Anda di halaman 1dari 17

DERMATOSITOSIS ERIT-

ROSKUAMOSA
Di Susun Oleh:
1. M. Agung Halilurahman (10119220099)
2. Nanda Nofrima (10119210057)
3. Dedana Larasati Walid (10119210033)
4. Yusril Rafiqzal Zuldan (10119220097)
5. Muh. Ghalib I. Hadad (10119220098)
6. Faridha Warnangan (101192200100)
7. Rahmatul Alif Riansyah (10119220096)
Dermatositosis Eritroskuamosa: Penyakit kulit yang terutama ditandai
dengan adanya eritema dan skuama

1
Psoriasis

2 Parapsoriasis

Kelainan yang
3
termasuk Pitiriasis rosea
eritroskuamosa
4 Dermatitis Suboroik

5 Eritroderma
Psoriasis
Merupakan penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar genetik yang
kuat dengan karakteristik perubahan pertumbuhan dan diferensiasi sel
Definisi epidermis disertai manifestasi vaskuler, yang diduga juga dipengaruhi
oleh sistem saraf. Umumnya, lesi berupa plak eritematosa berskuama
berlapis berwarna putih keperakan dengan batas tegas.

Di Indonesia pencatatan pernah dilakukan oleh 10 RS besar dengan angka pre-


valensi pada tahun 1996, 1997, dan 1998 berturut-turut 0,62%; 0,59%, dan
Epidemiologi 0,92%. Psoriasis terus mengalami peningkatan jumlah kunjungan ke layanan
kesehatan di banyak daerah di Indonesia. Remisi dialami oleh 17-55% kasus,
dengan beragam tenggang waktu.

Sampai saat ini tidak ada pengertian yang kuat mengenai patogenesis psoriasis,
Etiologi tetapi peranan autoimunitas dan genetik dapat merupakan akar yang dipakai
dalam prinsip terapi.
Add Contents Title
• Gambaran klasik: plak eritematosa diliputi skuama putih disertai
titik-titik perdarahan bila skuama dilepas, berukuran dari seujung
Gambaran Klinis jarum sampai dengan plakat menutupi sebagian besar area tubuh,
umumnya simetris
• Dapat menyerang kulit, kuku, mukosa dan sendi tetapi tidak meng-
ganggu rambut.
• Eritema yang muncul bervariasi mulai dari sangat cerah biasanya di-
ikuti gatal sampai merah pucat.
• Pada lidah dijumpai plak putih berkonfigurasi mirip peta (lidah ge-
ografik)

• Psoriasis Vulgaris
• Psoriasis Gutata
Berdasarkan Bentuk • Psoriasis Pustulosa
Klinis • Psoriasis Eritroderma
• Psoriasis Kuku
• Psoriasis Artritis
Terapi Topikal
• Kortikosteroid
• Kalsipotriol/Kalsipotrien
Tata Laksana • Retinoid topikal
• Ter dan antralin
Fototerapi
• Ultraviolet A (UVA)
• Ultraviolet B (UVB)
• Psoralen dan UVA (PUVA)
Terapi Sistemik
• Metotreksat : dosis pemakaian untuk dewasa dimuali dengan dosis
rendah 7,5-15 mg
• Asitretin : dosis yang dipakai berkisar 0,5-1 mg/KgBB/hari
• Siklosporin : desis rendah 2,5mg/KgBB/hari sebagai terapi awal.
Agen biologik
• Obat ini bekerja dengan manghambat biomolekuler yang berperan
dalam tahapan patpgenesis psoriasis.

Sampai saat ini pengobatan psoriasis tetap hanya bersifat remitif, kekam-
Prognosis buhan yang boleh dikatakan hampir selalu ada mengakibatkan pe-
makaian obat dapat berlangsung seumur hidup
Parapsoriasis
Parapsoriasis merupakan penyakit kulit yang idiopatik, pada umumnya
tanpa keluhan, kelainan kulit terutama terdiri atas eritema dan skuama,
Definisi berkembang perlahan dan perjalanan kronik

• Parapsoriasis Gutata
• Parapsoriasis Variegata
Klasifikasi • Parapsoriasis en Plaques

Sampai saat ini tidak ada pengertian yang kuat mengenai patogenesis psoriasis,
Etiologi tetapi peranan autoimunitas dan genetik dapat merupakan akar yang dipakai
dalam prinsip terapi.
Add Contents Title
Parapsoriasis Gutata
Kelainan kulit terdiri atas papul miliar serta lentikular, eritema dan
skuama,dapat hemoragik, kadang-kadang berkonfluensi dan umumnya
Gambaran Klinis simetris. Predileksi: badan, lengan atas, dan tungkai atas.

Parapsoriasis variegata
Kelainan kulit terdiri atas skuama dan eritema yang bergaris-garis. Ke-
lainan terdapat pada badan, bahu, dan tungkai, bentuknya seperti kulit
zebra.

Parapsoriasis en plaque
Kelainan kulit terdiri atas bercak eritematosa, permukaan datar, bulat
atau lonjong, diameter 2,5 cm dengan sedikit skuama, berwarna merah
jambu, coklat atau agak kuning. Kelainan ini terdapat pada badan & ek-
stremitas

Tata Laksana Penyinaran Ultraviolet atau kortikosteroid topikal

Seperti telah dikatakan penyakit ini kronis dan residif, tidak ada obat pi-
Prognosis lihan dan sebagian menjadi mikosis fungioides
Pitiriasis Rosae
Definisi
erupsi kulit akut yang sembuh sendiri, dimulai dengan sebuah lesi inisial berbentuk
eritema dan skuama halus. Kemudian disusut oleh lesi-lesi yang lebih kecil di badan,
lengan, dan tungkai atas yang tersusun sesuai dengan lipatan kulit dan biasanya
menyembuh dalam waktu 3-8 minggu.

Epidemiologi
Pitiriasis rosea didapati pada semua umur, terutama antara 15-40 tahun, jarang
pada usia kurang dari 2 tahun dan lebih dari 65 tahun. Ratio perempuan dan laki-
laki adalah 1,5:1

Etiologi
Etiologi belum diketahui, tetapi berdasarkan gambaran klinis dan epidemiologis
diduga infeksi sebagai penyebab. Berdasarkan bukti ilmiah, diduga pitiriasis rosea
merupakan eksantema virus yang berhubungan dengan reaktivasi Human Herpes
Virus (HHV)-7 dan HHV-6
Gejala Klinis
• Gatal ringan
• Muncul lesi pertama (herald patch), umumnya di badan, soliter, berbentuk oval dan
anular, diameternya ± 3 cm. Ruam terdiri atas eritema dan skuama halus di pinggir
• Lesi berikutnya timbul 4-10 hari setelah lesi pertama muncul
• Lesi berikutnya: gambaran khas, lebih kecil dari lesi pertama, susunannya sejajar
kosta sehingga menyerupai pohon cemara terbalik.

Tata Laksana
Terapi bersifat simtomatik
• Untuk gatal dapat siberika sedativa, sedangkan sebagai obat topikal dapat
diberikan bedak asam salisilat + mentol 0,5-1%
• Jika ada gejala menyerupai flu dan/atau kelainan kulit luas dapat diberikan asik-
lovir 5 × 800 mg/hari selam 1 minggu
• Pada kelainan kulit luas dapat diberikan terapi sinar UVB

Prognosis
Prognosis baik, karena penyakit dapat sembuh spontan dalam waktu 3-8 minggu.
Eritroderma
Definisi
Merupakan kelainan kulit yang ditandai dengan
adanya eritema universalis (90-100%), biasanya
disertai skuama

Etiologi
• Alergi obat sistemik
• Perluasan penyakit kulit
• Penyakit sistemik (keganasan)

Gejala Klinis
I. Eritroderma akibat alergi obat sistemik
- Terdapat riwayat mengonsumsi obat
- Waktu masuknya obat ke dalam tubuh hingga timbul pernyakit bervariasi,
dapat segera sampai 2 minggu
- Gambaran klinis: eritema universal dan skuama muncul pada stadium
penyembuhan
Gejala Klinis
II. Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit
1. Eritroderma karena psoriasis
2. Penyakit linier / Eritroderma deskuamativum
III. Eritroderma akibat penyakit sistemik termasuk keganasan
Berbagai penyakit atau kelainan alat dalam dapat menyebabkan kelainan
kulit berupa eritroderma. Jadi setiap kasus eritroderma yang tidak termasuk
dalam golongan I dan II harus dicari penyebabnya.

Sindrom Sezary:
• Penyakit ini termasuk limfoma, ada yang berpendapat merupakan stadium dini
mikosis fungoides.
• Terjadi pada orang dewasa, mulainya penyakit pada laki-laki rata-rata berumur 64
tahun, sedangkan pada perempuan 53 tahun

Tata laksana
• eritroderma karena obat: hentikan obat.
• Pemberian kortikosteroid:
- Eritroderma karena obat: prednison 4x 10mg
- Eritroderma karena perluasan penyakit kulit: prednison 4x10 - 15 mg / hari.
- Penyakit Leiner: prednison 3x 1-2 mg/hari
- Sindrom Sezary: prednison 30 mg/hari.
Prognosis
• Eritroderma karena obat : prognosis baik
• Sindrom Sezary : prognosis buruk
Dermatitis Seboroik
Definisi
Merupakan kelainan kulit papuloskuamosa dengan predileksi di daerah kaya kelenjar
sebacesa, kepala, wajah, badan.

Etiologi
• Meningkatnya lapisan sebum pada kulit, kualitas sebum, respons imunologis ter-
hadap Pityrosporum, degradasi sebum dapat meng iritasi kulit sehingga terjadi
mekanisme eksema.
• Telah banyak bukti yang mengaitkan dermatitis seboroik dengan Malassezia.
Pasien dengan ketombe menunjukkan peningkatan titer antibodi terhadap
Malassezia, serta mengalami perubahan imunitas selular.

Lokasi
• Daerah-daerah seboroik: kulit kepala berambut, wajah : alis, lipat nasolabial,
telinga dan liang telinga, bagian atas-tengah dada dan punggung, lipat gluteus,
inguinal, genital, ketiak.
Gejala klinis
• Ketombe merupakan tanda awal manifestasi dermatitis seboroik.
• Dapat ditemukan skuama kuning berminyak, eksematosa ringan, kadang kala diser-
tai rasa gatal dan menyengat.
• Dapat dijumpai kemerahan perifolikular yang pada tahap lanjut menjadi plak eritem-
atosa berkonfluensi, bahkan dapat membentuk rangkaian plak di sepanjang batas
rambut frontal dan disebut sebagai korona seboroika.

Tata Laksana
• • Shampoo yang mengandung anti mikotik: selenium sulfida, zinc pirithione, keto-
conazole.
• Krim imidazole: mengurangi pertumbuhan jamur
• Krim yang mengandung asam salisilat atau sulfur untuk melunakkan skuama
• Terapi simptomatik dengan kortikosteroid topikal potensi sedang, imunosupresan
topikal terutama untuk daerah wajah sebagai pengganti kortikosteroid topikal.
• Metronidazole topikal, siklopiroksolamin, talkasitol, bensoil peroksida, dan salep
litium suksinat 5%.
• Jika tidak membaik dengan terapi konvensional, maka digunakan terapi sinar UVB
atau pemberian itraconazole 100 mg/hari per oral selama 21 hari.
• Bila tidak membaik dengan semua modalitas terapi, maka pada dermatitis seboroik
yang luas dapat diberikan prednisolon 30 mg/hari untuk respon cepat
Thank you

Anda mungkin juga menyukai