Anda di halaman 1dari 31

Eritropapuloskuamosa

Siti Abiyya Fajriati -


194120023
Definisi Penyakit kulit terutama ditandai dengan adanya eritema,
papula, dan skuama

- Eritema : Kemerahan pada kulit yang disebabkan


pelebaran pembuluh darah kapiler yang reversible.
- Papula : Peninggian kulit yang sirkumkrip dengan ukuran
diameter <1 cm
- Skuamosa : Partikel epidermal yang kering atau
berminyak tipis atau tebal, dan dilapisi masa keratin
ERITROPAPULOSKUAMOSA

Psoriasis vulgaris
Pytiriasis rosea
Dermatitis seboroik
 Penyakit kulit, kronis dan residif

 Makula eritematus, bentuk bulat lonjong

 Skuama tebal, transparan putih keabu-abuan

ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Psoriasis Penyebab pasti tidak diketahui

vulgaris
Faktor-faktor :

 Pemendekan turn over epidermis (14 hari4


hari)

 Predisposisi genetik

 Faktor pencetus : infeksi obat-obatan, stress,


trauma, perubahan iklim
EPIDEMIOLOGI

Semua usia, dewasa >>

Pria = Wanita
PREDILEKSI Tempat yang mudah terkena trauma :

Siku

Lutut

Sakrum

Kepala

Genitalia
PSORIASIS VULGARIS
 KULIT

• Makula, eritematus, batas tegas dan jelas, tertutup skuama tebal berlapis transparan, lepas dibagian tepi, lekat di bagian tengah.

• Koarsvlek phen (+), Austpitz sign (+), Koebner phen (+)

• Bentuk macula bisa berubah  anular, gyrata, folikular, gutata, punctata

 KUKU

• Keruh, pitting, punctat

• Subungual hiperkeratosis

• Kuku tangan >> kuku kaki

 MUKOSA

Geographic tongue

 SENDI

Psoriasis arthropica (interphalang dan lumbosacral)


PSORIASIS VULGARIS
 HISTOPATOLOGI

 Akantosis disertai pemanjangan rete ridge

 Pemanjangan dan pembesaran papila dermis

 Hiperkeratosis dan parakeratosis

 Penipisan sampai hilangnya stratum granulosum

 Peningkatan mitosis pada stratum basalis

 Edema dermis disertai infiltrasi monosit dan limfosit

 Mikro abses munro


 Diagnosis

 Klinis dan Histopatologi

 Diagnosis Banding

 M.H Tipe T

 Lues II

 Dermatofitosis

 Pitiriasis rosea

• Penyulit

 Eritroderma
Psoriasis
Vulgaris
PENATALAKSANAA
N
Kausal (-)

Tujuan :
Menghilangkan faktor
pencetus/lesi
Topikal : Untuk psoriasis ringan, luas kelainan kulit<3%

Lini pertama
• Emolien : Urea 10%, petrolatum, minyak
mineral,gliserin, paraffin cair, asam glikolat
• Kortikosteroid : Potensi sedang-kuat
• Vitamin D3 analog : Kalsipotriol
Topikal : Untuk psoriasis ringan, luas kelainan kulit<3%

Lini kedua
• Asam salisilat 1,8-3% 1-4x/hari
• Dithranol 0,1-2%
• Tazarotene 0.05-0.1% dioleskan setiap malam di
pada kulit yang mengalami psoriasis.
• Tar 3-10%
Fototerapi : Untuk psoriasis sedang-berat atau yang tidak berhasil
dengan pengobatan topikal

Lini Pertama Lini Kedua


• NB-UVB : Setelah 8 – 10 terapi, • PUVA : Setelah 1 bulan, kulit bersij
kulit bersih setelah 15-20 terapi setelah 20-25 terapi.
• BB-UVB : Setelah 4 minggu, kulit
bersih setelah 20 – 30x terapi
Sistemik : Untuk psoriasis sedang-parah (>10% permukaan tubuh),
psoriatik arthritis berat, eritroderma, atau psoriasis pustulosa

Metotrexate : 3,5-5 mg/12 jam, dosis ditibgkatkan bertahap.

Siklosporin : 2,5-4 mg/kgBB/hari

Sulfasalazin : 3x500 mg

Mofetil Mikofenoat : Inisial 2 x 500mg -750mg

Retinoid : 10-5- mg/hari


PENATALAKSANAAN
 Sistemik

 Metrotrexate

 Retinoid

 DDS

 Eltretinat (Teqison, Tigason)

 Siklosporin

 Kortikosteroid

 Levodopa
Pitiriasis Rosea

DEFINISI ETIOLOGI DAN


• Penyakit kulit ringan, dapat sembuh PATOFISIOLOGI
sendiri (SLD) • Penyebab pasti belum diketahui
• Makula eritematus, oval, papula, • Diduga infeksi virus Human Herpes
plak Virus (HHV) 6 dan 7
• Skuama halus disekeliling tepinya
EPIDEMIOLOGI
Usia remaja, dewasa muda >>
Pitiriasis Rosea

Pria= Wanita

PREDILEKSI
Bagian tubuh yangtertutup pakaian :
Leher, Badan, Lengan, dan Paha
atas sesuai lipatan
Kadang bagian tubuh yang terbuka
 Pityriasis Rosea Inversa
GEJALA KLINIS
Pitiriasis Rosea
• Gejala konstitusi (malaise, sakit kepala, mual
muntah dll) 
• Gatal ringan - sedang / asimtomatik
• Herald patch / mother plaque / medalion
• Makula bulat lonjong, tepi meninggi, lekat pd tepi
• (4-10 hari) sumbu panjang sejajar pelipatan kulit
 dipunggung ~ gambaran pohon cemara.

HISTOPATOLOGI
• Akantosis ringan, parakeratosis fokal
• Infiltrat limfosit, perivaskular ringan
Pitiriasis Rosea
Diagnosis Banding

Psoriasis Dermatitis Tinea


vulgaris seboroik corporis

Morbus
Lues II
Hansen
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan
• Tx spesifik (-)
dan Prognosis • Antihistamin (+ sedativa bila gatal sangat
mengganggu)
• Bedak mengandung asidum salicilikum ½-1%
• Steroid topikal / sistemik  bila parah
• Asiklovir 5 X 800 mg/hari selama 1 minggu bila
terdapat gejala menyerupai flu / kelainan kulit
luas

PROGNOSIS

Sembuh dalam waktu 3 – 8 minggu


= Peradangan kulit yg sering terdapat pd daerah tubuh berambut terutama kulit

Dermatitis Seboroik
kepala, alis mata dan muka, kronis dan superfisial. Biasanya pada daerah dgn
banyak kelenjar sebasea.

ETIOLOGI
•Penyebab pasti belum diketahui
•Dugaan : - Pityrosporum ovale (normal flora kulit) >>
- Stress
- Kasus parah  HIV (AIDS), penyakit neurologis

EPIDEMIOLOGI
•Usia bayi dan orang dewasa

•pria >>

PREDILEKSI
•Area seboroik - kelenjar sebasea >> :

•Kepala, wajah, dada bagian atas, pelipatan, punggung, ketiak


Klinis : eritema, skuama berminyak agak kekuningan, batas tidak
tegas, skuama halus, disertai eksudasi dan krusta tebal dan berbau
Dermatitis tidak sedap.

Seboroik Bentuk klinis :

Pitiriasis sika (ketombe kering)

Pitiriasis steatoides (ketombe berminyak)

Cradle cap : seluruh kepala tertutup skuama kekuningan &


kumpulan debris

Jika meluas → penyakit Leiner (bayi 4 mgg-20 mgg)


Dermatitis Seboroik

HISTOPATOLOGI DIAGNOSIS
DIAGNOSIS PENYULIT
BANDING
• Akantosis, • Klinis khas • Psoriasis vulgaris • Rambut rontok
spongiosis ringan • Pityriasis rosea • Infeksi sekunder
(edema intersel • Tinea corporis • Eritroderma
• Infiltrat sel-sel
radang,
perivaskular
Penatalaksanaan

SISTEMIK

•Kortikosteroid : Prednison 20-30 mg/hari

•Isotretinoin : 0,1-0,3 mg/kgBB/hari

•Narrow band UVB (TL-01) : 3x seminggu selama 8


minggu

•Ketokonazol : 200 mg/hari


Penatalaksanaan
TOPIKAL

•Pada pitiriasis sika (ketombe): Selenium sulfida (selsun) 2-3x per minggu 5-15
menit

•Skuama dan krusta : Emolien (mis: krim urea 10%)

•Tar: likuor karbonas detergens 2-5%

•Resorsin 1-3%

•Sulfur presipitatum 4-20%, dapat digabung dengan asam salisilat 3-6%

•Kortikosteroid, misalnya krim hidrokortison 2,5%

•Krim ketokonasol 2%
Dermatitis Seboroik
Terima kasih
Referensi

 1. Cox NH. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. In: British


Journal of Dermatology. Vol 150. 8th Editio. The McGraw-Hill Companies;
2004:794-794. doi:10.1111/j.1365-2133.2004.6032_1.x

 2. CLEVERE Susanto R, MADE Ari M G. Penyakit Kulit dan Kelamin. Med


B. 2013:200.

Anda mungkin juga menyukai