Anda di halaman 1dari 54

DERMATOSIS

ERITROSKUAMOSA
Oleh : Senandung Nacita
Mutia
Pembimbing : dr.
Anselma Dyah, Sp.KK

DERMATOSIS ERITROSKUAMOSA
TANDA : ERITEMA DAN
SKUAMA

1. PSORIASIS
2. PARAPSORIASIS
3. PITIRIASIS ROSEA
4. ERITRODERMA
5. DERMATITIS SEBOROIK

6. LUPUS ERITEMATOUS
7. DERMATOFITOSIS

1. PSORIASIS

PENDAHULUAN PSORIASIS
DEFINISI

TANDA :

PENYAKIT
PERADANGAN
KULIT
KRONIK DENGAN DASAR GENETIK
YANG
KUAT
DAN
RESIDIF
MANIFESTASI KULIT, SENDI DAN
TERKAIT SINDROM METABOLIK

- MAKULA ERITEMATOUS,

PERUBAHAN
PERTUMBUHAN
DAN
DIFERENSIASI
SEL
EPIDERMIS
DISERTAI MANIFESTASI VASKULER

MASALAH PSIKOLOGIS MALU


KUALITAS HIDUP DEPRESI BUNUH
DIRI

- BENTUK DAPAT BULAT/LONJONG YANG


TERTUTUP SKUAMA TEBAL
- TRANSPARAN
ATAU
ABUAN/KEPERAKAN

PUTIH

KE

- BATAS TEGAS
- TERLOKALISIR (SIKU,
KEPALA/SKALP)

LUTUT,

- MENYERANG HAMPIR 100% TUBUH

KULIT

EPIDEMIOLOGI
Menyebar
diseluruh
dunia
Wanita>laki2
Iklim dan genetik
Anak : 0%-2,1%
Dewasa : 0,9%-8%
Remisi 17-55% kasus

PATOGENESIS
- Belum ada penjelasan yang kuat
- Autoimun & genetik
- Banyak mediator fisiologis
kulitkeratinosit
cepat
proliferasi36 jam produksi
keratinosit
28x>banyak:epidermis
normalPD dilatasi, kelok2,
angiogenesis& hipermeabilitas

ETIOLOGI
- Penyebab hiperproliferasi keratinosit pd epidermis tidak
diketahui
- Faktor lingkungan, genetik dan imunologi
- 2 tipe : 1) tipe 1 <40 tahun (erat kaitan genetik); 2)tipe 2 >40
tahun (kaitan familial rendah)

Lingkungan
Stress, dingin, trauma,
infeksi (stapilokokus,
streptokokus,
HIV)alcohol, obat2.

Genetik
HLA-CW6, HLA-DR7,
HLAB13, HLA-BW57

Imunologi
Autoimun,
hiperaktivitas sel T

GEJALA KLINIS
Gambaran klasik :
- Plak eritematosa dgn
skuama dan titik2
perdarahan
bila
skuama dilepas

Psoriasis plakat
- 90% psoriasis vulgaris
- Lesi eritematous/papul
<1cm melebar &
brgabung mnjadi 1
- woronoffs ring

Psoriasis Gutata
- Khas pd dewasa muda
-lesi papul eruptif 1-10mm
warna merah salmon,
menyebar sentripetal pd
badan, ekstremitas &
kepala

Psoriasis pustulosa
- Kulit merah, nyeri,
meradang, dg pustul
milier trsebar diatasnya

Eritroderma
- bertahap/akut
- 2 jenis : psoriasis
universalis yg tdk diikuti
gejala demam menggigil
o/ gagal terapi psoriasis
dan psoriasis disertai
demam menggigil,
malaise dpt dicetuskan
infeksi, obat dll

Psoriasis kuku
- 40-50%kasus
_ 65% lesi berupat pits,
warna kekuningan/oil
spots

Psoriasis artritis
- 30% kasus
- Keluhan sendi
- Nyeri sendi persisten,
kekauan sendi pagi hari

- Fenomena koebner
- Lidah geografik

LARGE PLAQUE PSORIASIS

PLAK PSORIASIS

NAIL PSORIASIS

Histopatologi
Penipisan epidermis, elongasi dan
penipisan epidermis diatas dermis

Komplikasi
Morbiditas dan mortalitas
meningkat thd gangguan
kardiovaskular terutama
pasien psoriasis berat dan
lama

2. PARAPSORIASIS

PARAPSORIASIS
DEFINISI
PENYAKIT kulit yang
diketahui penyebabnya

TANDA :
belum

Umumnya tanpa keluhan

- Eritema dan skuama

- Berkembang perlahan dan berjalan


kronik

EPIDEMIOLOGI

KLASIFIKASI

Diagnosis paraspsoriasis jarang


dibuat karena masih kontroversial

DIBAGI MENJADI 3 :
1.

