Anda di halaman 1dari 46

Konsep

Integritas Kulit
Definisi
 Kulit adalah lapisan jaringan yg
terdapat pd bagian luar, menutupi &
melindungi permukaan tubuh,
berhubungan dgn selaput lendir yg
melapisi rongga – rongga, lubang –
lubang masuk, terdiri dari 3 lapisan :
a. Epidermis
b. Dermis
c. Subkutis
A. EPIDERMIS
Terdiri dr 5 lapisan :
1. Stratum Korneum

2. Stratum Lusidum

3. Stratum Granulosum

4. Stratum Spinosum / Str. Akantosum

5. Stratum Basale / Str. Germinativum


B. Dermis
- Mrpkn lapisan kedua kulit
- Batas dgn epidermis dilapisi
membran basalis
- Sebelah bawah berbatasan dgn
sub kutis
- Terdiri dr 2 lapisan :
a. Atas : Pars papillaris
b. Bawah: Pars retikularis
Baik pars papillaris maupun retikularis
tdr dr Jaringan ikat longgar yg tersusun
atas serabut - serabut :
 Kolagen : Kekuatan pd kulit
 Elastin : Kelenturan pd kulit
 Retikulus : Kekuatan pd kelenjar &
folikel rambut
C. Sub Kutis
* Tdr dr kumpulan sel lemak
* Bentuk bulat dgn inti terdesak
keluar / pinggir membentuk spt
cincin
* Disebut : pennikulus adiposus
* Ketebalan di tiap tempat berbeda
antara pria dengan wanita
* Di bawah sub kutis terdapat
selaput otot kemudian baru otot
Persyarafan di Kulit
Pada kulit terdapat ujung – ujung
syaraf :
a. Motorik

Menggerakkan sel – sel otot yg


terdapat pd kulit
b. Sensorik

Menerima rangsangan dari luar


PELENGKAP KULIT
Organ pelengkap (tambahan /
asesorius / appendices) pada kulit
meliputi :
1. Rambut

2. Kuku

3. Kelenjar Kulit

a. Kelenjar keringat
b. Kelenjar minyak
Fungsi Kulit
1. Perlindungan (Proteksi)

Melindungi dr bahan kimia, sinar


matahari, virus, fungus, gigitan
serangga, trauma
2. Sensibilitas

Bereaksi thdp stimuli yg berbeda :


suhu, nyeri, tekanan, sentuhan
ringan
3. Keseimbangan air
Mencegah kehilangan cairan tubuh scr
berlebih, mempertahankan kelembaban
dlm jar. Sub kutan
4. Produksi vitamin
Dgn paparan sinar u.v kulit dpt
mengubah substansi yg diperlukan utk
mensintesis vit D
5. Respon imun
Sel – sel dermal (sel Langerhans, IL – 1,
Limfosit T) mrpkn komponen penting
dlm sistem imun
6. Pengaturan suhu tubuh
Panas tubuh dpt hilang melalui kulit
dgn cara :
a. Radiasi
b. Konveksi
c. Konduksi
d. Pengeluaran keringat
LESI KULIT
Lesi Kulit = UKK (Ujud Kelainan Kulit)
UKK ada 2 :
1. UKK Primer

2. UKK Sekunder
Klasifikasi UKK
UKK Primer UKK Sekunder
1. Makula 1. Erosi
2. Papula 2. Ulkus
3. Nodul 3. Fissura
4. Tumor 4. Skuama
5. Lepuh 5. Krusta
6. Vesikel 6. Sikatriks
7. Pustula 7. Keloid
8. Kista 8. Atrofi
9. Likenifikasi
UKK Primer
1. Makula
Perubahan pd warna kulit, datar, tdk
dpt dipalpasi, ukuran < 1cm
Mis : bintik – bintik, ptekiae
2. Papula
Penonjolan padat pd kulit, dpt
dipalpasi, berbatas tegas, ukuran <
0,5 cm
Mis : nevus
3. Nodul
Massa padat yg menonjol, lebih
dalam, lebih keras d/p papul, ukuran
: 0,5 – 2 cm
Mis : kutil
4. Tumor
Massa padat yg menembus sampai
sub kutan, ukuran : 1 cm – 2cm
Mis : epitelioma
5. Lepuh
Area menonjol atau edema
setempat, bentuk tidak teratur,
superfisial, ukuran bervariasi
Misal : urtikaria (bentol)
6. Vesikel
Penonjolan kulit berbatas, berisi
cairan, ukuran < 0,5 cm
Mis : herpes simplex, cacar air
7. Pustula
Hampir sama dgn vesikel tetapi
berisi pus (Nanah), ukuran
bervariasi
Mis : jerawat
8. Kista
Massa semi padat atau berisi cairan
yg berkapsul, dlm jar.subkutan atau
dermis
Mis : kista sebasea
UKK Sekunder
 Lesi kulit yg tjd akibat perubahan pd
UKK Primer
 Macam UKK Sekunder :
1. Erosi
Hilangnya lapisan epidermis yg
superfisial, tdk meluas sampai
dermis
Mis : vesikel yg ruptur, bekas
garukan
2. Ulkus
Kehilangan kulit meluas melampaui
epidermis, dpt tjd perdarahan &
pembentukan jar. Sikatriks
Mis : ulkus dikubitus
3. Fissura
Retakan linier pd kulit, dpt meluas
ke dlm dermis
Mis : bibir atau telapak kaki yg
pecah - pecah
4. Skuama (sisik)
Tjd akibat proses deskuamasi epitel
yg mati, warna & tekstur bervariasi
Mis : ketombe, psoriasis
5. Krusta (kerak)
Residu serum, darah, atau pus yg
mengering pd permukaan kulit.
Krusta yg lebar & melekat disebut :
Scab
Mis : ekzema
6. Parut (sikatriks)
Bekas yg tertinggal pd kulit stl
suatu lesi atau luka mengalami
penyembuhan
Menggambarkan pergantian
jar.yg cidera mjd jar.ikat
Jar. Parut yg muda merah /
ungu
Jar. Parut yg mature
putih/perak
7. Keloid
Jar.sikatriks yg mengalami hipertropi,
sekunder akibat pembentukan kolagen
yg berlebihan
Menonjol, irreguler, warna merah
8. Atrofi
Gambaran epidermis yg tipis, kering &
transparan
Tjd akibat hilangnya kolagen & elastin
Mis : kulit yg menua
9. Likenifikasi
Kulit yg menebal, mjd kasar,
garis – garis kulit semakin nyata,
tjd sekunder akibat gesekan,
iritasi, atau garukan yg berulang
PENGKAJIAN
KEPERAWATAN PADA
KLIEN dgn GANGGUAN
SISTEM INTEGUMEN
PENGKAJIAN

Riwayat Kesehatan
 Riwayat alergi kulit

 Masalah kulit sebelumnya

 Riwayat kanker kulit

 Penggunaan produk kosmetik, sabun,


sampo
 Masalah kulit yang muncul stl
penggunaan produk tsb
 Awitan, tanda & gejala, lokasi, durasi
nyeri
 Gatal – gatal & gangguan rasa
nyaman yg lain
Pemeriksaan Fisik
 Dilakukan pd seluruh area kulit :
membran mukosa, kuku, kulit kepala
& rambut
 Teknik : Inspeksi & Palpasi
Tampilan Umum
1. Warna Kulit

* Bervariasi antar tempat –


individu
* Kaji pertama pd area yg tidak
terpajan matahari
* Variasi warna kulit
Warna Kondisi Lokasi Pengkajian
Kebiruan Peningkatan Hb Dsr kuku, bibir, mulut,
kulit
Pucat Penurunan Hb Wajah, konjungtiva, dsr
kuku, telapak tangan
Vitiligo Khlngn Pigmen Area berbercak pd kulit
wajah, tangan
Ikterik Peningk bilirubin Sklera, membran
mukosa, kulit
Eritema Pe aliran darah Wajah, area trauma,
sakrum, bahu
Coklat Pe jml melanin Area terpajan mthri,
areola, puting
2. Kelembaban
Kelembaban : kebasahan &
keminyakan
N = halus, kering, sedikit keringat &
minyak
Peningkatan keringat berhubungan
dgn aktivitas, lingkungan, obesitas,
kecemasan, kegembiraan
Lakukan inspeksi & Palpasi :
kekeringan, krusta, pengelupasan
3. Suhu
Tergantung pd jumlah darah yg
bersirkulasi melewati dermis
N : dari dingin s.d hangat
Suhu dpt sama atau bervariasi antar
area
Dilakukan terutama pd pasien yg
mengalami gangguan sirkulasi
4. Tekstur
* Dgn palpasi menggunakan
ujung jari tentukan :
- halus atau kasar
- tipis atau tebal
- kencang atau lentur
- keras atau lunak
- Normal : halus, lunak, rata,
fleksibel
* Telapak tangan & kaki
cenderung lebih tebal
Lansia keriput

5. Turgor
Elastisitas kulit dpt hilang krn edema
atau dehidrasi
Tempat mengkaji :
* kulit pd area sternum
* bag.belakang lengan bawah
Catat : kemudahan kulit terangkat
& kecepatannya kembali ke
tempat semula
Turgor buruk ----- resiko
kerusakan kulit
6. Vaskularitas
Sirkulasi kulit mempengaruhi warna
kulit pd area setempat

7. Edema
- Terbentuknya cairan di dlm jaringan
- Penyebab : trauma, gangg aliran
balik vena
- Inspeksi : lokasi, warna, bentuk
- Palpasi : mobilitas, konsistensi,
nyeri tekan
- Pitting edema : tekanan dr jari
pemeriksa meninggalkan lekukan
pd area yg edema

8. Lesi
* Bedakan lesi primer & lesi
sekunder
* Inspeksi :
- Warna - Lokasi
- Tekstur - Ukuran
- Bentuk - Jenis
- Pengelompokan - Distribusi

* Palpasi :
- Mobilitas - Konsistensi
- Kontur
Pengkajian Psikososial
Masalah psikososial yg mungkin dialami
Klien dgn gangguan integumen :
 Depresi, frustasi, penolakan

 Isolasi sosial

 Distress, keletihan

 Gangguan citra diri


Evaluasi Diagnostik
1. Biopsi Kulit

* Tujuan : mdptkan jaringan utk


pemeriksaan mikroskopik
* Dilakukan dgn eksisi atau penusukan
dgn skin punch

2. Immunofluoresensi
* Utk mengidentifikasi lokasi suatu reaksi
imun
3. Patch test
* Utk mengenali substansi yg menimbulkan
alergi pd pasien.
* Alergen yg dicurigai ditempelkan pd kulit
normal
* Hasil :
(+) lemah : dermatitis, kemerahan, gatal,
tonjolan kecil
(+)sedang: papulla, gatal hebat, bulla
halus
(+) kuat : blister, nyeri, ulserasi
4. Pengerokan kulit
* dilakukan dgn menggunakan mata
pisau skalpel yg sudah diolesi
minyak --- dipindah ke slide kaca ---
ditutup dgn objek glass ---
diperiksa di bawah mikroskop
* Jaringan dikerok dr lokasi lesi jamur
5. Pemeriksaan Apus Tzank
* Utk memeriksa sel – sel kulit yg
mengalami pelepuhan
* Sekret diambil ---- dioleskan pd slide
kaca --- diperiksa
* Misal : herpes zooster, varicella
6. Pemeriksaan Cahaya Wood
* Utk membedakan lesi epidermis –
dermis – hipopigmentasi -
hiperpigmentasi
* Menggunakan Wood’s lamp --- gel.
Panjang --- sinar warna ungu gelap

7. Pembuatan Foto Klinis


* Tujuan :
- Memperlihatkan sifat & luasnya
kelainan kulit
- Menentukan progresivitas setelah
dilakukan terapi
Penatalaksanaan
Tujuan :
1. Mencegah kerusakan pada kulit yang
sehat
2. Mencegah terjadinya infeksi sekunder

3. Meredakan gejala

Tindakan :
1. Melakukan pembalutan untuk kulit

2. Mandi terapeutik

3. Terapi intra lesi


4. Farmakoterapi
a. Lotion e. Pasta
b. Krim f. Salep
c. Bedak g. Spray
d. Jel h. Kortikosteroid

5. Obat – obat sistemik lainnya


Sekian & Terimakasih
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai