A. Pengertian
Diabetes Mellitus adalah keadaan hiperglikemi kronik disertai
berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan
komplikasi kronik pada mata, ginjal, syaraf, dan pembuluh darah, disertai lesi
pada pembuluh basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.(Arif
Mansyoer, 1997 : 580)
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit kronik yang kompleks
yang melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak dan
berkembangnya komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler dan neurologis.
Diabetes Mellitus digolongkan sebagai penyakit endokrin atau hormonal
karena gambaran produksi atau penggunaan insulin (Barbara C. Long, 1996:4)
Diabetes Mellitus adalah sindrom yang disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara tuntutan dan suplai insulin. Sindrom ini ditandai
oleh hiperglikemia dan berkaitan dengan abnormalitas, metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein. Abmormalitas metabolik ini mengarah pada
perkembangan bentuk spesifik komplikasi ginjal, okular, neurogenik dan
kardiovaskuler (Hotma Rumoharba, Skp, 1997).
Diabetes Mellitus adalah penyakit herediter (diturunkan) secara
genetis resesi berupa gangguan metabolisme KH yang disebabkan kekurangan
insulin relatif atau absolut yang dapat timbul pada berbagai usia dengan
gejala hiperglikemia, glikosuria, poliuria, polidipsi, kelemahan umum dan
penurunan berat badan.
Klasifikasi etiologis DM American Diabetes Association (1997) sesuai
anjuran Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) adalah:
1. Diabetes tipe 1 (destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi
insulin absolut):
a. Autoimun
b. Idiopatik
1
2. Diabetes tipe 2 (bervariasi mulai terutama dominan resistensi insulin
disertai defisiensi insulin relatif sampai terutama defek sekresi insulin
disertai resistensi insulin).
3. Diabetes tipe lain
a. Defek genetik fungsi sel beta:
1) Maturity Onset Diabetes of the Young (MODY) 1,2,3
2) DNA mitokondria
b. Defek genetik kerja insulin
c. Penyakit eksokrin pankreas
1) Pankreatitis
2) Tumor / pankreatektomi
3) Pankreatopati fibrotakalkus
d. Endokrinopati: akromegali, sindrom cushing, feokromositoma, dan
hipertiroidism.
e. Karena obat / zat kimia
1) Vacor, pentamidin, asam nikotinat
2) Glukokortikoid, hormon tiroid
3) Tiazid, dilantin, interferona, dll.
f. Infeksi: rubela kongenital, sitomegalovirus
g. Penyebab imunologi yanng jarang : antibodi antiinsullin
h. Sindrom genetik lain yanng berkaitan dengan DM: sindrom down,
sindrom kllinefelter, sindrom turner, dll.
4. Diabetes Mellitus Gestasional
B. Etiologi
Insulin Dependent Diabetes Mellitus ( IDDM ) atau Diabetes Melitus
Tergantung Insulin ( DMTI ) di sebabkan oleh destruksi sel beta pulau
lengerhands akibat proses autoimun. Sedangkan Non Insulin Dependent
Diabetes Melitus ( NIDDM ) atau Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin (
DMTTI ) disebabkan kegagalan relatif sel beta dan resistensi insulin.
2
C. Patofisiologi
Karena proses penuaan, gaya hidup, infeksi, keturunan, obesitas dan
kehamilan akan menyebabkan kekurangan insulin atau tidak efektifnya insulin
sehingga sehinga terjadi gangguan permeabilitas glukosa di dalam sel.
Di samping itu juga dapat di sebabkan oleh karena keadaan akut
kelebihan hormon tiroid, prolaktin dan hormon pertumbuhan dapat
menyebabkan peningkatan glukosa darah.peningkatan kadar hormon –
hoormon tersebut dalam jangka panjang terutama hormon pertumbuhan di
anggap diabetogenik ( menimbulkan diabet ). Hormon – hormon tersebut
merangsang pengeluaran insulin secara berlebihan oleh sel-sel beta pulau
lengerhans paankreas, sehingga akhirnya terjadi penurunan respon sel
terhadap innsulin dan apabila hati mengalami gangguan dalam mengolah
glukoosa menjadi glikogen atau proses glikogenesis maka kadar gula dalam
darah akan meningkat.