PSORIASIS GUTATA

2.

PARAPSORIASIS VARIEGATA

3.

PARA PSORIASIS EN PLAQUES

GEJALA KLINIS

Parapsoriasis gutata
- >dewasa muda lk>pr
- Ruam td papul miliar
dan lentikular, eritema
dan skuama, dapat
hemoragik dan kadangkadang berkonfluensi,
umumnya simetris
- Sembuh spontan tnp
sikatriks
- t4 predileksi badan,
lengan atas dan tungkai
bawah

Parapsoriasis variegata
- Terdapat pd badan,
bahu, tungkai seperti
kulit zebra
- Skuama dan eritem yg
bergaris-garis

Parapsoriasis en plaque- Bercak eritematosa,


permukaan datar, bulat
dan lonjong, diameter 2,5
cm dg sdkit skuama,
warna merah jambu,
coklat atau agak kuning
mikosis fungoides
- lk>pr
- t4 predileksi badan dan
ekstremitas

PARAPSORIASIS

Histopatologi
1. Parapsoriasis gutata : terdapat
infiltrat limfohistiositik di sekitar
pembuluh
darah
superfisial,
hiperplasia epidermal ringan,
sedikit spongiosis setempat
2. Parapsoriasis
variegata
:
epidermis
tampak
menipis
disertai para keratosis setempat,
dermis tdp infiltrat limfosit
menyerupai pita
3. Gambaran klinis tak khas, mirip
dermatitis kronik

Diagnosis banding
- Pitiriasis rosea
- Psoriasis

Penatalaksanaan
**hasil kurang memuaskan

- Penyinaran UV/KS
topikal
- Eritromisin 40 mg/kg
BB / tetrasiklin
(hambat kemotaksis
neutrofil)
Prognosis
- Kronis residif
- Tdk ada obat pilihan
- Sebagian menjadi
mikosis fungoides

3. PITIRIASIS ROSEA

PITIRIASIS ROSEA
DEFINISI

TANDA :

Erupsi kulit akut yg dpt sembuh


sendiri (3-8minggu)

- Dimulai lesi inisial eritema dan


skuama haluslesi kecil2 pd badan,
lengan, tungkai atas yang tersusun
sesuai lipatan kulit

EPIDEMIOLOGI

ETIOLOGI

Semua usia

Belum diketahui

15-40 th

Diduga eksantema virus infeksi


HHV 6 dan HHV7

Jarang < 2th/>65th


Pr:lk= 1,5:1

GEJALA KLINIS
Gatal ringan
Lesi pertama (herald patch) umumnya
dibadan, soliter, bentuk oval dan anular,
diameter + 3 cm
Ruam eritema, skuama halus dipinggir
Lamanya beberapa hari-minggu

Lesi berikutnya muncul 4-10 hari stlh lesi


pertama, memberi gambaran khas, sama
seperti lesi pertama tp >kecil, susunan
sejajar kosta menyerupai pohon cemara
terbalik, lesi timbul serentak dalam
beberapa hari

T4 predileksi batang tubuh, lengan atas


proksimal, tungkai atas shg menyerupai
pakaian renang
Pitiriasis rosea dapat juga berbentuk
urtika, vesikel dan papul > sering pada
anak2

HERALD PATCH

POHON CEMARA TERBALIK (CHRISTMAST


TREE)

Diagnosis Banding
1. Tinea korporis
2. Sifilis sekunder
3. Dermatitis numularis
4. Psoriasis gutata
5. Pityriasis
lichenoides
chronica
6. Dermatitis seboroik
7. Erupsi obat

Penatalaksanaan
Simptomatik
Sedativa, topikal
bedak asam salisilat dg
mentol -1%
Flu/kelainan
kulit
luas asiklovir 5x800
mg/hari (1 minggu)
Kelainan kulit luas
sinar UVB

Prognosis
- Baik sembuh spontan
- Kekambuhan 2%
- Hipo/hiperpigmentasi pasca inflamasi sementara

4. ERITRODERMA

ERITRODERMA
DEFINISI

EPIDEMIOLOGI

Eritema universalis (90-100%)

- Insiden
eritroderma
makin meningkat

biasanya disertai skuama

Pre eritroderma (50-90%)


Kausa plg
psoriasis

sering

adalah

- Seiring
meningkatnya
psoriasis

dengan
kasus

PATOFISIOLOGI
Belum jelas

Suatu agent

Aliran darah ke
kulitkehilang
an panas
bertambah

Hipoproteinemia
Pelebaran
pembuluh
darah kapiler
(eritema)
- Dingin dan
menggigil
- Hipotermi
Gagal jantung

Edema
Eritroderma berbulan-bulan
perburukan keadaan umum yg
progresif

GEJALA KLINIS DAN DIAGNOSIS


I. Eritroderma akibat
alergi obat sistemik

Anamnesis yg teliti
Bila ada >1 obat maka penyebabnya adalah obat yg plg
sering menimbulkan alergi
GK : eritema universal dan skuama timbul pd masa
penyembuhan

II. Eritroderma akibat


perluasan penyakit
kulit

Psoriasis eritrodermik (eritema tidak merata, pd lesi psoriasis


>eritematous, agak meninggi dari sekitar dan skuama > tebal)
Penyakit leiner/eritroderma deskuamativum tjd pada usia 4-20 minggu
(penyakit yg disebabkan dermatitis seboroik yang meluas kelainan
berupa eritema universal dan skuama yang kasar)

III. Eritroderma
akibat penyakit
sistemik/keganasan

Tidak termasuk golongan 1 dan II harus dicari penyebabnya


Pem. Secara menyeluruh
Eritroderma kausa belum ditemukanobservasi
kemungkinan menjadi limfoma (sindrom sezary)

Penatalaksanaan
a. Non-medika mentosa
- Eritroderma gol. 1 obat penyebab
dihentikan
- Eritroderma kronis diet tinggi protein
b. Medikamentosa
- Umumnya kortikosteroid
Gol 1 : prednison 4x10 mg
Gol 2 : dosis awal 4x10-15 mg/hari jika
bbrp hari tdk terdapat perbaikan dosis
ditingkatkan
- Eritroderma krn psoriasis dpt jg
digunakan asetretin.
- Lama penyembuhan gol. 2>gol 1
- Penyakit leiner : prednison 1-2mg/hari ;
Sind. Sezary : prednison 30 mg/hari dg
klorambusil 2-6 mg/hari
- Diolesi emolien utk mngurangi radiasi
akibat vasodilatasi oleh eritema salap
lanolin 10%/krim urea 10%

Prognosis
- Eritroderma gol 1 prognosis baik
- Eritroderma blm dik penyebabnya
KS mengurangi gejala
- Sindrom sezary buruk akan
meninggal 5-10 th
- Kematian disebabkan infeksi/penyakit
berkembang menjadi mikosis
fungoides

5. DERMATITIS SEBOROIK

DERMATITIS SEBOROIK
DEFINISI

EPIDEMIOLOGI

Kelainan kulit papuloskuamosa

- 3-5% pd populasi umum

Predileksi di daerah kaya kel.


Sebasea skalp, wajah dan badan

- Remaja ketombe

Dikaitkan dg malasesia, gguan


imunologis,
kelembaban
lingkungan,
perubahan
cuaca
ataupun trauma
Penyebaran lesi ringan spt ketombe
smp eritroderma

- HIV angka
meningkat

kejadian

- Bayi lesi berupa kerak


kulit
- Laki>pr

ETIOPATOGENESIS
Peranan kelenjar sebasea
Meningkatnya lapisan sebum pada kulit, kualitas sebum, respon
imunologi thd pytirosporum dan degradasi sebum mengiritasi kulit
eksema

Px dg ketombe peningkatan titer antibodi trhdp malassezia

GAMBARAN KLINIS
Lokasi : kulit kepala berambut, wajah, alis, lipat nasolabial, telinga dan liang telinga,
bagian atas dan tengah dada dan punggung, lipat gluteus, inguinal, genital, ketiak
Jarang menjadi luas
Skuama kuning berminyak, eksematosa ringan, kadang disertai rasa gatal dan menyengat
Ketombe tanda awal dermatitis seboroik
Plak sepanjang batas rambut frontal korona seboroika
Fase kronis kerontokan rambut
Obat2 pemicu buspiron, clorpromazin, simetidin, etionamid, griseofulvin, metil dopa,
fenotiazine dll

DERMATITIS SEBOROIK PADA KULIT


KEPAA DAN ALIS

DERMATITIS SEBOROIK PADA DADA

ANNULAR DERMATITIS SEBOROIK & DS


PADA ALIS

DERMATITIS SEBOROIK PADA ANAK

Penatalaksanaan

Diagnosis
Berdasarkan
morfologi
khas lesi eksema dg
skuama kuning berminyak
di area predileksi.
1.
2.
3.
4.
5.

Diagnosis Banding
Psoriasis
Dermatitis
atopik
dewasa
Dermatitis kontak iritan
Dermatofitosis
Rosasea

1.
2.

3.
4.

5.
6.
7.

**Pengobatan tdk menyembuhkan permanen


Sampo mengandung anti malassezia,
misalnya : selenium sulfida, zinc, pirithione &
solusio terbinafine 1%
Cuci wajah berulang dg sabun lunak
menghilangkan skuama tebal dan kurangi
sebum pd kulit, krim imidazol kurangi
pertumbuhan jamur
Krim
mgndung
asam
salisilat/sulfur
melunakkan skuama
Obat simptomatik KS topikal potensi sedang,
imunosupresan topikal
Metronidazol
topikal,
siklospiroksolamin,
talkasitol, benzoil peroksida, salep lithium
suksinat 5%
Kasus tdk membaik dg konvensional sinar
UVB/itraaconazole 100 mg/hari selama 21 hari
Tidak membaik dg smua modalitas pd
dermatitis seboroik yg luas prednisolon 3
mg/hari utk respon cepat

6. DERMATOFITOSIS

DERMATOFITOSIS
ETIOLOGI

SINONIM
Tinea, ringworm,
herpes sirsinata

kurap,

teigne,

DEFINISI

Penyakit jaringan yg mngandung zat


tanduk ex: stratum korneum, rambut
dan kuku
Penyebab gol. Jamur dermatofita

Dermatofita cerna keratin


Terbagi dalam 3 genus :
1.

Microsporum

2.

Trichopyton

3.

Epidemophyton

Dermatofita yg menginfeksi manusia dibagi 3 :


1.

Geofilik M. Gypseum

2.

Zoofilik M. Canis

3.

Antropofilik T. rubrum

KLASIFIKASI

Tinea
kapitis

Tinea
kruris

Tinea
barbae

Tinea
pedis

Tinea
unguium

Tinea
korporis

TINEA KAPITIS

TINEA CORPORIS

TINEA BARBAE

TINEA CRURIS

TINEA MANUS DAN TINEA PEDIS

GEJALA KLINIS
Penderita merasa gatal
Kelainan berbatas tegas
Bermacam2 effloresensi

Bagian tepi lebih aktif drpd


bagian tengah disebut eczema
marginatum

Penunjang Diagnosis
Pem. Sediaan basah dan
biakan Kerokan kulit
Diagnosis Banding
Dermatitis
Kandidiasis
Sifilis II
Psoriasis

Penatalaksanaan
Griseofulvin 0,5-1 gr pada orang dewasa
Terbinafin/fungisidal dapat sbg pengganti
griseofulvin selama 2-3 minggu dosisnya
62,5 mg-250 mg
Oral ketokonazole/fungistatik 200
mg/hari- 10 hari
Utk mempercepat waktu penyembuhan
dapat diberikan obat topikal

7. LUPUS ERITEMATOSUS KUTAN

LUPUS ERITEMATOUS
DEFINISI

ETIOLOGI

Penyakit
autoimun
melibatkan
jaringan konektif & pembuluh darah

- Penyebab
patomekanisme
diketahui

Manisfestasi klinis bervariasi


kelainan kulit sistemik
Manifestasi kulit 72-85%

Pr:lk= 9:1

LE

dan
blm

- Interferon
- Predisposisi genetik, faktor
lingkungan (sinar UV, infeksi
virus, obat, rokok) LE

LANJUTAN...
Giliam membagi berdasarkan karakteristik histopatologis :
1. LE kutan spesifik

2. LE kutan non-spesifik
LE kutan akut LES
LE kutan kronik tdk ada kelainan sistemik

PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANA
Anti-dsDNA

Anti-Sm
Histopatologi hiperkeratotik, atrofi epidermal, penebalan
membran DEJ, edema pada dermis, infiltran mononuklear
Pem. Imunofluoresense

Penatalaksanaan

Diagnosis
Bergantung subtipe manifestasi
kulit yg timbul. Lesi tidak khas
lab & histopatologis
1.
2.
3.
4.

Diagnosis Banding
Rosasea
Dermatomiolisis
Karsinoma sel skuamosa
keratoakantoma

- Evaluasi
kemungkinan
keterlibatan sistemik
- Hindari radiasi UV tabir
surya
- Lesi lokalisata KS topikal
potensi sedang-tinggi, KS
intralesi
- LE kutan yg luas/tdk respon
trhadap
topikal

KS
sistemik, retinoid, antimalaria,
imunosupresan

Prognosis
15% LE kutan akut LES
Butuh pemantauan jangka panjang
Penghentian terapi lesi non aktif mjd eksaserbasi
Menurunkan kualitas hidup pasien

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai