Anda di halaman 1dari 28

HIPOGLIKEMIA PADA DIABETES

MELITUS

NAMA: CHICY CINTYA DOLLITA


NO. STAMBUK: N III 13 071
PEMBIMBING: dr. Effendy Salim, Sp. A
PENDAHULUAN
Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia
kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat
ganguan hormonal yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan
pembuluh darah.

IDF menyebutkan sekitar 230 juta penderita


diabetes. Angka ini terus bertambah hingga 3
persen atau sekitar 7 juta orang setiap tahunnya.

Diabetes telah menjadi penyebab kematian


terbesar keempat di dunia. Setiap tahun ada 3,2
juta kematian yang disebabkan oleh diabetes.
Diabetes pada anak umumnya disebut tipe 1,
yaitu pankreas rusak dan tak lagi mampu
memproduksi insulin dalam jumlah memadai
sehingga terjadi defisit absolut insulin.

Pada DM ini mempunyai salah satu komplikasi


yaitu hipoglikemia dimana kadar gula darah
menurun dari angka normalnya baik yang
terjadi pada bayi maupun pada anak-anak
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
diabetes melitus merupakan suatu penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.

KLASIFIKASI DIABETES MELITUS


Klasifikasi diabetes melitus sebagai berikut : 5
 Tipe I : Diabetes melitus tergantung insulin (IDDM)
 Tipe II : Diabetes melitus tidak tergantung insulin
(NIDDM)
 Diabetes melitus yang berhubungan dengan keadaan
atau sindrom lainnya
 Diabetes melitus gestasional (GDM)
Tipe 1 adalah DM yang terjadi pada anak-anak
dimana terjadi Destruksi sel beta, umumnya
menjurus ke defisiensi insulin absolut, baik
melalui proses imunologik atau idiopatik.

ETIOLOGI
A. Faktor genetik
B. Faktor lingkungan
C. Faktor imunologi
PATOFISIOLOGI
Pankreas terdiri dari dua jaringan utama yaitu
 Asinus, yang mengekskresikan pencernaan ke
dalam duodenum.
 Pulau Langerhans, yang tidak mempunyai
alat untuk mengeluarkan getahnya namun
sebaliknya mensekresi insulin dan glukagon
langsung kedalam darah

Pankreas manusia mempunyai 1 – 2 juta pulau


langerhans, setiap pulau langerhans hanya
berdiameter 0,3 mm dan tersusun mengelilingi
pembuluh darah kapiler.
Pulau langerhans mengandung tiga jenis sel utama,
yakni sel-alfa, beta dan delta. Sel beta yang mencakup
kira-kira 60 % dari semua sel terletak terutama
ditengah setiap pulau dan mensekresikan insulin

Insulin dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang


dibutuhkan untuk pemanfaatan glukosa sebagai bahan
energi seluler dan diperlukan untuk metabolisme
karbohidrat, protein dan lemak.

Pada Diabetes tipe I terdapat ketidakmampuan


pankreas menghasilkan insulin karena hancurnya sel-
sel beta pulau langerhans. Dalam hal ini menimbulkan
hiperglikemia puasa dan hiperglikemia post prandial.
 Apabila insulin tidak dihasilkan maka akan mengalami
gangguan metabolisme, karbohidrat, protein dan
lemak yang mana bila tanpa insulin Glukosa tidak
dapat masuk ke dalam sel dan tetap dalam
kompartemen vaskular yang kemudian terjadilah
hiperglikemi dengan demikian akan meningkatkan
konsentrasi dalam darah.

 Terjadinya hiperglikemi akan menyebabkan osmotik


diuresis yang kemudian menimbulkan perpindahan
cairan tubuh dari rongga intraseluler ke dalam rongga
interstisial kemudian ke ekstrasel. Terjadinya osmotik
diuretik menyebabkan banyaknya cairan yang hilang
melalui urine (polyuria) sehingga sel akan kekurangan
cairan dan muncul gejala Polydipsia (kehausan).
 Terjadinya polyuria mengakibatkan hilangnya
secara berlebihan potasium dan sodium dan
terjadi gangguan elektrolit.
 Dengan tidak adanya glukosa yang mencapai
sel, maka sel akan mengalami “starvation”
(kekurangan makanan atau kelaparan)
sehingga menimbulkan gejala polyphagia,
fatigue dan berat badan menurun.
 Dengan adanya peningkatan glukosa dalam
darah, glukosa tidak dapat difiltrasi oleh
glomerulus karena melebihi ambang renal
sehingga menyebabkan lolos dalam urine yang
disebut glikosuria.
Pada DM tipe I terjadi suatu gangguan
katabolisme yang disebabkan karena hampir
tidak terdapat insulin dalam sirkulasi, glukagon
plasma meningkat dan sel-sel Beta pankreas
gagal merespon semua stimulus insulinogenik.
Oleh karena itu, diperlukan pemberian insulin
eksogen untuk memperbaiki katabolisme,
mencegah ketosis, dan menurunkan
hiperglukagonemia dan peningkatan kadar
glukosa
MANIFESTASI KLINIS
 Hiperglikemia
 Poliuria:
 Polidipsia
 Poliphagia
 Penurunan berat badan , Malaise atau
kelemahan
 Glikosuria (kehilangan glukosa dalam urine)
 Ketonemia dan ketonuria
 Mata kabur
 Gejala-gejala lainnya dapat berupa muntah-
muntah, nafas berbau aseton, nyeri atau
kekakuan abdomen dan gangguan
kesadaran(koma)
KOMPLIKASI
komplikasi yang sering pada anak DM adalah
hipoglikemia:

Hipoglikemia ialah suatu penurunan abnormal


kadar gula darah atau kondisi ketidaknormalan
kadar glukosa serum yang rendah. Keadaan ini
dapat didefinisikan sebagai kadar glukosa di
bawah 40 mg/dL setelah kelahiran berlaku
untuk seluruh bayi dan ada juga yang
mengatakan <45 mg/dl
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika dilaporkan sekitar 14000 bayi
menderita hipoglikemia. Gutberlet dan
Cornblath melaporkan frekuensi hipoglikemia
4,4 per 1000 kelahiran hidup dan 15,5 per 1000
BBI:R.

Angka ini berdasarkan observasi bahwa


penderita hipoglikemia berjumlah 23 per 1000
anak yang masuk rumah sakit, sedangkan anak
yang dirawat berjumlah 80.000 pertahun. 8
PENYEBAB HIPOGLIKEMIA PADA
ANAK

 Masukan glukosa dari makanan yang


kurang(starvasi)
 Penurunan glukosa dari simpanan glikogen
 Penurunan masukan glukosa karena gangguan
glukoneogenesis dan glikoneogenesis
 hiperinsulinisme
 Pengeluaran yang meningkat karena
kebutuhan yang meningkat
PENYEBAB HIPOGLIKEMIA PADA
NEONATUS
 Patologik susunan saraf pusat (defek bawaan, infeksi
intra uterin atau perinatal, perdarahan atau
kernikterus)
 Sepsis
 Kelainan jantung bawaan
 Asfiksia
 Perdarahan kelenjar adrenalin
 Kelainan bawaan multipel
 Tetanus neonatorum
 Pasca transfusi tukar
 Obat-obat yang diberikan kepada ibu
 Penghentian tiba-tiba pemberian glukose hipertonik
parenteral.
MANIFESTASI KLINIS PADA
NEONATUS
simtomatik pada neonatus
 cenderung terjadi selama 6-12 jam kehidupan.
Dan Sering menyertai penyakit-penyakit
seperti : distress perinatal, terlambat
pemberian minum dan bayi dari ibu DM.
 Selain itu gejalanya tidak khas, misalnya : apati,
anoreksia, hipotoni, apnu, sianosis, pernapasan
tidak teratur, kesadaran menurun, tremor,
kejang tonik/klonik, menangis lemah dan
cengeng. Kebanyakan gejalanya timbul sesudah
24-28 jam kehidupan
MANIFESTASI BAYI/ANAK

 Gejala-gejala dapat berupa: sakit kepala,


cemas, lapar, gerakan motorik tidak
terkoordinasi, pucat, penglihatan berkunang-
kunang, ketidakpedulian, cengeng, ataksia,
strabismus, kejang,malas/lemah, tidak ada
perhatian dan gangguan tingkah laku.
PENGOBATAN HIPOGLIKEMIA
PADA NEONATUS
a. Asimtomatis
b. Simtomatik dengan manifestasi klinis atau
kadar glukosa plasma <20-25 mg/dL atau <
1,1 – 1,4 mmol/L.
PADA BAYI/ANAK
 Menghindari faktor yang bisa menyebabkan
muntah atau yang membuat hipoglikemia
 Pada bayi Dalam keadaan serangan
hipoglikemia diberikan segera 1-2 ml glukose
50%/kgBB IV, dilanjutkan dengan infuse
glukose 10%.
 Dapat diberikan insulin kepada anak
INDIKASI PENGOBATAN DENGAN INSULIN

 Semua penderita DM dari setiap umur Anak


(baik IDDM maupun NIDDM) dalam keadaan
ketoasidosis atau pernah masuk kedalam
ketoasidosis.
 DM dengan kehamilan/ DM gestasional yang
tidak terkendali dengan diet (perencanaan
makanan).
 DM yang tidak berhasil dikelola dengan obat
hipoglikemik oral dosif maksimal.
TERAPI DM TIPE 1 TERTUJU
PADA PEMBERIAN INSULIN
Penatalaksanaan DM tipe 1 menurut
Sperling dibagi dalam 3 fase yaitu :

Fase akut/ketoasidosis:

Fase subakut/ transisi:

Fase pemeliharaan:
LANJUT....
PROGNOSIS
Jika tidak diobati, Hipoglikemia yang berat
dan berkepanjangan dapat menyebabkan
kematian pada setiap golongan umur

Pada neonatus prognosis tergantung dari


berat, lama, adanya gejala-gejala klinik dan
kelainan patologik yang menyertainya,
demikian pula etiologi, diagnosis dini dan
pengobatan yang adekuat
KESIMPULAN
 Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik
disertai berbagai kelainan metabolik akibat ganguan
hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah disertai lesi
pada membran basalis pada pemeriksaan dengan mikroskop
elektron.
 Komplikasi dari diabetes melitus salah satunya adalah
hipoglikemia yang bisa terjadi pada neonatus, bayi dan anak
 Hipoglikemia ialah suatu penurunan abnormal kadar gula
darah atau kondisi ketidaknormalan kadar glukosa serum
yang rendah.
 Penyebab dari hipoglikemia yaitu Hiperinsulinisme, Masukan,
glukosa dari makanan yang kurang(starvasi), Penurunan
glukosa dari simpanan glikogen, Penurunan masukan glukosa
karena gangguan glukoneogenesis dan glikoneogenesis,
Pengeluaran yang meningkat karena kebutuhan yang
meningkat
 Hipoglikemia pada neonatus terdiri dari dua :
asimtomatik(tanpa gejala) dan simtomatik (terdapat
gejala-gejala seprti muntah, lemah dan lain-lain).
 Pada bayi/anak, gejala-gejala hipoglikemia dapat
berupa: sakit kepala, nausea, cemas, lapar, gerakan
motorik tidak terkoordinasi, pucat, penglihatan
berkunang-kunang, ketidak pedulian, cengeng,
ataksia, strabismus, kejang, malas/lemah, tidak ada
perhatian dan gangguan tingkah laku.
 Untuk penanganan dari hipoglikemia pada neonatus
dibagi menjadi 2 yaitu ada simtomatis dan
asimtomatis, kemudian untuk penanganan bayi dan
anak-anak juga berbeda.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai