Oleh :
Pradnya Tika Putri 1202006065
Jauza Irbah 1202006066
Pembimbing :
dr. Ida Bagus Putrawan, Sp.PD
BAB I PENDAHULUAN
PPOK penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan
aliran udara di saluran nafas yang bersifat progresif non
reversible atau reversible parsial
Karakteristik
Merokok
Polusi Udara
FAKTOR RESIKO
PPOK
Stres Oksidatif
Infeksi Saluran Nafas
Bawah Berulang
Sosial Ekonomi
Genetik
Patologi
Patogenesis
Sel Inflamasi
Mediator
Inflamasi
Stress
oksidatif
Ketidakseimbangan
protease-antiprotease
Perbedaan inflamasi
antara asma dan
COPD
Patofisiologi
Keterbatasan aliran
udara dan udara yang
terperangkap
Pertukaran
gas yang
abnormal
Hipersekresi
mukus
Hipertensi pulmoner
Efek sistemik
- Terganggu oleh
sesak nafas saat
bergegas
- Spirometri
menunjukkan nilai
VEP1 50%.
NILAI 3
NILAI 2
SKALA SEDANG:
- Berjalan
lebih
lambat
daripada
orang lain yang
sama usia
SKALA BERAT :
-
NILAI 4
SKALA SANGAT
BERAT:
- Menyebabkan
kegiatan seharihari terganggu
Temuan pemeriksaan
thorax
Hiperinflasi (dada
barel)
mengi
sianosis
Hipersonor
pada perkusi
Peninggian vena
jugularis
Bunyi jantung
terdengar jauh
Edema perifer
Rhonki kasar
saat inspirasi
PPOK Ringan :
- Dengan atau tanpa gejala batuk
- Dengan atau tanpa produksi sputum
- Derajat sesak nafas derajat 0 1
- VEP1 80% prediksi (normal) dan VEP1/KVP < 70%.
PPOK Sedang
- Dengan atau tanpa batuk
- Dengan atau tanpa produksi sputum
- Sesak nafas dengan derajat dua
- VEP1 70% dan VEP1/KVP < 80% prediksi
DIAGNOSIS
Anamnesi
s
Pemeriks
aan Fisik
Pemeriks
aan
Penunjan
g
1. ANAMNESIS
2. PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
Pursed-lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu)
Barrel chest (diameter antero-posterior dan transversal
sebanding)
Penggunaan otot bantu nafas
Palpasi
Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar
2. PEMERIKSAAN FISIK
Perkusi
Pada emfisema hipersonor, batas jantung
mengecil, letak diafragma rendah, hepar
terdorong ke bawah
Auskultasi
Suara nafas vesikuler normal, atau melemah
Terdapat ronki dan atau mengi pada waktu
bernafas biasa atau pada ekspirasi paksa
Ekspirasi memanjang
Bunyi jantung terdengar jauh
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Faal Paru
Spirometri (VEP1 prediksi, KVP, VEP1/KVP
Obstruksi ditentukan oleh nilai VEP 1 prediksi (%)
dan atau VEP1/KVP (%)
Obstruksi : % VEP1 (VEP1/VEP1 pred) < 80% VEP1% (VEP1/KVP) < 75%
Uji Bronkodilator
2. Darah Rutin
3. Radiologi
PENATALAKSANAAN
1.
PENATALAKSANAAN
2. Terapi Lain :
Vaksin
Terapi Augmentasi Antitripsin Alfa-1
Antibiotik
Mucolitic Agent
Vasodilator
3. Pengobatan Lain :
Rehabilitasi
Terapi Oksigen
Terapi Pembedahan
PENATALAKSANAAN
4. Menejemen Eksaserbasi :
BAB III
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : IKP
Umur : 59 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Bali
Bangsa : Indonesia
Agama : Hindu
Pendidikan: SD
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Jln. Wibisana Barat Gg. 4 L8 No. 18
Tanggal Kunjungan : 18 Juni 2016
II. ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA:
SESAK
II. ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU & PENGOBATAN
Menderita penyakit tuberculosis pada tahun 2013.
Namun sudah mendapat pengobatan dan dinyatakan sembuh
oleh dokter.
Setelah itu, pasien sering mengalami sesak nafas hingga
sekarang.
Pasien rutin mengonsumsi obat salbutamol dan methyl
prednisolon sejak 2 tahun belakangan untuk mengatasi
sesaknya. Selain itu, pasien juga menggunakan inhaler berupa
berotec
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit asma. Riwayat penyakit
sistemik seperti hipertensi, diabetes melitus, dan penyakit
jantung disangkal oleh pasien.
II. ANAMNESIS
RIWAYAT KELUARGA
Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan
yang sama dengan pasien.
Riwayat penyakit sistemik seperti asma, hipertensi, diabetes
mellitus, dan penyakit jantung disangkal oleh pasien
RIWAYAT SOSIAL
Tidak bekerja sejak 2 tahun yang lalu. Sebelumnya pasien
bekerja di pabrik makanan
Tinggal bersama istri beserta anak dan menantunya
Tidak bisa melakukan aktivitas berat dikarenakan sesaknya
tersebut
Riwayat merokok disangkal oleh pasien
Dulu memiliki kebiasaan minum alkohol namun sudah
berhenti sejak lama
THT
Telinga : Daun telinga N/N, Sekret -/-, hiperemis -/ Hidung : Sekret -/-, hiperemis -/ Tenggorokan : Tonsil T1/T1 normal, faring hiperemis (-)
Thorax
Cor
Inspeksi: Pulsasi iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas atas jantung ICS II
Batas kanan jantung PSL kanan
Batas kiri jantung 2 cm medial MCL kiri
Auskultasi : S1S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo
Inspeksi
: Tidak simetris saat statis dan dinamis,
Barrel chest (+), tampak pelebaran celah iga,
retraksi subkosta (-)
Palpasi : Vocal fremitus
Perkusi : Hipersonor
Hipersonor
Hipersonor
Hipersonor
Redup
Redup
Auskultasi:
Wheezing
+ +
Bronkovesikular
+ +
+ +
Rhonki
- -
Abdomen
Inspeksi: Distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi
: Hepar/lien tidak teraba, nyeri
tekan (-)
Perkusi : Timpani
Ekstremitas
Hangat
+
+
Edema
+ +
Darah Lengkap
Kimia Darah
Analisa Gas Darah
Foto Thoraks PA
PARAMETER
HASIL
SATUAN REFERENSI
KET
WBC
% neut
% lymph
% mono
% eos
% baso
# neut
# lymph
# mono
# eos
# baso
RBC
Hemoglobin
Hematokrit
MCV
9.55
89.33
4.81
4.31
1.24
0.31
8.53
0.46
0.41
0.12
0.030
4.88
14.13
45.64
93.60
103L
%
%
%
%
%
103L
103L
103L
103L
103L
106L
g/dL
%
fL
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
MCH
MCHC
28.99
30.97
Pg
g/dL
4.10-11.00
47.00-80.00
13.00-40.00
2.00-11.00
0.0-5.00
0.0-2.00
2.50-7.50
1.0--4.00
0.10-1.20
0.0-0.50
0.0-0.10
4.505.90
13.5-17.5
41.00-53.00
80.00100.00
26.00-34.00
31.00-36.00
RDW
11.35
11.60-14.80
Platelet
241.20
103L
150.00440.00
Hasil
Satuan
Nilai
Keterang
an
AST/SGOT
15.10
U/L
Rujukan
11.00-33.00
ALT/SGPT
14.40
U/L
11.00-50.00
Albumin
3.87
g/dL
3.40-4.80
BUN
11.00
mg/dL
8.00-23.00
Kreatinin
0.78
mg/dL
0.70-1.20
mg/dL
70.00-140.00
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Keteranga
n
Elektrolit
pH
7.40
7.35-7.45
pCO2
47.6
mmHg
35.00-45.00
Tinggi
pO2
151.40
mmHg
80.00-100.00
Beecf
3.9
mmol/L
-2 2
HCO2-
28.80
mmol/L
22.00-26.00
Tinggi
S02c
98.9
95% - 100%
TCO2
30.20
mmol/L
24.00-30.00
Tinggi
Natrium (Na)
138
mmol/L
136-145
Kalium (K)
3.47
mmol/L
3.50-5.10
Rendah
Klorida (Cl)
104
mmol/L
96-108
Skeletal
Kesan :
V. DIAGNOSIS KERJA
VI. PENATALAKSANAAN
Terapi Non Farmakologi:
MRS
Bedrest
Diet 1900 kcal
Terapi Farmakologi:
IVFD NaCL 20 tpm
02 2 liter/menit (nasal canul)
Nebulizer combivent tiap 8 jam
Cefotaxime 3 x 1 gr (IV)
Erytromicin 4 x 500 mg (IO)
Methyl Prednisolone 1 x 62,5 mg (IV)
N. Acetyl Cystein 3 x 200 mg (IO)
Ambroxol tab 3 x 1 (IO)
KIE
Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya
mengenai penyakit PPOK eksaserbasi akut.
Sarankan untuk menjaga kebersihan lingkungan
dan menghindari faktor-faktor pencetus sesaknya
seperti debu, udara dingin, dan aktivitas fisik
berat.
Monitoring
Keluhan
Vital sign
BAB IV
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN
Identifikasi Masalah
KIE diberikan kepada pasien untuk menjaga variasi dan jumlah porsi
makanan setiap harinya. Hal ini bertujuan untuk menjaga stamina
dan daya tahan tubuh untuk pasien agar terhindar dari penyakit
lainnya.
Kecukupan Gizi
Kegiatan Fisik
Lingkungan
Faktor Psikologi
Kebutuhan Bio-Psikososial
Lingkungan Biologis
Lingkungan
biologis pasien dilihat dari
keluarga pasien. Kualitas kehidupan seharihari pasien dikatakan baik, karena pasien bisa
melakukan semua aktivitas dasar seperti
makan, minum, berjalan, membersihkan diri,
mengontrol BAB dan BAK tanpa ada masalah
dan tidak perlu bantuan
Faktor Spiritual
BAB V
SIMPULAN
5.1 Simpulan
TERIMA KASIH