Anda di halaman 1dari 8

CME

"COVID-19:
How Long Do
Symptoms Last? "
Oleh : Mochammad Iqbal Afif (G4A020036)

KEPANITERAAN KLINIK PARU


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
01
JURUSAN KEDOKTERAN
PURWOKERTO
2021
Clinical Context
• Penyebaran virus SARS-CoV-2 diseluruh dunia yang mengakibatkan pandemi telah membuat
banyak orang terkena sindrom pernafasan akut yang parah dan efek jangka panjang juga
berkaitan dengan usia, semakin muda usia tampaknya memiliki efek jangka panjang yang
lebih lama
• CDC melaporkan bahwa COVID-19 dapat menyebabkan penyakit dan kecacatan yang
berkepanjangan setelah pasien terinfeksi virus SARS-CoV-2, termasuk orang dewasa tanpa
memiliki komplikasi atau penyakit komorbid lain

02
STUDY SYNOPSIS AND PERSPECTIVE.
• Survei CDC menemukan bahwa 19% orang dewasa muda tanpa kondisi medis kronis, tidak kembali sehat 2
hingga 3 minggu setelah terinfeksi COVID-19.
• 35% pasien dewasa belum kembali sehat seperti biasa setelah 2-3 minggu dinyatakan positif COVID-19.
• Wawancara yang dilakukan pada 270 orang, didapatkan bahwa 175 orang (65%) kembali sehat dengan rata rata
sekitar 7 hari sejak mereka dinyatakan positif COVID-19
• Gejala yang paling sering muncul : rasa cepat lelah sebanyak 71%, batuk 61%, sakit kepala 61%. Rasa cepat lelah
dilaporkan sebagai keluhan yang lambat menghilang.
• Gejala Long-Covid lebih sering pada pasien yang dirawat di RS dengan gejala berat pada usia dewasa tua

03
STUDY SYNOPSIS AND PERSPECTIVE.

• Proporsi yang belum kembali sehat setelah terinfeksi COVID-19 terdiri dari kelompok usia
18-34 tahun (26%), 35-49 tahun (32%, dan usia >50 (42%) tidak kembali sehat seperti
biasa (P=0.01) dalam waktu 14-21 hari setelah dinyatakan positif COVID-19
• Pasien tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun dirinya sudah diizinkan pulang untuk istirahat dan
karantina mandiri, karena waktu pemulihan COVID-19 lebih lama
• Gejala COVID bahkan dapat menetap beberapa minggu hingga berbulan bulan

04
STUDY SYNOPSIS AND PERSPECTIVE.

• Dalam jurnal dari American Medical Association melaporkan bahwa 87,4% dari 143 pasien yang
sebelumnya dirawat di RS, minimal memiliki 1 gejala menetap selama 2 bulan atau lebih. Hanya 12,6%
pasien yang benar-benar bebas dari gejala COVID-19. Sebanyak 32% pasien memiliki 1 atau 2 gejala
serta sebanyak 55% memiliki > 3 gejala
• Gejala lainnya: 53,1% pasien masih mengalami kelelahan, 43,4% mengalami dispnea, 27,3% mengalami
nyeri sendi, dan 21,7% mengalami nyeri dada. 44,1% melaporkan kualitas hidup yang memburuk (QOL)

04
Study Higlight
• CDC menemukan bahwa 1 dari 5 pasien post COVID usia 18-34 tahun tanpa kondisi medis kronis, tidak kembali ke
kondisi kesehatan yang biasa seperti sebelumnya
• Penentuan kriteria sembuh pasien COVID dan masa karantina berasal dari kriteria WHO yaitu pasien harus bebas
demam selama 3 hari berturut-turut, perbaikan gejala lain serta diperkuat dengan 2 kali swab PCR dengan hasil negatif
dengan selang waktu 24 jam
• Rata rata lama perawatan pasien COVID di RS adalah sekitar 9-13 hari dengan rincian 72,7% mengalami pneumonia
interstitial selama rawat inap, 15% menerima ventilasi noninvasif serta 5% menerima ventilasi invasif
• Pada masa perawatan lanjut pasien post COVID, hanya 18 pasien atau sekitar 12,6% yang benar benar bebas dari gejala
terkait COVID-19.
• Pemantauan pasien post COVID harus dilakukan secara ketat, untuk mengevaluasi perbaikan gejala atau menangani
apabila terdapat perburukan gejala pada pasien.

06
Clinical Implication
• Dalam laporan CDC, proporsi yang tidak kembali sehat berbeda menurut usia: 26% responden berusia 18 hingga
34 tahun, 32% usia 35 hingga 49 tahun, dan 47% ≥ 50 tahun melaporkan tidak kembali ke kesehatan biasanya. (P =
0,01) dalam waktu 14 hingga 21 hari setelah hasil tes positif.
• Carfi dkk melaporkan, di Italia 87,4% pasien yang sembuh dari COVID-19 memiliki ≥ 1 gejala persisten, yaitu :
kelelahan dan dispnea
• Penatalaksanaan COVID-19 dapat mencakup pencitraan CT, endoskopi, pengelolaan obat pernapasan / antikoagulan,
dan pelatihan untuk mengurangi kelelahan dan memperbaiki kondisi.
• Implikasi bagi Tim Perawatan Kesehatan: Gejala yang menetap jauh lebih buruk setelah COVID-19 dibanding infeksi
influenza akut, dan pemulihan mungkin sulit dan tertunda. Dokter harus mempertimbangkan hal ini sebagai bagian
dari rencana manajemen mereka untuk pasien.

08
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai