EPITEL
I.
Pendahuluan
Kulit terdiri dari tiga lapisan berupa epidermis, dermis, dan jaringan
subkutan. Kulit lebih tebal pada bagian dorsal dan ekstensor daripada bagian
ventral dan fleksor. Epidermis merupakan bagian terluar dari kulit, epitel
skuamosa yang bertingkat-tingkat. Dermis terdiri dari tiga jenis jaringan ikat
berupa kolagen, jaringan elastis, dan serat retikular. Pada vaskularisasi dermis
terjadi rangsangan berupa sentuhan dan tekanan yang diterima oleh sel darah
Meissner dan Vater - Pacini. Kulit dapat dikatakan sebagai organ imunologis aktif
terbesar di dalam tubuh.1.2
Gambar 1 . Gambaran lapisan kulit.2
Fungsi yang paling jelas dari kulit adalah untuk menjadi penghalang
fisik antara tubuh dan lingkungan, mencegah air dan elektrolit dari dalam keluar,
II.
berpigmen dan tidak berkaitan dengan kelenjar sebaseus. Tumor jinak ini terdiri
dari basal keratinosit.
menyinggung banyak pasien. Keratosis seboroik biasanya muncul pada usia lebih
dari 50 tahun, namun bisa juga muncul lebih awal pada usia remaja.2,3
a. Etiologi
Patogenesis dari keratosis seboroik tidak diketahui. Klinisnya berasal dari
lentigo. Erupsi mendadak dari keratosis seboroik mungkin seperti eritroderma
exfoliative, eritroderma psoriasis atau eritroderma akibat alergi obat. Lesinya
bersifat sementara.2
Infeksi virus juga dijelaskan menjadi penyebab yang mungkin dari
keratosis seboroik berdasarkan kesamaan klinis dari warts. Meskipun tidak ada
Human Papilloma Virus (HPV) yang dideteksi dari studi 40 biopsi keratosis
seboroik
genital,
kulit
non-genital
menghasilkan
hasil
yang
berbeda.
c. Diagnosis Banding
1. Keratosis Aktinik
Keratosis aktinik dianggap sebagai in situ dysplasia disebabkan
oleh paparan sinar matahari. Tempat predileksinya sekitar wajah, telinga,
4
2. Nevus melanositik
Nevus melanositik adalah tumor jinak dari melanosit, dimana
melanosit ( nevus sel ) berkembang biak selama beberapa waktu, tetapi
kemudian berhenti proliferasi dan berdiferensiasi ( atau menua ) dan
d. terapi
Lesi dikeluarkan untuk tujuan kosmetik atau untuk menghilangkan
sumber iritasi . Karena pertumbuhan ini muncul sepenuhnya dalam epidermis,
penggunaan pisau bedah eksisi tidak digunakan. Keratosis seboroik mudah
dihilangkan dengan bedah beku atau kuretase. Bedah beku efektif untuk keratosis
seboroik tipis tetapi hiperpigmentasi pasca - pengobatan atau hipopigmentasi
merupakan efek samping yang mungkin terjadi.4
2. Sindrom Nevus Epidermal
a. Definisi
Sindrom nevus epidermal (SNE) merupakan suatu sindrom
kongenital
didapat yang diturunkan secara autosomal dominan. Penyakit ini ditandai dengan
adanya kelainan kulit berupa nevus epidermal yang berhubungan dengan berbagai
kelainan pada sistem organ lain yaitu susunan saraf pusat, skeletal, kardiovaskular,
mata dan urogenital. Kelainan skeletal ditemukan pada 15-70% pasien, kelainan
neurologik ditemukan pada 15-50% pasien dan kelainan mata ditemukan pada 930% pasien. Sindrom nevus epidermal merupakan suatu kasus yang jarang
ditemukan. Angka kejadiannya hanya 16% dari seluruh kasus nevus epidermal.
Penyakit ini dapat ditemukan sejak lahir hingga usia 40 tahun dengan
perbandingan yang sama antara laki-laki dan perempuan.2,3
b. Etiologi
Penyebab SNE belum diketahui dengan pasti, namun diduga karena
adanya kesalahan migrasi dan perkembangan jaringan embrionik atau terjadinya
kesalahan pada proses pemisahan ektoderin dari neural tube. Penyakit ini lebih
sering disertai dengan kelainan skeletal, saraf dan mata.3
c. Manifestasi klinik
Kelainan ini muncul pada saat lahir atau muncul pada saat bayi dan
anak-anak. Bentuk bulat, oval, atau persegi berwarna kuning, gelap atau coklat,
dan permukaannya seperti kutil berkelompok dengan batas tegas. Sering
ditemukan pada daerah kepala dan leher. Nevus epidermal tidak dapat
berkembang lagi setelah akhir masa remaja. Bila nevus meluas, sering melibatkan
kerangka, neurologis dan mata.4
Gambar 5.Manifestasi klinis pada Sindrom nevus epidermal.4
d. Diagnosis Banding
1. Melanoma maligna
Diagnosis klinis dari melanoma berdasarkan perubahan progresif dari lesi
melanosit, pertumbuhan dan menjadi bentuk yang irregular dan berwarna.4,5
Diagnosis berdasarkan The Glasgow terdapat tujuh point yang terdiri dari 3
kriteria mayor dan 4 kriteria minor yang dimana point-point tersebut adalah
a)
b)
Kriteria Mayor
Perubahan ukuran
Perubahan bentuk
Perubahan warna
Kriteria minor
untuk dlakukan penghapusan lesi dan jika ditambah dengan 1 kriteria minor maka
curiga maligna melanoma.5
Terapi topikal seperti kortikosteroid , asam retinoat , ter , anthralin , 5 fluorouracil dan podofilin semuanya telah digunakan untuk pengobatan tetapi
tingkat kesembuhan terbatas . Terapi kronis dengan retinoid oral telah dilaporkan
efektif pada epidermal nevus dengan penurunan penebalan, meskipun tidak
menghasilkan perubahan. Ablasi laser juga dapat dilakukan, namun untuk menjadi
efektif, harus seminimal mungkin menyebabkan luka dan fibrosis pada dermis
papiler.4,6
c. Manifestasi klinik
Lesinya berukuran kurang lebih 2mm diatas diameter rata-rata. Bentuknya
bulat, lembut, dan kaku.Warna mungkin tidak berubah tetapi sering berubah
menjadi hiperpigmentasi. Sering ditemukan pada daerah leher, dan sering
berkombinasi dengan keratosis seboroik. Saat lesi lebih besar akan sampai ke
daerah wajah atau kebelakang punggung. Lesi mungkin akan bersamaan
ditemukan pada daerah aksila dan paha.5
d. Diagnosis Banding
Biasanya sulit dibedakan dengan nevus melanosit kecil.8
e. Terapi
Penatalaksanaan pada acrochordon adalah dengan kauter dan bedah beku
dengan nitrogen cair sangat efektif digunakan.4,5
4. Stucco Keratosis
11
Stucco
keratosis
digambarkan
sebagai
verrucous,
bergerigi,
5. Melanoakantoma
Melanoakantoma juga dikenal sebagai keratosis seboroik berpigmen.
Pertumbuhannya yang lambat menyerupai gambaran klinis melanoma dan
berlokasi pada kepala atau leher pada lansia dan cenderung terjadi pada laki-laki
kulit putih yang lebih tua. Melanoakantoma digambarkan dengan lesi yang
berpigmen berisi melanosit dan keratinosit dendritik.7
6. Dermatosis Papulosa Nigra
12
7. Horn Cutaneous
Permukaan keras, bentuk kerucut terdiri dari keratin dan menyerupai
tanduk hewan. Sering terjadi pada daerah wajah, telinga, dan tangan. Kutil,
keratosis seboroik, keratosis aktinik, dan karsinoma sel skuamosa semua
mengandung keratin dan menghasilkan tanduk. Penanganan yang dilakukan
adalah bedah beku, eksisi gunting lokal, atau eksisi bedah.4
13
14