Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL PENELITIAN

HUBUNGAN JUMLAH DAN LAMANYA MEROKOK


DENGAN VISKOSITAS DARAH
Lili Irawati, Julizar, Miftah Irahmah

Bagian Fisika Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


email : lili.irawati@gmail.com

Abstrak
Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah,
khususnya di negara-negara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat
bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Setiap kali menghisap asap rokok, apakah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap
lebih dari 4000 bahan kimia dan 200 diantaranya beracun, diantaranya nikotin, gas
CO dan tar.
Karbon monoksida (CO) menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung
persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. Fakta
menyatakan bahwa perokok bernafas pada 250 ml CO dari setiap bungkus rokok. CO
mengurangi kemampuan eritrosit untuk membawa oksigen dan tubuh
mengkompensasi hal ini dengan memproduksi lebih banyak eritrosit. Dengan
demikian, CO meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah
penggumpalan darah.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan jumlah dan lamanya merokok
dengan viskositas darah. Penelitian ini menggunakan metode studi deskriptif analitik,
dengan menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study. Penelitian ini terdiri
dari 30 orang laki-laki perokok dengan umur berkisar 16-40 tahun. Kadar viskositas
darah ditentukan dengan menggunakan alat Viskosimeter Oswald.
Data dianalisis dengan menggunakan SPSS dan hasil analisis statistik dinyatakan
bermakna bila didapatkan harga p < 0,05.
Hasil dari penelitian menunjukkan tidak terdapat peningkatan viskositas darah laki-
laki perokok dari viskositas darah normal (viskositas darah normal 3-4 kali viskositas
air) rerata 1,64150 cP ± 0,184573 (viskositas air 0,6947cP). Terdapat korelasi positif
antara jumlah rokok yang dihisap setiap hari dengan viskositas darah ( r = 0,228 dan
p > 0,05). Terdapat korelasi positif antara lamanya merokok dengan viskositas darah
(r = 0,318 dan p > 0,05).
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara jumlah
rokok yang dihisap setiap hari dan lamanya merokok dengan viskositas darah.
Kata kunci : Viskositas Darah, Perokok

137
Abstract
Recently number of smoker, especially young smoker increasingly increase,
especially in the developing countries. This condition is heavy challenge to exert
incrasing the public health degree.
Every smoke, both intentionally or not, it also means suck more 4000 chemical
matters and 200 have poison, include nicotine, CO and tar.
Carbon monoxide (CO) result hemoglobin desaturation, direct decrease oxygen store
for tissue in body included myocard. In fact suggest that the smokers breath on 250
ml CO from a pack of cigarette. CO reduce erythrocyte capability to carry oxygen
and the body compensate it with producing more erythrocyte. Thus, CO increase
blood viscosity, so that facilitate blood clotting.
The aim to this study is to know association of number and duration of smoke with
blood viscosity. This study using analytic descriptive study method, with using Cross
Sectional Stud design. This study include 30 somker men with 16-40 years ages.
The blood viscosity level is defined with Oswald’s viscosimeter.
Data is analyzed using SPSS and its statistical analyses result is significant with p
<0,05.
Result indicate that there are not increasing blood viscosity of smoker men form
normal blood viscosity (normal blood viscosity is 3-4 water viscosity) with mean
1,64150 cP ± 0,184573 (water viscosity = 0,6947 cP). There are positive correlation
between number of cigarette smoked everyday with blood viscosity (r = 0,228 and p
>0,05). There are positive correlation between duration of smoke and blood viscosity
(r = 0,318 and p >0,05).
The result of this study can be concluded that there are association between number
cigarette smoked everyday and duration of smoke with blood viscosity.
Key word : Blood viscosity, smoker.

138
Majalah Kedokteran Andalas No.2. Vol.35. Juli-Desember 2011 139

Pendahuluan sudah diketahui dengan jelas. Banyak


Saat ini jumlah perokok, terutama penelitian membuktikan bahwa kebiasaan
perokok remaja terus bertambah, merokok meningkatkan resiko timbulnya
khususnya di negara-negara berkembang. berbagai penyakit. Seperti penyakit
Keadaan ini merupakan tantangan berat jantung dan gangguan pembuluh darah,
bagi upaya peningkatan derajat kesehatan kanker paru-paru, kanker rongga mulut,
masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan kanker laring, kanker osefagus,
sedunia (WHO) telah memberikan bronkhitis, tekanan darah tinggi,
peringatan bahwa dalam dekade 2020- impotensi, serta gangguan kehamilan dan
2030 tembakau akan membunuh 10 juta cacat pada janin. (3)
orang per tahun, 70% di antaranya terjadi Komponen gas asap rokok adalah
di negara-negara berkembang. Melalui karbon monoksida, amoniak, asam
resolusi tahun 1983, Organisasi hidrosianat, nitrogen oksida, dan
Kesehatan Dunia (WHO) telah formaldehid. Partikelnya berupa tar,
menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-
Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.(1) zat ini beracun, mengiritasi, dan
Dari survai secara nasional juga menimbulkan kanker (karsinogen).
ditemukan bahwa laki-laki remaja banyak Karbon Monoksida (CO)
yang menjadi perokok dan hampir 2/3 memiliki kecenderungan yang kuat untuk
dari kelompok umur produktif adalah berikatan dengan hemoglobin dalam sel-
perokok. Pada laki-laki prevalensi sel darah merah, ikatan ini 210-300 kali
perokok tertinggi adalah umur 25-29 lebih kuat daripada ikatan hemoglobin
tahun. Hal ini terjadi karena jumlah dengan oksigen (oksihemoglobin).
perokok pemula jauh lebih banyak dari Seharusnya, hemoglobin ini
perokok yang berhasil berhenti merokok berikatan dengan oksigen yang sangat
dalam satu rentan populasi penduduk. penting untuk pernapasan sel-sel tubuh,
Sebagian perokok mulai merokok pada tetapi karena gas CO lebih kuat daripada
umur < 20 tahun dan separuh dari laki- oksigen, maka gas CO ini merebut
laki umur 40 tahun ke atas telah merokok tempatnya ―di sisi‖ hemoglobin. Jadilah,
tiga puluh tahun atau lebih, lebih dari hemoglobin bergandengan dengan gas
perokok menghisap minimal 10 batang CO. Kadar gas CO dalam darah bukan
perhari, hampir 70% perokok di perokok kurang dari 1 persen, sementara
Indonesia mulai merokok sebelum dalam darah perokok mencapai 4 – 15
mereka berusia 19 tahun.(2) persen.
Setiap kali menghisap asap rokok, Karbon monoksida menimbulkan
apakah sengaja atau tidak, berarti juga desaturasi hemoglobin, menurunkan
mengisap lebih dari 4000 bahan kimia langsung persediaan oksigen untuk
dan 200 diantaranya beracun. Karena jaringan seluruh tubuh termasuk miokard.
itulah, merokok sama dengan CO menggantikan tempat oksigen di
memasukkan racun-racun ke dalam hemoglobin, mengganggu pelepasan
rongga mulut dan tentunya paru-paru.(2,3) oksigen, dan mempercepat aterosklerosis
Bahaya merokok terhadap (pengapuran / penebalan dinding
kesehatan tubuh telah diteliti dan pembuluh darah). Dengan demikian, CO
dibuktikan oleh banyak orang. Efek-efek menurunkan kapasitas latihan fisik,
yang merugikan akibat merokok pun
Lili Irawati, Julizar, Miftah Irahmah, HUBUNGAN JUMLAH DAN 140
LAMANYA MEROKOK DENGAN VISKOSITAS DARAH

meningkatkan viskositas darah, sehingga METODE PENELITIAN


mempermudah penggumpalan darah. Penelitian ini menggunakan
Nikotin, CO dan bahan-bahan lain metode studi deskriptif analitik, dengan
dalam asap rokok terbukti merusak desain penelitian Cross Sectional Study,
endotel (dinding pembuluh darah), dan jumlah sampel 30 orang perokok. Subyek
mempermudah timbulnya penggumpalan penelitian adalah semua laki-laki yang
darah.(4,5) perokok yang memenuhi kriteria
Perokok umumnya memiliki penelitian, dengan kriteria inklusi: semua
hematokrit yang tinggi daripada yang laki-laki yang perokok berusia kecil atau
bukan perokok. Fakta menyatakan bahwa sama dengan 40 tahun, bersedia menjadi
perokok bernafas pada 250 ml CO dari subyek penelitian, setuju dan menanda
setiap bungkus rokok. CO mengurangi tangani surat tindakan medis. Kriteria
kemampuan eritrosit untuk membawa eksklusi : menderita penyakit diabetes
oksigen dan tubuh mengkompensasi hal melitus, hiperkolesterol, hipertensi,
ini dengan memproduksi lebih banyak anemia dan penyakit-penyakit infeksi.
eritrosit. Hematokrit yang lebih banyak Kriteria eksklusi dapat
mengakibatkan kekentalan lebih besar, disingkirkan berdasarkan anamnesa,
yang dapat mengakibatkan lebih banyak pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penyakit kardiovaskuler seperti stroke laboratorium : glukosa darah, kolesterol,
dan penyakit jantung.(6) kadar hemoglobin dan menggunakan
Choliq (2011), melakukan kuisioner yang dilakukan oleh peneliti.
penelitian terhadap orang yang perokok, Penelitian dilakukan di Kota Padang dan
didapatkan adanya pengaruh antara pemeriksaan dilakukan dilaboratorium
kebiasaan merokok dengan viscositas Fisika Fakultas Kedokteran Unand. Bahan
darah melalui pemeriksaan hematokrit. penelitian adalah sampel darah dari laki-laki
Galea and Davidson (1985), yang perokok
melakukan penelitian terhadap 20 orang
perokok, didapatkan perbedaan yang Prosedur Pengambilan Data
sangat signifikan hasil dari viskositas a. Pengambilan Darah
darah (whole blood viscosity), viskositas 1. Sampel diambil dari darah vena
plasma, konsentrasi fibrinogen plasma, sebanyak 2,5 cc, kemudian
packed cell volume, dan konsentrasi dimasukkan ke dalam tabung
karboksihemoglobin antara perokok dan EDTA (ethylenediaminetetraacetic
tidak perokok. acid), segera dilakukan
Semakin besar persentase sel pencampuran / homogenisasi
dalam darah, artinya semakin besar dengan cara membolak balikkan
hematokrit semakin banyak gesekan yang tabung dengan lembut sebanyak 6
terjadi antara berbagai lapisan darah, dan kali untuk menghindari
gesekan ini menentukan viskositas. penggumpalan trombosit dan
Karena itu, viskositas darah meningkat pembentukan bekuan darah.(11)
hebat dengan meningkatnya 2. Sebelum dilakukan pemeriksaan
(9,10) viskositas darah, darah tersebut
hematokrit.
terlebih dahulu ditentukan density
(ρ) nya dengan rumus ρ = m/v.
Majalah Kedokteran Andalas No.2. Vol.35. Juli-Desember 2011 141

b. Pengukuran cairan dengan


(12)
viskosimeter Oswald
1. Bersihkan viskosimeter dengan
pembersih dan air.
2. Viskosimeter Oswald diletakkan
dalam termostat pada posisi
vertikal.
3. Sejumlah cairan aquades / darah
(2,5 ml) dipipet dan dimasukkan
ke dalam reservoir.
4. Untuk menentukan viskositas
aquades/darah, isap aquades/darah Gambar : Viskosimeter Oswald
sampai diatas tanda A, kemudian
biarkan mengalir ke bawah. Pada c. Kita dapat mentukan viskositas
saat permukaan atas aquades / darah dengan menggunakan
darah sampai ditanda A tekan rumus:
stopwatch, dan setelah sampai
digoresan B tekan stopwatch η2 = η1 ρ2t2
kembali. Catat waktu pengaliran ρ1t1
5. Ulangi pengukuran ini untuk η1 = viskositas aquades
beberapa kali (6 x). η2 = viskositas darah
6. Catat suhu aquades dalam ρ1 = density aquades
thermostat (dibuat 37oC). ρ2 = density darah
7. Catat density dan viskositas t1 = waktu alir aquades
aquades dengan menggunakan t2 = waktu alir darah
tabel dengan terlebih dahulu
mencatat suhu aquades. d. Hasil viskositas darah yang diambil
adalah hasil rata-rata dari 6 x
pengukuran.

HASIL PENELITIAN
Jumlah populasi penelitian adalah 30
orang laki-laki yang perokok. Hasil
penelitian dapat ditunjukkan sebagai
berikut:

A. Karakteristik responden
Tabel 1. Distribusi umur laki-laki yang
perokok

Umur (tahun) Frekuensi %


< 20 3 10
20 - 30 11 36,7
> 30 16 53,3
Jumlah 30 100
Lili Irawati, Julizar, Miftah Irahmah, HUBUNGAN JUMLAH DAN 142
LAMANYA MEROKOK DENGAN VISKOSITAS DARAH

Tabel 1 memperlihatkan distribusi umur Tabel 4. Distribusi viskositas darah laki-


laki-laki yang perokok. Umumnya laki- laki perokok
laki yang perokok berusia lebih dari 30
tahun (53,3%). Viskositas Frekuensi %
darah (cP)
Tabel 2. Distribusi laki-laki yang < 1,600 11 36,7
perokok berdasarkan lamanya merokok 1,600 – 1,700 5 16,7
1,700 – 1,800 8 26,7
Lama merokok Frekuensi % 1,800 – 1,900 5 16,7
(tahun) > 1,900 1 3,3
< 10 16 53,3 Jumlah 30 100
10 - 20 11 36,7
> 20 3 10 Tabel 4 memperlihatkan distribusi
Jumlah 30 100 viskositas darah laki-laki yang perokok.
Umumnya laki-laki yang perokok
Tabel 2 memperlihatkan distribusi laki- mempunyai viskositas darah < 1,600 cP
laki yang perokok berdasarkan lamanya (36,7%).
merokok, umumnya merokok kurang dari
10 tahun (53,3%). Tabel 5. Distribusi statistik viskositas
darah laki-laki perokok
Tabel 3. Distribusi laki-laki yang
perokok berdasarkan jumlah rokok yang N Min Max Mean SD
Viskositas 30 1,231 1,991 1,64150 0,184573
dihisap setiap hari darah

Jumlah rokok yang Frekuensi % Tabel 5 memperlihatkan statistik


dihisap/hari viskositas darah laki-laki yang perokok.
( batang/hari)
Rata-rata laki-laki yang perokok
<10 11 36,7
10 -20 19 63,3
mempunyai viskositas darah 1,64150 cP.
>20 0 0
Jumlah 30 100 B. Hubungan Jumlah dan lamanya
merokok dengan viskositas darah
Tabel 3 memperlihatkan distribusi laki- Tabel 6. Hubungan Jumlah rokok yang
laki yang perokok berdasarkan jumlah dihisap setiap hari dengan viskositas
rokok yang dihisap setiap hari, umumnya darah
jumlah rokok yang dihisap setiap hari
antara 10 – 20 batang setiap hari (63,3%). Viskositas darah (cP)
Laki-laki r p
perokok
Jumlah 0,228 0,225
rokok yang
dihisap/hr
Majalah Kedokteran Andalas No.2. Vol.35. Juli-Desember 2011 143

Pada tabel 6 memperlihatkan hubungan berhasil berhenti merokok dalam satu


jumlah rokok yang dihisap setiap hari rentan populasi penduduk.(2)
dengan viskositas darah pada laki-laki Ditemukan 16 orang (53,3%)
perokok. Berdasarkan uji statistik tidak yang merokok kurang dari 10 tahun, yang
terdapat hubungan bermakna antara paling sedikit merokok selama 4 tahun
jumlah rokok yang dihisap setiap hari pada umur 26 tahun dan paling lama
dengan viskositas darah, dengan p > 0,05. merokok selama 25 tahun pada umur 40
tahun.
Tabel 7. Hubungan lamanya merokok Menurut Bustan (1997) merokok
dengan viskositas darah dimulai sejak umur < 10 tahun atau lebih
dari 10 tahun. Semakin awal seseorang
Viskositas darah (cP) merokok makin sulit untuk berhenti
Laki-laki r p merokok. Rokok juga punya dose-
perokok response effect, artinya semakin muda
Lamanya 0,318 0,087 usia merokok, akan semakin besar
merokok pengaruhnya. Apabila perilaku merokok
(tahun) dimulai sejak usia remaja, merokok dapat
berhubungan dengan tingkat
Pada tabel 7 memperlihatkan hubungan arterosclerosis. Risiko kematian
lamanya merokok dengan viskositas bertambah sehubungan dengan
darah pada laki-laki perokok. banyaknya merokok dan umur awal
Berdasarkan uji statistik tidak terdapat merokok yang lebih dini. (14) Dampak
hubungan bermakna antara jumlah rokok rokok akan terasa setelah 10-20 tahun
yang dihisap setiap hari dengan viskositas pasca digunakan, dampak rokok bukan
darah, dengan p > 0,05. hanya untuk perokok aktif tetapi juga
perokok pasif.(15)
PEMBAHASAN Berdasarkan jumlah rokok yang
Telah dilakukan penelitian pada dihisap setiap hari ditemukan 10-20
30 laki-laki perokok di kota Padang, dan batang setiap hari yang terbanyak yaitu
dilakukan pemeriksaan viskositas darah 19 orang (63,3%), dengan jumlah yang
di Laboratorium Fisika Kedokteran paling sedikit yang dihisap setiap hari
Universitas Andalas. adalah 4 batang/hari dan terbanyak 20
Pada penelitian ini ditemukan batang/hari. Bila sebatang rokok
umur terbanyak berada pada umur lebih dihabiskan dalam sepuluh kali hisapan
30 tahun sebanyak 16 orang (53,3%), asap rokok maka dalam tempo setahun
perokok termuda umur 16 tahun. bagi perokok sejumlah 20 batang (satu
Dari survai secara nasional juga bungkus) per hari akan mengalami
ditemukan bahwa laki-laki remaja banyak 70.000 hisapan asap rokok. Beberapa zat
yang menjadi perokok dan hampir 2/3 kimia dalam rokok yang berbahaya bagi
dari kelompok umur produktif adalah kesehatan bersifat kumulatif (ditimbun),
perokok. Pada pria prevalensi perokok suatu saat dosis racunnya akan mencapai
tertinggi adalah umur 25-29 tahun. Hal titik toksis sehingga akan mulai kelihatan
ini terjadi karena jumlah perokok pemula gejala yang ditimbulkan.(4)
jauh lebih banyak dari perokok yang Umumnya laki-laki yang perokok
yang ditemukan dalam penelitian ini
Lili Irawati, Julizar, Miftah Irahmah, HUBUNGAN JUMLAH DAN 144
LAMANYA MEROKOK DENGAN VISKOSITAS DARAH

mempunyai viskositas darah < 1,600 cP Hubungan lamanya merokok


(36,7%) dan rerata viskositas darahnya dengan viskositas darah menunjukkan
1,64150 cP ± 0,184573. Darah hubungan yang sedang dengan r = 0,318
merupakan cairan yang terdiri dari dan berkorelasi positif, artinya semakin
plasma (cairan bening) dan sel-sel darah lama merokok semakin tinggi viskositas
(yang terdiri dari sel darah merah, sel darahnya. Hasil uji statistik didapatkan
darah putih dan sel pembeku darah). tidak ada hubungan yang bermakna
Adanya sel-sel darah menyebabkan antara lamanya merokok dengan
adanya pergeseran intern (internal viskositas darah, dengan p > 0,05.
friction) diantara lapisan yang Penelitian Simone, Devereux et
berdampingan sehingga menyebabkan al.,(2005) di Amerika Indian pada 205
adanya sifat viskositas darah.Viskositas perokok dan 471 orang yang tidak
darah normal 3-4 kali viskositas air.(16) merokok di dapatkan hubungan yang
Pada penelitian ini kita dapatkan bermakna antara merokok dengan yang
viskositas air 0,6947cP berarti viskositas tidak merokok terhadap viskositas darah
darah normalnya pada penelitian ini dengan p < 0,0001.
2,0841 – 2,7788 cP, sedangkan viskositas Penelitian Galea dan Davidson
darah yang kita dapatkan pada laki-laki (1985) pada 20 orang perokok dan 20
perokok kecil dari nilai normal viskositas orang yang tidak merokok di dapatkan
darah, hal ini disebabkan karena hubungan yang bermakna antara merokok
umumnya kadar hemoglobin yang kita dan yang tidak merokok terhadap
periksa kurang dari 14 gram/dl dan lebih viskositas darah dengan p < 0,02.
dari 10 gram/dl (Lelaki dewasa Gas karbon monoksida (CO)
hemoglobin normal : 14-18 gram/dl).(17) bersifat toksis yang berlawanan dengan
Dan faktor-faktor yang mempengaruhi oksigen dalam transpor maupun
viskositas darah antara lain volume penggunaannya. Dalam rokok terdapat
hematokrit (volume sel darah merah), CO 2%-6% pada saat merokok,
volume hematokrit yang meningkat akan sedangkan CO yang dihisap oleh perokok
diikuti viskositas darah yang meningkat, paling rendah sebanyak 400 ppm (parts
berarti kadar hemoglobin yang rendah per million) sudah dapat meningkatkan
menyebabkan viskositas darah juga kadar karboksi haemoglobin dalam darah
rendah. sebanyak 2-16%.(4)
Pada penelitian ini didapatkan Gas CO dapat pula menimbulkan
hubungan jumlah rokok yang dihisap desaturasi hemoglobin, menurunkan
setiap hari dengan viskositas darah langsung peredaran oksigen untuk
menunjukkan hubungan yang lemah jaringan seluruh tubuh termasuk miokard.
dengan r = 0,228 dan berkorelasi positif, CO menggantikan tempat oksigen di
artinya semakin banyak jumlah rokok hemoglobin, mengganggu pelepasan
yang dihisap setiap hari semakin tinggi oksigen. Dengan demikian CO
viskositas darahnya. Hasil uji statistik meningkatkan viskositas darah sehingga
didapatkan tidak ada hubungan yang mempermudah penggumpalan darah.(4)
bermakna antara jumlah rokok yang Fakta menyatakan bahwa perokok
dihisap setiap hari dengan viskositas bernafas pada 250 ml CO dari setiap
darah, dengan p > 0,05. bungkus rokok. CO mengurangi
kemampuan eritrosit untuk membawa
Majalah Kedokteran Andalas No.2. Vol.35. Juli-Desember 2011 145

oksigen dan tubuh mengkompensasi hal 3. www.bahayamerokok.com,


ini dengan memproduksi lebih banyak 2010. Kesehatan. Sketsa,
eritrosit. Hematokrit yang lebih banyak
mengakibatkan kekentalan lebih
besar,yang dapat mengakibatkan lebih 4. Mangku S, 1997. Usaha
banyak penyakit kardiovaskuler seperti Mencegah Bahaya
stroke dan penyakit jantung.(6) Merokok. Jakarta:
Gramedia.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN 5. Sianturi G, 2003. Merokok
1. Tidak terdapat peningkatan Dan Kesehatan.
viskositas darah laki-laki perokok http.//kompas.com
dari viskositas darah normal
(viskositas darah normal 3-4 kali 6. Cameron JR et al., 2006.
viskositas air) rerata 1,64150 cP ± Fisika Tubuh Manusia.
0,184573 (viskositas air 0,6947cP). Ed.2, Jakarta: Penerbit
2. Terdapat korelasi positif antara EGC.
jumlah rokok yang dihisap setiap
hari dengan viskositas darah. 7. Choliq SS, 2011. Pengaruh
3. Terdapat korelasi positif antara merokok terhadap
lamanya merokok dengan viscositas darah melalui
viskositas darah. pemeriksaan hematokrit,
Undergraduate Theses from
SARAN GDLHUB.
1. Perlu penelitian lebih lanjut untuk
melihat viskositas darah pada laki- 8. Galea G and Davidson RJL,
laki perokok dengan sampel yang 1985. Haematological and
lebih besar. Haemorheological Changes
2. Perlu penelitian lebih lanjut untuk Associated with Cigarette
melihat viskositas darah pada laki- Smoking. J Clin Pathol : 38
laki perokok dan tidak merokok. : 978 – 84.
3. Perlu penelitian lebih lanjut
mengenai hematokrit, jumlah 9. Guyton AC, Hall JE,1997.
eritrosit dan pemeriksaan lainnya Buku Ajar Fisiologi
pada laki-laki perokok. Kedokteran. editor bahasa
Indonesia: Irawati Setiawan
KEPUSTAKAAN Ed. 9 Jakarta: EGC.
1. Tandean B, 2010. Merokok
dan Kesehatan Intercultural 10. "http://www.pharmpedia.co
Communication, Pp Rokok m/Physiology And
— Presentation Transcript. Pathophysiology text
book/Cardiovascular
2. Pdparsi, 2003. Ada Apa physiology and disorders",
Dengan Rokok. http.// September 2007.
www.red-bondowoso.or.id
Lili Irawati, Julizar, Miftah Irahmah, HUBUNGAN JUMLAH DAN 146
LAMANYA MEROKOK DENGAN VISKOSITAS DARAH

11. Riswanto, 2009. 15. Ruli A, Mustafa. 2005.


Antikoagulan. Waspadai Bahaya
Laboratorium Kesehatan. Merokok. www.Combat
Info Kesehatan. 2005.Glogdrive.com

12. Mochtar, 1990. Farmasi 16. Wijaya AM,2009. Sistem


Fisik Bagian Struktur Atom Sirkulasi Darah Dalam
dan Molekul Zat Padat dan Tubuh Manusia.Info
Mikromeretika. Gajah Kesehatan.
Mada University Press.
Yogyakarta. 17. MedicineNet.com.,2012.
Definition of Hemoglobin
13. Bustan M.N, 2000. normal values. Last
Epidemiologi Penyakit Editorial Review.
Tidak Menular. Rineka
Cipta: Jakarta. 18. Simone GD, Devereux RB
et al.,2005.Association of
14. Smet, Bart.1994. Psikologi Blood Pressure With Blood
Kesehatan. Jakarta: PT Viscosity in American
Gramedia Widiasarana Indians. The Strong Heart
Indonesia. Study. (Hipertension. 2005:
45: 625 - 30).

Anda mungkin juga menyukai