Disusun oleh :
Pendamping :
PUSKESMAS WONOSEGORO
2020
HALAMAN PENGESAHAN
Pendamping, Penyusun,
NIP. 197108202006042020
PROGRAM USAHA KESEHATAN MASYARAKAT
Upaya Peningkatan Pengetahuan Ibu hamil dan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Selama
Kehamilan di Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali
A. LATAR BELAKANG
Penyebab utama anemia pada ibu hamil di Indonesia adalah defisiensi besi. Salah
satu penyebab defisiensi besi pada ibu hamil dikarenakan ketidaktahuan ibu dan
masyarakat mengenai pentingnya zat besi untuk perkembangan janin dan kesehatan ibu
saat masa kehamilan. Disamping itu penyebab lain banyaknya angka anemia pada ibu
hamil karena kurangnya upaya screening pemeriksaan kadar Hemoglobin pada saat
melaksanakan ANC (Antenatal Care) (Proverawati, 2009).
Menurut Riskesdas 2013 sekitar 89,1% ibu mengkonsumsi zat besi selama
kehamilan namun hanya 33,3% yang mendapatkan tablet besi hingga lebih dari 90 tablet.
Pemberian tablet besi ini diharapkan dapat mencegah terjadinya anemia defisiensi besi
pada ibu hamil, mencegah terjadinya perdarahan pada saat persalinan, dapat
meningkatkan asupan nutrisi bagi janin dan dapat menurunkan angka kematian ibu
karena anemia ataupun perdarahan (Kemenkes, 2013).
Tahun 2015 di Jawa Tengah khususnya Boyolali cakupan pemberian tablet Fe-1
dibandingkan tahun 2014 terjadi penurunan sebesar 3,77%. Dari 29 puskesmas terdapat
19 puskesmas yang mempunyai cakupan Fe lebih dari 95% dan 10 puskesmas dibawah
target. Target pemberian tablet besi 90 tablet (Fe3)selama kehamilan sebesar 95% hasil
cakupan, 17 puskesmas di bawah target dan 12 puskesmas sudah di atas target (Depkes,
2015).
Dari data laporan Program KIA Puskesmas Wonosegoro pada bulan Agustus 2020,
ibu hamil dari 10 desa berjumlah 137, dengan 16 ibu hamil berada di desa Guwo. Data
ibu hamil yang mendapat tablet Fe 30 pada K1 pada 7 Desa di Kecamatan Wonosegoro
berjumlah 33 ibu hamil, 3 diantaranya berada di Desa Guwo. Ibu hamil yang mendapat
tablet Fe 90 pada K4 pada 7 Desa berjumlah 29 ibu hamil, 3 diantaranya berada di Desa
Guwo. Data anemia didapatkan total 1 ibu hamil yang mengalami anemia dengan kadar
Hb(8-11mg/dl) dan tidak terdapat ibu hamil yang mengalami anemia berat (<8mg/dl) di
desa Guwo.
Tablet tambah darah adalah suplemen yang mengandung zat besi. Zat besi adalah
mineral yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah (Hemoglobin)
(Soebroto, 2009)
1) Zat besi yang berasal dari hewani yaitu; daging, ayam, ikan, telur.
2) Zat besi yang berasal dari nabati yaitu;kacang-kacangan, sayuran hijau, dan
pisang ambon.
Kebutuhan zat besi akan meningkat pada trimester dua dan tiga yaitu sekitar
6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ini dapat diambil dari
cadangan zat besi dan peningkatan adaptif penyerapan zat besi melalui saluran
cerna. Apabila cadangan zat besi sangat sedikit atau tidak ada sama sekali
sedangkan kandungan dan serapan zat besi dari makanan sedikit, maka pemberian
suplemen sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil
(Arisman, 2007).
Penyerapan besi dipengaruhi oleh banyak faktor. Protein hewani dan vitamin
C meningkatkan penyerapan. Kopi, teh, garam kalsium, magnesium dapat mengikat
Fe sehingga mengurangi jumlah serapan. Karena itu sebaiknya tablet Fe ditelan
bersamaan dengan makanan yang dapat memperbanyak jumlah serapan,
sementara makanan yang mengikat Fe sebaiknya dihindarkan, atau tidak dimakan
dalam waktu bersamaan. Disamping itu, penting pula diingat, tambahan besi
sebaiknya diperoleh dari makanan.
Suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung,
nyeri ulu hati, dan konstipasi (kadang-kadang diare). Namun derajat mual yang
ditimbulkan oleh setiap preparat tergantung pada jumlah element zat besi yang
diserap. Takaran zat besi diatas 60 mg dapat menimbulkan efek samping yang tidak
dapat diterima pada ibu hamil sehingga terjadi ketidakpatuhan dalam pemakaian
obat jadi tablet zat besi denagan dosis rendah lebih cenderung ditoleransi (dan
diminum) dari pada dosis tinggi. Bagi banyak wanita dosis rendah sudah memadai
(Soe jordan, 2003).
Pemberian tablet tambah darah selama kehamilan merupakan salah satu cara
yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb sampai tahap yang
di inginkan, karena sangat efektif dimana satu tablet mengandung 60 mg Fe. Setiap
tablet setara dengan 200mg ferrosulfat. Selama kehamilan minimal diberikan 90
tablet sampai 42 minggu setelah melahirkan diberikan sejak pemeriksaan ibu hamil
pertama.
1) Pemberian tablet tambah darahi lebih bisa ditoleransi jika dilakukan pada saat
sebelum tidur malam
2) Pemberian tablet tambah darah harus dibagi serta dilakukan dengan interval
sedikitnya 6-8 jam , dan kemudian interval ini di tingkatkan hingga 12 atau 24
jam jika tinbul efek samping
3) Muntah dan kram perut merupakan efek samping dan sekaligus tanda dini
toksitasi zat besi, keduanya ini menunjukan perlu mengubah (menurunkan)
dosis zat besi dengan segera
4) Minum tablet tambah darah pada saat makan atau segera sesudah makan
selain dapat mengurangi gejala mual yang menyertainya tetapi juga akan
menurunkan jumlah zat besi yang diabsorpsi (Soe Jordan, 2003).
a. Pengertian
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah
11 gr% pada trimester I dan III atau kadar < 10,5 gr% pada trimester II( Saifuddin,
2009). Anemia dalam kehamilan dapat mengakibatkan dampak yang membahayakan
bagi ibu dan janin. Anemia pada ibu hamil dapat mengakibatkan resiko terjadinya
perdarahan post partum.Bila anemia terjadi sejak awal kehamilan dapat
menyebabkan terjadinya persalinan prematur (Proverawati, Atikah, 2009).
b. Patofisiologi
Resistansi berkurang pula, sehingga tekanan darah tidak naik. Kedua, pada
perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang lebih sedikit
dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental (Wiknjosastro, 2007).
c. Klasifikasi
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam
darah. Pengobatanya adalah pemberian tablet besi yaitu keperluan zat besi untuk
wanita hamil, tidak hamil dan dalam laktasi yang di anjurkan.
2) Anemia Megaloblastik sebanyak 29%
Anemia ini di sebabkan karena defisiensi asam folat dan defisiensi vitamin B12
walaupun kejadianya jarang.
Anemia ini disebabkan karena sum-sum tulang belakang kurang mampu membuat
sel-sel darah baru.
Anemia ini disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung lebih
cepat daripada pembuatanya.
Tanda dan gejala ibu hamil dengan anemia adalah keluhan lemah, pucat, mudah
pingsan, sementara tensi masih dalam batas normal, mengalami mal nutrisi, cepat
lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, nafsu makan turun, konsentrasi turun,
nafas pendek (pada anemia parah), dan keluhan mual, muntah hebat pada hamil
muda (Soebroto, 2009).
Akibat yang akan terjadi pada ibu hamil yang mengalami anemia menurut
Proverawati (2009) yaitu :
f. Etiologi
Anemia dalam kehamilan sama seperti yang terjadi pada wanita yang tidak hamil.
Semua anemia yang terdapat pada wanita usia reproduktif dapat menjadi penyulit
dalam kehamilan, penyebabnya antara lain yaitu:
g. Pencegahan Anemia
1) Terapi oral adalah dengan cara memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero
glukonat atau Na-fero bisirat, Pemberian preparat 60mg/hari dapat menaikan
kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Pemberian terapi zat besi oral tidak boleh
dihentikan setelah hemoglobin mencapai nilai normal, tetapi harus dilanjutkan
selama 2-3 bulan lagi untuk memperbaiki cadangan besi, Efek samping :
konstipasi, berak hitam, mual dan muntah. Saat ini program nasional
menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksi
anemia.
2) Terapi parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat besi
peroral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan.
Pemberian preparat parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg)
intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih cepat
yaitu 2 g%. Dosis pemberian zat besi parenteral dapat
3) dihitung dengan mudah dengan memakai rumus: zat besi yang dibutuhkan (mg) =
(15-Hb) x BB x 3.Efek samping :Nyeri, inflamasi, demam, hipotensi (Soebroto,
2009).
1. Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk selalu menghadiri kelas ibu hamil setiap
bulannya.
2. Kurangnya kepatuhan meminum tablet Fe dikarenakan tidak adanya orang / keluarga
yang megawasi ibu hamil saat meminum tablet Fe.
3. Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai efek samping tablet Fe, sehingga
menyebabkan seringnya ibu hamil lupa dan malas untuk meminum tablet Fe
dikarenakan ibu hamil enggan merasakan efek samping seperti mual muntah setelah
meminum tablet Fe.
4. Kurangnya pengetahuan mengenai bahaya anemia pada ibu hamil dan skrining awal
anemia pada kehamilan
5. Kurangnya pengetahuan mengenai manfaat konsumsi tablet Fe selama kehamilan.
6. Masih adanya beberapa ibu hamil yang belum memeriksaan kadar Hb nya di
Puskesmas.
D. PERENCANAAN DAN INTERVENSI
2 Pemberian Pemberian dan 27/09 Meningkatka Ibu hamil, Semua ibu Kalender
kalender sosialisasi /20 n kepatuhan pendamping hamil, kepatuhan
kepatuhan pengisian ibu hamil ibu hamil pendampin minum
konsumsi kalender dalam dan Bidan g dan bidan tablet Fe
90 tablet fe kepatuhan konsumsi desa di desa di
pada ibu konsumsi 90 tablet Fe Desa Guwo Desa Guwo
hamil tablet Fe pada
ibu hamil
3. Monitoring Monitoring dan 21/10 Mengevaluasi Ibu hamil, Ibu hamil, Alat tulis,
dan mengevaluasi /20 pelaksanaan pendamping pendampin kalender
Evaluasi pelaksanaan pemberian ibu hamil g dan bidan kepatuhan
pemberian kalender dan bidan desa Jaten konsumsi
kalender kepatuhan desa Jaten 90 tablet
kepatuhan konsumsi 90 Fe
konsumsi tablet Fe
tablet Fe
E. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Tahap Perkenalan
Acara dibuka oleh Bidan Desa Jaten sekaligus perkenalan dengan dokter internsip
yang bertugas di Puskesmas Klego I.
Tahap penggalian pengetahuan peserta dilakukan pre & post test secara acak dengan
bertanya definisi atau pengertian seputar tablet besi dan anemia pada kehamilan
serta gejala-gejalanya.
Contoh pertanyaan:
Materi penyuluhan disampaikan secara lisan (ceramah) selama lebih kurang 30 menit
kepada ibu hamil dengan tanya jawab lebih kurang 15 menit. (Materi terlampir).
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pada saat tahap intervensi dan perkenalan tidak semua ibu hamil hadir dalam
pertemuan kelas ibu hamil, sehingga pemberian kalender kepatuhan hanya
diberikn pada ibu hamil yang datang.
b. Pada saat dilakukan monitoring dan evaluasi, hanya ada beberapa ibu hamil yang
dapat menunjukan perkembangan dari pengisian kalender kepatuhan.
c. Masih tidak adanya pendamping ibu hamil yang turut hadir di dalam kelas ibu
hamil karena memiliki kesibukannya masing-masing.
d. Adanya ibu hamil yang kehilangan kertas kalender kepatuhan konsumsi tablet Fe
sehingga petugas kesehatan tidak dapat memantau / menilai bagaimana
kepatuhan ibu hamil tersebut.
e. Pengisian kalender rentan mengalami kesalahan atau ketidakjujuran dalam
pengisian.
Tabel Pelaksanaan Kegiatan dan Hasil Kegiatan
3. Monitoring dan 21 Oktober Balai Desa Guwo Ibu hamil, a. Pada ibu h
Evaluasi 2020 pendamping ibu hamil perkembanga
dan Bidan desa di dapat terliha
Desa Guwo dan patuh un
harinya.
b. Pada saat dil
hanya ada b
menunjukan
kalender kep
c. Program pe
konsumsi 90
Jaten berja
terdapat
memantau p
bulannya dik
dapat hadir d
Dari data laporan Program KIA Puskesmas Wonosegoro pada bulan Agustus 2020,
ibu hamil dari 10 desa berjumlah 137, dengan 16 ibu hamil berada di desa Guwo. Setelah
dilakukan pemberian kalender kepatuhan tablet Fe dan diamati selama 1 bulan hasil yang
didapatkan:
Tabel Monitoring Setelah Satu Bulan Pemberian Lembar Kalender Kepatuhan Konsumsi
Tablet Fe.
G. KESIMPULAN
a. Masih kurangnya kesadaran ibu hamil untuk rutin menghadiri kelas ibu hamil tiap
bulannya.
b. Program pemberian kalender kepatuhan konsumsi 90 tablet Fe pada ibu hamil di
desa Jaten berjalan cukup lancar, walaupun terdapat hambatan berupa sulitnya
memantau pengisian kalender tablet Fe tiap bulannya dikarenakan ibu hamil tidak
selalu dapat hadir di acara kelas ibu hamil.
c. Pada ibu hamil yang dapat menunjukan perkembangan pengisian kalender
kepatuhan, dapat terlihat bahwa ibu hamil sudah rutin mengkonsumsi tablet Fe
tiap harinya.
d. Kertas kalender kepatuhan konsumsi tablet Fe yang diberikan memiliki beberapa
kekurangan seperti mudah hilang dan robek karena keterbatasan dana dalam
pembuatan kalender
e. Terdapat beberapa ibu hamil yang belum melakukan pemeriksaan kehamilan dan
pemeriksaan penunjang Hb. Sedangkan beberapa ibu hamil lainnya sudah pernah
melakukan pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan Hb minimal satu kali selama
kehamilan
f. Program pemberian kalender kepatuhan konsumsi 90 tablet Fe pada ibu hamil di
desa Jaten dapat diteruskan / dilanjutkan dan diberikan kepada setiap ibu hamil
sebagai instrumen pemantauan kepatuhan minum tablet Fe pada ibu hamil
H. SARAN
Kegiatan Penyuluhan tentang Tablet Fe, Anemia pada kehamilan & Pembagian
Kalender Kepatuhan Konsumsi 90 Tablet Fe pada Kelas Ibu hamil desa Gowa
(27 September 2020)
Kegiatan kelas ibu hamil desa Gowa dan kegiatan Monitoring & Evaluasi
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI
Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi: Profil Kesehatan Boyolali dan Buletin Jendela
Epidemiologi. 2015. Boyolali: Kementerian Kesehatan RI.
Proverawati, A . 2009. Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika Profil kesehatan
Jawa Tengah 2009