Anda di halaman 1dari 31

Mini Project

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG


ANEMIA, KUNJUNGAN ANC DAN
KEPATUHAN MEMINUM TABLET BESI
TERHADAP ANEMIA PADA IBU HAMIL DI
DESA TAWANG REJENI
PUSKESMAS TUREN TAHUN 2019

Pembimbing:
dr. T. Prayitno Notohusodo

Oleh:
dr. Ayu Desi Prabawati
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH


Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena
mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan
pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia
(Manuaba, 2016).
Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2015 mencatat
bahwa 40% kematian ibu di Negara berkembang berkaitan dengan
anemia dalam kehamilan. Penyebab paling umum dari anemia pada
kehamilan adalah kekurangan zat besi (Proverawati, 2016).
 Angka anemia defisiensi zat besi di Indonesia mencapai 40,1%
(Sulistyoningsih, 2011).
 Sekitar 1.040 mg ditimbun selama hamil, sebanyak 300 mg
ditransfer ke janin, 200 mg hilang saat melahirkan, 50-75 mg untuk
pembentukan plasenta dan 450 mg untuk pembentukan sel darah
merah. Zat besi tidak akan terpenuhi kebutuhannya hanya dari diet
saja, karena itu pemberian suplemen zat besi sangat diperlukan
(Sulistyoningsih, 2011).
 Deskripsi Masalah
 Masalah yang menjadi perhatian peneliti yaitu tingginya angka
anemia di desa Tawang Rejeni dibandingkan wilayah kerja
Puskesmas Turen lainnya.
 Beberapa ibu hamil juga belum memahami tentang anemia dan
tidak rutin meminum tablet besi yang diberikan oleh kader setempat.
 Selain itu ada beberapa hal yang menyebabkan beberapa ibu hamil
tidak melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas.
Tujuan Penelitian
 Tujuan Umum
Mengetahui adakah hubungan anatara pengetahuan tentang
anemia, kunjungan ANC dan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet
besi pada ibu hamil di desa Tawang Rejeni Puskesmas Turen.

 Tujuan Khusus
 Mendapatkan gambaran tentang anemia pada ibu hamil menurut
pengetahuan seputar tablet besi di desa Tawang Rejeni tahun 2019.
 Mendapatkan gambaran tentang pengetahuan tentang kunjungan
ANC dan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi di desa Tawang
Rejeni tahun 2019.
Manfaat Penelitian
 Manfaat bagi Penulis
 Sebagai pengalaman yang sangat berharga dan dapat menambah
wawasan penulis mengenai anemia pada ibu hamil di daerah desa
Tawang Rejeni.

 Manfaat bagi Puskesmas


 Hasil mini project ini dapat digunakan sebagai bahan informasi yang
dapat membantu tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan
yang optimal di Puskesmas Turen.
DEMOGRAFI KECAMATAN
TUREN
• Wilayah kecamatan
Turen merupakan
wilayah dataran rendah
dengan ketinggian rata-
rata 528m dari
permukaan air laut.
• Daerah dengan dataran
tertinggi di Desa
Sanankerto, yaitu 751m
dari permukaan air laut
• .Dataran terendah di
Puskesmas Turen
dengan ketinggian 378m
dari permukaan air laut.
 Gambaran Demografi
 Penduduk kecamatan Turen berjumlah kurang lebih 118.549 jiwa.
 Jumlah bumil pada tahun 2019 sebanyak 1.934 orang, bayi
sebanyak 1.728 bayi dan balita sebanyak 8.754 anak.
 Dengan penduduk sebanyak 118.549 jiwa yang menempati wilayah
seluas 6.041 km2, kepadatan penduduk sebesar 19,39 jiwa/km2.
 Terdapat 36.798 Kepala Keluarga.
 Jumlah keluarga miskin sebanyak 26.390 orang.
 Data Fasilitas Umum
Sarana Pendidikan:
 TK dan sederajat : 55 buah
 SD/MI : 71 buah

 SMP/MTS : 21 buah
 SMA/MA : 15 buah

 Pondok Pesantren : 25 buah

Tempat-tempat umum lain:


 Pasar : 2 lokal

 Hotel : 1 lokal

 Supermarket/minimarket : 15 buah
 Pabrik : 1 lokal

 Rumah makan : 39 buah

 Tempat pengolahan/home industry makanan : 200 lokal


 Sarana ibadah (Masjid dan Gereja) : 73 lokal

 Perkantoran : 20 lokal
 Data Fasilitas Kesehatan
Selain Puskesmas Turen yang biasa disebut Puskesmas Induk, di
wilayah Kecamatan Turen terdapat beberapa fasilitas kesehatan lain,
seperti:
 Pustu : 4 lokal
 Ponkesdes : 17 lokal
 Rumah Sakit : 2 lokal
 Klinik : 4 lokal
 Apotek : 6 buah
 Toko obat : 2 buah
 Posyandu : 151 lokal
 Posyandu lansia : 66 lokal
 Dokter/dokter gigi praktik : 15 orang
 Bidan praktik swasta : 7 orang
Peta penyebaran sarana kesehatan di kecamatan Turen
 Data Fasilitas Kesehatan

No Jenis tenaga Jumlah tenaga PNS Non PNS

1. Dokter 7 1 6
2. Dokter gigi 1 0 1
3. Perawat 29 5 24
4. Bidan 27 17 10
5. Tenaga kesehatan masyarakat 1 0 1
6. Tenaga kesehatan lingkungan 1 1 0
7. Tenaga ahli teknologi lab medik 1 1 0
8. Tenaga gizi 2 1 1
9. Tenaga kefarmasian 2 1 1
10. Pekarya 1 1 0
11. Lain-lain 21 3 18
Jumlah: 93
TINJAUAN PUSTAKA

 Definisi Anemia dalam Kehamilan


 Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 11,0 gr% sebagai
akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah
(Erythropoetic) dalam produksinya untuk mempertahankan
konsentrasi Hb pada tingkat normal (WHO, 2016).
 Klasifikasi Anemia
Berdasarkan klasifikasi WHO tahun 1972 kadar hemoglobin pada ibu
hamil dapat di bagi menjadi 3 kategori sebagai berikut :
 A. Normal : ≥11 gr%

 B. Anemia ringan : 8 – 10 gr%

 C. Anemia berat : < 8 gr%


 Penyebab Anemia dalam Kehamilan
 Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kurangnya
kadar Fe yang diperlukan untuk pembentukan Hb sehingga disebut
anemia defisiensi Fe. Penyebab terjadinya anemia defisiensi Fe
pada ibu hamil disebabkan oleh dua faktor:
 Faktor langsung anemia disebabkan oleh seringnya mengkomsumsi zat
penghambat absorsi Fe, kurangnya mengkomsumsi promoter absorbsi
non hem Fe serta ada infeksi parasit.
 Faktor yang tidak langsung yaitu faktor-faktor yang secara tidak
langsung mempengaruhi kadar Hb seseorang dengan mempengaruhi
ketersediaan Fe dalam makanan seperti ekonomi yang masih rendah,
atau rendahnya pendidikan dan pengetahuan (Purnawan, 2015).
Secara umum anemia pada kehamilan disebabkan oleh :
 a. Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin

 b. Kurangnya asupan zat besi yang dikonsumsi oleh ibu hamil

 c. Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan

 d. Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi ( Fe ) pada

wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi


(Prawirohardjo, 2017).
 Patofisiologi Anemia
 Penyesuaian tubuh terhadap kehamilan  terjadi
pengenceran darah  menurunkan beban kerja jantung
dan mengurangi resiko kehilangan sel darah merah
selama persalinan (Manuaba, 2016 ).
 Tanda dan Gejala Anemia dalam Kehamilan
Tanda dan gejala anemia pada ibu hamil menurut (Sohimah, 2016)
adalah:
 a) lemah, letih, lesu, mudah lelah dan lalai

 b) Wajah tampak pucat

 c) Sering pusing

 d) Mata berkunang-kunang

 e) Napsu makan berkurang

 f) Sulit konsentrasi dan mudah lupa

 g) Sering sakit

 h) Napas pendek (pada anemia berat)

 i) Keluhan mual muntah lebih hebat pada kehamilan muda


 Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan
 a) Mengurangi rasa yang menyenangkan dalam masa kehamilan
karena kelelahan
 b) Mengurangi daya tahan ibu sehingga memungkinkan terjadinya
infeksi
 c) Meningkatkan resiko terjadinya persalinan prematur karena
kurangnya suplai darah ke uterus
 d) Perdarahan ante partum
 e) Abortus
 f) Hambatan tumbuh kembang janin (Manuaba, 2016).
Kebutuhan Fe
Umur
Kehamilan Janin Umbilikus & Plasenta Total (mg)

Trimester I 25 7 32
Trimester II 85 30 115

Trimester III 170 53 223

Jumlah 280 90 380

Kebutuhan Fe untuk Ibu Hamil Menurut Trimester Kehamilan

Suplementasi zat besi


yang adekuat
Kerangka Konsep
METODOLOGI PENELITIAN

 Desain Penelitian
 Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif analitik dengan
desain pendekatan cross sectional.
 Waktu dan Lokasi Penelitian
 Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Turen desa Tawan Rejeni
Kabupaten Malang pada bulan Desember sampai Februari tahun
2019.
 Populasi dan Sampel
 Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu hamil yang
memeriksakan kehamilannya.
 Pengambilan Data
Data yang digunakan merupakan hasil wawancara dari responden
yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari :
 a. Data tentang kepatuhan dalam melakukan Antenatal Care (ANC)

 b. Data tentang pengetahuan ibu mengenai anemia dan tablet fe

 c. Data tentang kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet fe

 d. Data tentang kadar Hemoglobin ibu hamil diperoleh dari hasil

pemeriksaan kadar Hb yang dilakukan oleh petugas laboratorium.


HASIL PENELITIAN

 Analisis Univariat
Status Anemia Jumlah Presentase (%)
Anemia 15 50
Tidak anemia 15 50
Total 30 100
Status Anemia Ibu Hamil

Pengetahuan Jumlah Presentase (%)


Rendah 19 63,33
Tinggi 11 36,67
Total 30 100

Pengetahuan Ibu Hamil


Kunjungan ANC Jumlah Presentasi (%)
Rendah 18 60
Tinggi 12 40
Total 30 100

Kunjungan ANC

Kepatuhan Jumlah Presentasi (%)


Rendah 18 60
Tinggi 12 40
Total 30 100

Kepatuhan Minum Tablet Besi


 Analisis Bivariat
Status Anemia
Pengetahu Tidak Ya
Total P Value
an Ibu Jumlah % Jumlah %

Rendah 5 16,7 14 46,7 19


Tinggi 9 30,0 2 6,7 11 0,003
Total 14 46,7 16 53,3 30
Hubungan Pengetahuan dan Anemia pada Ibu Hamil

Status Anemia
Kunjungan Tidak Ya
Jumlah % Jumlah % Total P Value
ANC

Rendah 2 6,7 16 53,4 18


Tinggi 11 36,7 1 3,4 12 0,029
Total 13 43,4 17 56,8 30

Hubungan Kunjungan ANC dan Anemia pada Ibu Hamil


Hubungan Kepatuhan Meminum Tablet Besi dan Anemia pada Ibu
Hamil
 Analisis Multivariat
Variabel Independen Sig Beta

Pengetahuan Ibu tentang Anemia 0,041 0,306 (3)

Pengetahuan Kunjungan ANC 0,035 0,321 (2)

Kepatuhan Meminum Tablet Besi 0,026 0,350 (1)

Pada hasil diatas berarti variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap
kejadian anemia pada ibu hamil adalah kepatuhan meminum tablet besi
yang didapatkan dalam penelitian ini.
Kesimpulan

 Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang


dengan anemia pada ibu hamil.
 Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang
Antenatal Care (ANC) dengan anemia pada ibu hamil.
 Ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan ibu meminum
tablet besi dengan anemia pada ibu hamil.
 Faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian anemia pada
ibu hamil di desa Tawang Rejeni Puskesmas Turen tahun 2019
adalah kepatuhan ibu meminum tablet besi dengan anemia pada
ibu hamil.
Saran

 Untuk tenaga pelaksana lapangan agar lebih digiatkan dalam pemberian


KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi).
 Perlunya peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan kesehatan dan
konseling pada ibu hamil dan keluarganya secara berkesinambungan.
 Meningkatkan KIE pada ibu-ibu hamil terutama ibu hamil yang berada
pada usia kehamilan trimester III untuk banyak mengkonsumsi makanan
yang lebih beragam terutama makanan yang banyak mengandung zat
besi.
 Masih banyaknya ibu hamil yang kurang mengkonsumsi tablet besi,
maka perlu dilakukan pendistribusian tablet besi yang lebih baik di
tempat yang sering didatangi oleh ibu hamil.
 Mengingat keterbatasan peneliti, maka kepada peneliti selanjutnya
supaya melakukan penelitian dengan menggunakan variabel atau faktor
lain yang belum tercakup dalam penelitian ini.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai