Kuku
Kelenjar sebacea
Kelenjar Keringat
KEADAAN DAN PENAMPILAN
KULIT
Ketebalan kulit
◦ Tergantung letak bagian badan yang mana antar
0.212- 0.508 cm
◦ Sifat-sifat anatomis berhubungan dengan fungsi
◦ Pengaruh luar sinar violet,temperatur
LIPATAN KULIT
Pada muka
◦ Dahi
◦ Sulcus Nasolabial
◦ Sekeliling kelopak mata
Disebabkan : otot-otot mimik
KEADAAN DAN PENAMPILAN
KULIT
Warna Kulit
◦Faktor-faktor yang mempengaruhi warna kulit :
a. Usia
b. Bagian tubuh
c. Ras
d. Individu
e. Lingkungan
Tergantung :
a. banyaknya butir-butir dan zat warna (pigmen)
b. warna sel-sel darah merah dalam pembuluh darah
=> pada cutis yang tipis
c. tebalnya lapis tanduk/sel kulit mati
d. carotene/lapis lemak hipodermis
PEREDARAN DARAH LIMFE &
PERSARAFAN KULIT
Peredaran Darah Kulit
Peredaran Limfe Kulit
Persarafan Kulit
Terdiri dari:
1. Saraf Motorik
2. Saraf Sensorik
FUNGSI KULIT
1. Alat pelindung / Proteksi
2. Pengatur Suhu Tubuh /
Termoregulasi
3. Alat Perasa (Panca Indera) / Persepsi
4. Alat Ekskretoris (Excration)
5. Alat Penyerap / Absorbsi
6. Pembuat Vitamin D
7. Penyekat (Insulator) suhu
8. Sumber Cadangan Energi
9. Peredam tumbukan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KONDISI KULIT
1. Usia
semakin tua kulit semakin tipis dan kering
2. Iklim/cuaca
semakin dingin kulit semakin kering
3. Makanan
makanan pedas dan berlemak meningkatkan kadar minyak, ada
orang-orang yang alergi makanan tertentu, makanan yang
mengandung banyak pengawet, msg, pewarna dll menyebabkan
kulit sering bermasalah dan sulit disembuhkan
4. Kesehatan
jika daya tahan tubuh menurun kulit lebih kering dan kasar
5. Psikis
pada wanita psikis akan mengganggu sistem hormonal sehingga
bisa menyebabkan jerawat atau flek
6. Keturunan – ras
kulit caucasia lebih kering, kulit asia lebih berminyak
STRUKTUR KULIT
Epidermis/ Kulit Ari
◦ Lima (5) Lapis + Adneksa : kuku,
rambut, kelenjar keringat, kelenjar
palit.
◦ Berkembang dari Ectoderm
Dermis = Cutis = Corium =
Kulit Jangat.
◦ Dua (2) lapis : Papilar dan Reticular
◦ Berkembang dari Mesoderm.
◦ Jaringan Ikat : Elastis, Colagen,
Reticulin
◦ Sel utama : Fibrosit
Hypodermis/ Subcutis/
Telasubcutanea/ Jaringan ikat
bawah kulit.
◦ Jaringan ikat, lemak, vasa, dan
limfe
Sel utama : Liposit
EPIDERMIS
Stratum Corneum/ Lapis tanduk
◦ Lapis epidermis paling luar
◦ Terdiri atas ± 15 – 20 baris sel
◦ Telapak tangan dan kaki jumlah keratinosit
lebih banyak
◦ Secara biologis telah mati
◦ Hubungan antar sel nya erat sekali
◦ Sel tanduknya : Keratin Lunak (Keratin
Epidermal) dalam susunan kimiawinya
berbeda dengan keratin keras pada rambut
dan kuku
Sifat :
◦ Bentuk : gepeng, tidak berinti, tidak berair
◦ Elasitas kecil
◦ Efektif untuk mencegah terjadinya
penguapan air
◦ Memiliki daya serap air cukup besar
◦ Sel-sel di permukaan lapis deskuamasi =
stratum disyumtum
◦ Lama keratinosit : 20 hari
EPIDERMIS
Stratum Lucidum – Transparent
Layer (Lapis Bening)
◦ Dianggap sebagai penyambung lapis
tanduk dengan lapis butir
◦ Sel-selnya tidak mempunyai batas-batas
jelas
◦ Inti sel berbentuk gepeng - samar-
samar – tidak terlihat
◦ Protoplasma bersifat transluse – bening
◦ Protoplasma mengandung zat Pra
Keratin = ELEIDIN
◦ Proses keratinisasi dimulai lapis ini
◦ Ketebalan : Tidak sama di seluruh kulit
tubuh
◦ Kulit kelopak mata tidak memiliki
◦ Kulit tangan dan kaki paling tebal
◦ Sawar terhadap penyerapan air dan zat
lain
◦ Stratum Konyungtum : Kulit ari
mulai dari lapis bening ke dalam
EPIDERMIS
Stratum Granulosum
– granula layer (lapis
butir)
◦ Sel berbentuk kumparan
gepeng (Fusiform, Spindile
Shaped)
◦ Teratur menjadi 2 – 4 baris
◦ Didalam Protoplasma
