Anda di halaman 1dari 30

REFERAT

ERITRODERMA

Oleh
Novia Priska
19710057
Pembimbing
dr. Wind Faidati, Sp.KK

KSM ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN


RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA
KUSUMA SURABAYA
2019
Pendahuluan
Eritroderma : kelainan kulit yang ditandai dengan adanya
kemerahan yang bersifat generalisata yang mencakup 90%
permukaan tubuh yang berlangsung dalam beberapa hari
sampai beberapa minggu. Insidens eritroderma sangat
bervariasi, menurut penelitian dari 0,9-70 dari 100.000
populasi.
Tinjauan Pustaka
Eritroderma DEFINISI

Eritroderma adalah kelainan kulit yang


ditandai dengan adanya eritema di
seluruh tubuh atau hampir seluruh
tubuh 90%, biasanya disertai skuama.
EPIDEMIOLOGI

Banyak pada dewasa. Pria > Wanita


1 dengan rasio 2 : 1 sampai 4 : 1

Penyebab utamanya adalah psoriasis atau alergi


2 terhadap obat tertentu

Abraham et al. menyatakan bahwa dari 101 kasus


3 eritroderma didapatkan 75% adalah pria dengan usia
rata-rata 50 tahun, dengan durasi penyakit adalah 5
tahun.
alergi obat

ETIOLOGI
penyakit perluasan
sistemik penyakit
termasuk kulit
keganasan
1. ALERGI OBAT
• Biasanya secara sistemik
• Penyakit bervariasi dapat segera sampai 2 minggu baru menimbulkan gejala.
• Bila ada obat lebih dari pada satu yang masuk kedalam badan yang disangka
sebagai penyebabnya adalah obat yang paling sering menyebabkan alergi
1. Eritroderma akibat alergi : Eritema universal

Eritroderma golongan I :
Terdapat eritroderma universal.
Penebalan kulit menyebabkan
peningkatan lipatan kulit
Obat-obatan :

Sulfonamid
Antimalaria
Penisilin
Sefalosporin
Arsen
Merkuri
Barbiturat
Aspirin
Kodein
Yodium
Isoniazid
Kuinidin
Kaptopril
II. Eritroderma Akibat Perluasan Penyakit Kulit

Penyakitnya Sendiri
Psoriasis

Pengobatan yang Pemberian obat topikal dengan


Terlalu Kuat konsentrasi terlalu tinggi
• eritem atau bercak lebih eritem
& skuama lebih tebal di lokasi
psoriasis sebelumnya, lokasi
tidak merata, pitting nail
(lekukan miliar)
Eritroderma Akibat
Perluasan Penyakit Kulit
Dugaan etiologi :
Etiologi: belum jelas Dermatitis Seboroik
meluas

Penyakit Leiner
(eritroderma Keadaan umum: baik, tanpa keluhan
deskuamativum)

Kelainan kulit :
Eritema universal disertai skuama kasar
II. Eritroderma akibat perluasan penyakit kulit :
• Psoriasis
• Penyakit leiner

Eritroderma golongan II: Terdapat


eritema universal dan skuama yang
kasar. Terkelupasnya skuama yang
masif menyebabkan kehilangan protein
dan dilatasi maksimal kapiler kulit
menyebabkan suhu badan meningkat.
III. Eritroderma Akibat Penyakit Sistemik termasuk keganasan

Jika golongan I dan II sudah dapat disingkirkan


Screening / pemeriksaan menyeluruh  Pemeriksaan lab
dan X-ray
- fokal infeksi
- infeksi organ tertentu
- sindrom Sezary (limfoma)
Sindrom Sezary

Epidemiologi  Orang dewasa (Pria : rata-rata 64 tahun dan wanita : 53


tahun)
Etiologi  Belum diketahui ; infeksi virus HTLV-V
Keluhan  lesi sangat gatal
Pemeriksaan fisik
Tanda  Splenomegali, limfadenopati superfisial, alopesia, hiperpigmentasi,
hiperkeratosis palmaris dan plantaris, serta kuku yang distrofik.
Kelainan kulit  Eritema berwarna merah membara, universal, disertai
skuama
Eritroderma akibat penyakit sistemik termasuk keganasan :
Syndrome sezary

Eritroderma golongan III: Terdapat eritema universal


dan skuama. Pada pasien yang lebih tua dapat terjadi
alopesia, dan pada telapak tangan dan kaki dapat
terjadi hiperkeratosis difus, dan fisura. Limfadenopati
general juga dapat terjadi.
Tatalaksana
Eritroderma Karena Alergi Obat

Pada eritroderma karena alergi obat,


penghentian dari obat-obat yang
menyebabkan alergi atau berpotensi
menyebabkan alergi memberikan hasil yang
baik.
Tatalaksana
Eritoderma karena penyakit kulit :

kortikosteroid topikal

antihistamin

Pemberian salep Ter pada psoriasis sebaiknya hati-


hati karena mampu mencetuskan eksaserbasi
eritroderma
Tatalaksana
eritroderma karena penyakit sistemik dan keganasaan

Sindroma sezary :
Prednisolon 30mg/ hari dan klorambusil 2-6 mg/hari
PATOFISIOLOGI ERITRODERMA

Sistem pertahanan imunologi

Aktif jika terdapat stimulator berupa luka, bakteri, atau antigen

Sel dentririk (antigen presenting sel)

Mengaktifkan sel T pada limfe nodi

Menstimulasi pengeluaran sitokin

Proses inflamasi
PATOFISIOLOGI ERITRODERMA
PATOFISIOLOGI ERITRODERMA

Sitokin ini diduga berperan


Sitokin yang menginfiltrasi
dalam pelebaran pembuluh
dermis dapat timbul dari
darah dan peningkatan
berbagai penyakit yang
epidermis turnover rate,
mendasarinya.
peningkatan laju mitosis.

Menyebabkan hilangnya
material epidermis secara
Sehingga sel matur hanya
cepat bersama dengan
dalam waktu yang singkat
hilangnya protein dan folat
berada dalam epidermis.
khusunya pada eritroderma
karena psoriasis
Gejala Klinis

Sitokin pelebaran pembuluh darah  aliran darah kekulit


meningkat  eritema universal dan kehilangan panas bertambah
 dingin dan menggigil. Eritema umumnya terjadi pada area
genitalia, ekstrimitas, atau kepala. Meluas sehingga dalam
beberapa hari (12-48 jam) atau minggu seluruh permukaan kulit
“red man syndrome”.
Gejala Klinis

Peningkatan epidermal turnover rate

Kecepatan mitosis dan jumlah sel kulit germinatif meningkat

penggantian yang cepat ini beberapa zat tidak dapat dimetabolisme dan
diserap secara normal pada stratum korneum

hilangnya sebagian besar material epidermis

secara klinis ditandai dengan skuama dan pengelupasan yang


hebatSkuama muncul setelah eritema, biasanya setelah 2-6.
Gejala Klinis

Kehilangan skuama dapat mencapai 9 gram/m²


permukaan kulit menyebabkan kehilangan protein.

Hipoproteinemia dengan berkurangnya albumin dan


peningkatan relatif globulin merupakan kelainan khas.

Edema sering terjadi, kemungkinan disebabkan oleh


pergeseran cairan ke ruang ekstravaskuler.
Gejala Klinis

Eritroderma
Eritroderma yang telah
menyebabkan
akut dan berlangsung
kerontokan
kronis dapat berbulan-bulan
rambut dan
mengganggu dapat terjadi
kehilangan perburukan
mitosis rambut
kuku. keadaan umum
dan kuku
yang progresif
• Pada pemeriksaan fisik awalnya menunjukan eritema yang
FISIK
general. Skuama timbul 2-6 hari setelah onset eritema.
Dapat juga dijumpai pruritus yang menyebabkan ekskoriasi.
PEMERIKSAAN
• Riwayat pemakaian obat atau medikasi lain. Pasien dengan
penyakit kulit sebelumnya (psoriasis, dermatitis) dapat
Anamnesis
berkembang menjadi eritroderma.
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium Histopatologi

• Hb menurun Bervariasi tergantung berat


• Eosinofil dan leukosit dan durasi proses inflamasi
meningkat  Akut >> spongiosis dan
• Kadar igE meningkat parakeratosis menonjol,
• Ketidakseimbangan terjadi edema
 Kronis>> akantosis dan
elektrolit krn dehidrasi
• Pada kronis >> perpanjangan rete ridges
lebih dominan
hipoalbumin
PROGNOSIS
Prognosis pada kasus alergi obat adalah baik setelah obat
dihentikan. Penyembuhan golongan ini adalah yang tercepat
dibandingkan dengan golongan lain. Prognosis kasus akibat gangguan
sistemik seperti limfoma akan tergantung pada keberhasilan pengobatan
penyakitnya itu sendiri. Kasus idiopatik adalah kasus yang sulit
diramalkan, dapat bertahan dalam waktu yang lama, dan seringkali
disertai dengan keadaan umum yang lemah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai