Disusun Oleh:
Titik Ulin Nuha
202102040074
8. Komplikasi
a. Kerusakan saraf (Neuropathy)
b. Kerusakan ginjal (Nephropathy)
c. Kerusakan mata (Retinopathy)
d. Penyakit jantung
e. Penyakit pembuluh darah perifer
f. Gangguan saluran makan
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan gula darah
Orang dengan metabolisme yang normal mampu mempertahankan kadar gula
darah antara 70-110 mg/dl (engliglikemi) dalam kondisi asupan makanan yang
berbeda-beda. Test dilakukan sebelum dan sesudah makan serta pada waktu
tidur.
b. Pemeriksaan dengan Hb
Dilakukan untuk pengontrolan DM jangka lama yang merupakan Hb minor
sebagai hasil dari glikolisis normal.
c. Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urine dikombinasikan dengan pemeriksaan glukosa darah untuk
memantau kadar glukosa darah pada periode waktu diantara pemeriksaan darah.
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Anamnesa
Identitas penderita : Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, suku bangsa, nomor
register, tanggal masuk rumah sakit dan diagnosa medis.
b. Keluhan Utama
Adanya rasa kesemutan pada kaki / tungkai bawah, rasa raba yang menurun,
adanya luka yang tidak sembuh – sembuh dan berbau, adanya nyeri pada luka.
c. Riwayat kesehatan.
1) Riwayat Kesehatan sekarang
Tentang kapan terjadinya luka, penyebab terjadinya luka serta upaya yang
telahdilakukan oleh penderita untuk mengatasinya.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Adanya riwayat penyakit DM atau penyakit – penyakit lain yang ada
kaitannya dengan defisiensi insulin misalnya penyakit pankreas. Adanya
riwayat penyakit jantung, obesitas, maupun arterosklerosis, tindakan medis
yang pernah di dapat maupun obat-obatan yang biasadigunakan oleh
penderita.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu anggota
keluarga yang jugamenderita DM atau penyakit keturunan yang dapat
menyebabkan terjadinya defisiensi insulinmisal hipertensi, jantung.
4) Riwayat psikososial
Meliputi informasi mengenai prilaku, perasaan dan emosi yang
dialami penderita sehubungan dengan penyakitnya serta tanggapan
keluarga terhadap penyakit penderita.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemi
b. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hiperglikemi
c. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan nafsu makan menurun dan mual
muntah
3. Intervensi
a. Ketidakseimbangan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam risiko
ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi dengan Kriteria hasil :
Pasien mengatakan bersedia patuh dalam pengobatan
GDS <200
Pasien dapat merubah pola hidup DM
intervensi:
1. Monitor tingkat kepatuhan pasien dalam pengobatan
R: Pasien patuh dalam pengobatan
2. Pendidikan Kesehatan tentang pengobatan DM
R: Pasien mengetahui pengobatan DM
3. Ajarkan pasien dan keluarga cara penggunaan injeksi novorapid selama
dirumah
R: Pasien dan keluarga dapat mengelola pengobatan DM selama di rumah
4. Kolaborasi dengan dokter pemberian injeksi novorapid 3x12 unit/SC
R: Pasien dan keluarga dapat mengelola pengobatan DM selama di rumah
Nurarif Amin Huda. 2015. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis
NANDA NIC NOC Jilid1. Yogyakarta: Mediaction
Maghfuri, ali.2016. buku pintar perawatan luka diabetes melitus. Jakarta: salemba medika