1. Herald Patch : Ruam merah bersisik sedikit menonjol serta berukuran 2-10 cm
2. Macula Eritem : Bercak, kemerahan karena dilatasi veskuler
STEP 2
1. Mengapa timbul bercak merah bersisik dan gatal ?
2. Bagaimana proses terjadinya herald patch ?
3. Macam macam dermatitis eritoskuamosa ?
4. Apa diagnoses dan diagnosis banding dari scenario ?
5. Apa etiologi dari scenario ?
6. Apa saja gambaran klinis dari diagnosis pada scenario ?
7. Apa saja manifestasi klinis dari scenario ?
8. Apa saja pemeriksaan penunjang dari scenario ?
9. Bagaimana tatalaksana dari scenario ?
STEP 3
1. Mengapa timbul bercak merah bersisik dan gatal ?
Adanya mikrofungi yang hidup pada keratin yang akan mengelurkan toksin dimana akan
menimbulkan kemerahan infeksi berupa bercak bewarna purih dan hitam dengan bentuk
simetris. Berskuama adanya mitosis dari epidermis pada kulit, normal akan bermitosis dalam 15
hari pada skuama akan terjadi mitosis lebih cepat dari 10 hari biasnaya 4-5 hari.
Gatal dimana tubuh mengeluarkan histamin sebagai bentuk pertahanan tubuh. Tubuh
mengelurkan keringat dimna tubuh akan mengelurkan histamin.
Pitiriasis rosea :
Penyebab pitiriasis rosea masih belum pasti, demikian pula cara infeksi.
Ada yang mengemukakan hipotesis bahwa penyebabnya virus, karena penyakit ini merupakan
penyakit swasima (self limiting disease)
Eritroderma :
kelainan kulit ditandai asanya eritema
Eritema di / hampir seluruh tubuh
Skuama (+) / (-)
ETIOLOGI
1. Alergi obat, biasanya sistemik
2. Perluasan penyakit kulit
3. Penyakit sistemik termasuk keganasan
4. Tidak diketahui
Dermatitis seboroik : Istilah dermatitis seboroik dipakai untuk segolongan kelainan kulit yang
didasari oleh faktor konstitusi dan bertempat predileksi di tempat-tempat seboroik atau yang
banyak mengandung kelenjar sebasea
Sifilis sekunder : lesi kulit (papul dan pustule) dan lesi mukosa
Sifilis sekunder terjadi sekitar empat hingga sepuluh minggu setelah infeksi primer.
Sementara penyakit sekunder dikenal karena berbagai cara yang dapat bermanifestasi,
gejala yang paling umum melibatkan kulit, selaput lendir, dan kelenjar getah bening.
Mungkin ada ruam simetris, merah muda kemerahan, tidak gatal pada batang dan
ekstremitas, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Ruam bisa menjadi
makulopapular atau pustular. Ini dapat membentuk lesi yang datar, luas, keputihan,
seperti kutil pada membran mukosa, yang dikenal sebagai kondiloma latum. Semua lesi
ini mengandung bakteri dan menular. Gejala lain mungkin termasuk demam, sakit
tenggorokan, malaise, penurunan berat badan, rambut rontok, dan sakit kepala.
Manifestasi yang jarang termasuk peradangan hati, penyakit ginjal, radang sendi,
periostitis, radang saraf optik, uveitis, dan keratitis interstitial. Gejala akut biasanya
sembuh setelah tiga hingga enam minggu; sekitar 25% orang mungkin mengalami gejala
sekunder yang kambuh. Banyak orang yang menderita sifilis sekunder (40-85% wanita,
20-65% pria) tidak melaporkan sebelumnya memiliki tanda klasik sifilis primer.
Tinea korporis : gatal, eritem berbentuk cincin dengan eritem berbentuk skuama, plak
berbentuk oval
PENATALAKSANAAN
Pengobatan yang diberikan bersifat simptomatis, untuk gatal dapat diberikansedativa,
sedangkan sebagai obat topical dapat diberikan bedak asam salisilat yang dibubuhi mentol 1/2 –
1 %.
PROGNOSIS
Sembuh dalam waktu 3 – 8 minggu
Pseoriasis gutata : aksis panjang(lesi Panjang), lesi tidak sama dengan garis kulit, skuama tebal
Biasanya, psoriasis guttate meletus setelah infeksi tenggorokan, atau radang
tenggorokan. Awalnya, ketika infeksi tenggorokan telah sembuh, orang tersebut dapat
merasa baik-baik saja selama beberapa minggu sebelum memperhatikan munculnya
bintik-bintik merah. Mereka tampak kecil pada awalnya, seperti bintik merah kering
yang sedikit gatal. Ketika tergores atau dipetik, lapisan atas kulit kering dihilangkan,
meninggalkan kulit kering, merah di bawahnya dengan area putih kering yang menandai
di mana serpihan kulit kering berhenti dan mulai. Dalam minggu-minggu berikutnya,
bintik-bintik dapat tumbuh hingga diameter satu inci. Beberapa yang lebih besar dapat
membentuk area pucat di bagian tengah yang agak kuning.
Psoriasis guttate dapat terjadi pada bagian tubuh mana pun, terutama kaki, lengan,
dada, kelopak mata, punggung, bawah, garis bikini, dan leher. Jumlah lesi dapat berkisar
dari 5 hingga lebih dari 100. Umumnya bagian-bagian tubuh yang paling terkena terlihat
pada lengan, kaki, punggung dan dada.
Kent ME, Romanelli F (2016). "Reexamining syphilis: an update on epidemiology, clinical
manifestations, and management". Annals of Pharmacotherapy.
Tahap awal Pitiriasis rosea ditandai dengan lesi (ruam) tunggal (soliter) berbentuk oval,
berwarna pink dan di bagian tepi bersisik halus. Diameter sekitar 1-3 cm. Tanda awal ini
disebut herald patch Rasa gatal ringan dialami oleh sekitar 75 % penderita dan 25 %
mengeluh gatal berat
Setelah lesi awal, ditandai dengan kumpulan lesi (ruam) yang berbentuk seperti pohon
cemara terbalik (Christmas tree pattern). Tempat tersering (predileksi) adalah badan,
lengan atas dan paha atas.
Bonamonte, Domenico; Foti, Caterina; Vestita, Michelangelo; Ranieri, Luigi Davide;
Angelini, Gianni (2017). "Nummular Eczema and Contact Allergy"
Sinar matahari langsung membuat lesi sembuh lebih cepat. Menurut prinsip ini,
perawatan medis dengan sinar ultraviolet telah digunakan untuk mempercepat resolusi,
meskipun penelitian tidak setuju apakah mengurangi gatal-gatal atau tidak. Terapi UV
paling bermanfaat pada minggu pertama erupsi.
Erythromycin oral ditemukan efektif untuk mengobati ruam dan menghilangkan rasa
gatal
Sharma PK, Yadav TP, Gautam RK, Taneja N, Satyanarayana L (2017). "Erythromycin in pityriasis
rosea: A double-blind, placebo-controlled clinical trial". Journal of the American Academy of
Dermatology.
Drago F, Broccolo F, Javor S, Drago F, Rebora A, Parodi A (2018). "Evidence of human herpesvirus-6
and -7 reactivation in miscarrying women with pityriasis rosea". Journal of the American Academy of
Dermatology.