Anda di halaman 1dari 13

EVALUASI PROGRAM

ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT DI PUSKESMAS 1 SUMPIUH


Oleh : Fatia Murni Chamida (G4A017092)
Pembimbing : dr Dri Kusrini
OVERVIEW

A PENDAHULUAN

B PEMBAHASAN ISU STRATEGIS DAN


ALTERNATIF PEMECAHAN

C KESIMPULAN DAN SARAN


PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
•Sehat adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial (WHO, 1948)
•Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik mental s
piritual dan sosial, menyadari kemampuan sendiri & dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja se
cara produktif & berkontribusi bagi komunitas. (Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2014 )

25 % 1% 400ribu
Penduduk Indonesia
2,3%
Penduduk dunia di JawaTengah

Bermasalah Kesehatan
ODGJ Berat ODGJ Berat ODGJ Berat
jiwa nya

• Dampaknya : ↓ produktifitas dan kualitas hidup


• Strategi : ↑ akses pelayanan kesehatan jiwa → Faskes primer (Promotif preventif)
• Angka cakupan pelayanan kesehatan ODGJ berat di Puskesmas I Sumpiuh 72.73%, dari 100%.
TUJUAN MANFAAT

Menganalisa masalah kesehatan & Bahan wacana, pertimbangan bagi


metode pemecahan masalah Puskesmas untuk perbaikan program
promotif pelayanan kesehatan ODGJ
berat
Gambaran umum keadaan
kesehatan
Program dan cakupan program
kesehatan ODGJ berat
Pelaksanaan dan keberhasilan
program promotif ODGJ berat
Menganalisis kekurangan dan kele
bihan pelaksanaan program
ANALISIS POTENSI &
IDENTIFIKASI MASALAH
STRENGTH
Input
• Man : Jumlah pegawai sesuai Permenkes No. 75 tahun 2014
• Money : Dana dari BLUD dan BOK
• Material : 2 ambulans, 1 aula, materi KIE dalam bentuk ppt
• Method : Sosialisasi program baru, Penyuluhan tentang kesehatan jiwa dan ODGJ berat di
aula, penyuluhan di setiap desa, home visit, Penyuluhan ke sekolahan
• Minute : Sosialisasi program baru 1x setahun, penyuluhan di aula 2x setahun, penyuluhan
di desa 1x tiap desa/tahun, home visit 16 pasien/tahun
• Market : Seluruh pasien dengan gangguan jiwa dan anggota keluarganya di wilayah
Puskesmas I Sumpiuh.
Proses

• Perencanaan : Rapat perencanaan tiap 1x/tahun dengan DInKes, Dasar perencanaan Perm
enkes RI No. 43 tahun 2016, tentang pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ) berat
WEAKNESS
Input
• Man : Pemegang program juga memiliki tanggung jawab di program lainnya
• Material : 1. Belum ada buku pedoman kerja program sehingga pelaksana program di lapa
ngan belum memiliki standar
2. Belum terdapat instrument monev.
• Method : 1. Home visit hanya dilakukan 16 kali setahun
2. Penyuluhan hanya diberikan kepada beberapa perwakilan keluarga pasien(tidak
semuanya
3. Belum dilakukanya penyuluhan kepada masyarakat umum yang tidak sakit
4. Penyuluhan ke sekolah belum dilakukan secara aktif dan teragenda
Proses
• Pengawasan jalannya program belum memiliki standar pelaksanaan.
• Evaluasi program hanya dilakukan 1x setiap tahun.
OPPORTUNITY THREAT
• Desa di wilayah Puskesmas 1 Sumpiuh • Belum ada kader kesehatan terlatih dalam
memiliki 40 Posbindu dan 28 Posyandu masalah kesehatan jiwa.
Purnama • Kurangnya kesadaran dan rasa malu keluarga
• Jumlah kader kesehatan adalah pasien terkait anggota keluarga dengan
205 orang. gangguan jiwa.
• Ada kesadaran pihak sekolah di wilayah • Perangkat desa terkesan pasif dalam
kerja Puskesmas 1 Sumpiuh terkait menghadapi kasus ODGJ berat dan kesehatan
kesehatan jiwa. jiwa pada umumnya.
• Stigma masyarakat terkait gangguan jiwa.
• Dukungan masyarakat dalam penanganan
ODGJ berat masih kurang
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
• Kader mengisi materi kesehatan jiwa
1. Pembinaan kader kesehatan (secara rutin)
• Home visit setiap bulan ke seluruh O
2. Membuat buku KIE keswa dan pedoman
DGJ berat
kerja program pelayanan kesehatan ODGJ
• Edukasi dan Pendampingan pembuat
berat yang dibagikan ke perangkat desa dan
an asuransi kesehatan bagi keluarga
kader kesehatan.
pasien yang terhambat pengobatann
3. Adanya form pengawasan program.
ya karena biaya.
4. Membuat instrument evaluasi program yg
dapat diisi oleh kader, perangkat desa dan
pelaksana program.
To improve the effectiveness and extend the reach of the
5. Evaluasi program bisa dilakukan tiap 4 bulan federal agencies’ programs, there are some ongoing effo
sekali. rts to coordinate across the agencies and their progra
ms. (based on a book “Ending Discrimination Against Pe
6. Kolaborasi lintas sektoral dg karang taruna,
ople with Mental and Substance Use Disorders: The Evid
PKK, sekolah-sekolah dikawasan Puskesmas 1 ence for Stigma Change” (2016))
Sumpiuh dan posyandu, bisa berbentuk pe
mbuatan kegiatan bersama dengan tema kes
ehatan jiwa, penyuluhan, & Peringatan
Hari Kesehatan Jiwa Sedunia
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
7. Inisiasi pembentukan komunitas untuk keluarga
penderita ODGJ berat, (sarana saling bertukar in
formasi, dan saling mensupport agar terus konsi CAMPAIGN
serangkaian tindakan komunikasi yang teren
sten dalam mendukung penyembuhan penderit cana dengan tujuan untuk menciptakan efek
a). tertentu pada sejumlah besar khalayak yang
8. Diadakan campaign tentang ODGJ berat untuk dilakukan secara berkelanjutan pada kurun
masyarakat luas (sehat), supaya menumbuhka waktu tertentu Rogers dan Storey (1987)
n pemahaman yang benar, kesadaran dan duku
ngan untuk penderita ODGJ berat.
(The experiences of the U.S. campaigns related to HIV/AIDS and of anti-stigm
a campaigns in Australia, Canada, and England demonstrate the need for a co
ordinated and sustained effort over two or more decades to reduce the stigma
associated with mental and substance use disorders.)
9. Penyuluhan juga melibatkan penderita ODGJ Be
rat/keluarganya yg sudah sembuh (program pendidikan
berbasis kontak memiliki basis bukti terkuat untuk mengurangi stigma based on
a book “Ending Discrimination Against People with Mental and Substance Us
e Disorders: The Evidence for Stigma Change” (2016)
KESIMPULAN SARAN

1. Angka cakupan pelayanan ODGJ Berat 1. Puskesmas I Sumpiuh harus bisa


pd 2018 sebesar 72,73%, dari 100%. mempertahankan capaian yang dapa
2. Belum tercapainya cakupan dipengarui t diraih pada program cakupan pelayan
oleh beberapa faktor internal & an ODGJ Berat yang ditangani & beru
eksternal yang dianalisis menggunakan si paya dalam meningkatkan capaian-c
stem SWOT. apaian tersebut.
3. Alternatif solusi yang dibuaut berdasark 2. Puskesmas I Sumpiuh dapat
an SWOT diharapkan dapat meningkatka mempertimbangkan solusi-solusi yg
n cakupan program pelayanan ODGJ Bera telah dipaparkan dalam laporan evalu
t sehingga berdampak pada penurunan a asi ini guna meningkatkan capaian pro
ngka mortalitas dan morbiditas (tidak ada gram ODGJ Berat
nya pemasungan, peningkatan kebersihan
diri ODGJ berat,penyuluhan,&aktivitas se
derhana)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai