Anda di halaman 1dari 26

Tutorial 2 - Stase DV RSST Klaten

Psoriasis

Pembimbing :
dr. Riana Herviati, M.Kes., Sp.KK

Istiqomala Dewi (22/507844/KU/24428)


Risya Kartika Arumata (22/507833/KU/24425)

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Introduction
Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit yang kronik dan residif, mempunyai dasar genetik, dengan
karakteristik gangguan pertumbuhan dan diferensiasi epidermis. Psoriasis dapat timbul pada semua usia,
terutama 15-30 tahun. Sampai saat ini pengobatan hanya menghilangkan gejala sementara (remisi),
sehingga psoriasis sering disebut sebagai penyakit seumur hidup. Penyakit ini tidak membahayakan jiwa
walaupun dapat mempengaruhi atau mengganggu pekerjaan, kehidupan pribadi, dan kualitas hidup
pasien. Bila tidak diobati dengan benar penyakit dapat mengalami komplikasi dan komorbiditas.
Gangguan ini juga dapat mempengaruhi sendi dan mata.
Psoriasis tidak dapat disembuhkan dan penyakitnya
bertambah dan berkurang dengan flareup. Banyak pasien
dengan psoriasis mengalami depresi karena kualitas hidup
yang buruk. Ada beberapa subtipe psoriasis tetapi tipe plak
adalah yang paling umum dan muncul di badan, ekstremitas,
dan kulit kepala. Pemeriksaan dekat plak biasanya
mengungkapkan sisik keperakan putih. Mata terlibat pada
sekitar 10% pasien, kebanyakan wanita. Secara umum, mata
jarang terlibat sendirian; itu hampir selalu dikaitkan dengan
fitur kulit.

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Epidemiologi
Menurut World Health Organization (WHO) dalam Global Report on Psoriasis 2016
prevalensi kejadian psoriasis di negara-negara di dunia berkisar antara 0,09 – 11,43 %.
Setidaknya sekitar 100.000.000 orang di dunia dilaporkan mengalami psoriasis.

Perkiraan prevalensi psoriasis dewasa berkisar antara 0,51% hingga 11,43%, meningkat
secara global. Di Indonesia, sebuah studi retrospektif oleh Gayatri menunjukkan
kecenderungan yang sama antara pria dan wanita. Penyakit ini dapat terjadi pada
berbagai tahap kehidupan tetapi terutama terjadi pada usia 15 sampai 40 tahun.
Psoriasis vulgaris adalah yang paling umum dan diamati pada 90% pasien.

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Etiologi
Psoriasis memiliki prevalensi mulai dari 0,2% sampai 4,8%. Etiologi pastinya tidak
diketahui, tetapi dianggap sebagai penyakit autoimun yang dimediasi oleh limfosit
T. Ada asosiasi antigen HLA yang terlihat pada banyak pasien psoriatik, khususnya
pada berbagai kelompok ras dan etnis. Kejadian keluarga menunjukkan
kecenderungan genetiknya. Cedera berupa trauma mekanik, kimia, dan radiasi
menginduksi lesi psoriasis. Obat-obatan tertentu seperti klorokuin, lithium,
beta-blocker, steroid, dan NSAID dapat memperburuk psoriasis. Umumnya,
musim panas memperbaiki psoriasis sementara musim dingin memperparahnya.
Selain faktor infeksi, stres psikologis, alkohol, merokok, obesitas, dan hipokalsemia
merupakan faktor pemicu psoriasis lainnya.

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Patogenesis
Patofisiologi psoriasis melibatkan infiltrasi kulit oleh sel T aktif yang merangsang
proliferasi keratinosit. Disregulasi pergantian keratinosit ini menghasilkan
pembentukan plak tebal. Fitur terkait lainnya termasuk hiperplasia epidermal dan
parakeratosis. Selain itu, sel-sel epidermis gagal mengeluarkan lipid yang
menyebabkan kulit bersisik dan bersisik, yang merupakan ciri khas psoriasis.
Adanya peranan autoimunitas dan genetik
• Hanseler & Christopher (1985) :
• Tipe 1 (usia < 40 tahun) ⇒ berkaitan dengan genetik dan
berasosiasi degnga HLA-CW6, HLA-DR7, HLA-B13, HLA-BW57
• Tipe 2 (usia > 40 tahun) ⇒ tidak terlalu berkaitan dengan genetik
• Peradangan kulit pada psoriasis cukup kompleks ⇒ melibatkan sitokin,
kemokin, faktor pertumbuhan (gangguan regulasi keratinosit, sel-sel
radang, pembuluh darah) ⇒ lesi tampak menebal dan skuama berlapis
tebal
• Terjadi aktivasi sel T dalam pembuluh limfa ⇒ setelah sel T teraktivasi, sel
ini berproliferasi menjadi sel T efektor dan T memori ⇒ masuk ke sistemik
⇒ migrasi ke kulit
• Keratinosit berprofliferasi cepat (normal 311 jam) ⇒ pada psoriasis
menjadi hanya 36 jam ⇒ produksi harian keratinosit 28x lebih banyak dari
epidermis normal
• Pembuluh darah terdilatasi dan berkelok-kelok, terjadi
hiperpermeabilitas vaskuler dan angiogenesis

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Kriteria Diagnosis (Klinis)
Keluhan biasanya berupa bercak merah bersisik mengenai bagian tubuh
terutama daerah ekstensor dan kulit kepala dan dapat disertai rasa gatal.
Dapat pula dijumpai keluhan berupa bercak merah disertai dengan nanah
dan bercak merah bersisik seluruh tubuh. Bisa ditemukan riwayat fenomena
Koebner (timbulnya lesi baru yang menyerupai lesi psoriasis akibat trauma).
Infeksi, terutama pada saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh
streptococcus grup A, maupun infeksi lainnya, obatobatan, stres, dan
merokok dapat mencetuskan kekambuhan atau memperburuk penyakit.
Dapat disertai nyeri sendi, sindrom metabolik, atau keluhan terkait
komorbiditas. Dapat ditemukan keluhan serupa pada keluarga.

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Klasifikasi/Tipe
1. Psoriasis tipe plak (Psoriasis Vulgaris)
● Plak eritematosa berbatas tegas dengan skuama berwarna putih
keperakan berlapis (karakteristik).
● Predileksi pada siku, lutut, kulit kepala, lumbosakral, palmar dan
plantar, genitalia dan perianal.
2. Psoriasis gutata
● Onset akut, umumnya terdapat pencetus berupa infeksi streptokokal
pada saluran pernafasan atas
● Plak merah muda berukuran seperti tetesan air dengan skuama tebal
diatasnya
● Predileksi pada badan dan ekstremitas

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


3. Psoriasis pustulosa generalisata dan lokalisata Generalisata
● Disebut juga psoriasis von Zumbusch
● Khas ditandai oleh pustul steril yang mengenai sebagian besar area tubuh dan ekstremitas
● Pada kasus yang berat pustul dapat bergabung dan membentuk kumpulan pus (lake of pustules)
Fungsi perlindungan kulit hilang dan pasien rentan terhadap infeksi, hilangnya cairan dan nutrient
● Sering disertai dengan gejala sistemik misalnya demam dan malaise Lokalisata
● Predileksi di palmo plantar, akral dan kuku.
● Pustul dapat terletak di atas plak
● Sangat mengganggu karena kesulitan menggunakan tangan atau kaki
● Sering kali resisten terhadap pengobatan
4. Psoriasis inversa
● Lesi terdapat di daerah lipatan, glans penis, aksila.
5. Eritroderma psoriatika
● Eritema yang luas dengan skuama yang dapat mengenai sampai 100% luas permukaan tubuh
● Fungsi perlindungan kulit hilang dan pasien rentan terhadap infeksi, temperatur tubuh tak dapat
terkontrol, terjadi hilangnya cairan dan protein
● Sering disertai dengan gejala sistemik yaitu demam dan malaise
● Dapat membahayakan kehidupan
6. Psoriasis artritis
● Biasanya menyerang banyak sendi terutama interfalang distal, proksimal falang, metakarpal

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


7. Psoriasis Kuku

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Diagnosis
Diagnosis psoriasis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang sesuai indikasi, kadang diperlukan pemeriksaan biopsi kulit atau kuku. Psoriasis
tipe plak dewasa diklasifikasikan berdasarkan penilaian keparahan dan komorbiditas.
Penilaian keparahan psoriasis ditentukan dengan menilai luas area yang terkena dengan skor
Body Surface Area (BSA), Psoriasis Area and Severity Index (PASI), Indeks Kualitas Hidup
Dermatologi (IKHD) atau Dermatology Life Quality Index (DLQI), difficult to treat psoriasis, lesi
yang rekalsitran, serta adanya komorbiditas. Klasifikasi derajat keparahan psoriasis tipe plak
ditentukan oleh skor BSA dan PASI, keterlibatan lokasi lesi yg resisten, gejala sistemik, dan
DLQI menjadi: derajat ringan, sedang, dan berat. Psoriasis rekalsitran, difficult to treat
psoriasis (kuku, palmoplantar, dan skalp), dan psoriasis yang disertai dengan komorbiditas
termasuk dalam psoriasis berat. Penilaian komorbiditas psoriasis dibagi menjadi 4 golongan
yaitu; klasik, emerging, terkait gaya hidup, dan terkait pengobatan. Apabila terdapat
komorbiditas, pasien harus dikonsultasikan ke departemen terkait.

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Diagnosis Banding
Diagnosis banding psoriasis:
● dermatitis numularis
● pitiriasis likenoides
● mikosis fungoides
● penyakit bowen, dermatitis seboroik
● sifilis psoriasiformis
● eritroderma karena penyebab lain (penyakit kulit lain, alergi obat,
penyakit sistemik)
● lupus eritematosus kutan
● Neurodermatitis
● pitiriasis rubra pilaris
● kandidosis intertriginosa, intertrigo, onikomikosis.
www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang tidak semua dilakukan hanya apabila terdapat indikasi, antara lain:
1. Pemeriksaan dermoskopi dan/atau histopatologi kulit atau kuku bila terdapat diagnosis
banding.
2. Pemeriksaan ASTO (anti-streptolysin titer O) pada bentuk psoriasis gutata atau pada
kecurigaan infeksi streptococcus.
3. Pemeriksaan darah perifer lengkap (DPL) dan serologi virus untuk mencari infeksi, serta
persiapan pemberian dan evaluasi terapi.
4. Pemeriksaan foto toraks untuk mencari fokus infeksi pada paru.
5. Pemeriksaan urin lengkap untuk mencari fokus infeksi dan komorbiditas.
6. Pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS) dan profil lipid untuk mencari komorbiditas,
serta persiapan pemberian dan evaluasi terapi.
7. Pemeriksaan fungsi hepar dan ginjal untuk mencari komorbiditas, serta persiapan
pemberian dan evaluasi terapi.
8. Pemeriksaan CRP dan vitamin D pada psoriasis tipe berat. CRP seringkali mengalami
peningkatan dan kadar vitamin D dalam darah seringkali rendah pada pasien psoriasis

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Komorbid pada Psoriasis
Psoriasis biasanya mempengaruhi kulit, tetapi juga dapat mempengaruhi
persendian, dan telah dikaitkan dengan sejumlah penyakit. Peradangan tidak
terbatas pada kulit psoriatik, dan telah terbukti mempengaruhi sistem organ yang
berbeda. Dengan demikian, telah dinyatakan bahwa psoriasis adalah entitas
sistemik daripada penyakit dermatologis semata. Jika dibandingkan dengan subjek
kontrol, pasien psoriasis menunjukkan peningkatan hiperlipidemia, hipertensi,
penyakit arteri koroner, diabetes tipe 2, dan peningkatan indeks massa tubuh.
Sindrom metabolik, yang terdiri dari kondisi yang disebutkan di atas pada satu
pasien, dua kali lebih sering terjadi pada pasien psoriasis. Plak koroner juga dua
kali lebih umum pada pasien psoriasis bila dibandingkan dengan subyek kontrol

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Tatalaksana
• Pertama harus dikategorikan dahulu
derajat keparahan psoriasis ⇒ dapat
dengan beberapa index
• BSA (body surface area)
• PASI (Psoriasis Area Severity
Index)
• DLQI (Dermatology Life Quality
Index)
• Bila berdasarkan BSA
• <3% (Psoriasis ringan)
• 3-10% (Psoriasis sedang)
• >10% (Psoriasis berat)
• Tatalaksana dapat dengan
1. Terapi topikal
2. Fototerapi
3. Terapi sistemik

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


TATALAKSANA - TERAPI TOPIKAL
1. Topikal kortikosteroid
- Antiinflamasi, antiproliferatif,
vasokonstriktor
- Kortikosteroid potensi sedang-kuat
- Wajah dan lipatan ⇒ kortikosteroid
potensi rendah
- Palmar dan plantar ⇒ kortikosteroid
potensi sangat potent
- Bila dalam 4-6 minggu pengobatan lesi
tidak membaik ⇒ sebaiknya dihentikan
dan diganti dengan yang lain (untuk
superpotent kortikosteroid max 2
minggu)
• Digunakan untuk psoriasis ringan (BSA <3%)

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


TATALAKSANA - TERAPI TOPIKAL
2. KALSIPOTRIOL (ANALOG VIT D)
- Anti-proliferasi keratinosit, menghambat
proliferasi sel, meningkatkan diferensiasi
- Lebih efektif dibandingkan emolien atau tar,
namun setara dengan kortikosteroid potent
- Tidak seefektif topikal kortikosteroid
superpotent ⇒ namun efek samping lebih
sedikit (paling banyak : dermatitis kontak
irritant)
- Vitamin dan kortikosteroid potent
mempunyai efektivitas terhadap psoriasis
yang sangat baik bila dibandingkan
kortikosteroid atau vitamin D tunggal

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


TATALAKSANA - TERAPI TOPIKAL
3. RETINOID TOPIKAL 5. TAR DAN ANTRALIN
- Menormalkan proliferasi dan diferensiasi - Tar dapat dikombinasikan dengan UVB ⇒
keratinosit dan menurunkan jumlah sel Regimen Goeckerman
radang - Efek samping Tar : berbau, kontak iritant,
- Paling baik dikombinasikan dengan kulit lengket, terasa terbakar dan terjadi
topikal kortikosteroid fotosensitisasi
- Antralin dapat dipakai sebagai kombinasi
dengan fototerapi ⇒ Formulasi Ingram
4. EMOLIEN - Antralin mampu membersihkan lesi
psoriasis namun iritatif
- Urea, petrolatum, parafin cair, gliserin,
asam glikolat
6. ASAM SALISILAT
- Merupakan agen keratolitik yang paling
sering digunakan
- Dapat mengurangi efikasi UVB ⇒ jangan
dipakai bersamaan dengan terapi sinar
www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected
TATALAKSANA - FOTOTERAPI
• UVA DAN UVB
• Fototerapi memiliki kemampuan apoptosis, imunosupresan, mengubah profil
sitokin dan mekanisme lainnya.
• UVB dengan efek biologik terbesar ⇒ 311-313 nm (narrowband)
• Pemakaian UVB spektrum sempit lebih banyak digunakan ⇒ lebih aman
dibandingkan PUVA (Psoralen dan UVA)

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


TATALAKSANA - TERAPI SISTEMIK
1. Biasanya digunakan untuk psoriasis berat termasuk
• Psoriasis plakat luas
• Psoriasis eritroderma
• Psoriasis pustulosa generalisata
• Psoriasis arthritis
2. Methotrexate ⇒ efektif untuk psoriasis maupun psoriasis arthritis
• Dosis : 2,5-5 mg per 12 jam ⇒ dapat ditingkatkan bertahap sampai dosis
optimal (max : 25 mg/minggu)
• Kontraindikasi absolut: hamil, menyusui, alkoholisme, penyakit hati
kronis, sindrom imunodefisiensi, hipoplasia sumsum tulang belakang,
leukopenia, trombositopenia, anemia yang bermakna, hipersensitivitas
terhadap metotreksat.
3. Agen lain ⇒ Siklosporin, Retinoid, Sulfasalazin, Agen biologik (alefacept,
efalizumab, infliximab, ustekinumab)
www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected
Manifestasi Klinis
PSORIATIC NAIL
- Biasanya pada 40-50% kasus ⇒ kuku tangan > kuku
kaki
- Lesi beragam ⇒ 65% kasus berupa nail pits, kuku
berwarna kekuningan, onikolisis, hiperkeratosis
- Dapat muncul setelah maupun secara bersamaan
dengan timbulnya psoriasis pada kulit
- Oil-drop sign ⇒ perubahan warna kuku menjadi
seperti kecoklatan Nail pits

Hyperkeratosis

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Manifestasi Klinis
PSORIATIC ARTHRITIS
- Kadangkala pasien psoriasis datang pertama
kali dengan nyeri sendi ⇒ dapat menyerang
sendi kecil atau besar
- Manifestasi yang umumnya terjadi seperti ⇒
Distal interphalang (DIP) arthritis,
oligoarthritis asimetris, inflamasi soft tissue,
polyarthritis simetris, spondyloarthropathy
- Keluhan biasanya berupa kaku pada pagi
hari (morning stiffness)

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Tanda Klasik
1. AUSPITZ SIGN
⇒ Munculnya titik-titik perdarahan setelah mengerok
atau mengangkat skuama pada psoriasis
2. KÖEBNER PHENOMENON
⇒ Munculnya lesi baru psoriasis pada area yang
mengalami trauma/mikrotrauma
3. CANDLE-GREASE SIGN
⇒ Bila skuama pada permukaan plak dikerok maka
akan jatuh seperti lapisan putih mengkilap (seperti
lilin)

Auspitz
Sign

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Komplikasi
Psoriasis kronis tidak hanya menyerang kulit tetapi pada sekitar 10- 40%
penderita juga menyebabkan komplikasi radang sendi yang disebut
artritis psoriatika

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Edukasi
• Penjelasan bahwa psoriasis adalah penyakit kronik residif ⇒
pengobatan yang diberikan hanya bersifat menekan keluhan
kulit bukan menyembuhkan.
• Menghindari faktor pencetus (Infeksi, obat-obatan, stres, dan
merokok)
• Kontrol secara teratur dan patuh terhadap pengobatan

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Prognosis

Ad vitam : dubia ad bonam


Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanactionam : dubia ad malam

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected


Terima Kasih,
mohon asupan

www.ugm.ac.id Locally Rooted, Globally Respected

Anda mungkin juga menyukai