Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS

VIRAL EXANTHEM
Harun Nurdiansah Ahmad

(167008037)

Pembimbing:

dr. Sayu Widiawati, Sp. KK


PREVIEW

BAB I BAB II BAB III


PENDAHULU LAPORAN PEMBAHASA
AN KASUS N
PENDAHULUAN
Merupakan erupsi kulit yang timbul sebagai tanda dari
infeksi akut yang disebabkan oleh virus
Bersifat self-limiting disease dan jarang menimbulkan
komplikasi
Terkadang sulit dibedakan dengan lesi akibat infeksi
non-virus seperti misalnya reaksi hipersensitivitas
terhadap obat
Dibutuhkan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang
cermat untuk mendiagnosis viral exanthem
Penting untuk diketahui mengingat dokter umum
adalah dokter layanan pertama yang berada pada
fasilitas kesehatan primer
BAB II
LAPORAN KASUS
STATUS PASIEN
Identitas
Inisial NLPI
Jenis Kelamin Perempuan
Umur 18 tahun
Alamat Br. Senton Payangan
Pekerjaan Swasta
Agama Hindu
Diagnosa Viral Exanthem
Kunjungan 29 Juli 2017
No. RM 60.17.42
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini.
Riwayat atopi, alergi, penyakit kronis disangkal
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK

Status Present
Keadaan Umum Baik
Kesadaran Compos Mentis
GCS E4V5M6
Tekanan Darah Tidak dievaluasi
Temperature Tidak dievaluasi
Nadi Tidak dievaluasi
RR Tidak dievaluasi
Status General
Mata : Anemis (-), Ikterus (-)

THT : Telinga kesan tenang, tampak sekret cair dan


bening (+/+) pada rongga hidung, faring hiperemis
(-), T1/T1
Torak : Cor : S1S2 tungal reguler murmur (-)

: Pul : Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)

Abd : Dist (-), BU (+) N, Timpani seluruh lapang perut, NT


(-), massa (-)
Ekstremitas : Hangat + + Edema
- -
+ + - -
Status Dermatologi

Regio: Facialis, Bucca, ekstremitas atas, thoraks,


abdomen, pelvis, femur Dextra et Sinistra
Status Dermatologi

Tampak papul eritema multiple berbatas tegas,


bentuk bulat, ukuran milier hingga lentikular,
distribusi generalisata
Status Dermatologi

Tampak makula eritema batas tidak tegas, bentuk geografika, ukuran


numular hingga plakat, susunan konfluen, sebaran generalisata.
Status Dermatologi

Tidak ditemukan adanya koplik spot pada buccal


2.4 Usulan Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap (29 Juli 2017)
Parameter Hasil Unit Rem Nilai Normal

WBC 4,3 103/L N 4,00 - 10,00

Lymph # 1,4 103/l N 0,8 4,0

Lymph % 32,9 % N 20,0 40,0

Gran % 56,5 % N 50,0 70,0

RBC 4,36 106/mL N 3,50 5,50

HGB 12,6 g/dL N 11,0 16,0

HCT 39,7 % N 37,0 54,0

MCV 91 fL N 82,0 95,0

MCH 28,9 Pg N 27,0 31,0

PLT 176 103/L N 150 440


2.5 Diagnosis Banding
Viral exanthem
Drug eruption (morbiliformis)
Dengue Hemorrhagic Fever

2.6 Diagnosis Kerja


Viral exanthem
TERAPI
Interhistine tab 2 x 50mg
Caladine lotion 2x/hari
Neurodex tab 1 x 1
Vitamin C 1 x 250 mg

KIE
Istirahat yang cukup
Intake cairan yang cukup
Makan makanan bergizi
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
CAMPAK
Campak disebabkan oleh virus campak, tergabung dalam family Paramyxoviridae
merupakan virus heat-labile (tidak tahan panas. Periode inkubasi umumnya
berlangsung selama 8-12 hari, dimulai pasien telah tertular 1-2 hari sebelum onset
gejala hingga 4 hari setelah kemunculan ruam kulit.

Fase prodromal umumnya ditandai dengan demam, malaise, konjungtivitis (palpebrae,


yang meluas hingga tepi kelopak mata), coryza, dan batuk (seperti meniup (brassy)
atau menggonggong (barking)), yang berlangsung hingga hari keempat.

Ruam kulit ditandai dengan papul dan makula yang kemerahan dan tidak gatal yang
muncul di dahi dan di belakang telinga. Ruam berlanjut dengan cepat ke leher, batang
tubuh, dan ekstremitas. Tangan dan telapak kaki juga terlibat. Lesi mungkin
bergabung, terutama pada wajah dan leher. Ruam biasanya memuncak dalam 3 hari
dan mulai menghilang pada 4-5 hari setelah urutan kemunculannya. Campak yang
tidak menimbulkan komplikasi merupakan self-limited disease, yang berlangsung
selama 10-12 hari.
RUBELLA
Virus menyebar melalui kontak langsung atau droplet dari sekret nasofaring,
Individu yang terinfeksi terjangkit virus selama 5-7 hari sebelum dan 14 hari
setelah onset penyakit, dengan viremia yang tidak khas setelah ruam muncul.

Gejala prodormal ditandai oleh demam derajat rendah, mialgia, sakit kepala,
konjungtivitis, rinitis, batuk, sakit tenggorokan, dan limfadenopati yang
mungkin berlangsung hingga 4 hari dan sering menghilang seiring kemunculan
ruam. Ruam (eksantem) terjadi 14-17 hari setelah paparan ditandai dengan
makula dan papul pruritus berwarna merah muda hingga merah yang muncul
dari wajah, yang berlanjut menyebar dengan cepat ke daerah leher, batang
tubuh, dan ekstremitas.

Ruam biasanya mulai menghilang dalam 2-3 hari, tidak seperti pada rubeola,
yang dapat lebih persisten dan menghilang dari kepala dan leher. Deskuasmasi
mungkin mengikuti proses resolusi ruam. Individu dewasa, terutama wanita
(hingga 70 %) yang terinfeksi rubella mengalami artritis.
PEMBAHASAN

TEORI KASUS
Keluhan utama : muncul bercak-
bercak kemerahan, terasa
Keluhan utama : muncul ruam gatal dan panas
kemerahan Onset : subuh pukul 03:00 tangal
Lokasi : pada seluruh tubuh 28 Juli
Riwayat gejala prodromal Lokasi : wajah, dada, perut,
seperti demam, malaise, ekstremitas atas, paha
konjungtivitis, coryza, batuk. Riwayat atopi, alergi, minum
Keluhan lain seperti muntah, obat-obatan (-)
diare, nyeri abdomen, Riwayat gejala prodromal seperti
splenomegali, faringitis, dan demam (+), batuk (+)
limfadenopati generalisata. Keluhan lain seperti mual (-),
muntah (-), diare (-), nyeri
sendi (+)
PEMBAHASAN

TEORI KASUS

Status dermatologi :
1.Lokasi : Bagian tubuh mana
saja
2.Efloresensi Lokasi : facialis, buccal,
Makulopapular ekstremitas atas, thoraks,
Papular abdomen, femur D et S
Patch Efloresensi : makula dan papul
Peteki/purpura
Urtikaria
Vesikopustular
PEMBAHASAN

TEORI KASUS

Terdapat beberapa pemeriksaan


penunjang yang dapat diusulkan :
-DL kemungkinan leukopenia,
monositosis, trombositopenia
-ELISA, PCR mendeteksi virus Pada kasus dilakukan
pada spesimen urin, darah, sekret pemeriksaan darah lengkap.
nasofaring
-Serologik titer antibodi IgM IgG
virus yang dicurigai meningkat
-Kultur virus
PEMBAHASAN

TEORI KASUS

Terapi suportif (intake cairan, 1. Interhistine tab 2 x 50mg,


meningkatkan daya tahan 2. Caladine lotion 2x/hari,
tubuh) 3. Neurodex tab 1 x 1
Terapi medikamentosa 4. Vitamin C 1 x 250 mg
simptomatik 5. KIE (Istirahat yang cukup,
intake cairan yang cukup,
makan makanan bergizi)
SIMPULAN
Viral exanthem adalah erupsi kulit yang timbul
sebagai tanda dari infeksi yang disebabkan oleh
virus. Dalam penegakkan diagnosis pada kasus telah
sesuai dengan teori. Berdasarkan pemeriksaan fisik,
lokasi lesi pada seluruh tubuh, efloresensi yang
tampak menunjukkan viral exanthem makulopapular.
Terapi yang dilakukan pada kasus telah sesuai
dengan teori, dengan terapi suportif, dan pemberian
medikamentosa berupa antihistamin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai