Anda di halaman 1dari 4

ADENOMA SEBASEA

Pendahuluan
Penamaan adenoma sebasea (AS) menjadi tidak jelas sejak nama ini digunakan pada
sejumlah lesi yang sama sekali tidak berhubungan dengan AS tersebut. Sebagai contoh, AS pada
penyakit Pringle yang sebenarnya menunjukkan suatu proliferasi angiofibromatosa yang
ditemukan bersama tuberous sclerosis. Adenoma sebasea pada penyakit Balzer yang sebenanrnya
juga buka AS tapi suatu bentuk krikoepitelioma multiple.
Adenoma sebasea yang sebenarnya adalah suatu tumor jinak yang terdiri dari sel-sel
kelenjar sebaseus yang berdiferensiasi inkomplit. Adenoma sebasea sering berhubungan dengan
suatu sindrom yang dikenal Sindrom Muir-Torre (SMT). Sindrom Muir-Torre adalah familiar
cancer syndrome yang merupakan kombinasi antara salah satu neoplasma sebaseus (AS,
sebaseus epitelioma atau karsinoma sebaseus) dengan setidak-tidaknya satu keganasan organ
visceral (biasanya karsinoma gastrointestinal atau genitourinaria).
Insidens
Adenoma sebasea sering terjadi pada usia pertengahan dan usia tua di atas 50 tahun,
tetapi usia rata-rata 60 tahun. Insidens pada laki-laki dan perempuan sama. Sedangkan SMT
terjadi pada umur rata-rata 53 tahun dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 3 : 2.
Patogenesis
Kelenjar sebaseus adalah kelenjar holokrin karena dalam proses sekresi sebum, seluruh
sel dan isinya disekresikan ke duktus sebaseus. Struktur sekresi kelenjar sebaseus terdiri dari
lobus sebaseus dan duktus sebaseus. Kelenjar sebaseus banyak ditemukan di kulit kepala dan
leher serta bagian tubuh yang lain yang berambut. Kelopak mata mempunyai kelenjar sebaseus
yang telah dimodifikasi (glandula zeis dan meibom).
Semua kelenjar sebaseus berasal dari stratum germinavitum. Pertumbuhan kelenjar
sebaseus pada kulit kepala dan wajah mulai pada trimester kedua. Sehingga kelenjar sebaseus
manapun pada tubuh manusia berpotensi untuk menjadi neoplasma sebaseus yang menunjukkan
diferensiasi sebaseus dengan derajat yang bervariasi.

Pada AS terjadi perubahan abnormal dari glandula sebaseus yang ditandai dengan adanya
proliferasi inkomplit pada kelenjar sebaseus tersebut.
Gambaran Klinis
Adenoma sebasea biasanya berukuran 10 mm atau kurang, tetapi ada juga yang
berukuran plakat dan disertai ulserasi, berwarna merah muda atau kuning berkilap dengan bentuk
bulat, menonjol dan mempunyai dasar yang luas. Kadang-kadang tumor ini berbentuk polipoid
dengan cekungan (umbilikasi) dibagian tengah. Umumnya tumor berlokasi pada wajah, kulit
kepala dan leher, tetapi kadang-kadang tumor dapat muncul di tempat lain termasuk tubuh dan
tungkai bawah. Gambaran klinis dapatr menyerupai karsinoma sel basal dan papul yang tidak
dapat dikenali tanpa pemeriksaan biopsy secara histopatologis sebelumnya.
Torre dapat dikenali dengan ditemukannya salah satu dari AS, sebaseus epitelioma atau
karsinoma sebaseus dengan keganasan pada organ visceral. Jadi selain nodul pada kulit yang
sesuai untuk AS juga ada kelainan pada organ visceral yang bersangkutan.
Gambaran Histopatologis
Sebagaimana telah diuraikan bahwa pada AS terjadi perubahan abnormal pada glandula
sebaseus. Tumor ini multilobuler yang berhubungan dengan permukan epidermis, mengikis
epidermis atau menggersernya. Ditandai dengan proliferasi lobus sebaseus dengan ukuran yang
bervariasi terdiri dari sel yang terletak ditengah, lebih besar, matur (sebosir) dan sel yang terletak
ditepi, lebih kecil, sel basaloid germinatif yang tidak berdiferensiasi. Sebosit lebih pucat,
bervakuola, mengandung inti yang hiperkrom di bagian tengah sel. Sedangkan sel germinatif
mengandung inti yang bulat hingga oval dan sitoplasma yang eosinofilik. Lobus-lobus sel pada
adenoma sebaseus kadang-kadang terdiri dari duktus dengan sekresi holokrin yang
memungkinkan terjadinya degenerasi kistik atau terbentuknya kista intralesi.
Jadi pada AS ditemukan 2 jenis sel :
1. Sel basofilik kecil yang identic dengan sel germinatif terletak dibagian tepi glandula
sebaseus.
2. Sel sebaseus matang yang bervakuola terletak di bagian tengah glandula sebaseus.

Diagnosis
Diagnosis AS ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologi. Dan karena adenoma
sebaseus sering ditemukan bersama dengan keganasan organ dalam pada SMT, maka
ditemukannya AS pada seseorang dapat menjadi indikasi dilakukannya pemeriksaan organ dalam
untuk meyakinkan apakah AS pada pasien tersebut berdiri sendiri atau merupakan bagian dari
SMT.
Diagnosis Banding
1. Hiperplasia sebaseus. Terdiri dari 2 tipe sel seperti yang telah dijelaskan, sedangkan
hyperplasia sebaseus hanya terdiri dari 1 tipe sel sebaseus yang mengalami hyperplasia.
2. Karsinoma sebaseus. Keganasan ini dibedakan dengan AS oleh adanya agregat pada
dermis dengan diferensiasi atipik yang jelek, sel polyhedral yang dipisahkan oleh stroma
fibrovaskuler. Bagian tengah tumor biasanya mengalami nekrosis yang menimbulkan
bentuk seperti komedo jika dilihat dengan mikroskop. Sitoplasma bervakuola pada
karsinoma sebaseus tidak sebanyak yang ditemukan pada AS.
3. Sebaseus epitelioma mempunyai gambaran histologi yang mirip dengan AS, kecuali 50 %
sel yang lebih kecil, germinatif dan sel basaloid.
4. Karsinoma sel basal dengan diferensiasi sel sebaseus oleh beberapa ahli disamakan
dengan sebaseus epitelioma karena gambaran histologisnya yang sulit dibedakan, tapi
lebih menonjolkan kriteria histologis dari karsinoma sel basal. Karsinoma sel basal tidak
berambut, berwarna coklat / hitam, tidak berkilap, bagian tepi berbentuk popular, meningi
dan bagian tengahnya cekung.
5. Nevus sebaseus. Merupakan nevus yang terdiri dari apendiks kulit jumlah yang abnormal
dan mempunyai kecenderungan untuk menjadi karsinoma sel basal. Biasanya timbul pada
saat lahir atau masa anak-anak sebagai lesi tunggal dan paling sering pada kulit kepala,
jarang pada wajah, leher, dan badan bahkan pernah dilaporkan terdapat dimukosa oral.
Gambaran klinis tampak saat lahir sebagai macula atau plakat yang sedikit meninggi,
tidak berambut dan berwarna kuning.

Pengobatan

Meskipun tumor ini radiosensitive, eksisi masih tetap pilihan terbaik. Pembedahan
dilakukan degan tujuan mengangkat seluruh massa tumor. Tumor pada wajah dapat dihilangkan
dengan dermabrasi tetapi kemungkinan rekurensi tetap ada.
Prognosis
Tumor yang awalnya kecil dapat membesar tetapi tidak berubah menjadi ganas. Tumor
yang diterapi dengan pengangkatan massa tumor secara sempurna dapat sembuh 100 %, tetapi
jika pengangkatan tidak sempurna maka tetap ada kemungkina rekurensi local.

Anda mungkin juga menyukai