Anda di halaman 1dari 41

Muhammad Fikri Husein

20090310057

Dr. Lucky Handaryati Sp.KK


 Ialah
penyakit kulit yang ditandai dengan
adanya eritema dan skuama, yaitu: psoriasis,
parapsoriasis, pitriasis rosea, eritroderma,
dermatitis seboroik, lupus eritematosus dan
dermatofitosis.

 Diskusi:
 Psoriasis Vulgaris
 Pitrisasis Rosea
 Dermatitis Seboroik
 Dermatitis eksfoliativa
 Psoriasis: penyakit kulit kronik dan residif
 Ditandai Bercak-bercak eritema berbatas
tegas
 Skuama kasar berlapis-lapis
dan transparan, disertai
fenomena tetesan lilin, Auspitz
dan Köbner
PATOFISIOLOGI

Autoimun
Turn over time sel epidermis
dipercepat menjadi 3-4 hr ( n: 27 hr )
Herediter
FAKTOR PENCETUS
Trauma fisik ( fenomena Koebner )
Infeksi fokal → psoriasis gutata
Stres ( 40% )
Obat : glukokortikoid sistemik,
antimalaria, interferon, lithium, β
adrenergik blocker
Konsumsi alkohol
 Gatal ringan
 Predileksi :
 kulit kepala
 perbatasan kulit kepala dan wajah / muka
 ekstensor ekstremitas terutama siku,
lutut, lumbosakral
 Bercak-bercak eritema yang
meninggi (plak) dengan
skuama diatasnya
 Eritema berbatas tegas dan
merata
 Pada stadium penyembuhan
sering eritema yang
ditengah menghilang
 Skuama berlapis-lapis,
kasar, berwarna putih
seperti mika atau
transparan
 Psoriasis gutata : sebagian
besar lentikular
 Sebanyak 50%

 Khas: Pitting nail

 Takkhas: kuku yang


keruh, tebal, bagian
distalnya terangkat,
onikolisis
 Sebanyak 10-15%
 Poliartikular
 Umumnya pada sendi
distal interfalang
 > 30-50 tahun
 Sendi membesar,
ankilosis
 Skuama yang berubah warna menjadi putih
pada goresan --> disebabkan berubahnya
indeks bias
 Cara menggores dengan pinggir gelas alas

 Trauma pada kulit penderita psoriasis,


misalnya : garukan, dapat menyebabkan
kelainan yang sama dengan kelainan psoriasis
 Tampak serum atau darah berbintik-bintik
disebabkan papilomatosis
 Skuama berlapis-lapis dikerok dengan pinggir
gelas alas. Setelah skuama habis, pengerokan
harus perlahan-lahan. Jika terlalu dalam :
perdarahan yang merata
HISTOPATOLOGI

Hiperkeratosis
Parakeratosis
Akantosis
Abses Munro
Papilomatosis
Vasodilatasi subepidermis
1. Kelainan kuku (50%)  pitting nail berupa
lekukan-lekukan miliar
2. Kelainan sendi : bersifat poliartikular
Predileksi : sendi interfalangs distal
Umur : 30-50 tahun
3. Eritroderma
Psoriasis Dermatofitosis
Gatal ± +++
KOH - +

Psoriasis Sifilis
psoriasiformis
Coitus _ +
suspectus
Pembesaran _ +
KGB
TSS _ +
Psoriasis Dermatitis
seboroik
Skuama Kasar, Berminyak &
berlapis- kekuningan
lapis
Predileksi Daerah Daerah seboroik
trauma
PENGOBATAN
1.Sistemik
a. Kortikosteroid : psoriatik eritroderma & psoriasis
pustulosa generalisata
b. Sitostatik : Metrotrexat 3 x 2.5 mg, interval 12 jam
dalam seminggu. Dosis total 7.5 mg. Jika tidak ada
perbaikan dosis dinaikkan 2.5-5 mg perminggu.
Dosis 3 x 5 mg perminggu biasanya sudah tampak
perbaikan
c. Levodopa
d. DDS
e. Etretinat ( Tegison, Tigason )
a. Preparat ter : LCD 3 – 5 %
b. Kortikosteroid
c. Ditranol ( antralin )
d. Penyinaran : PUVA, UVB
 Penyebab belum diketahui
 Dimulai dengan lesi inisial berbentuk eritema
dan skuama halus
 Disusul oleh lesi-lesi yang lebih kecil di
badan, lengan dan paha atas yang tersusun
sesuai dengan lipatan kulit
 Sembuh dalam 3-8 minggu
 Belum diketahui
 Hipotesis : Penyebab  virus
 Bersifat self limiting disease - swasirna
 Gatal ringan
 Pada umumnya tidak
ada gejala konstitusi
 Penyakit mulai
dengan lesi pertama
(Herald Patch),
umumnya di badan
 Soliter, oval dan
anular, diameter 3 cm
 Lamanya : beberapa
hari hingga beberapa
minggu
 Lesi berikutnya timbul 4-10 hari setelah lesi
pertama
 Gambaran khas : sama dengan lesi pertama
hanya lebih kecil
 Susunannya sejajar dengan kosta, hingga
menyerupai pohon cemara
 Lesi timbul serentak atau dalam beberapa
hari
 Tinea korporis

Pitiriasis rosea Tine korporis

Gatal + +++
Skuama Halus Kasar
KOH - +
 Simptomatis
 Gatal  sedativa
 Topikal  bedak asam salisilat + menthol
0.05%
 Etiologi  pityrosporum ovale

PATOGENESIS
Berhubungan erat dg keaktifan
glandula sebasea
Faktor pencetus :
 Kelelahan
 Stres emosional
 Infeksi
GEJALA KLINIS
 Predileksi : muka, kulit kepala, presternal, daerah
lipatan
 Klinis : eritema, skuama berminyak agak
kekuningan, batas tidak tegas.
 Bentuk klinis :

o Pitiriasis sika (ketombe kering )


o Pitiriasis steatoides ( ketombe
berminyak )
o Cradle cap : seluruh kepala tertutup
skuama kekuningan & kumpulan debris
 Jika
meluas → penyakit Leiner (bayi 4 mgg-20
mgg)
DIAGNOSIS BANDING

Psoriasis
Kandidosis
Otomikosis
Otitis eksterna
PENGOBATAN
Umum : atasi faktor pencetus
Sistemik : kortikosteroid
Topikal :
o Sampo selenium sulfida
o Sampo ketokonazol 2 %
o LCD 3 – 5 %
o Resorsin 1 – 3 %
o Sulfur presipitatum 4 – 20 %
o kostikosteroid
= DERMATITIS EKSFOLIATIVA

Eritemadi / hampir seluruh tubuh


Skuama (+) / (-)
ETIOLOGI

1. Alergi obat, biasanya sistemik


2. Perluasan penyakit kulit
3. Penyakit sistemik termasuk
keganasan
4. Tidak diketahui
PATOFISIOLOGI
Eritema → aliran darah kekulit ↑ →
kehilangan panas me↑ → menggigil
Kronis → gagal jantung
Hipotermia
Penguapan cairan ↑ → dehidrasi
Skuama ( 9 gr./ m2 ) → kehilangan
protein ( albumin ↓, globulin ↑ ) →
edema.
GEJALA KLINIS

Alergi Obat Riw minum Akut : eritema


obat + saja
Perluasan Riw. Penakit Eritema +,
penyakit kulit kulit + Skuama kasar

Peny. Eritema +,
Sistemik/kegan skuama kasar
asan
Pengobatan :
 Kortikosteroid 3 x 10 mg s/d 4x10 mg /
hari
Akibat perluasan peny. Kulit
1. Psoriasis : preparat topikal terlalu
kuat.(kuku pitting nail)
2. Penyakit Leiner : penyebab tidak dik. Biasa
o.k. Dermatitis Seb. yang meluas
 Kortikosteroid : yaitu limfoma menyerang
orang dewasa 4 x 10 mg s/d - 4 x 15mg/ hr
Akibat peny. Sistemik / keganasan
Biasa ada infeksi pada organ dalam atau
infeksi Fokal, Cth : Sindrom Sezary (laki-laki
64 thn dan wanita 53 thn)
PROGNOSIS

 Akibat alergi obat → baik


 Penyebab belum diketahui →
ketergantungan kortikosteroid
 Akibat sindrom sezary → buruk
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai