Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

HERPES ZOSTER

Pembimbing

dr. Sari Handayani, M.Kes.,Sp.KK

ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSU ANUTAPURA PALU


IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. B
Umur : 59 Tahun
Alamat : Donggala Kodi
Suku : Bugis
Tgl. Masuk Rs/Poli : 01-12-2020
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Gatal-gatal


Anamnesis terpimpin :
Pasien Perempuan usia 59 tahun datang dengan keluhan Nyeri pada daerah
punggung yang disertai gatal gatal. Rasa gatal nyeri berlangsung selama satu bulan
lalu. Sebelumnya pasien juga merasakan ngilu disekitar bahu lama kelamaan
menjadi nyeri dan rasa panas disekitar bahu . Pasien pernah minum obat penghilang
nyeri namun tidak lama kemudian nyeri nya datang lagi. Pasien juga mengeluh sakit
kepala. Demam (-), riwayat kontak dengan bahan tertentu (-), riwayat alergidan
riwayat keluhan sama dalam keluarga (-). 1 tahun lalu pasien pernah ada riwayat
cacar air.
STATUS PRESENT

Keadaan Umum : Sakit (Sedang) ; Kesadaran : Compos Mentis


Gizi (Cukup) Higiene (baik)
Tanda Vital : Tensi: 120/80 mmhg ; Nadi: 86 xm ;
Pernapasan: 19x/m Suhu: 36,8 C
Kepala : Sklera : Ikterus ( - )
Konjungtiva : Anemia ( - )
Bibir : Sianosis ( - )
Jantung / Paru : Tidak dilakukan pemeriksaan
Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas : Edema -/-, Akral Hangat +/+
Kelenjar Limfa : Tidak dilakukan pemeriksaan
LANJUTAN

Status Lokalis :  Regio Thorax Superolateral dextra dan Brachialis


Lateralis
Status Dermatologi
Lokasi : Regio Thorax Superolateral dextra
Ukuran :Lentikular
Efloresensi : makula, Hiperpigmentasi
Laboratorium
Kerokan : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Dan lain-lain :-
RESUME
Pasien Perempuan usia 69 tahun datang dengan keluhan Nyeri pada daerah
Regio Thorax Superolateral dextra dan Brachialis Lateralis yang disertai gatal
gatal. Rasa gatal nyeri berlangsung selama satu bulan lalu. Sebelumnya pasien
juga merasakan ngilu disekitar bahu lama kelamaan menjadi nyeri dan rasa
panas disekitar bahu . Pasien pernah minum obat penghilang nyeri namun
tidak lama kemudian nyeri nya datang lagi. Pasien juga mengeluh Cephalgia ,
Malaise. Febris (-), riwayat kontak dengan bahan tertentu (-), riwayat
alergi, riwayat keluhan sama dalam keluarga (-). 1 tahun lalu pasien pernah
mengalami herpes zoster dan berobat di puskesmas sembuh. Pada
Pemeriksaan dermatologis didapatkan Makula hiperpigmentasi di daerah
Regio Thorax Superolateral dextra dan Brachialis Lateralis.
FOTO PASIEN
TERAPI
• Sistemik
a. Gabapentin 1 x 300 mg
b. Neurodex 2 x 1

• Topikal : P-S
Dexocort 10 gr
Pagi Sore
vaselin 40%

PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad functionam : Bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
DIAGNOSIS

