Anda di halaman 1dari 19

Geriatric Medical Rehabilitation

dr. Ringgo Alfarisi,M.Kes

Departemen Fisiologi
Universitas Malahayati
Bandar Lampung
2013
Pengertian
• Rehabilitasi medik adalah suatu bentuk
pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk
memulihkan atau mengoptimalkan kemampuan
seseorang setelah mengalami gangguan
kesehatan yang berakibat pada penurunan
kemampuanfisik.
Tujuan Rehabilitasi Medik pada Usia
Lanjut
1. Memberikan pelayanan rehabilitasi medik
yang komprehensif.
2. Berperan dalam mempertahankan dan atau
meningkatkan kualitas hidup pasien
(kesehatan, vitalitas, fisik, dan fungsi ).
3. Mencegah atau mengurangi keterbatasan
(impairment ), hambatan (disability) dan
kecacatan ( handicap ).
Konsep Rehabilitasi Pada Usia Lanjut
• Reintegrasi adalah rentetan usaha untuk
kembali pada kemampuan fungsional yang
pernah dimiliki.
• Upaya reintegrasi diartikan sebagai
reorganisasi kondisi fisik, psikis, dan social
serta spiritual menuju kesatuan yang
harmonis sehingga adaptasi terhadap
kehidupan dapat diperoleh, setelah
mengalami sakit atau trauma.
• Konsep rehabilitasi menyatu dan
berkesinambungan dengan proses aging,
penyembuhan penyakit, termasuk berbagai
reaksi dan efek samping terapi, khususnya
pada penyakit geriatric.
Gangguan Fungsi Pada Lanjut Usia
• Menjadi tua bukanlah menjadi sakit, tetapi
suatu proses perubahan dimana kepekaan
bertambah atau batas kemampuan
beradaptasi menjadi berkurang.
Gangguan Fungsi Pada Lanjut Usia
- Immobilitas
- Instabilitas ( mudah jatuh )
- Intelektualitas terlambat ( demensia )
- Isolasi ( depresi )
- Inkontinensia
- Impotensi
- Imunodefisiensi
- Infeksi mudah terjadi
- Konstipasi
- Insomnia
- Penyakit Parkinson, metabolic, osteoporosis
Pelakasanaan Rehabilitasi
- Pada keadaan imobilisasi kira – kira 3 % kekuatan otot
berkurang setiap harinya sebelumnya akan lebih cepat
mengalami kemunduran karena disuse
- Keadaan seperti dekubitus, kontraktur, osteoporosis,
hipotensi, ortostatik, konstipasi, thrombosis dan
berkurangnya rangsang pada system saraf sensorik
dapat mengakibatkan munculnya keluhan kebingungan
( confusion ). Pd keluhan ini dapat diberikan terapi
modalitas berupa pemanasan baik secara alamiah
maupun dengan alat diatermi seperti micro wave
diathermi ( MWD ), short wave diathermi ( SWD ), Utra
sound diathermi ( US ), pacu listrik dan lain – lain.
- Terapi yang bersifat aktif berupa latihan – latihan tidak
disukai penderita lansia, karena dianggap seperti anak
kecil dan kurang senang bila “ DIPERINTAH “ untuk
melakukan sesuatu oleh orang yang mungkin seusia
cucunya.
- Banyak penelitian yang menunjukkan hasil positif dari
latihan – latihan seperti Raab, Agre, Mc Adam, dan
Smith membuktikan bahwa peningkatan kekuatan otot
serta lingkup gerak sendi dapat mengurangi rasa nyeri
sendi pada pemberian latihan pereganggan dan
pembebanan ringan pada usia lanjut.
• Pada penelitian Sinaki dan Grubbs mengemukakan
bahwa dengan peningkatkan kekuatan otot – otot
paraspinal penderita post menopous dengan cara –
cara sederhana yang bertujuan agar dapat
memperbaiki sikap tubuh serta mencegah fraktur
kompresi tulang punggung yang sudah osteoporotic
• Pada penelitian Mc Mundo dan Rennie dapat
meningkatkan kekuatan otot quadriceps femoris
dengan pemberian latihan lingkup gerak sendi sambil
duduk pada penghuni panti jompo sehingga mereka
lebih mampu naik turun tangga pada berbagai
ketinggian.
Program Rehabilitasi Medik
Kondisi Lansia:
• Bathing,
• Dressing,
• Toileting,
• Transfering,
• Continence dan
• Feeding.
Program Fisioterapi
a. Aktivitas di tempat tidur
- Positioning, alih baring, latihan pasif dan
aktif lingkup gerak sendi.
b. Mobilisasi
- Latihan bangun sendiri, duduk, transfer dari
tempat tidur ke kursi, berdiri, jalan
- Melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari :
mandi, makan, berpakaian.
Program okupasi terapi

• Latihan ditujukan untuk


mendukung aktifitas
kehidupan sehari-hari,
dengan memberikan latihan
dalam bentuk aktifitas,
permainan, atau langsung
pada aktifitas yang
diinginkan. Misal latihan
jongkok – berdiri.
Program ortetik prostetik
• Pada ortotis prostetis akan membuat alat
penopang atau alat pengganti bagian tubuh
yang memerlukan sesuai dengan kondisi
penderita, misal pembuatan alat diusahakan
dari bahan yang ringan, model alat yang lebih
sederhana sehingga mudah di pakai.
Program terapi bicara
• Program ini kadang – kadang tidak selalu di
tujukan untuk latihan bicara saja, tetapi di
perlukan untuk memberi latihan pada
penderita dengan gangguan fungsi menelan
apabila di temukan adanya kelemahan pada
otot – otot sekitar tenggorok. Hal ini sering
terjadi pada penderita stroke, dimana terjadi
kelumpuhan N. Vagus, N. Glossofaringeal, dll.
Program psikologi
• Dalam menghadapi lansia sering kali harus
memperhatikan keadaan emosionalnya yang
mempunyai ciri-ciri yang khas pada lansia,
misal apakah seorang yang tipe agresif atau
konstruktif.
• Untuk memberikan motifasi lansia agar lansia
mau melakukan latihan, mau berkomunikasi,
sosialisaai dan sebagainya
Keunggulan Rehabilitasi Medik pada
Usia Lanjut
1. Pendekatan pelayanan bersifat medico – psiko –
social – edukasional – vokasional yang
merupakan pemenuhan aspek kebutuhan dasar
manusia.
2. Penanganan oleh Tim Dokter.
3. Penanganan bersifat komprehensif dan
terintegrasi di suatu tempat.
4. Senantiasa menyediakan alat – alat terapi yang
baru untuk menunjang pelayanan rehabilitasi
medik yang lebih baik.
Gambaran Proses Rehabilitasi Medik
“TERIMA KASIH”

Sumber Bacaan : Guyton, Silverthorn, Medical Rehabilitation, Smith.

Anda mungkin juga menyukai