Anda di halaman 1dari 49

CASE REPORT

SESSION PSORIASIS
RISMA ERYANI NAMIRA BENING KIRTHI

PERSEPTOR: PATI AJI ACHDIAT ,DR., SPKK , M.KES


IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 73 tahun
Alamat : Sukabumi
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Pensiun
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal MRS : 7 Februuri 2017
Tgl Pemeriksaan : 7 Februarii 2017
ANAMNESIS

Keluhan Utama:

Bercak-bercak kemerahan disertai beruntus dan sisik tebal dengan rasa gatal pada
bagian perut, punggung bawah, dan leher

Anamnesa khusus:

Keluhan dirasakan pasien sejak 3 bulan yang lalu dan bertambah parah sejak 3 hari
yang lalu. Keluhan terasa gatal terutama saat berkeringat. Pasien juga merasakan perih
setalah menggaruk bagian bercak kemerahan tersebut. Keluhan pertama muncul di
bagian tangan lalu meluas ke lengan hingga punggung, leher dan kaki. Sebelumnya
pasien sudah pernah berobat ke puskesmas, diberikan obat salep dan obat tablet tetapi
keluhan tidak kunjung membaik. Kemudian pasien berobat ke RS Bunut Sukabumi
kemudian menjalani pengobatan selama 3 minggu mengonsumsi methotrexate, keluhan
ANAMNESIS

10 bulan SMRS 7 bulan SMRS 1 minggu


Bercak merah bintik nanah Lesi di seluruh SMRS
sisik (Perut) tubuh keculai Lesi bertambah
(+) Batuk, pilek, dan demam tungkai bawah luas dan
(2hari yll) Rawat inap di semakin gatal
Obat Jamur (Mantri) RSHS dan panas
MTX (dr spesialis kulit) (5 hari) (+) Batuk, pilek,

9 bulan SMRS 2 bulan SMRS


Lesi di seluruh Lesi di bagian
tubuh perut
Rawat inap di kontrol 1
RSHS minggu sekali
(18 hari)
ANAMNESIS

Pasien mengaku tidak sedang stres atau banyak pikiran

Riwayat demam, nyeri tenggorokan, dan nyeri menelan disangkal

Pasien tidak mengkonsumsi obat antihipertensi, anti malaria, dan anti nyeri

Riwayat penyakit serupa di keluarga disangkal

Keluhan bengkak, nyeri, maupun kaku pada sendi disangkal

Riwayat kuku menjadi rusak, kuku berlubang, kuku menjadi kusam diisangkal

Riwayat penyakit diabetes, tekanan darah tinggi disangkal

Pasien memiliki riwayat asma sejak kecil dan kolesterol tinggi 1 bulan yang lalu
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital : T : 110/70 mmHg
N : 80X/menit
R : 20X/menit
S : 36,4oC
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis
Kepala
Rambut: dbn
Ekstremitas
Mulut
Gerak persendian tidak kaku, edema (-), eritema (-)
Mukosa lidah: geographic tongue (+)
Kuku: pitting nail (-), oil spots (-), splinter hemorrhages (-),
Leher onikolisis (-), onikodistrofi (-), subungual hiperkeratosis (-)

Pembesaran KGB(-)
STATUS DERMATOLOGI

Distribusi : Regioner

Lokasi : Leher, badan, punggung, leher.

Karakteristik : multiple, sebagian konfluens, bentuk tidak teratur, ukuran 3x2

cm hingga seluas perut, batas tegas, sebagian menimbul, kering

berupa pustula, lake of pus, skuama

Lesi : makula eritem, skuama, pustula.


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kerokan kulit dengan KOH


DIAGNOSIS BANDING

Psoriasis pustulosa generalisata

Psoriasis vulgaris

Dermatitis seboroik

Tinea corporis
DIAGNOSIS KERJA

Psoriasis Pustulosa Generalisata


TERAPI

Umum : Khusus :

Menjelaskan kepada pasien bahwa Topikal :


penyakit yang diderita dapat
- kompres terbuka dengan NaCl 0,9%
berulang dan bersifat kronik 2x/hari
Hindari faktor pencetus (stres, - krim deksametason 0,25% krim
menggaruk lesi) 2x/hari
- Losion urea 10% 2x/hari

Sistemik:

- Siklosporin 2x100 mg/ hari

- Setrizin 1x10 mg/hari


PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam


Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanctionam : dubia
PEMBAHASAN
PSORIASIS
Definisi

Psoriasis merupakan penyakit eritro-skuamosa yang bersifat kronis residif (kambuh) yang
didasari karena kelainan genetik, ditandai dengan perubahan diferensiasi dan pertumbuhan
epidermis, serta kelainan immunolodi dan vaskular.

Secara patologi ditandai dengan perpanjangan dari rete ridges, serta dilatasi dari
pembuluhdarah, penipisan plat suprapapilari, dan parakeratosis.

Lesi dapat berupa papul dan eritem berskuama, pustul, dan eritoderma. Daerah predileksi :
Kulit kepala, siku, lutut, lengan, kaki, batang tubuh, dan kuku

Penyakit ini secara klinis tidak mengancam jiwa dan tidak menular. Merupakan penyakit universal di seluruh
dunia. Prevalensi pada wanita = pria. Mengenai semua kelompok usia, paling sering antara usia 15-30 tahun
Etiologi

Belum diketahui ada kaitan dengan faktor genetik HLA

Faktor pemicu:

Stres psikis,

Merokok,

Faktor sistemik seperti infeksi Streptococcus sp dan HIV

Obesitas

Trauma
Patogenesis

Pada psoriasis terjadi percepatan proliferasi sel-sel epidermis


dibandingkan kulit normal. Pergantian epidermis terjadi dalam 3-4 hari
(normalnya: 28 hari). Defek pada psoriasis berhubungan dengan
limfosit T, sel penyaji antigen (antigen presenting cell) dan/atau
keratinosit.

Psoriasis sering dikatakan sebagai penyakit kelainan sel imun dimana


sel T menjadi aktif, bermigrasi ke dermis dan memicu plepasan sitokin
sehingga terjadi inflamasi dan proliferasi sel kulit dengan cepat.
Gambar A dan B
Kulit normal mengandung sel Langerhans (L), sel dendritik (D), dan sel T-memori (T) di
dermis. Pada psoriasis awal, kulit masih tampak normal dengan sedikit dilatasi kapiler
dan peningkatan jumlah sel mononuclear dan sel mast (M). Terkadang disertai sedikit
penebalan pada epidermis. Semakin lama, perubahannya semakin signifikan.

Gambar C
Ketika lesi mulai berkembang, terjadi peningkatan dilatasi kapiler, jumlah sel mast-
makrofag (MP)-sel T dan degranulasi sel mast secara progresif. Epidermis semakin
menebal seiring dengan: semakin terlihatnya rete pegs, pelebaran ruang ekstraseluler,
diskeratosis (abnormal keratinisasi premature) dan para keratosis (retensi nukleus di
stratum korneum). Sel Langerhans keluar dari epidermis, sedangkan sel dendritik dan sel
T CD8 mulai memasuki epidermis.

Gambar D
Ketika lesi sudah matang, dilatasi kapiler meningkatkan aliran darah 10x lebih banyak
dengan makrofag pada membrane basal. Sel T kontak dengan sel dendritik yang sudah
matur. Epidermis mengalami hiperproliferasi keratinosit.
Kelainan Kuku
Segmen Tanda Klinis
Kuku
Matriks kuku Pitting nail
Onikodistrofi
Nail bed Oil spots (warna kuning kemerahan dibagian distal
karena hyperplasia, parakeratosis, perubahan
mikrovaskular dan neutrofil)
Subungal hyperkeratosis
Onikolisis (terpisahnya nail plate dari nail bed)
Splinter hemorrhage (pendarahan kapiler)
Kelainan Lidah

Geographic Tongue hilangnya papilla filiformis lidah, berupa bercak


merah dengan tepi serpiginosa (menyerupai map)
Pola Klinis

Psoriasis Vulgaris Plak eritem, bersquama simetris terdapat


di daerah predileksi.

Psoriasis gutata Erupsi papula (0.5-1.5 cm) di badan dan


ext. proksimal.

p. Gutata
Pola klinis

Psoriasis fleksural Di lipatan kulit seperti aksila, genitor-kruris, dan


leher. Squama biasanya minimal atau absen, lesi eritem mengkilat
batas tegas.
Pola Klinis

Psoriasis eritroderma Eritema generalisata.


Terkadang hipotermia dan menggigil serta edema
tungkai bawah.

Sebopsoriasis Plak eritem dengan squama


terlokalisir di area seboroik (kulit kepala, glabella,
plika nasolabia, perioral, dan area intertriginosa)

Eritroderma
Pola Klinis

Psoriasis Pustulosa 2 varian: psoriasis pustulosa palmo-plantar dan psoriasis pustulosa


generalisata.
Pemeriksaan Laboratorium

Seringkali tidak spesifik.

Pasien psoriasis mengalami perubahan profil lipid.

Asam urat dalam serum juga meningkat pada 50% pasien

Marka inflamasi sistemik seperti C-reactive protein, dan ESR akan meningkat.

Psoriasis vulgaris berat, psoriasis pustulosa generali-sata dan eritroderma


penurunan albumin serum.

Pemeriksaan lain: pemeriksaan ASTO, faktor rheumatoid, pemeriksaan KOH,


dan histopatologis.
Komplikasi

Miokardial infraction

Sindroma metabolik (hipertensi dan hiperlipidemia)

Depresi

Artritis psoriatika arthritis inflamasi dengan psoriasis dan faktor


rheumatoid negative. Ditandai dengan arthritis perifer dan aksial,
entesitis (peradangan pada tempat melekatnya tendon atau ligament
di tulang), daktilitis (peradangan pada jari) dan tenosinovitis.
DERMATITIS
SEBOROIK
DEFINISI

Definisi peradangan kulit superfisial bersisik yang ditandai dengan


bercak merah dengan skuama halus, predileksi pada daerah seboroik
(wajah, kulit, kepala berambut, daerah presternal dan lipatan tubuh)

Etiologi: belum diketahui pasti, pityrosporum ovale berperan dalam


patogenesis

Faktor lain: obat (metildopa, cimetidine), aliran darah dan temperatur


kulit, proliferasi epidermis yang berlebihan
DIAGNOSIS

a. Anamnesis: keluhan gatal bervariasi

b. Pemeriksaan fisik: Lesi biasanya bilateral dan simetris berupa bercak maupun plak dengan
batas yang tidak jelas, eritema ringan, dan skuama berwarna kekuningan.

Pada bayi cradle crap (komplikasi: penyakit leiner), dapat menyebar generalisata,
disertai anemia, diare, dan muntah

c. Pemeriksaan penunjang: Tes kertas sigaret, kerokan kulit Jamur


PENATALAKSANAAN

a. Scalp:
Menghilangkan scale dan crust
selenium sulfide shampoo 1-2.5%

Inhibisi jamur Imidazole (ketokonazole 2%)

Asam salisilat
Mengontrol infeksi sekunder
Sistemik prednisolone 0.5mg/kgBB/hari untuk 1 minggu

Mengurangi gatal dan kemerahan b. Muka dan badan: hindari pemakaian sabun, hidrocortisone

1%
Ptiriasis Rosea
DEFINISI

suatu penyakit kulit akut yang ditandai berupa timbulnya lesi


papuloskuamosa berbentuk oval berwarna kemerahan,yang dapat
hilang dengan sendirinya.

Terjadi pada usia remaja dan dewasa muda

Etiologi: berhubungan dengan infeksi virus (reaktivasi dari human


herpes virus)
DIAGNOSIS

a. Anamnesis: keluhan diawali flu-like syndrome, keluhan gatal ringan-


sedang, ada bercak merah yang menyebar

b. Pemeriksaan Fisik: lesi soliter berupa makla eritema atau papul eritema
pada batang tubuh atau leher, yang secara bertahap akan membesar,
berbentuk oval dengan skuama tipis (herald patch) hanging curtain sign

Lesi kulit dalam stadium yang berbeda, terutama pada batang tubuh
dengan sumbu panjang sejajar kosta (inverted chirstmas three appearance)
Diagnosis banding:
Sifilis sekunder, psoriasis gutata, dermatitis numularis, dermatitis
seboroik, tinea korporis
Penatalaksanaan:

Anda mungkin juga menyukai