Integumen
Pengkajian Riwayat Kesehatan
⚫Warna
Warna kulit normal bervariasi antara orang yang satu
dengan yang lainnya, dan berkisar dari warna gading
hingga coklat gelap.
⚫Tekstur kulit
Tekstur kulit normalnya lembut dan kencang.
⚫Suhu
Suhu kulit normalnya hangat
⚫Kelembapan
Secara normal kulit akan teraba kering apabila disentuh
⚫Bau busuk
Kulit normalnya bebas dari segala bau yang tidak
mengenakan.
Efloresensi
⚫Efloresensi adalah pengkajian kelainan kulit
yang dapat dilihat, dengan diperiksa dengan
perabaan.
⚫terdapat dua macam pengkajian efloresensi
meliputi :
1. Efloresensi primer adalah kelainan kulit
yang terjadi pada permulaan penyakit.
2. Efloresensi sekunder adalah kelainan kulit
yang terjadi selama perjalanan penyakit.
Efloresensi Eflorasensi
Primer sekunder
Contoh Lesi: Contoh Lesi:
⚫Macula
• Skuama
⚫Papula • Erosi
⚫Nodul • Ekskoriasi
⚫Tumor • Ulkus
⚫Vesikula • Kusta
⚫Bula • Sikatriks
⚫Pustule • Fisura
⚫urtika
1. Efloresensi
Primer
LESI
a)Makula
d) Tumor
Karakteristik:
Seperti nodul tapi lebih
besar
dari nodul
Lesi
b) Papula
Karakteri
stik:
Peninggian kulit yang solid
dengan diameter <1 cm &
bagian terbesarnya berada
diatas permukaan kulit
(bila papula bergabung
dengan diameter > 1 cm
dan permukaan datar
disebut plakat)
Lesi
c) Nodul
Karakteri
stik:
Seperti papula,
berbentuk kubah,
umu yan menunjuk
ukuran >1 cm dan lebih
adanya
m suatu massa
dalam, g kan tumor
baik jinak istilah
merupakan
maupun ganas yang
ukurannya
>2 cm
Lesi
e) Vesikula
Karakteristik:
Peninggian kulit
berbatas tegas berisi
cairan dengan ukuran <
1 cm, dapat pecah
menjadi srosi atau
dapat bergabung
menjadi bula
Lesi
f) Bula
Karakteristik:
Peninggian kulit berbatas
tegas berisi cairan
dengan ukuran > 1cm
Lesi
g)
Pustula
Karakteri
stik:
Seperti halnya vesikula
tetapi isinya pus &
berada di atas kulit yang
meradang
Lesi
h)
U
rtika
Peningg kulit
ian
katrena
Karakteri yang
edema
pada datar
dermis
stik:
bagian atas. Bersifat
gatal, timbulnya cepat,
hilangnya cepat, pori-
pori melebar, warna
pucat
Lesi
i) Abses
Karakteri
stik:
kumpulan nanah (netrofil
yang telah mati) yang
adan pros infeksi
terakumulasi
oleh bakteridi
atau sebuah
ya es (biasanya
kavitas jaringan karena
parasit)atau
karena adanya benda
asing (misalnya serpihan,
luka peluru, atau jarum
suntik)
1. Efloresensi
Sekunder
Lesi
a)
Skuama
Karakteri
stik:
Partikel epidermal dapat
kering atau berminyak,
tipis ataupun tebal dan
dilapisi masa keratin.
Warnanya bervariasi
putih keabu-abuan,
merah, kuning, atau
coklat
Lesi
b) Erosi
Karakteristik:
Hilangnya lapisan kulit
sebatas epidermis dan
sembuh tanpa
meninggalkan jaringan
parut
Lesi
c)
Ekskori
asi
Karakteristik:
Hilangnya jaringan
sampai
dengan stratum papilare
Lesi
d) Ulkus
Karakteristik:
Hilangnya kontinuitas
jaringan pada dermis
atau lebih dalam
sembuh dengan
meninggalkan jaringan
parut
Lesi
e)
K
rusta
Karakteri
stik:
Pengeringancairan
tubuh bercampur epitel
debris bakteri
Lesi
f) Sikatriks
Karakteristik:
Pembentukan jaringan baru yang
sifatnya lebih banyak
mengandung jaringan ikat untuk
mengganti jaringan yang rusak
akibat penyakit atau trauma
pada dermis yang lebih dalam.
Bisa atrofi disebut sikatriks
atrofi, bila membesar disebut
sikatriks hipertrofi
Lesi
g) Fisura
Karakteri
stik:
Retakan kulit yang linier
sepanjang epidermis
atau sampai dermis,
dapat multipel
Prosedur Pemeriksaan Fisik Integumen
Alat khusus
⚫Stetoscop
⚫Pencahayaan yang cukup
⚫Sarung tangan sekali apaki
Persiapan pasien
⚫Untuk pengakjian total Seluruh permukaan
kulit,pasien harus melakukan beberapa posisi
⚫Area yang diperiksa sebaiknya terbuka penuh.
⚫Bila area yang hendak diperiksa tidak bersih atau
tertutup kosmetik, mungkin kulit perlu dibersihkan
untuk memungkinkan inspeksi yang adekuat.
Teknik pengkajian