Anda di halaman 1dari 32

CASE DISCUSSION

Pembimbing :
dr. Desidera Husadani, Sp.KK

Raymond (112021085)
 
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KULIT DAN KELAMIN
RS IMANUEL WAY HALIM BANDAR LAMPUNG
Kasus
02
01 Keluhan Utama
Pasien anak 4 th dengan keluhan
Riwayat Penyakit Sekarang
1 minggu SMRS pasien mengatakan muncul bintik-bintik
bercak merah pada seluruh badan merah pada tengah dada dan menjalar ke perut,
dan tangan.
punggung dan lengan dalam 3 hari. Sebelum muncul
bintik-bintik pasien pernah demam, sakit tenggorokan dan
pilek. Pasien juga sudah berobat sampai sembuh dan
diberikan antibiotic.
- Dikeluarga tidak ada yang memiliki penyakit seperti pasien. Dikeluarga pasien

juga tidak memiliki penyakit seperti DM dan hipertensi.

- Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanan, minuman, obat-obatan dan

debu.
Riwayat Penyakit Keluarga,
- Hygine pasien baik, pasien mandi 2x sehari dan selalu mengganti baju, pasien
Riwayat Penyakit Dahulu dan
Riwayat Sosial juga menggunakan sabun untuk anak-anak.
Pemeriksaan : Status Generalis

Keadaan umum : Tampak sakit ringan Berat Badan : 27 kg


Kesadaran : Compos Mentis Tinggi Badan : 90 cm
Lesi papul dan hipopigmentasi

Your Picture Here Your Picture Here


Pemeriksaan : Dermatologis

Lokasi : Distribusi :
 Seluruh badan dan Bentuk : Ukuran : Batas : Efloresensi :
extremitas atas  Generalisata dan  Papul  Miliar  Sirkumskrip
 Papul dan
diskret
hipopigmentasi
Pemeriksaan Penunjang :
Asto: (+)
IgE: (-)
Diagnosis
Kerja Banding

• Parapsoriasis gutata
Psoriasis Gutata • Pitiriasis Rosea
Tatalaksana

Medikamentosa

• R/ Desoksimetasone cream 0,25%

Sue
----------------------------------------------
• R/ Emolien
Sue
----------------------------------------------
Non-Medikamentosa

1. Gunakan krim secara teratur.


2. Tidak menggunakan lotion yang
mengandung parfum.
3. Tidak menggaruk jika terasa gatal.
4. Mandi tetap menggunakan sabun bayi.
Resume
Anak-anak berusia 4 tahun datang dengan keluhan bintik-bintik pada seluruh badan dan tangan. Pada pemeriksaan dermatologis
didapatkan efloresensi: papul berukuran miliar dan hipopigmentasi dengan batas tegas. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan
ASTO(+) dan IgE(-).
Etiopatogenesis

Hanseler dan Christoper pada tahun 1985 membagi psoriasis menjadi tipe 1 dan tipe 2. Tipe 1 bila
onset kurang dari umur 40 tahun dan tipe 2 bila onset terjadi pada umur lebih dari 40 tahun. Tipe 1
diketahui erat kaitanya dengan faktor genetic dan berasosiasi dengan HLA-CW6, HLA-DR7, HLA-
B13, dan HLA-BW57 dengan fenotip yang lebih parah dibandingkan dengan psoriasis tipe 2 yang
kaitan familialnya lebih rendah. Psoriasis tipe 1 mempunyai riwayat psoriasis pada keluarganya 60%
sedangkan pada psoriasis tipe 2 hanya 30%.
Sampai saat ini tidak ada pengertian yang kuat mengenai pathogenesis psoriasis, tetapi pernanan
autoimunitas dan genetic dapat merupakan akar yang dipakai dalam prinsip terapi. Mekanisme
peradangan kulit psoriasis melibatkan berbagai sitokin, kemokin dan pertumbuhan yang
mengakibatkan gangguang regulasi keratinosit.
Psoriasis Gutata

• Jenis ini khas pada dewasa muda, bila terjadi pada anak sering bersifat swasirna. Namun pada
suatu penelitian epidemiologis 33% kasus dengan psoriasis gutata akut pada anak akan
berkembang menjadi psoriasis plakat. Bentuk spesifik yang dijumpai adalah lesi papul eruptif
berukuran 1 -10 mm berwarna merah salmon, menyebar diskret secara sentripetal terutama di
badan, dapat mengenai ekstremitas dan kepala. lnfeksi Streptokokus beta hemolitikus dalam
bentuk faringitis, laringitis, atau tonsilitis sering mengawali munculnya psoriasis gutata pada
pasien dengan predisposisi genetik.
• Psoriasis gutata sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda.Prevalensi psoriasis gutata di
Eropa pada umur 0-9 tahun berkisar antara 0,37%-0,55% sedangkan pada umur 10-19 tahun
berkisar antara 1,01%-1,37%.
Psoriasis Plakat

Kira-kira 90% pasien mengalami psoriasis vulgaris, dan


biasanya disebut psoriasis plakat kronik. Lesi ini biasanya
dimulai dengan makula eritematosa berukuran kurang dari
satu sentimeter atau papul yang melebar ke arah pinggir dan
bergabung beberapa lesi menjadi satu, berdiameter satu
sampai beberapa sentimeter. Lingkaran putih pucat
mengelilingi lesi psoriasis plakat yang dikenal dengan
Woronoffs ring.
Psoriasis Hiperkeratotik

Psorasis hiperkeratotik tebal berdiameter 2-5 cm disebut


plak rupioid, sedangkan plak hiperkeratotik tebal
berbentuk cembung menyerupai kulit tiram disebut plak
ostraseus. Umumnya dijumpai di skalp, siku, lutut,
punggung, lumbal dan retroauri-kuler. Hampir 70%
pasien mengeluh gatal, rasa terbakar atau nyeri,
terutama bila kulit kepala terserang.
Psoriasis Inversa

Psoriasis inversa ditandai dengan letak lesi di daerah intertriginosa,


tampak lembab dan eritematosa. Bentuknya agak berbeda dengan
psoriasis plakat karena nyaris tidak berskuama dan merah merona,
mengkilap, berbatas tegas, sering kali mirip dengan ruam intertrigo,
misalnya infeksi jamur. Lesi dijumpai di daerah aksila, fosa antekubital,
poplitea, lipat inguinal, inframamae, dan perineum.
Psoriasis Pustulosa

• Psoriasis pustulosa Bentuk ini merupakan komplikasi lesi klasik dengan pencetus putus
obat kortikosteroid sistemik, infeksi, ataupun pengobatan topikal bersifat iritasi.
• Psoriasis pustulosa jenis von Zumbusch yang muncul sangat parah dan menyerang
seluruh tubuh, sering diikuti dengan gejala konstitus dan dapat mengancam jiwa.
• Tampak kulit yang merah, nyeri, meradang dengan pustul milier tersebar di atasnya.
Pustul terletak nonfolikuler, putih kekuningan, terasa nyeri, dengan dasar eritematosa.
Pustul dapat bergabung membentuk lake of pustules, bila mengering dan krusta lepas
meninggalkan lapisan merah terang.
• Psoriasis pustulosa lokalisata pada palmo-plantar menyerang daerah hipotenar dan
tenar, sedangkan pada daerah plantar mengenai sisi dalam telapak kaki atau dengan
sisi tumit. Perjalanan lesi kronis residif di mulai dengan vesikel bening, vesikopustul,
pustul yang parah dan makulopapular kering cokelat.
Eritroderma
• Muncul secara bertahap atau akut dalam perjalanan psoriasis plakat, dapat pula
merupakan serangan pertama, bahkan pada anak.
• Lesi jenis ini harus dibedakan menjadi dua bentuk; psoriasis universalis yaitu lesi
psoriasis plakat (vulgaris) yang luas hampir seluruh tubuh, tidak diikuti dengan gejala
demam atau menggigil, dapat disebabkan kegagalan terapi psoriasis vulgaris. Bentuk
kedua adalah bentuk yang lebih akut sebagai peristiwa mendadak vasodilatasi
generalisata.
• Keadaan ini dapat dicetuskan antara lain oleh infeksi, tar, obat atau putus obat
kortikosteroid sistemik.
• Kegawatdaruratan dapat terjadi disebabkan terganggunya sistem panas tubuh, payah
jantung, kegagalan fungsi hati dan ginjal.
Manifestasi Klinis

Gambaran klinis yang khas berupa bercak merah


meninggi seperti tetesan air dengan diameter berukuran
kecil yang biasanya tidak melebihi 1 cm, timbul
mendadak dan diseminata. Umumnya timbul setelah
infeksi streptokokus di saluran napas bagian atas.
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan serologik ASTO untuk menentukan faktor


pencetus terjadinya psoriasis antara lain karena infeksi
streptokokus beta hemolitikus.
• Pada pemeriksaan histopatologik didapatkan suatu psoriasis
gutata dengan gambaran hiperkeratosis dan parakeratosis
pada epidermis dengan adanya abses Munro.
Psoriasis Gutata Pitiriasis Rosea Parapsoriasis gutata

Definisi
Psoriasis dalah penyakit peradangan kulit kronik Erupsi kulit akut yang sembuh sendiri, dimulai dengan Penyakit kulit yang belum diketahui
dengan dasar genetic yang kuat dengan sebuah lesi inisial berbentuk eritema dan skuama penyebabnya, pada umumnya tanpa
karakteristik perubahan pertumbuhan dan halus. Kemudian disusul oleh lesi-lesi yang lebih kecil keluhan, kelainan kulit terutama terdiri
diferensiasi sel epidermis disertai manifestasi dibadan, lengan, dan tungkai atas yang tersusun atas eritema dan skuama, berkembang
vaskuler, juga diduga adanya pengaruh system sesuai dengan lipatan kulit dan biasanya menyembuh perlahan dan perjalanan kronik.
saraf. dalam waktu 3-8 minggu.

Etiologi
Diketahui erat kaitannya dengan faktor genetic dan Belum diketahui pasti, tetapi berdasarkan gambaran -
berasosiasi dengan HLA-CW6, HLA-DR7, HLA- klinis dan epidemiologis diduga infeksi sebagai
B13, dan HLA-BW57. penyebab. Pitiriasis rosea diduga merupakan
eksantema virus yang berhubungan dengan reaktivasi
Human Herpes Virus (HHV)-7 dan HHV-6 Pitiriasis
rosea tidak dapat disebabkan oleh obat.

Manifestasi
Bercak merah meninggi seperti tetesan air dengan Sebagian kecil pasien dapat terjadi gejala menyerupai Ruam terdiri atas papul miliar serta
klinis
diameter berukuran kecil yang biasanya tidak flu termasuk malese, nyeri kepala, nausea, hilang lenticular, eritema dan skuama, dapat
melebihi 1 cm, timbul mendadak dan diseminata. nafsu makan, demam dan artralgia. Sebagian hemoragik, kadang-kadang berkonfluensi
Umumnya timbul setelah infeksi streptokokus di penderita juga mengeluh gatal ringan. Pitiriasis rosea dan umumnya simetrik. Tempat predileksi
saluran napas bagian atas. biasanya dimulai dengan lesi pertama (herald patch), pada badan, lengan atas dan tungkai
umumnya dibadan, soliter, berbentuk oval dan anular, atas, tidak terdapat pada kulit kepala,
diameternya kira-kira 3cm wajah, dan tangan.
Parapsoriasis Gutata Pitiriasis Rosea
Komplikasi
Pasien dengan psoriasis memiliki angka morbiditas dan mortalitas yang meningkat terhadap gangguan
kardiovaskuler terutama pada pasien psoriasis berat dan lama. Risiko infark miokard terutama sekali
terjadi pada pasien psoriasis muda usia yang menderita dalam jangka waktu panjang. Pasien psoriasis
juga mempunyai peningkatan risiko limfoma malignum. Gangguan emosional yang diikuti masalah
depresi sehubungan dengan manifestasi klinis berdampak terhadap menurunnya harga diri, penolakan
sosial, merasa malu, masalah seksual, dan gangguan kemampuan profesional. Semuanya diperberat
dengan perasaan gatal dan nyeri, dan keadaan ini menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien.
Terapi
Pengukuran keparahan psoriasis yang biasa
dilakukan dilapangan antara lain: luas permukaan
badan (LPB), Psoriasis Area severity Index
(PASI). Dinyatakan psoriasis dengan keparahan
ringan bila BSA kurang dari 3% sedangkan bila
BSA lebih dari 10% dinyatakan psoriasis berat.
Ada faktor lain yang memengaruhi: lokasi lesi,
umur, aktivitas, waktu dan kesehatan pasien
secara umum
Terapi
Medikamentosa Topikal

Topikal Kortikosteroid
• Topikal kortikosteroid bekerja sebagai antiinflamasi, antiproliferasi, dan vasokonstriktor.
Obat dapat tersedia dalam vehikulum beragam seperti krim, salap, solusio, bahkan bedak,
gel, spray, dan foam. Bila dalam 4-6 minggu lesi tidak membaik, pengobatan sebaiknya
dihentikan, diganti dengan terapi jenis lain, sedangkan kortikosteroid superpoten hanya
diperbolehkan 2 minggu.
• Efek samping yang mengancam cukup banyak, seperti penipisan kulit, atrofik, striae,
telangiekrasis, erupsi akneiformis, rosasea, dermatitis kontak, perioral dematitis, absorbsi
sistemik yang dapat menimbulkan supresi aksis hipothalamus pituitari.
Terapi
Medikamentosa Topikal

Kalsipotriol/Kalsipotrien
• Kalsipotriol adalah analog vitamin D yang mampu mengobati psoriasis ringan sampai
sedang. Mekanisme kerja dari sediaan ini adalah antiproliferasi keratinosit, menghambat
proliferasi sel, dan meningkatkan diferensiasi juga menghambat produksi sitokin yang
berasal dari keratinosit maupun limfosit. Kalsipotriol merupakan pilihan utama atau kedua
pengobatan topikal.
• Kalsipotrien tersedia dalam bentuk krim salap atau solusio yang dipakai dua kali sehari:
sedangkan bentuk salap cukup dioles sekali sehari.
• Vitamin D lebih efektif dibandingkan dengan emolien ataupun tar untuk meredakan gejala
psoriasis, namun hampir setara dengan kortikosteroid poten.
• Efek samping yang banyak dijumpai adalah Dermatitis Kontak Iritan. Terapi menggunakan
Vitamin D dan kortikosteroid dapat digabung dan memiliki efektivitas yang lebih baik.
Terapi
Sistemik

Metotreksat
• Mekanisme kerjanya melalui kompetisi antagonis dari enzim dehidrofolat reduktase.
• Metotreksat mampu menekan proliferasi limfosit dan produksi sitokin, oleh karena itu
bersifat imunosupresif.
• Penggunaannya terbukti sangat berkhasiat untuk psoriasis tipe plakat berat rekalsitran,
dan juga merupakan indikasi untuk penanganan jangka panjang pada psoriasis berat
seperti psoriasis pustulosa dan psoriasis eritroderma.
• Metabolit obat ini dieksresikan oleh ginjal, karena bersifat teratogenik. Oleh karena itu,
metotreksat tidak boleh diberikan pada ibu hamil.
• Metotreksat berinteraksi dengan sejumlah obat, mengganggu fungsi hati dan dan sistem
hematopoetik.
• Dosis pemakaian untuk dewasa dimulai dengan dosis rendah 7.5-15mg setiap minggu,
dengan pemantauan ketat pemeriksaan fisik dan penunjang
Terapi
Non-Medikamentosa

1. Gunakan krim secara teratur.


2. Tidak menggunakan lotion yang mengandung parfum.
3. Tidak menggaruk jika terasa gatal.
4. Mandi tetap menggunakan sabun bayi.
Prognosis

1. Ad Vitam: Dubia ad Bonam


2. Ad functionam: Dubia ad Bonam
3. Ad sanationam: Dubia ad Bonam
THANK
YOU
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics & images
by Freepik and illustrations by Stories

Anda mungkin juga menyukai