3. Tekstur kulit
Tekstur kulit normalnya lembut dan kencang. Pajanan sinar matahari, proses
penuaan, dan perokok berat akan membuat kulit sedikit lembut. Normalnya kulit
adalah elastis dan dapat cepat kembali apabila dilakukan pencubitan yang sering
disebut dengan turgor kulit baik.
4. Suhu
Suhu kulit normalnya hangat, walaupun pada beberapa kondisi pada bagian perifer
seperti, tangan dan telapak kaki akan teraba dingin akibat suatu kondisi
vasokonstriksi.
5. Kelembapan
Secara normal kulit akan teraba kering apabila disentuh. Pada beberapa kondisi,
seperti adanya kondisi peningkatan aktivitas dan pada peningkatan kecemasan,
kelembapan akan meningkat.
6. Bau busuk
Kulit normalnya bebas dari segala bau yang tidak mengenakkan. Bau yang tajam
secara normal dapat ditemukan pada peningkatan produksi keringat terutama pada
area aksila dan lipat paha.
C. Prosedur Pemeriksaan Fisik Integumen
1. Alat Khusus
a. Stetoskop
b. Pencahayaan yang cukup
c. Sarung tangan sekali pakai
2. Persiapan Pasien
a. Untuk pengkajian total seluruh area permukaan kulit, pasien harus melakukan
beberapa posisi.
b. Area yang diperiksa sebaiknya terbuka penuh.
c. Bila area yang hendak diperiksa tidak bersih atau tertutup kosmetik, mungkin
kulit perlu dibersihkan untuk memungkinkan inspeksi yang adekuat.
3. Teknik pengkajian
Prosedur Rasional
Cuci tangan; bila pasien memiliki lesi Menghindari kontak langsung dengan lesi
yang lembab atau terbuka gunakan sarung kulit dari pasien pada perawat.
tangan
Inspeksi warna dan pigmentasi kulit. Pigmentasi normal berkisar antara merah
Bandingkan warna dari bagian yang muda ringan sampai kemerahan adalah
simetris tubuh. Beri perhatian lebih pada sehat pada kulit putih, cokelat samar
area seputar pemasangan gips, sampai cokelat pekat atau berminyak pada
pascaamputasi, pembebatan atau balutan. kulit gelap.
Perhatikan bidang atau area kulit dimana Dengan pemajanan terhadap cahaya
terjadi variasi warna. matahari beberapa area tubuh seperti
wajah dan legan mempunyai pigmentasi
lebih besar.
Kaji adanya hiperemi atau kemerahan Reaksi hiperemi normal adalah indurasi
pada kulit. dan vasodilatasi yang berlebihan dalam
respon terhadap tekanan. Kulit tampah
mulai dari merah muda terang sampai
merah. Indurasi adalah area oedema
setempat di bawah kulit. Reaksi hiperemia
abnormal dapat bertahan lebih dari 1 jam
sampai 2 minggu setelah terlupakannya
tekanan. Pada area peradangan akibat
infeksi lokal atau adanya tumor akan ada
perbedaan warna.
Palpasi suhu kulit dengan bagian dorsal Kulit secara normal hangat.
atau punggung tanagan. Bandingkan
bagian tubuh yang simetris. Bandingkan
bagian tubuh atas dan bagian tubuh
bawah.
Palpasi dengan ujung jari daerah Kulit secara normal kering. Lipatan kulit
permukaan kulit untuk merasakan seerti aksila normalnya lembab. Setelah
kelembapan. latihan yang berlebihan atau terpajan
langsung terhadap suhu hangat, kulit
mungkin menjadi lembab.
Palpasi suhu kulit dengan bagain dorsal Kulit secara normal hangat.
atau punggung tangan. Bandingkan bagian
tubuh yang simetris. Bandingkan bagian
tubuh atas dan bagian tubuh bawah.
Tekan ringan kulit dengan ujung jari untuk Secara normal tekstur kulit halus, lembut,
menentukan keadaan teksturnya. dan lentur pada anak dan dewasa.
Bagaimanapun tekstur kulit tidak serupa
pada seluruh tubuh. Kulit telapak tangan
dan telapak kaki lebih tebal.
Palpasi ringan kulit untuk memeriksa Untuk menilai struktur dari kulit.
kelembutan, ketegangan, dan kedalaman
lesi permukaan. Palpasi lebih dalam pada
area yang tampak tidak biasa.
Kaji turgor dengan mencubit kulit pada Normalnya kulit segera kembali ke posisi
punggung tangan pada dewasa, bagian awal sebelum dua detik.
dada atau perut pada lanjut usia dan
bagian kening bayi atau anak usia dibawah
dua tahun dan lepaskan. Perhatikan
seberapa mudah kulit kembali ke tempat
semula.
Kaji kondisi kulit, beri perhatian khusus Untuk memprediksi beberapa area yang
pada bagian yang terpajan terhadap mempunyai risiko tinggi terhadap cidera
tekannterutama pada klien yang tekan.
mengalami gangguan mobilisasi untuk
mendeteksi adanya gejala lesi tekan
sampai ulkus tekan.
Inspeksi adanya lesi untuk warna, ukuran, Palpasilah dengan lembut, lesi untuk
lokasi, jenis, kelompok, dan cara menentukan mobilitas, garis bentuk,
penularan. (ceper, menebal, atau cekung) dan
konsistensi ( lunak atau keras). Catat bila
pasien mengeluh adanya nyeri tekan
selama palpasi.
Inspeksi setiap area oedema mengenai Secara normal kulit bebas dari oedema.
lokasi, warna, ukuran, lokasi, jenis,
kelompok, dan cara penularan.
Palpasi setiap area oedema tentang Adanya pitting oedema berhubungan
mobilitas, konsistensi, dan nyeri tekan. dengan adanya gangguan pada sistem
Untuk mengkaji pitting oedema, tekan kardiovaskuler. Oedema adalah akumulasi
kuat area tersebut selama lima detik dan cairan pada jaringan. Kulit tampak
lepaskan. teregang dan mengilap. Oedema dependen
terutama terdapat pada kaki, mata kaki,
dan sakrum dapat menunjukkan aliran
balik vena buruk. Trauma langsung juga
akan menyebabkan oedema.
Catat kelainan warna kulit. Variasi kultur kulit memengaruhi
kemampuan utuk mendeteksi kelainan;
pada kulit putih kepucatan dapat berarti
kepucatan kulit ekstrem. Dimana pada
kulit gelap berarti hilangnya nuansa
kemerahan. Eritrema terlihat pengan
palpasi atau peningkatan kehangatan pada
pasien berkulit gelap. Pemeriksaan dapat
dilakukan lebih mudah dengan mendeteksi
sianosis di bibir dan lidah pada pasien
berkulit gelap, dimana sianosis berwarna
kelabu muda.
Kaji tekstur kulit. Kulit yang kering dapat mengindikasikan
adanya dehidrasi atau penggunaan sabun
pengering. Perspitasi menandakan usaha
tubuh untuk menghilangkan panas.
Perubahan tekstur kulit setempat dapat
terjadi akibat trauma atau lesi.
Kaji suhu pada pasien yang berisiko Adanya kehangatan setempat di sekitar
gangguan sirkulasi, yaitu mereka dengan luka dapat mengindikasi infeksi atau
gips atau balutan yang ketat. inflamasi. Rasa dingin pada jari- jari dapat
menandakan penurunan aliran darah yang
disebabkan oleh suhu ekstrem, penyakit
vaskuler, atau bedah vaskuler.
Rekam warna, bau, jumlah, dan Reaksi hiperemia abnormal adalah
konsistensi dari setiap cairan yang keluar indurasi dan vasodilatasi yang berlebihan
dari lesi. dalam respon terhadap tekanan.
Kulit tampak mulai dari merah muda
terang sampai merah. Indurasi adalah area
oedema setempat dibawah kulit.
Reaksi hiperemia abnormal dapat bertahan
lebih dari 1 jam sampai 2 minggu setelah
terlupakannya tekanan.
Jangan memijat area kemerahan Pijatan menambah kerusakan pada kapiler
jaringan di bawah kulit dan menaikkan
risiko terbentuknya luka tekan.
Catat adanya pucat, lecet, dan bintil- Perubahan setempat seperti kemerahan,
bintil, atau tak adanya lapisan superfisial inflamasi, atau pembengkakan dapat
kulit (tanda awal terbebtuknya luka tekan) disebabkan dari reaksi alergi terhadap
kosmetik.
1.2 Kuku
A. Pengkajian Kuku
Kondisi kuku mencerminkan status kesehatan umum, status nutrisi, pekerjaan,
dan tingkat perawatan diri seseorang. Bahkan status psikologis juga dapat dungkapakan
dari adanya bukti gigitan kuku. Sebelum mengkaji, perawat mengumpulkan riwayat
singkat. Bagian kuku yang paling dapat dilihat adalah plat kuku, lapisan transparan sel
epitel yang menutupi bagian bantalan kuku. Vaskularitas bantalan kuku memberi
lapisan warna di bawah kuku. Semilunar, area putih di bagioan dasarbantalan kuku
disebut lanula, yaitu merupakan dari mana plat kuku terbentuk.
B. Inspeksi dan Palpasi
Perawat menginspeksi warna bantalan kuku, kebersihan, panjang, ketebalan, dan
bentuk plat kuku, tekstur kuku, sudut antara kuku dan bantalan kuku, serta kondisi
lipatan kuku lateral dan proksimal di sekitar kuku. Perawat juga memalpasi bagian dasar
kuku.
Pada pandangan pertama, perawat mungkin mendapat kesan tentang praktik
hygine pasien. Kuku normalnya transparan, halus, melengkung dengan baik, dan
cembung dengan sudut bantalan kuku sekitar 160 derajat. Kutikula disekelilingnya
halus, utuh, dan tanpa inflamasi. Jika kuku tidak baik, kotor, dan tidak dirawat dengan
baik, maka terdapat indikasi bahwa pasien jarang melakukan perawatan kuku atau
secara fisik tidak mampu melakukan perawatan.
Perubahan pada derajat kuku merupakan tanda adanya kelainan atau gangguan
pada sistem tubuh lain. Jari tabuh (clubbing finger) dengan sudut kuku lebih dari 180
derajat merupakan manifestasi dari kondisi hipoksia yang lama pada pasien dengan
gangguan respirasi.
Pada orang kulit putih, bantalan kuku berwarna merah muda dengan ujung putih
tembus cahaya. Hemoragi serpihan dapat disebabkan oleh trauma, sirosis, diabetes
miletus dan hipertensi. Perubahan vitamin, protein, dan elektrolit dapat juga
menyebabkan garis atau berkas pada bantalan kuku
Kuku normalnya tumbuh dengan kecepatan konstan, tetapi cidera langsung atau
penyakit umum dapat mengganggu pertumbuhan. Dengan bertambahnya usia, kuku jari
tangan dan kuku jari kaki membentuk stria longitudinal dari tumbuh dengan kecepatan
yang sangat lambat. Oleh karena kalsium yang tidak mencukupi, kuku dapat berubah
menjadi kuning pada lansia.
Untuk memepalpasi, perawat memegang jari pasien dengan hati- hati dan
mengobservasi warna bantalan kuku. Kemudian, beri tekanan lembut, kuat, dan cepat
dengan ibu jari pada bantalan kuku kemudian lepaskan. Pada saat ditekan, bantalan
kuku tampak memutih atau memucat, tetapi warna merah muda harus segera kembali
saat tekanan dilepaskan (< 2 detik). Jika warna merah muda tersebut tidak segera
kembali, maka mengindikasikan adanya insufisiensi sirkulasi. Warna kebiruan atau
keunguan pada bantalan kuku memberitahukan adanya sianosis. Warna putih atau pucat
terjadi karena anemia.
Muttaqin, Arif & Sari, Kumala. 2011. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen.
Jakarta: Salemba Medika.