DERMATITIS
Elisabeth Tiara Maharani 1910007
Steven Zerin Putra Kusmawan 1910013
Daniel Welson 1910028
Timothea Aletha Dysa Puteri 1910056
Balqist Sriprobo Pangestuti 1910066
Kristabella Bethania 1910086
Rosari Artauli Silalahi 1910088
Ghinaa Raudhatul Jannah 1910142
TERMINOLOGI
1. Kronik residif
Penyakit menahun dan mudah untuk kambuh
2. Papula eritema
Adalah eritema yang menonjol kecil, berbatas tegas dan padat
pada kulit diameternya < 0,5 cm
3. Plak eritema
kelainan kulit berupa bercak merah menimbul dan padat Ekskoriasi
dengan diameter > 0,5 cm
4. Ekskoriasi
Adalah lecet kulit yang disebabkan kehilangan lapisan kulit
sampai stratum papilare yang ditandai adanya bintik
perdarahan
5. Krusta
Adalah Cairan badan yang mengering
6. Pruritus
Adalah sensasi yang tidak menyenangkan pada kulit
menimbulkan keinginan untuk menggaruk.
7. Garis Dennie morgan
Adalah garis berupa lipatan di bagian bawah kelopak
mata.
8. Allergic salute
Adalah kebiasaan menyeka dan / atau menggosok
hidung yang menimbulkan garis atau lipatan pada
hidung.
● Pitiriasis Alba: kelainan kulit yang ditandai dengan
bercak eritema yang tidak jelas, bersisik,
samar-samar. Lesi ini meninggalkan daerah
hipopigmentasi yang kemudian perlahan-lahan
kembali ke pigmentasi normal.
● Karies Dentis: Area gigi yang rusak permanen
yang berkembang menjadi lubang kecil.
Penyebabnya antara lain bakteri, ngemil,minum
minuman manis, dan pembersihan gigi yang
buruk.
● Keratosis Pilaris: kelainan keratinisasi folikel
rambut pada kulit bermanifestasi sebagai papula
keratotik folikulosentris yang kecil dan kasar,
sering digambarkan sebagai benjolan ayam, kulit
ayam
● Xerosis: kulit kering
● Gutata: lesi dengan diameter < 0.5 cm (sebesar
tetesan air)
● Plakat: lesi di kulit sebesar telapak tangan
● Krusta Sanguinolenta: krusta yang disebabkan
eksudat atau jaringan granulasi
Gutata
Histologi
Kulit
Atlas of Histology with Functional and Clinical Correlations
Histologi Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang terberat, yaitu 15%-20% berat tubuh total.
1. Epidermis, merupakan epitel berasal dari ektoderm. Folikel rambut, kuku,
glandula sebacea dan glandula sudorifera merupakan derivat epidermis.
2. Dermis (corium), terdiri dari jaringan pengikat, berasal dari mesoderm
mengandung pembuluh darah.
3. Di bawah kulit (dermis) terdapat subkutis (hipodermis), yang tidak termasuk
bagian kulit yang merupakan jaringan pengikat longgar yang biasanya
mengandung jaringan lemak, menghubungkan kulit secara longgar dengan
jaringan di bawahnya yaitu fascia superficialis.
● Sistem malpighi (keratinosit): adalah bagian epidermis yang sel-selnya akan mengalami
keratinisasi, terdiri dari stratum basalis dan stratum spinosum. Epidermis manusia diperbaharui
15-30 hari, tergantung usia, dan faktor lain.
● Sistem pigmentasi (melanosit): berasal dari crista neuralis / neural crest (ektoderm) dan akan
memasuki kulit pada 3-6 bulan kehidupan intra uterine. Melanosit adalah sel berbentuk bundar
hingga silindris yang mempunyai prosesus panjang bergelombang menjulur dari permukaan sel
dan menembus ruang interseluler stratum spinosum
Perbedaan Kulit Tebal dan Kulit Tipis
Fisiologi
Kulit
Fungsi Kulit
● Proteksi : Terdapat keratin, lipid, sebum, pigmen melanin, sel langerhans
● Termoregulasi : Mengeluarkan keringat pada permukaannya, Menyesuaikan
aliran darah pada dermis
● Reservoir darah : membawa 8-10% dari aliran darah total pada orang dewasa
● Organ sensorik : Sensasi taktil, termal, nyeri
● Ekskresi dan absorpsi : kulit hanya memiliki sedikit peranan dalam ekskresi dan
absorpsi.
● Sintesis vitamin D : Membutuhkan aktivasi molekul prekursor dalam kulit oleh
sinar UV
Reaksi
Hipersensitivitas
Definisi
Reaksi berlebihan, tidak diinginkan karena terlalu sensitifnya respon imun
(merusak, menghasilkan ketidaknyamanan, dan terkadang berakibat fatal)
yang dihasilkan oleh sistem imun, Bersifat merugikan terhadap penjamu.
Hipersensitivitas Tipe I
Hipersensitivitas Tipe 2
Hipersensitivitas Tipe 3
Hipersensitivitas Tipe 4
Morfologi
Kelainan Kulit
Distribusi
● Lokalisata : terbatas pada suatu bagian/regio/lokasi tertentu
● Regioner : mengenai regio tertentu/berbagai regio tubuh
● Generalisata : menyebar pada sebagian besar tubuh/mengenai banyak regio tubuh
● Universalis : mengenai > 90% atau seluruh tubuh
Pola Karakteristik Khusus
● Simetris : mengenai kedua sisi tubuh pada regio yang sama
● Asimetris : mengenai kedua sisi tubuh pada lokasi yang berbeda
● Unilateral : hanya mengenai satu sisi tubuh
● Dermatomal : mengenai daerah yang dipersarafi dermatom yg sama
Lokasi
● Flexural : mengenai daerah flexor tubuh
● Extenso : mengenai daerah ekstensor
● Intertriginosa : pada lipatan-lipatan tubuh
● Telapak tangan
● Telapak kaki
Lesi
● Jumlah
○ Soliter: hanya ada 1 lesi
○ Multiple
● Penyebaran
○ Diskret: terpisah satu-satu
○ Konfluens: menyatu
● Batas
○ Tegas
○ Tidak tegas
Bentuk dan Susunan
● Asinar
● Polisiklik
● Korimbiformis
● Umbilicated
● Anular
● Linear
● Irisformis
● Herpetiformis
● Zosteriform
Ukuran
● Miliar: sebesar kepala jarum pentul
● Gutata: sebesar tetesan air
● Lentikular: sebesar biji jagung
● Numular: sebesar uang logam
● Plakat: sebesar telapak tangan
Permukaan
● Datar/tidak rata/menimbul/tidak timbul
Efloresensi Primer
● Makula: perubahan warna kulit,tegas,tdk timbul
● Papula: timbul,padat,hiperplasia keratinosit(bruntus)
● Nodus: bulat >1cm, timbul, terdapat di subcutis (benjolan)
● Plak: penonjolan dangkal >1cm (beruntus yg bergabung)
● Vesikel: gelembung berisi cairan,<½ cm,punya dasar
● Bulla: vesikel berukuran lebih besar
● Pustula: vesikel bernanah
● Urtika: edema setempat,timbul mendadak,hilang perlahan
● Abses: kumpulan nanah di jaringan,kutis/subcutis
● Kista: ruang berdinding epitel,berisi cairan/sel/produk sel. Lunak,
timbul, bulat/lonjong
Efloresensi Sekunder
● Krusta: cairan tubuh yg mengering di permukaan tubuh
● Skuama: stratum corneum yang terlepas di kulit
● Erosi: kerusakan kulit,tidak melebihi stratum basalis
● Ekskoriasi: hilangnya jaringan kulit sampai papil dermis
● Fissura: hilangnya kontinuitas kulit, bentuk linear
● Ulkus: hilangnya jaringan lebih dari ekskoriasi, punya tepi,
dinding, dasar, dan isi
● Sikatriks: jaringan kulit yang tidak utuh, epitel jar.ikat
Efloresensi Khusus
● Canaliculi: terowongan di epidermis
● Komedo: penyumbatan gld. sebacea oleh massa sebacea dan keratin
● Telengektasis: vasodilatasi kapiler yg menetap & kronis
● Milia: nodus putih,diameter<1-2 cm
Dermatitis
Definisi
Peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respon terhadap
faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis
berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papul, vesikel, skuama,
linefikasi) dan gatal.
https://jurnal.uimedan.ac.id/i
ndex.php/JURNALKEPERAWATA
N/article/view/243
Etiologi
Penyebab dermatitis dapat berasal dari agen luar (eksogen), seperti
misalnya bahan kimia, fisik (sinar), mikroorganisme (bakteri, jamur),
ataupun dari agen dalam (endogen), misalnya dermatitis atopic.
http://repository.poltekes-kdi.ac.id
Faktor risiko
● Usia → dapat terjadi pada semua usia, tetapi dermatitis atopik
lebih sering terjadi pada anak-anak
● Faktor Lingkungan
● Faktor keluarga
● Alergi dan asma
https://www.mayoclinic.org/dis
eases-conditions/dermatitis-ec
zema/symptoms-causes/syc-203
52380
Epidemiologi
● Dermatitis ditemukan pada 70% penderita dengan faktor
predisposisi seperti asma,rhinitis alergika, dan alergi makanan
● Prevalensi dermatitis atopik lebih sering terjadi pada anak
daripada orang dewasa.
● Di Indonesia prevalensi dermatitis kontak sangat bervariasi.
Sekitar 90% penyakit kulit akibat kerja merupakan dermatitis
kontak, baik iritan maupun alergik.
Klasifikasi
1. Dermatitis Kontak
● Dermatitis Kontak iritan
● Dermatitis Kontak alergik
2. Dermatitis Atopik
3. Dermatitis Seboroik
4. Dermatitis Numularis
Dermatitis
Atopik
Definisi
Dermatitis atopik adalah penyakit kulit inflamasi kronis yang
terutama dimulai pada masa kanak-kanak dengan perjalanan yang
bervariasi dengan gejala khasnya adalah rasa gatal.
https://www-ncbi-nlm-nih-gov.translate.goo
g/pmc/articles/PMC4004110/?_x_tr_sl=en&_
x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=nui,sc
Epidemiologi
● Terlihat pada sekitar 10% hingga 30% anak-anak
● 2% hingga 10% orang dewasa di negara maju.
● Prevalensi ini telah meningkat dua sampai tiga kali lipat dalam
beberapa dekade terakhir.
● Sekitar 95 % terjadi pada usia < 5 tahun
https://www-ncbi-nlm-nih-gov.translate.goo
g/pmc/articles/PMC4004110/?_x_tr_sl=en&_
x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=nui,sc
Klasifikasi
1) Fase infantil (0-2 tahun)
Dermatitis atopik paling sering muncul pada tahun pertama
kehidupan,biasanya setelah usia 2 bulan. Lesi mulai di muka (dahi, pipi)
berupa eritema, papulo-vesikel yang halus, karena gatal digosok, pecah,
eksudatif, akhirnya terbentuk krusta.
Sudigdoadi. Singkat dermatitis atopik. Dalam: Kartasasmita CB, Supandiman I, penyunting. Pedoman
penatalaksanaan alergi dan imunologi. Bandung. 2006.
Modifikasi Kriteria Diagnosis Dermatitis Atopik Menurut Hanifin-Rajka
Kriteria william
Pemeriksaan Penunjang
● Immunoglobulin → Kadar IgE biasanya meningkat pada 80 sampai 90% penderita DA.
● Bakteriologi → Pada kulit penderita DA yang aktif biasanya sering dijumpai bakteri
patogen seperti Staphylococcus aureus walaupun tanpa gejala klinis infeksi.
● Uji tusuk (Skin Prick Test) → Merupakan uji kulit yang sering dilakukan pada anak yang
dicurigai menderita DA. Tempat uji adalah pada volar lengan bawah dengan jarak 2 cm
dari pergelangaan tangan dan lipat siku.
Penatalaksanaan
Prinsip:
- Edukasi dan empowerment pasien
- Menghindari dan memodifikasi faktor pencetus
- Mempertahankan dan memperkuat fungsi sawar kulit
- Anti-inflamasi
- Mengendalikan dan mengeliminasi siklus gatal-garuk
Tindak lanjut: Pemantauan hasil uji tusuk alergen hirup (tungau debu rumah) dan
alergen makanan (misalnya susu sapi). Bila sangat dibutuhkan, dilakukan uji
DBPCFC, bekerja sama dengan subspesialis alergi anak. Edukasi sesuai hasil uji
tersebut
Topikal:
perdoski.id
● Menggunakan moisturizer/pelembab
● Mencoba dan mengidentifikasi dan menghindari pemicu yang memperburuk
kondisi
● Mengeringkan diri dengan hati hati
mayoclinic.org
Komplikasi
● Asthma and Rinitis
● Chronic itchy, scaly skin.
● Infeksi Kulit
● Irritant hand dermatitis.
● Dermatitis Kontak Alergi
mayoclinic.org
Prognosis
● Quo Ad Vitam : Ad bonam
● Quo Ad Functionam : Ad bonam
● Quo Ad Sanationam : Dubia Ad Malam, karena merupakan kulit inflamasi yang
bersifat kronis berulang, namun tergantung dari penatalaksanaan untuk mencegah
kekambuhan
DA yang bermula sejak bayi, sebagian (± 40%) sembuh spontan, sebagian berlanjut ke
bentuk anak dan dewasa. Ada pula yang menyatakan bahwa 40-50% sembuh pada usia 15
tahun. Sebagian besar menyembuh pada usia 30 tahun.
perdoski.id
Dermatitis
Kontak Iritan
Definisi
Respons kulit non-spesifik dan non-alergi terhadap
kerusakan kimiawi langsung dari agen korosif yang
melepaskan mediator inflamasi terutama dari sel
epidermis tanpa proses sensitisasi.
https://emedicine.medscape.com/article/1049353-ov
erview#a2
Epidemiologi
DKI dapat dialami oleh semua orang tanpa memandang umur, jenis kelamin, dan ras.
● Reaksi iritan:
perdoski.id
● Hindari faktor penyebab
● Menggunakan pakain protektif, seperti baju lengan panjang, celana
panjang dan sarung tangan untuk proteksi kulit dari alergen dan iritan
● Jika terekspos, langsung cuci daerah yang terkena menggunakan sabun
dan air
emedicinehealth
Komplikasi
Infeksi sekunder
perdoski.id
Prognosis
Pada kasus dermatitis kontak ringan, prognosis sangat bergantung pada
kemampuan menghindari bahan iritan penyebab. Pada kasus dermatitis kontak
yang berat diakibatkan pekerjaan, keluhan dapat bertahan hingga 2 tahun
walaupun sudah berganti pekerjaan.
perdoski.id
Dermatitis
Kontak Alergi
Definisi
Dermatitis kontak alergi (DKA) adalah dermatitis yang terjadi
akibat pajanan dengan bahan alergen di luar tubuh, diperantai
reaksi hipersensitivitas tipe 4
PPKPERDOSKI2017.
Epidemiologi
1. Dibandingkan dengan dermatitis kontak iritan, jumlah penderita dermatitis
kontak alergik lebih sedikit, karena hanya mengenai orang yang kulitnya
hipersensitif
2. Prevalensi :
a. The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) = 13,6
kasus / 1000 populasi
b. “Swedish study” = 2,7 kasus / 1000 populasi
3. ♀>♂
4. Pada umur > 70 tahun, etiologi tersering adalah obat tipikal
https://emedicine.medscape.com/art
icle/1049216-overview#a1
Faktor Risiko
● Ditemukan pada orang - orang yang terpajan oleh bahan alergen.
● Riwayat kontak dengan bahan alergen pada waktu tertentu
● Riwayat dermatitis atopic atau riwayat atopi diri dan keluarga
www.ncbi.nlm.nih.gov
Etiologi
● Penyebab alergi tidaklah jelas walaupun tampaknya terdapat
predisposisi genetik.
● Predisposisi tersebut dapat berupa pengikatan IgE yang berlebihan,
mudahnya sel mast dipicu untuk bergranulasi, atau respon sel T
helper yang berlebihan. Biasanya penyebab DKA adalah bahan kimia
sederhana dengan berat molekul rendah (< 1000 Dalton), disebut
sebagai hapten, bersifat lipofilik, sangat reaktif, dan dapat
menembus stratum korneum sehingga mencapai sel epidermis
bagian dalam yang hidup.
● Penyebab dermatitis yang sering ditemukan adalah poison ivy atau
poison oak dan bahan-bahan kimia yang terdapat pada perhiasan
klasifikasi
PPKPERDOSKI2017.
Patogenesis
Dan
Patofisiologi
Gejala Klinik
● Akut : eritema, edema, dan vesikel
● Sub akut : eritema, krusta
● Kronik : likenifikasi, fisura skuama
● Gatal
Pemeriksaan Penunjang
● Uji tempel ( AtopyPatch Test) → Uji ini banyak digunakan untuk mengidentifikasi
reaksi alergi terhadap aeroalergen pada DKA.
Penatalaksanaan
Non-Medikamentosa:
- Identifikasi dan penghindaran terhadap bahan alergen tersangka
- Anjuran APD (sarung tangan, apron, bot)
1. Edukasi mengenai prognosis, informasi mengenai penyakit, serta perjalanan
penyakit yang akan lama walaupun dalam terapi dan sudah modifikasi
2. Edukasi mengenai penggunaan alat pelindung diri yang sesuai dengan jenis
lingkungan pekerjaan, perawatan kulit.
perdoski.id
Komplikasi
1. Infeksi sekunder (penatalaksanaan sesuai dengan lesi, pemilihan jenis antibiotik sesuai
kebijakan masing-masing rumah sakit).
2. Hipopigmentasi maupun hiperpigmentasi paska inflamasi.
perdoski.id
Prognosis
Pada kasus dermatitis kontak ringan, prognosis sangat bergantung pada kemampuan
menghindari alergen penyebab. Pada kasus dermatitis kontak yang berat diakibatkan
pekerjaan keluhan dapat bertahan hingga 2 tahun walaupun sudah berganti pekerjaan.
perdoski.id
Skenario
ANAMNESIS
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun, dibawa ibunya ke Puskesmas dengan papula eritema dan plak eritema ,
ekskoriasi , serta krusta pada kedua lipat lutut (lokasi khas untuk dermatitis anak-anak) yang disertai pruritus .
Keluhan tersebut timbul sejak 1 minggu sebelumnya. Pasien belum berobat ke dokter, tetapi ibu pasien mencoba
mengompres dengan rebusan daun sirih (kemungkinan kontak iritan / atopik) → iritan : timbul karena senyawa
kimia, rasa keluhannya : rasa perih seperti luka bakar. Dermatitis kontak alergi : rasa gatal Satu minggu kemudian,
pasien merasa pruritus bertambah parah sehingga timbul eskoriasi dan pasien menjadi sulit tidur. Kemudian, ibu
pasien mengoleskan krim ketokonazol 2%, yang menyebabkan intensitas pruritus berkurang. Pruritus terasa
sepanjang hari, tetapi bertambah parah bila berkeringat.
Saat masa balita, ibu pasien menyatakan bahwa anaknya memang sering mengalami pruritus pada kedua pipi dan
kedua ekstremitas bawahnya (dermatitis atopik). Pasien mandi 2x/hari, dan telah menggunakan sabun antiseptik
(bisa menyebabkan iritasi) sejak 1 bulan yang lalu . Setelah mandi, ibu pasien kadang menaburkan bedak (membuat
kulit bertambah kering, dan bisa membuat bedak menempel pada lesi yang basah) . Pasien sering bermain di
taman, tidak memiliki binatang peliharaan (mencari faktor alergi), dan tidak memiliki riwayat asma, rinitis alergika,
konjungtivitis alergika, atau alergi makanan (menanyakan riwayat atopik pada penderita) . Kakak pasien
merupakan penderita asma (riwayat atopi keluarga).
Pemeriksaan Fisik (DBN)
Status Generalis
Kepala: orbital darkening -/-, lipatan Dennie-Morgan +/+ ( gejala dermatitis atopik), allergic salute
(-), pitiriasis alba (-) (infeksi lokal) (dermatitis numular) , (Kriteria minor Hanifin- Rajka)
Karakteristik lesi :
Farmakologi :
- Pelembab
- Kortikosteroid topikal → Krim mometason furoat 0,1% 2x
sehari
- Sistemik → antihistamin : Cetrizine syrup
R/ Cetrizine syr 5mg/5ml Fls. I
S 1 dd cth I