Dan apabila ambang ginjal dilalui timbullah glukosuria yang
menybebkan peningkatan volume urine, rasa haus tersimulasi dan pasien akan
minum air dalam jumlah yang banyak ( polidipsi )karena glukosa hilang
bersama urine, maka terjadi ekhilangan kalori dan starvasi seeluler, slera
makan dan orang menjadi sering makan ( polifagi ).
Hiperglikemia menyebabkan kadar gula dalam keringat meningkat,
keringat menguap, gula tertimbun di dalam kulit dan menyebabkan iritasi dan
gatal – gatal. Akibat hiperglikemia terjadi penumpukan glukosa dalam sel
yang yang merusak kapiler dan menyebabkan peningkaatan sarbitol yang
akan menyebabkann gangguan fungsi endotel. Kebocoran sklerosis yang
menyebabkan gangguan – ganguan pada arteri dan kepiler.
Akibat hiperglikemia terjadi penimbunan glikoprotein dan penebalan
membran dasar sehingga kapiler terganggu yang akan menyebebkan gangguan
perfusi jaringan turun yang mempengaruhi organ ginjal, mata, tungkai bawah,
saraf. ( Elizabeth J. Corwin, 2001 )
3
D. Manifestasi Klinis
1. Poliuria
2. Polidipsia
3. Polifagia
4. Penurunan berat badan
5. pruritus vulvular, kelelahan, gangguan penglihatan, peka rangsang dan
kram otot, ( gangguan elektrolit dan terjadinya komplikasi aterosklerosis ).
Gejala lain yangmungkin di dikeluhkan pada pasien adalah kesemutan, gatal-
gatal, mata kabur dan impotaansi pada pria. ( Mansjoer, 1999 )
E. Gejala Kronik
Gejala Kronik Diabetes Mellitus
Kadang-kadng pasien yang menderita penyakit Diabetes Mellitus tidak
menunjukkan gejala akut ( mendadak ), tapi pasien tersebut menunjukkan
gajala sesudah beberapa bulan atau beberapa bulan mengiap penyakit DM.
gejala ini disebut gejala kronik atau menahun, adapun gejala kronik yang
sering timbul adalah :
- Kesemutan
- Kulit terasa panas ( medangen ) atau seperti terusuk jarum
- Rasa tebal di kulit sehingga seeehingga kalau berrjalan seperti di atas
bantal atau kasur
- Kram
- Mudah mengntuk
- Capai
- Mata kabur, biasanya seeing ganti kaca mata
- Gatal sekitar kemaluan, terrutama pda wanita
- Gigi mudaah lepas daaan mudaah goyah
- kemempuan seksual menurun atau bahkan impoten
- terjaddi hambatan dalam pertumbuhan dalam anak-anak
( Tjokro Prawito, 1997 )
4
Adapun kelompok resiko tinggi yang memudahkan terkena penyakit
diabetes melitus adalah:
- kelompok resiko tinggi untuk penyakit diabetes mellitus
- kelompok usia dewasa tua (lebih dari 40 tahun)
- kegemukan
- tekanan darah tinggi
- riwayat keluarga DM
- riwayat DM pada kehamilan
- riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi 4 kg
- riwayat terkena penyakit infeksi virus, misal virus morbili
- riwayat lama mengkonsumsi obat-obatan atau suntikan golongan
kortikosteroid.
( Tjokro Prawito, 1997 )
F. Pemeriksaan Penunjang
Glukosa darah: meningkat 200 – 100 mg/dl, atau lebih
Aseton plasma (keton): positif secara menyolok
Asam lemak bebas: kadar lipid dan kolesterol meningkat
Osmolalitas serum: menngkat tetapi biasanya kurang dari 330 m Osm/l
Natrium: mungkin normal, meningkat atau menurun
Kalium: normal atau peningkatan semu (perpindahan seluler), selanjutnya
akan menurun
Fosfor: lebih sering menurun.
Hemoglobin glikosilat: kadarnya menngkat 2 – 4 kali lipat
Gas darah arteri: biasanya menunjukkan PH rendah dan penurunan pada
HCO3 (Asidosis metabolik) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.
Trombosit darah: Ht mungkin meningkat (dehidrasi), leukositosis,
hemokonsentraasi merupakan respon terhadap stress atau infeksi.
Ureum/Kreatinin: mungkin meningkat atau normal (dehidrasi/penurunan
fungsi ginjal)
5
Amilase darah: mungkin meningkat yang mengindikasikan adanya
pankreatitis akut sebagai penyebab dari Diaabetes melitus (Diabetik
ketoasidosis)
Pemeriksaan fungsi ttiroid: peningkatan aktifitas hormon tiroid dapat
menongkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan insulin
Urin: gula dan asetan positif, berat jenis dan osmolalitas mungkin
meningkat.
Kultur dan sensitivitas: kemungkinan adanya infeksi saaluran kemih,
infeksi pernafasan, dan infeksi pada luka.
G. Penatalaksanaan Medis
Tujuan utama untuk mengatur glukosa darah dan mencegah timbulnya
komplikasi akut dan kronis. Jika pasien berhasil mengatasi diabetesnya,ia
akan terhindar dari hiperglikemia dan hipoglikemia.
Penatalaksanaan medis pada pasien diabetes mellitus tergantung pada
ketepatan interaksi tiga faktor:
Aktivitas fisik
Diit
Intervensi farmakologi dengan preparat hipoglikemik oral atau insulin.
Intervensi yang direncanakan untuk diabetes harus individual, harus
berdasarkan pada tujuan, usia, gaya hidup, kebutuhan nutrisi, maturasi, tingkat
aktivitas, pekerjaan, tipe diabetes pasien dan kemampuan untuk secara
mandiri melakukan ketrampilan yang dibutuhkan oleh rencana
penatalaksanaan.
Tujuan awal untuk pasien yang baru didiagnosa diabetes atau pasien dengan
kontrol buruk diabetes harus difokuskan pada yang berikut ini:
Elminasi ketosis, jika terdapat
Pencapaian berat badan yang diinginkan
Pencegahan manifestasi hiperglikemia
Pemeliharaan kesejahteraan psikososial
Pemeliharaan toleransi latihan
Pencegahan hipoglikemia
6
Pengelolaan Hipoglikemia:
a. Stadium permulaan (sadar):
Berikan gula murni 30 gram (2 sendok makan) atau sirop/ permen
gulamurni (bukan pemanis pengganti gula atau gula diet/ gula
diabetes) dan makanan yang pengandung hidrat arang
Stop obat hipoglikemik sementara, periksa glukosa darah sewaktu
b. Stadium lanjut (koma hipoglikemia):
Penanganan harus cepat
Berikan larutan dekstrosa 40% sebanyak 2 flakon melalui vena
setiap glukosa darah dalam nilai normal atau di atas normal
disertai pemantauan glukosa darah
Bila hipoglikemia belum teratasi, berikan anatagonis insulin
seperti: adrenalin, kortison dosis tinggi, atau glukagon 1 mg
intravena/ intramuskular
Pemantauan kadar glukosa darah.
I. Komplikasi
a. Akut
Koma hipoglikemia
Ketoasidosis
Koma hiperosmolar nonketotik
b. Kronik
Makroangiopati, menegnai pembuluh darah besar, pembukluh darah
jantung, pembuluh darah tepi, pembuluh darah otak
Mikroangiopati, mengenaipembuluh darah kecil, retino diabetik,
nefropati diabetik
Neuropati diabetik
Rentan infeksi, seperti tuberculosis paru, gingivitas, dan infeksi
saluran kemih
Kaki diabetik.
7
FORMAT PENGKAJIAN
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM PROFESI NERS
No. RM :
………………………..
Tanggal :
………………………..
Ruang :
………………………..
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : ……………………… Umur :
………………………
Tempat/Tanggal lahir : ……………………… Jenis kelamin : L / P /
Status perkawinan : M / BM / J / D Agama :
………………………
Pendidikan terakhir : ……………………… Suku :
………………………
Pekerjaan : ……………………… Lama bekerja :
………………………
Alamat : ……………………… Telp. :
………………………
Tanggal masuk RS : ……………………… Ruangan :
………………………
Golongan darah : ……………………… Sumber info :
………………………
2. Penanggung jawab / pengantar
8
Nama : ……………………… Umur :
……………………
Pendidikan terakhir : ……………………… Pekerjaan :
………………….
Hubungan dengan klien : ………………………
Alamat :
……………………………………………………………………
No. Telepon :………………...
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama :
………………………………………………………………………….
2. Alasan masuk RS :
………………………………………………………………………….
(Uraikan naratif)
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
3. Riwayat Penyakit
Provocative/Palliative : …………………………………………(Uraikan
naratif)
Quality : …………………………………………(Uraikan
naratif)
Region : …………………………………………(Uraikan
naratif)
Severity : …………………………………………(Uraikan
naratif)
9
Timing : …………………………………………(Uraikan
naratif)
4. Data Medik
A. Dikirim oleh : UGD Dokter Praktek
B. Diagnosa Medik
o Saat masuk :
o Saat pengkajian :
10
dan usia. Genogram sekurang-kurangnya mencakup kakek, nenek, orangtua,
bibi, paman dan saudara kandung klien, anak dan cucu jika ada. Singkatan
harus diberikan keterangan)
Simbol genogram :
: Laki-laki : Cerai : diadopsi :
kembar non
: Perempuan : Berpisah
identik
X : Meninggal dunia ------ : tidak kawin, : kembar identik :
abortus
: Klien hidup bersama
:
lahir mati
RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping : …………………………………………
(Uraikan naratif)
2. Harapan klien thdp keadaan peny-nya :
………………………………………… (Uraikan naratif)
3. Faktor stressor : …………………………………………
(Uraikan naratif)
4. Konsep diri : …………………………………………
(Uraikan naratif)
5. Pengetahuan klien ttg penyakitnya : …………………………………………
(Uraikan naratif)
6. Adaptasi : …………………………………………
(Uraikan naratif)
7. Hubungan dengan anggota keluarga :
…………………………………………(Uraikan naratif)
8. Hubungan dengan masyarakat : …………………………………………
(Uraikan naratif)
9. Perhatian thd org lain & lawan bicara:
…………………………………………(Uraikan naratif)
10. Aktifitas sosial : …………………………………………
(Uraikan naratif)
11
11. Bahasa yang sering digunakan : …………………………………………
(Uraikan naratif)
12. Keadaan lingkungan : …………………………………………
(Uraikan naratif)
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah :…………………………………………
(Uraikan naratif)
14. Keyakinan tentang kesehatan : …………………………………………
(Uraikan naratif)
V. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum MRS : ………………
(meliputi frekwensi, pola makan/komposisi, makanan yang disukai,
makanan pantangan, nafsu makan)
Setelah MRS : ………………
(meliputi frekwensi, pola makan/komposisi/diet RS, nafsu makan)
2. Minum
Sebelum MRS : ………………
(meliputi frekwensi, volume, minuman yang disukai,minuman pantangan)
Setelah MRS : ………………
(meliputi frekwensi, volume, diet RS)
3. Tidur
Sebelum MRS : ………………
(meliputi kebiasaan tidur malam/siang, kesulitan tidur,lama tidur, cara
mengatasinya)
Setelah MRS : ………………
(meliputi kebiasaan tidur malam/siang, kesulitan tidur,lama tidur, cara
mengatasinya)
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : ………………
(meliputi frekwensi, volume, konsistensi, warna, penggunaan pencahar,
bau, dan lain-lain)
Setelah MRS : ………………
(meliputi frekwensi, volume, konsistensi, warna, penggunaan pencahar,
bau, dan lain-lain)
12
5. Eliminasi urine/BAK
Sebelum MRS : ………………
(meliputi frekwensi, volume, kejernihan, warna, bau, Penggunaan alat
batu miksi dan lain-lain)
Setelah MRS : ………………
(meliputi frekwensi, volume, kejernihan, warna, bau, Penggunaan alat
batu miksi dan lain-lain)
6. Aktifitas dan latihan
Sebelum MRS : ………………
(meliputi pengalaman bekerja, lama kerja, lama jam kerja, Jadwal kerja,
jarak tempat kerja dengan rumah; jenis olahraga dan pelaksanaannya;
jenis rekreasi dan pelaksanaannya)
Setelah MRS : ………………
(meliputi aktifitas yang klien lakukan selama dirawat)
7. Personal hygiene
Sebelum MRS : ………………
(meliputi kebiasaan mandi, mencuci rambut, memotong kuku,Kerapian,
penampilan dan hambatan dalam personal hygiene)
Setelah MRS : ………………
(meliputi kebiasaan mandi, mencuci rambut, memotong kuku,Kerapian,
penampilan dan hambatan dalam personal hygiene)
13
Ciri-ciri tubuh : …………………………………………(Uraikan
naratif)
2. Head to toe
o Kulit/integumen : ……………(meliputi textur, kelembaban,
lesi, perubahan warna, krepitasi, Sensasi, mobilitas, suhu, turgor,
edema, keluhan yang berhubungan dan cara mengatasinya)
o Kepala &rambut : ……………(meliputi bentuk, ukuran, posisi,
warna dan bentuk rambut, Peradangan, kebersihan, keluhan yang
berhubungan dan cara mengatasinya)
o Kuku : …………… (meliputi warna bantalan kuku,
konsistensi, kontur, ketebalan,kebersihan, keluhan yang berhubungan
dan cara mengatasinya)
o Mata/penglihatan : ……………(meliputi bentuk, refleks cahaya,
lapangan pandang, fungsi Sclera, konjungtiva, pupil;
akomodasi,ketajaman, pemakaian alat bantu, Peradangan, keluhan
yang berhubungan dan cara mengatasinya)
o Hidung/penghiduan : ……………(meliputi bentuk dan posisi,
peradangan, perdarahan, polip/
Sumbatan, reaksi alergi, pemakaian alat bantu, fungsi penghiduan,
keluhan Yang berhubungan dan cara mengatasinya)
o Telinga/pendengaran : ……………(meliputi bentuk dan posisi,
peradangan, perdarahan, cairan,Ketajaman pendengaran, pemakaian
alat bantu, keluhan yang berhubungan Dan cara mengatasinya)
o Mulut dan gigi : ……………(meliputi bibir, mukosa, gusi, lidah
dan fungsi pengecapan, Peradangan, perdarahan, kebersihan,
gangguan menelan, rumusan gigi dan Kelainannya, keluhan yang
berhubungan dan cara mengatasinya)
o Leher : ……………(meliputi pembengkakan kelenjar,
tiroid, tekanan vena Jugularis, kekakuan, gerakan, keluhan yang
berhubungan dan cara Mengatasinya)
o Dada : ……………(meliputi pernafasan : bentuk, pola,
posisi, bunyi,dan irama; jantung : bunyi, irama, nyeri, letak/posisi,
capillary refill, suara tambahan,CVP; keluhan yang berhubungan dan
cara mengatasinya)
14
o Abdomen : ……………(meliputi bentuk, turgor, massa,
cairan; hepar; lien; ginjal; Bising usus, keluhan yang berhubungan dan
cara mengatasinya)
o Perineum &genitalia: ……………(meliputi kebersihan, peradangan,
perdarahan, pembengkakan,keluhan yang berhubungan dan cara
mengatasinya)
o Extremitas atas &bawah : ……………(meliputi bentuk,
kekakuan, rentang gerak, refleks, tonus,keluhan yang berhubungan
dan cara mengatasinya)
3. Pengkajian Data Fokus (Pengkajian Sistem)
o Sistem respiratory : ……………(meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi)
o Sistem kardiovaskuler : ……………(meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi)
o Sistem gastrointestinal : ……………(meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi)
o Sistem Urinaria : ……………(meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi)
o Sistem Reproduksi : ……………(meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi)
o Sistem Muskuloskeletal : ……………(meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi)
o Sistem neurologi : ……………(meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi)
o Sistem endokrin : ……………(meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi)
o Sistem penglihatan : ……………(meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi)
o Sistem pendengaran : ……………(meliputi inspeksi, palpasi,
auskultasi dan perkusi)
o Lain-lain yang berhubungan dengan data fokus
15
5. Penatalaksanaan Medis/Terapi (uraikan sesuai dengan anjuran medis) :
DarahLengkap
Hb L 13-18; P 12-
16 gr/dl
LED L 0-15; P 0-20
mm/jam
Leokosit 4,5-10,5x103/uL
Eritrosit L 4,7-6,1; P 4,2-
5,4 x 106/uL
Hct L 42-52%; P 37-
47%
Trombosit 150-450 x
103/uL
16
pH 7,35-7,45
pO2 88-108 mmHg
pCO2 35-45 mmHg
HCO3 21-28 mmol/L
BE -3 - +3 mmol/L
TCO2 21-27 mmol/L
SO2 95-98 %
SERUM ELEKTROLIT
Na+ 136-146 mEq/L
K+ 3,8-5,1 mEq/L
Ca 9-12 mEq/L
Cl- 97-113 mEq/L
Fosfor organic 2,5-4,8 mEq/L
FAAL HATI
SGOT 2-19 u/L
SGPT 3-17 u/L
Albumin 3,5-5 g/dL
Globulin 2,6-3,6 gr/dL
Bilirubin Total s.d 1,10 mg/dL
Direc Bilirubin 0,10-0,40 mg/dL
Indirect Bilirubin
Colinesterase
FAAL RENAL
BUN 10-20 mg/dL
Serum Kreatinin 0,5-1,2 mg/dL
Asamurat L 3-7; P 5-6
mg/dL
Creatinin Clearance L 105-132; P
110-150
FAAL JANTUNG
CK-NAC L<80; P <70 uL
CK-MB <10 u/L
LDH 226-451 u/L
17
GLUKOSA
GlukosaPuasa 80-110 mg/dL
Glukosa 2 JPP s.d 140 mg/dL
GlukosaAcak
HBA1c
LEMAK
Kolesterol Total 12-250 mg/dL
Triglisirida s.d 200 mg/dL
HDL >55 mg/dL
LDL <150 mg/dL
Total Lipid 450-1000 mg/dL
URINALISIS
pH 5,0-8,0
BeratJenis 1,015-1,025
Protein Negative
Glukosa Negative
Bilirubin Negative
Urobilin Normal
SedimenEri 0-3 pLp
Leuko < 5 pLp
Epith 5-15 pLp
Torak Negative
TesKehamilan
IMUNO SEROLOGI
HbsAg Negative
Anti Hbs Negative
Anti Hbc Negative
IgM Anti Hbc Negative
Anti HIV Negative
IgG Anti DHF Negative
IgM Anti DHF Negative
CRP kuantitatif
18
CRP Kualitatif s.d 6 mg/L
WidalTyphi O Negative
WidalTyphi H Negative
Paratyphi AO Negative
Paratyphi BO Negative
HORMON
T3
T4
TSHS
L. CEREBROSPINAL
Warna Jernih
Nonne Negative
Pandy Negative
Jumlahsel <10/3
Poli 1-2/3
Mono 2-4/3
Total Protein 15-45/mg/dL
Glukosa 50-80 mg/dl
2. Radiologi
19
IX. TINDAKAN KEPERAWATAN YANG TELAH DILAKUKAN
IDENTIFIKASI DATA
1. Keluhan ( DS )
2. Hasil Pemeriksaan ( DO )
Inspeksi :
20
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Diagnostik :
1. Kebutuhan Oksigen :
2. Kebutuhan Nutrisi :
3. Kebutuhan Eliminasi
21
5. Kebutuhan Ketidaknyamanan :
7. Kebutuhan Mobilisasi :
8. Kebutuhan Psikologis :
9. dll
Penyimpangan KDM
22
DAFTAR MASALAH
Tanggal Muncul
No. Masalah
Masalah
23
5
1. …
2. …
3. …
4. …
5. …
……………….,
……………………………
Yang mengkaji,
…………………………………………
……
NIM :
FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
24
FORMAT IMPLEMENTASI EVALUASI KEPERAWATAN
Implementasi
No. Hari/
Waktu Tindakan Waktu Evalusi/SOAP
DX Tanggal
Keperawatan
25
26
DAFTAR PUSTAKA
1. Petunjuk Praktis Pengelolaan Diabetes Mellsitus tipe 2. PB Perkeni, 2002.
2. Diabetes Mellitus klasifikasi, diagnosis, dan terapi. Askandar
Tjokroprawito. PT Gramedia Pustaka Utama, 1989.
3. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Barbara Engram. Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 1994.
27