terdapat Keratohialin
◦ Keratohialin : Suatu zat
pendahulu dalam proses
kerantinisasi
EPIDERMIS
Stratum Spinosum – Prickle
cell layer (lapis taju)
◦ Bentuk sel : Bulat ke poligonal
(bersudut banyak)
◦ Penebalan – penebalan dinding
sel berupa duri pada permukaan
sel
◦ Tonofilamen merupakan serabut
terdiri dari protein berserabut,
sejenis keratin dalam bentuk
tidak sempurna
◦ Tonofilamen merupakan essensial
untuk mempertahankan keutuhan
epidermis
◦ Sel Langerhans : Penyaji antigen,
menyerap dan membersihkan
benda-benda asing
EPIDERMIS
Stratom Germinativum –
Stratum Basale/ Basal
layer (Lapis Benih)
◦ Merupakan lapisan terdalam
Epidermis
◦ Aktif Mitosis
◦ Dibentuk oleh satu baris sel
torak (Silinder)
◦ Alas sel-sel Torak bersatu
dengan lamina Basalis
◦ Lamina Basalis : Struktur halus
yang membatasi Epidermis
terhadap dermis
◦ Melanosit : Sel-sel bening (Clear
Cells) membuat pigmen
melanin
DERMIS
Collagen = memberikan
support pada kulit
Elastine = memberikan
kekenyalan dan daya
pegas / elastisitas
Fibroblas cell =
bertanggung jawab
membentuk collagen,
elastin reticulin yang
merupakan dasar dari
dermis, Jika terjadi
kerusakan, fibroblas akan
berproliferasi membentuk
kolagen baru terjadi scar.
.
TIPE KULIT
Ada 4 macam jenis kulit :
1. Kering, Ciri-ciri :
◦ kelembaban tidak baik
◦ Tekstur kasar dan tipis,
◦ kulit Nampak seperti berpetak-petak kecil dan berserpih,
2. Berminyak, Ciri-ciri:
kulit lengket dan selalu mengkilap, karena sisa produksi sebum
yang berlebihan, pori besar, kadang pigmentasi yang terjadi tidak
rata
3. Kombinasi, Ciri-ciri :
◦ Pori-pori pada daerah T-zone besar, namun pada daerah pori-
porinya kecil atau sedang
◦ Kulit tampak pucat pada daerah yang berminyak tetapi pada
daerah yang kering kulit tampak sensitive
◦ Pada daerah T atau pada daerah yang berminak nampak terjadi
kelainan kulit seperti pustules dan komedo.
TIPE KULIT
Sensitif :
◦ Kulit nampak “sangat berwarna” merah muda/ kemerahan
◦ Kulit bila disentuh terasa hangat
◦ Kulit akan nampak “berwarna” apalagi setelah
membersihkan kulit, jika sensitive terhadap tekanan
1. Acne, kulit mudah berjerawat
2. Rosacea, wajah kemerahan
3. Panas & perih
4. Dermatitis kontak, terjadi karena kulit yang alergi
disebabkan oleh penggunaan allergens dari luar, termasuk
bahan-bahan kimia pada produk kosmetk.
UJUD KELAINAN KULIT
Ujud kelainan kulit (UKK) / Efloresensi adalah kelainan kulit yang dapat dilihat dengan
mata telanjang (secara objektif) dan bila perlu dapat diperiksa dengan perabaan
Primer : makula, papul, plak, urtika, nodus,nodulus, vesikel, bula, pustul, kista
Sekunder: skuama, krusta, erosi, ulkus, sikatrik
KISTA
Berkapsul
Sifat : berisi cairan atau semisolid Bentuk
5. Urtika / Bidur : • Edem papila krn
ekstravasasi plasma mell pemb.
Darah dermis, lokal,datar, mendadak
• Hilang dlm 24-48 jam • Ukuran 2-4
mm s/d > 10 cm • Batas : oval,
bulat, anular • Warna : pink - merah
6. SKAR
-Penyembuhan jaringan -> jar.
Fibrous .
• Ada 2 : Atropik & Hipertropik
• Sifat : tidak melebihi batas luka
Bentuknya mirip dengan KELOID,
bedanya melampaui tepi luka
7. KOMEDO
Sumbatan folikel rambut krn lemak
& keratin Bentuk klinis : 1. Black
head / terbuka 2. White Head /
tertutup
LESI dg CEKUNGAN /
DEPRESSED
1. EROSI Hilangnya
sebagian/seluruh epidermis / epitel
mukosa.
Jika hilang seluruh epidermis ->PIN
POINT BLEEDING
Tendensi munculnya Skar (-)
Etiologi
: 1. Trauma 2. vesukel/bula yg pecah
3. Nekrosis epidermal
2. ULKUS Defek dimana epidermis &
papila dermis hilang re-epitelisasi-
>SKAR
Bentuk tepi: – Rolled – Punch-out –
Bergerigi – Angular
Dasar : – Bersih – Kasar / tdk rata – Jar.