Neuralgia Post Herpeticum


DIAGNOSIS BANDING

Varicella Zoster, Dermatitis Kontak

ANJURAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan darah rutin


Definisi
Herpes zoster atau shingles adalah penyakit neurokutan dengan
manifestasi erupsi vesikular berkelompok dengan dasar eritematosa
disertai nyeri radikular unilateral yang umumnya terbatas di satu
dermatom.
Epidemiologi
Penyakit herpes zoster terjadi sporadis sepanjang tahun tanpa mengenal
musim. Insidensinya 2-3 kasus per-1000 orang/tahun. Insiden dan
keparahan penyakitnya meningkat dengan bertambahnya usia. Lebih dari
setengah jumlah keseluruhan kasus dilaporkan terjadi pada usia lebih dari
60 tahun dan komplikasi terjadi hampir  50% di usia tua. Jarang dijumpai
pada usia dini (anak dan dewasa muda);  bila terjadi, kemungkinan
dihubungkan dengan Varicella  Maternal saat kehamilan. Tidak terdapat
predileksi gender.
Etiopatogenesis
• Hope Simpson, 1965,  mengajukan hipotesis bahwa imunitas terhadap
varicella-zoster-virus berperan dalam patogenesis herpes zoster terutama
imunitas selulernya mengikuti infeksi primer virus-varicella-zoster. Varicella
partikel virus dapat tetap tinggal di dalam ganglion sensoris saraf spinalis,
kranialis atau otonom selama tahunan. Pada saat respons imunitas seluler
dan titer antibodi spesifik terhadap virus-varicella-zoster menurun sampai
tidak lagi efektif mencegah infeksi virus, maka partikel virus-varisela-zoster
yang laten tersebut mengalami reaktivasi dan menimbulkan ruam kulit yang
terlokalisata di dalam satu dermatom. Faktor lain seperti radiasi, trauma fisik,
obat-obat tertentu, infeksi lain atau stres dapat dianggap sebagai pencetus.
Manifestasi klinis
• Herpes zoster bermanifestasi dalam tiga tahap klinis yang berbeda yaitu
(1)  prodorme, (2) infeksi aktif, dan (3) PHN.
1. Prodrome
• Nyeri, nyeri tekan, dan paresthesia pada dermatom yang terlibat
mendahului erupsi. nyeri dapat menyerupai angina atau nyeri akut
abdomen. Allodynia : sensitivitas  tinggi terhadap rangsangan ringan.
Zoster sine herpete : Keterlibatan saraf dapat terjadi tanpa adanya zoster
kulit.  Gejala konstitusi seperti flu dapat terjadi selama prodrome dan
infeksi aktif.
2. Lesi dermatomal
• Papul (24 jam) → vesikel-bula (48 jam) → pustul (96 jam) →
kerak (7 hingga 10 hari). Lesi baru akan terus muncul hingga 1
minggu. Eritematosa, edematosa berdasar pada vesikel jernih
yang mempunyai lapisan terkadang hemoragik. Vesikel yang
mengalami erosi akan membentuk erosi berkerak. Pengerasan
kulit biasanya hilang dalam 2-4 minggu. Distribusi : unilateral,
dermatomal. 
• Membran mukosa
Vesikel dan erosi terjadi di mulut vagina dan kandung kemih, tergantung pada dermatom yang terlibat.
• Limfadenopati 
Bengkak regional yang mengeringkan area sering diperbesar dan lunak.
• Sensori atau perubahan saraf motor
Dapat dideteksi dengan eominasi neurologis. Cacat sensorik (suhu, nyeri, atau sentuhan)  dan
kelumpuhan motorik (ringan), misalnya kelumpuhan wajah.
• Ophthalmic zoster
Pada sejumlah kecil pasien dapat terjadi komplikasi, berupa kelainan mata bila menyerang di daerah
mata, infeksi sekunder dan neuropati motorik.
Hemiparesis kontralateral lambat
Presentasi khas : sakit kepala dan hemiplegi terjadi pada pasien dengan riwayat herpes zoster
oftalmikus.
• Gejala konstitusi
Tahap prodromal dan vesikulasi aktif :  gejala mirip flu.
Tahap kronis :  depresi sangat umum terjadi pada individu dengan PHN.
Diagnosis
• Tahap prodromal : Zoster dicurigai pada orang lebih tua atau
imunokompromais dengan nyeri unilateral.
• Vesikulasi aktif :  temuan klinis biasanya memadai. dapat dikonfirmasi
dengan tes Tzank, DFA. Atau kultur virus untuk menyingkirkan infeksi
hsv.
• Sindrom nyeri Post herpetik
Berdasarkan riwayat dan temuan klinis
Diagnosis Banding
• Herpes zoster awal dapat di diagnosis banding dengan dermatitis
venenata atau dermatitis kontak.  Herpes zoster yang timbul di daerah
genitalia mirip dengan herpes simpleks, sedangkan herpes zoster
diseminata dapat mirip dengan Varicella.
Prognosis
• Quo ad vitam : Bonam
• Quo ad functionam : Bonam
• Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai