Anda di halaman 1dari 12

ABSES OTAK

Oleh :

Novia Priska
DEFINISI
 Abses otak adalah suatu proses infeksi
dengan pernanahan yang terlokalisir di
antara jaringan otak yang disebabkan oleh
berbagai macam variasi bakteri, jamur dan
parasit.
 
EPIDEMIOLOGI

Abses otak dapat terjadi pada berbagai kelompok


usia, namun paling sering terjadi pada anak berusia
4 sampai 8 tahun. Penderita abses otak lebih banyak
dijumpai pada laki-laki daripada perempuan dengan
perbandingan 3:1. Walaupun teknologi kedokteran
diagnostik dan perkembangan antibiotika saat ini
telah mengalami kemajuan, namun rate
kematian penyakit abses otak masih tetap tinggi,
yaitu sekitar 10-60% atau rata-rata 40%.
ETIOLOGIOrganisme
aerobik :
Gram positif : Organisme
Streptokokus, anaerob : B.
Stafilokokus,
fragilis,
Pneumokokus.
Bacteroides sp,
Gram negatif
Fusobacterium
: E. coli,
Hemophilus sp,, dan
influenza, Clostridium sp.
Proteus,
Pseudomonas

Fungi : Parasit : :
Kandida, E. histolytica,
Aspergilus, Schistosomiasis,
Nokardia Amoeba
PATOFISOLOGI

  Mula-mula terjadi peradangan supuratif pada jaringan otak. Biasanya terdapat
di bagian substansia alba, karena bagian ini kurang mendapat suplai darah.
Proses peradangan ini membentuk eksudat, trombosis septik pada pembuluh-
pembuluh darah, dan agregasi leukosit yang sudah mati .Di daerah yang
mengalami peradangan tadi timbul edem, perlunakan, dan kongesti jaringan otak
disertai perdarahan kecil. Di sekeliling abses terdapat pembuluh-pembuluh
darah dan infiltrasi leukosit. Bagian tengah kemudian melunak dan membentuk
ruang abses. Mula-mula dindingnya tidak begitu kuat, kemudian terbentuk
dinding yang kuat membentuk kapsul yang konsentris. Di sekeliling abses terjadi
infiltrasi leukosit polimorfnuklear, sel-sel plasma dan limfosit. Seluruh proses ini
memakan waktu lebih kurang dua minggu. Abses dapat membesar, kemudian
pecah dan masuk ke dalam ventrikulus atau ruang subaraknoid yang dapat
mengakibatkan meningitis
MANIFESTASI
KLINIK
Sistemik

Sereberal umum

Sereberal fokal
Kejang,sering general
(40%), Perubahan
status mental (50%),
Defisit neurologi fokal
motorik,sensorik,nervus
kranialis
DIAGNOSIS

• Riwayat perjalanan penyakit, onset, faktor


Anamnesa resiko yang mungkin ada, riwayat kelahiran,
imunisasi, penyakit yang pernah diderita.

• Pada pemeriksaan neurologis dapat dimulai


dengan mengevaluasi status mental, derajat
kesadaran, fungsi saraf kranialis, refleks
fisiologis, refleks patologis, dan juga tanda
rangsang meningeal untuk memastikan
keterlibatan meningen.2
Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan motorik sendiri melibatkan
penilaian dari integritas sistem
musculoskeletal dan kemungkinan
terdapatnya gerakan abnormal dari anggota
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium, terutama pemeriksaan darah perifer
yaitu pemeriksaan lekosit dan laju endap darah; didapatkan
peninggian lekosit dan laju endap darah Foto polos kepala
memperlihatkan tanda peninggian tekanan intrakranial, dapat
pula menunjukkan adanya fokus infeksi ekstraserebral.

Pemeriksaan EEG terutama penting untuk mengetahui lokalisasi


abses dalam hemisfer.

CT scan selain mengetahui lokasi abses juga dapat membedakan


suatu serebritis dengan abses
Gambar CT Scan Normal Gambar CT- Scan Abses serebri
PENATALAKSANAAN
1. Terapi konservatif  yaitu dengan antibiotik 4-8 minggu,

bila pasien dalam kondisi imunosupresi dapat diberikan


antibiotik sampai 1 tahun .

2. Tindakan bedah ada 2 cara : eksisi atau drainase

3. Peran steroid untuk meredakan edema di sekitar abses
diberikan selama 3-7 hari tapering off dan nilai per individu.

4. Manitol  dapat diberikan bila tekanan intra krania
meningkat, dengan dosis awal 0,5-1 gr/kgbb selama lebih
dari 10 menit, kemudian diikuti dengan dosis 0,25-0,5
gr/kgbb tiap 6 jam
PROGNOSIS

Prognosis dari abses otak ini tergantung dari: 


1) Cepatnya diagnosis ditegakkan 
2) Derajat perubahan patologis 
3) Soliter atau multipel 
4) Penanganan yang adekuat. 
Dengan alat-alat canggih dewasa ini AO pada stadium dini dapat lebih
cepat didiagnosis sehingga prognosis lebih baik.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai