DEFINISI
Ensefalitis merupakan suatu inflamasi parenkim otak yang biasanya disebabkan oleh virus sehingga menyebabkan masalah pada fungsi otak mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi neurologis anak termasuk konfusi mental dan kejang.
TIPE
Lokasi geografi
Virus Japanese Encephalitis adalah arbovirus yang paling umum di dunia bertanggung jawab untuk 50.000 kasus dan 15.000 kematian per tahun di sebagian besar dari Cina, Asia Tenggara, dan anak benua India.
Kejadian terbesar adalah pada anak-anak di bawah 4 tahun dengan kejadian tertinggi pada mereka yang berusia 3-8 bulan
ETIOLOGI
BANYAK Herpes simpleks arbovirus Eastern and Western Equine, La Crosse St. Louis encephalitis JARANG Enterovirus (Coxsackie dan Echovirus) parotitis Lassa virus rabies cytomegalovirus (CMV)
KLASIFIKASI ROBIN
VIRUS Epidemik
Golongan enterovirus
Sporadik
Rabies Herpes simplex Herpes zoster Limfogranuloma Mumps Lymphocytic choriomeningitis
Pasca infeksi
pasca morbili pasca varisela pasca rubela pasca vaksinia pasca mononukleosis infeksious dan jenis-jenis yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik.
PATOGENESIS
3. Penyebaran hematogen sekunder: virus berkembang biak di daerah pertama kali masuk (permukaan selaput lendir) kemudian menyebar ke organ lain.
4. Penyebaran melalui saraf: virus berkembang biak di permukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistem saraf.
Setelah masuk
1. Setempat: virus hanya terbatas menginfeksi selaput lendir permukaan atau organ tertentu. 2. Penyebaran hematogen primer: virus masuk ke dalam darah kemudian menyebar ke organ dan berkembang biak di organ-organ tersebut.
Pada keadaan permulaan akan timbul demam pada pasien, tetapi belum ada kelainan neurologis. Virus akan terus berkembang biak, kemudian menyerang susunan saraf pusat dan akhirnya diikuti oleh kelainan neurologis. [5] HSV-1 mungkin mencapai otak dengan penyebaran langsung sepanjang akson saraf.[7]
Pada umumnya, virus bereplikasi diluar SSP dan menyebar baik melalui peredaran darah atau melalui sistem neural. Setelah melewati sawar darah otak,virus memasuki sel-sel neural yang mengakibatkan fungsi-fungsi sel menjadi rusak, kongesti perivaskular, dan respons inflamasi yang secara difus menyebabkan ketidakseimbangan substansia abu-abu (nigra) dengan substansia putih (alba).
Plasmodium falsiparun
menyebabkan eritrosit yang terifeksi menjadi lengket Sel-sel darah yang lengket satu sama lainnya dapat menyumbat kapiler-kapiler dalam otak. Akibatnya timbul daerah-daerah mikro infark. Gejala-gejala neurologis timbul karena kerusakan jaringan otak . Dapat timbul konvulsi dan koma
Toxoplasmosis Kongenital
radang terjadi pada pia-arakhnoid dan tersebar dalam jaringan otak terutama dalam jaringan korteks
Sangatlah sukar untuk menentukan etiologi dari ensefalitis, bahkan pada postmortem. Kecuali pada kasus-kasus non viral seperti malaria falsifarum dan ensefalitis fungal, dimana dapat ditemukan indentifikasi morfologik. Pada kasus viral, gambaran khas dapat dijumpai pada rabies (badan negri) atau virus herpes (badan inklusi intranuklear)
MANIFESTASI KLINIS
Kesadaran
kejang demam
khas
DIAGNOSIS
dx Klinis
Demam akut non spesifik Tanda-tanda neuroloogis
Lab
Analisis LCS PCR
radiologi
CT
scan
MRI EEG
DIAGNOSIS BANDING
1. 2. 3. 4. 5. 6. Sepis dan bakteremia Kejang demam Sakit kepala Measles Mumps Reye Syndrome
PENATALAKSANAAN
dirawat di rumah sakit Penanganan ensefalitis biasanya tidak spesifik, tujuan dari penanganan tersebut adalah mempertahankan fungsi organ mengusahakan jalan napas tetap terbuka, pemberian makanan secara enteral atau parenteral, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, koreksi terhadap gangguan asam basa darah.
kejang demam
TIK
Dexamethasone 1 mg/kgBB/hari dilanjutkan pemberian 0,25-0,5 mg/kgBB/hari Mannitol juga dapat diberikan dengan dosis 1,5-2 mg/kgBB IV dalam periode 8-12 jam
Gangguan menelan
Adenosine Arabinose 15 mg/kgBB/hari IV diberikan selama 10 hari. Dosis Acyclovir 30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari.[5]
KOMPLIKASI
dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan komplikasi tetap seperti kesulitan belajar masalah berbicara kehilangan memori berkurangnya kontrol otot
PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari :
keparahan penyakit klinis etiologi spesifik umur anak.
Jika penyakit klinis berat dengan bukti adanya keterlibatan parenkim maka prognosisnya jelek dengan kemungkinan defisit yang bersifat intelektual, motorik, psikiatri, epileptik, penglihatan atau pendengaran.
Sekuele berat juga harus dipikirkan pada infeksi yang disebabkan oleh virus Herpes simpleks
PENCEGAHAN
1 2
3
4 5
Japanese Encephalitis dapat dicegah dengan 3 dosis vaksin ketika akan berpergian ke daerah dimana virus penyebab penyakit ini berada.
TERIMA KASIH