Nekrotik
2. Exfoliativa
4. Berpasir
6. Lamellar
Skuama keperakan dan rapuh dan seperti piringan yang tipis, seperti mika
(micaceous scale). Skuama yang besar dapat diakumulasi/bertumpuk,
memberi gambaran seperti cangkang kerang (ostraceous scale)
Diagnosa : Psoriasis vulgaris
JENIS SKUAMA
9. Seborrheic
Terdiri atas :
◦ Jaringan tak utuh
◦ Relief kulit tidak normal
◦ Permukaan kulit licin
◦ Tidak terdapat adneksa kulit
EKSKORIASI Hilangnya epidermis karena
garukan akibat sensasi gatal
TOPIKAL
PENGOBATAN LAINNYA
Pengobatan Sistemik
0 Antibiotik, antijamur,
antivirus, antihistamin,
1 antiinflamasi
Derma
0 toT
Pengobatan Topikal
2
Antibakteri, antijamur,
Therap
antivirus,
Kortikosteroid
y
Pengobatan Lainnya
0 Radioterapi, sinar UV, laser,
kriooterapi, bedah listrik,
3 bedah skalpel
DERMATOTHERAPY
Anti Mikotik :
Anti Virus :
-acid benzoic, acid
Acyclovir 5%
undesilenat, sulfur
presipitatum.
-sol natrium thiosulfas,
Kaustik :
Acid Salicil 40 % atau
seleneum sulfas,
lebih
yodium,nistatin
Podophyllin 25%-40%
-mikonazole, tiokonazole,
Trichloracetic acid
isoconazole, bifonazole,
40%
clotrimazol, ketokonazol,
-naftifine, terbenafine,
tolnaftate,
ciclopiroxolamine
DERMATOTHERAPY
Antiseptik: Keratolitik
Acid salicil 3% - lebih.
Sol Rivanol ½ %- 1%, Asam retinoik
Ka.Permanganat
1/5000-1/10.000. Anti parasit :
Gamexan 1%, Permethrine
Anti pruritus : 5%, Lindane 1%
Menthol 0,5%-1%
Camphora 1% Anti Bakteri
Keratoplastik Chlroramfenicol
(merangsang 2%,Gentamycin 1%,
Neomycin 1%, Asam fusidat
terbentuknya keratin baru) 2%, Basitracin,Mupirocin 2%,
Acid salicil 2%
PENGOBATAN TOPIKAL
Keuntungan obat topikal
1. Mencegah metabolisme obat lewat
hati
2. Penetrasi obat lewat kulit menjadi
lebih stabil dibanding dengan oral yang
tergantung level obat dalam serum.
3. Pemakaian yang lebih alamiah (non-
invasive nature of drug application)
4. lebih nyaman
5. Memperbaiki kepatuhan
pasien dalam pemberian pengobatan.
Kerugian
1. Kemungkinan local
irritation/allergic reaction
pada tempat pengolesan
obat
2. Keterbatasan obat topikal
yang tersedia bila
dibandingkan secara oral.
3. Struktur obat topikal yang
bersifat hidofilik lebih
lambat diserap
dibandingkan dengan
obat topikal yang lipofilik
Rute Utama Penetrasi
Obat
Rute Intercellular/
Paracellular
Obat harus melalui ruang
yang sempit antar sel, sehingga
menjadi lebih berliku, meskipun
ketebalan stratum korneum
hanya 20 μm, kenyataan jalur
difusi yang dilalui dapat
mencapai 400 μm.
Meningkatnya jalur yang dilalui
sampai dengan 20 kali lipat
akan mengurangi kecepatan
penetrasi obat.
Rute follicular &
transappendageal
Ada 2 pedoman
1. Basah dengan basah
Kering dengan kering
2. Makin akut suatu dermatosis, makin lemah
bahan aktif yang dipakai
1. ALUMINIUM
ASETAT 4. ASAM BORAT
Lar burowi Al. asetat 3%
5%
Sebaiknya tidak dipakai
Kompres (1:10)
Bersifat toksik
2. ASAM ASETAT Efek antiseptik sedikit
Lar 5 % 5. ASAM SALISILAT
Kompres Keratolitik tertua
Bergantung konsentrasi
3. ASAM BENZOAT Keratoplastik 1 – 2%
Antiseptik Keratolitik 3 – 20%
fungisidal ↑ 40% kalus, veruka
Dalam salap A.A.V. plantaris
Bahan aktif
6. ASAM
UNDESILINAT
5% dalam salep/krim 10. MENTHOL
Anti pruritus
7. ASAM VIT A =
[ ] 0,25 – 2 %
ASAM RETINOAT
Memperbaiki 11. PODOFILIN
[ ] 25% Tingtura :
keratinisasi kondiloma
8. BENZOKAIN
9. CAMPHORA 12. SELENIUM DISULFIDA
1 – 2%. [ ] 1% → sampo :
Anti pruritus dermatitis seboroik
pit. Versikolor
Bahan aktif
Bahan aktif
Telangiektasi Striae
Dermatitis Akneformis
Dermatitis Akneformis