adanya
bahwa ternyata Ketergantungan Nikotin dengan hipertensi memiliki makna secara
signifikan dengan nilai p-value <0,05.Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Finanda dari universitas Muhammadiyah Pontianak yaitu sebagian besar
responden mengalami tekanan darah tinggi (56,98%) dan hasil menunjukan
bahwa adanya hubungan antara kadar nikotin dengan tekanan darah dengan nilai
p-value =0,000.
Berdasarkan hasil uji Spearman Rho dan Kendall Tau, benar adanya
bahwa ternyata Derajat perokok dengan hipertensi tidak memiliki makna secara
signifikan dengan nilai p-value >0,05. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian
Miyatake yang mendapatkan peningkatan risiko sindrom metabolik terdapat pada
perokok berat (indeks Brinkmann >600) (p<0,05).Hipertensi merupakan salah
satu sindroma metabolik, artinya terdapat hubungan antara derajat perokok
dengan hipertensi. Ada beberapa hal yang menyebabkan hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan teori. Sejalan dengan penelitian Bambang yang mendapatkan tidak
ada hubungan derajat perokok dan kejadian hipertensi (p=0,358). Pada penelitian
ini terdapat interaksi kuat antara konsumsi alkohol, kebiasaan merokok. Artinya
faktor-faktor lain dapat mempengaruhi hasil analisis.