Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

Pneumonia Lobaris

Oleh :
Novia Priska
19710057

PEMBIMBING
dr. Wiweka Merbawani Sp.A

SMF ANAK
RSUD IBNU SINA KABUPATEN GRESIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA
KUSUMA SURABAYA
2019
IDENTITAS PASIEN
• Nama :An. H
• Umur : 8 tahun
• Alamat : jl. Harun thoir no. 71
• Status : Pelajar (SD)
• Tgl Lahir : 09/11/2011
• Tgl MRS : 2/01/1020
• Tgl Periksa : 08/01/2020
• No RM : 742589
Anamnesa

Keluhan • Sesak
Utama
Anamnesa
Riwayat penyakit sekarang • Sesak sejak 3 hari sebelum MRS di
sertai demam dan batuk berdahak,
dahak berwarna kuning. Sesak akan
mereda jika demam sudah turun.
• 1 tahun ini pasien sering mengeluh
sesak jika melakukan aktivitas berat
Demam yang dirasakan pasien naik seperti beolahraga dan lari-larian
turun, suhu mencapai 38°C diukur disekolah.
menggunakan alat pengukur suhu
tubuh oleh kakak pasien, pasien
sempat diberi obat sirup penurun
Beberapa jam sebelum masuk RS,
panas, suhu tubuh sempat turun,
pasien tampak sesak. Di IGD pasien
namun naik lagi setelah 1 jam,
langsung dipasang selang oksigen.
Setelah dilakukan pemasangan
oksigen sesak tetap tidak berkurang,
sehingga pasien harus opname di
RSUD Ibnu Sina.
Anamnesa

Riwayat penyakit dahulu :

• Pasien tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya.


• Riwayat asma dan alergi disangkal
Anamnesa
Riwayat penyakit keluarga :

• Tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal yg sama

Riwayat pengobatan :

• sebelumnya pasien sudah diberi obat penurun panas namun


tidak ada perubahan.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• GCS : 4-5-6
• Tanda Vital :
Tekanan darah :132/81 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36,7 °C
RR : 22 x/menit
Pemeriksaan Fisik

Mata : Isokor, Anemis (-/-) ikterus


(-/-)
Telinga : sekret (-)
Hidung : sekret (-) , dypsneu (-)
Kepala Mulut : normal , sianosis (-) ,
lidah kotor (-)
Leher : normal , pembesaran KGB
(-) , pembesaran tiroid-,
peningkatan JVP (-) , deviasi
trakea (–)
Pemeriksaan Fisik
Inpeksi :Pergerakan dada kanan-kiri normal,
simetris, retraksi (-/-)
Palpasi :Fremitus raba & suara simetris
kanan kiri.
Perkusi :Sonor pada kedua lapang paru.
Paru- Auskultasi :Suara nafas vesikuler menurun/+
paru
wheezing-/-, ronkhi -/-

Inspeksi :Iktus kordis tidak terlihat


Palpasi :Iktus kordis teraba pada ICS V
midclavicula sinistra
Perkusi :Batas jantung kanan PSL dekstra
Jantun Batas jantung kiri MCL sinistra ICS V
g Auskultasi : S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi :flat
Palpasi :Supel
Abdom
en
Perkusi :Timpani
Auskultasi :Bising usus (+)
normal

Superior : Akral hangat kering merah


+ | +, oedem -|-
Ekstremit Inferior : Akral hangat kering merah
as + | +, oedem -|-
Pemeriksaan penunjang
Foto thorax
2/01/2020

Cor : bentuk normal


Pulmo : konsolidasi di infrahiler dextra,
batas tegas tepi reguler

-sinus costophrenicus bilateral normal


- tulang-tulang baik
A B
- Soft tissue normal
D
Kesimpulan : pneumonia lobaris
Pemeriksaan penunjang
Lab
Tanggal 02 Januari
2020
Pemeriksaan Hasil Normal

Hb 11,1 9,2- 13,6

Leukosit 28.000 3.800 – 10.600

PCV / Hematokrit 41 40-52%

Thrombosit
C D
267.000 150.000 – 450.000

A B µL
MCV 86 80-100

MCH 30 26 – 34

MCHC 35 32 – 36

Gula darah acak 108 <200mg/Dl


Diagnosis

Pneumonia lobaris

Prognosis

Dubia ad bonam
Follow up
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT INSTRUKSI DOKTER
08/01/2020 S: P:
TD:132/81 mmHg - Demam (-)
Ampicilin 4 x 500mg i.v
N: 90x/m - Sesak (-)
Gentamicin 2 x 100mg
RR: 22x/m - Batuk berdahak (+)
S: 36,7 O: Kepala/Leher
- Anemis (-), ikterus (-),
sianosis(-)
- Paru :Vesikuler
(Menurun/Normal)Rh /-,
-

Wh (-)/(-)
- Ekstremitas: edema (-)
A: Pneumonia lobaris
Follow up
09/01/2020 S: P:
TD:90/60 mmHg - Demam
Ampicilin 4 x 500mg i.v
N: 98x/m - Batuk berkurang
Gentamicin 2 x 100mg
RR: 24x/m - Demam (-)
S: 36,6oC O: Kepala/leher :
- Anemis (-), ikterus (-),
sianosis(-)
- Vesikuler (Menurun
/Normal)Paru : Rh -/-, Wh
(-)
/(-)
- Ekstremitas: edema (-)
A: Pneumonia lobaris
Follow up
10/01/2020 S: P:
TD:90/70 mmHg - Batuk berkurang
Ampicilin 4 x 500mg i.v
N: 111x/m - Demam (-)
Gentamicin 2 x 100mg
RR: 25x/m - Sesak (-)
S: 35,8oC O: Kepala/leher :
- Anemis (-), ikterus (-),
sianosis(-)
- Paru :Vesikuler
(Menurun/Normal)Rh
/-, Wh (-)/(-)
-

- Ekstremitas: edema (-)


A: Pneumonia lobaris
Follow up
11/01/2020 S: P:
TD:100/60mmHg - Sesak (-)
Ampicilin 4 x 500mg i.v
N: 99x/m - Demam (-)
Gentamicin 2 x 100mg
RR: 22x/m - Batuk berkurang
S: 36,2oC O: Kepala/leher :
- Anemis (-), ikterus (-),
sianosis(-)
- Paru :vesikuler
(Menurun/Normal)Rh -
/-,
Wh (-)/(-)
- Ekstremitas: edema (-)
A: Pneumonia lobaris
Planning terapi
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai
parenkim paru, bagian distal dari bronkiolus
terminalis.
EPIDEMIOLOGI

•pneumonia pada anak ≤ 5 tahun di negara maju adalah 2-4


kasus/100 anak/tahun, sedangkan
•Dinegara berkembang 10-20 kasus/100 anak/tahun. Pneumonia
menyebabkan lebih dari 5 juta kematian pertahun pada anak balita di
negara berkembang.
ETIOLOGI

NEONATUS
DAN BAYI BALITA ANAK
•Streptococcus •Streptococcu
grup B dan •Sering
s pneumonia,
•bakteri gram ditemukan
•H. influenzae,
negatif seperti infeksi
E.colli,
Stretococcus
grup A,
Mycoplasma
pseudomonas pneumoniae
sp •S. aureus
Pneumonia infeksi pada parenkim paru.

bakteri yang masuk tidak bisa


-inhalasi langsung
dilawan oleh sistem imun yaitu - Penyebaran pembuluh
makrofag Disebabkan oleh darah
- inhalasi bahan aerosol
bakteri - kolonisasi pada mukosa
hidung

Masuk ke parenkim paru


Membentuk koloni
- Demam
- Batuk Inflamasi parenkim paru

Restriksi jalan nafas

Nafas cepat Hipoksia Sesak

PATOGENESIS
GEJALA KLINIS

Gambaran klinis pneumonia karena virus


atau bakteri biasaya berbeda, walaupun
perbedaan tidak selalu jelas pada pasien
tertentu. Takipnea, batuk, malaise, demam,
nyeri dada pleuritis dan retraksi sering terjadi
pada keduanya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Foto rontgen toraks
proyeksi posterior-
anterior merupakan
RADIOLOGI LABORAT
dasar diagnosis
utama pneumonia.
• Ketepatan perkiraan • P
etiologi dari v
gambaran foto p
thoraks masih l
dipertanyakan, a
namun para ahli (
sepakat adanya 2
infiltrate alveolar • P
menunjukkan b
penyebab bakteri, p
sehingga pasien l
perlu diberi (
antibiotik. 3

• Foto thoraks tidak • T


dapat membedakan b
antara pneumonia p
bakteri dari p
pneumonia virus. e
• Gambaran
PENATALAKSANAAN
Kriteria rawat inap
Bayi Anak
Saturasi oksigen < 92%, sianosis Saturasi oksigen <92%, sianosis

Frekuensi napas > 60 kali/menit Frekuensi napas > 50 kali/menit

Distres pernapasan, apnea intermiten, Distres pernapasan


atau grunting

Tidak mau minum/menetek Grunting

Keluarga tidak bisa merawat di rumah Terdapat tanda dehidrasi

Keluarga tidak bisa merawat di rumah


PENATALAKSANAAN
Kriteria pulang
•Gejala dan tanda pneumonia menghilang
•Asupan peroral adekuat
•Pemberian antibiotik dapat diteruskan dirumah
(peroral)
•Keluarga mengerti dan setuju untuk pemberian terapi
dan rencana kontrol dan kondisi rumah
memungkinkan untuk perawatan lanjutan dirumah.
PROGNOSA
Infeksi berat dapat memperburuk Sembuh total, mortalitas kurang dari
keadaan melalui asupan makanan dan 1%, mortalitas bisa lebih tinggi
malnutrisi ringan memberikan didapatkan pada anak-anak dengan
pengaruh negatif pada daya tahan keadaan malnutrisi energi-protein dan
tubuh terhadap infeksi. datang terlambat untuk pengobatan.

Kedua-duanya bekerja sinergis, maka


malnutrisi bersama-sama dengan
infeksi memberi dampak negatif yang
lebih besar dibandingkan dengan
dampak oleh faktor infeksi dan
malnutrisi apabila berdiri sendiri.
Pembahasaan
• Pada kasus ini dari hasil anamnesis, pemeriksa fisik, dan pemeriksaan
penunjang pasien didiagnosis sebagai pneumonia, dengan hal-hal yang
mendasari pengambilan diagnosis tersebut diantaranya :
Pasien mengeluh sesak di sertai demam dan batuk berdahak, dahak
berwarna kuning, serta sesak tidak dipengaruhi oleh udara dingin dan
debu, tidak ada nyeri dada, dan nyeri ulu hati. Sehingga dapat
menyingkirkan kemungkinan penyebab sesak karena jantung, asma,
dan asam lambung.
• Selain itu, menurut keluarga pasien, pasien juga mengalami demam, pasien
sudah diberikan obat namun keluhannya tidak membaik. Tidak ada nyeri
kepala, nyeri telinga atau keluarnya cairan dari telinga,nyeri tenggorokan,
nyeri perut, diare, nyeri kencing dan gatal atau bengkak pada tubuh pasien,
sehingga ini juga dapat menyingkirkan kemungkinan penyebab
demam, karena meningitis, otitis, tonsilitis, gastroentritis, dan ISK.
Pembahasaan
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda yang menguatkan pneumonia
diantaranya :pemeriksaan thorax pada auskultasi : vesikuler menurun
pada bagian dextra
• Pada hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Hb normal, namun
kadar leukosit mengalami peningkatan 28.000, kadar hematokrit,
trombosit dalam batas normal. Ditambahkan pemeriksaan foto rontgen
thorax posisi AP ditemukan gambaran berupa konsolidasi pada lobus
dextra menguatkan diagnosis ke arah pneumonia.
• Penatalaksanaan pada pasien ini yakni diberikan Infus D5 ½1000cc/24
jam, Inj. Santagesic 3 x 200mg i.v, Ampicilin 4 x 500mg i.v, Gentamicin 2 x
100mg O2 Nebul 2 liter/menit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai