Anda di halaman 1dari 36

PEMERIKSAAN KULIT, RAMBUT DAN

KUKU
MINARTI
KULIT
 Kulit, atau sistem integumen, adalah sistem organ yang bisa
dengan mudah dilakukan pemeriksaan. Kulit memberikan
perlindungan antara individu dengan lingkungan eksternal,
yaitu:
 Kulit akan bereaksi terhadap perubahan lingkungan eksternal.
 Kulit juga mencerminkan adanya perubahan yang terjadi
dalam tubuh.
 Pemeriksaan yang seksama pada kulit akan mendapatkan
informasi tentang status kesehatan umum klien. kulit juga
akan memberikan informasi spesifik yang dibutuhkan untuk
mengidentifikasi penyakit sistemik atau masalah pada kulit.
anatomi
Kulit dan organ pendukung yaitu rambut, kuku, kelenjar sebasea, ekrin
dan apokrin; adalah organ tubuh terbesar. Fungsi penting kulit adalah :
 menjaga kehilangan atau keseimbangan cairan dan elektrolit
 melindungi tubuh dari agen luar penyebab injuri dan infeksi yang
masuk ke dalam tubuh
 menjaga regulasi temperatur dan tekanan darah
 organ perasa dari sentuhan, tekanan, suhu, dan nyeri
 memelihara integritas permukaan tubuh dengan penggantian sel
berkelanjutan dan meningkatkan regenerasi untuk penyembuhan luka
 memelihara fungsi perlindungan kulit oleh ekrin dan kelenjar sebasea
untuk melindungi melindungi mikroorganisme dan jamur
 membantu memproduksi vitamin D
 memperlambat reaksi hipersensitivitas substansi asing
 mengindikasikan emosi melalui perubahan kuli
pemeriksaan
 Anamnesa
Riwayat Kesehatan
 Pemeriksaan fisik
peralatan:
1. Penggaris/meteran untuk mengukur luas luka
2. flashlight/ lampu senter untuk menerangi luka
3. suryakanta/kaca pembesar untuk membantu dalam
pemeriksaan luka
4. sarung tangan disposibel untuk melindungi pemeriksa
ketika malakukan pemeriksaan luka
Inspeksi
1. warna kulit
2. vaskularisasi
3. keringat
4. edema
5. injuri
6. perlukaan/lesi pada kulit
PERUBAHAN WARNA
Cyanosis, warna kebiruan-biruan, mungkin terlihat di bawah kuku, bibir,
dan mukosa mulut. Terjadi karena penurunanan ikatan oksihemoglobin,
atau penurunan oksigenasi darah. Dapat disebabkan oleh penyakit paru,
penyakit jantung, abnormalitas hemogolbin, atau karena udara dingin
Jaundice, warna kuning atau kehijauan. Terjadi ketika biliribin jaringan
meningkat dan dapat pertama kali terlihat di sklera kemudian
membran mukosa, dan kulit
Pallor (Pucat), penurunan warna kulit. Terjadi karena penurunan aliran
darah ke pembuluh darah superfisial atau penurunan jumlah
hemoglobin dalam darah. Pucat mungkin terjadi di muka, palpebra
konjunctiva, mulut dan di bawah kuku
erytema, warna kemerahan di kulit. Mungkin terjadi secara general
maupun lokal. Eritema general disebabkan karena demam, sedangkan
eritema lokal disebabkan karena infeksi lokal atau terbakar matahari
TYPE LESI PADA KULIT
LESI PRIMER
MAKULA :
 Perubahan warna kulit yang tegas
tanpa ada cekungan atau peninggian
 Bervariasi dalam ukuran dan bentuk,
dan tampak sebagai pewarnaan pada
kulit.
 hiperpigmentasi
Urtika

 erupsi pada kulit yang berbatas


tegas dan menimbul (bentol),
berwarna merah, memutih bila
ditekan, dan disertai rasa gatal.
Urtikaria dapat berlangsung secara
akut, kronik, atau berulang.
PAPULA
 Terdapat elevasi yang dapat diraba
dari kulit yang bervariasi
diameternya dari sekitar 1-5 mm.
Permukaan dapat tajam, bulat atau
datar. Mereka terletak superficial
dan dibentuk dari proliferasi sel
atau eksudasi cairan ke dalam
kulit. (note : peninggian kulit yang
solid di permukaan kulit), ex: kutil
NODULA

 Mirip dengan papula tetapi terletak lebih dalam.


Bervariasi dalam ukuran dan biasanya lebih besar
dibandingkan papula. Dapat muncul di epidermis,
dermis, dan subkutan.
VESIKULA
 Vesikel merupakan lepuh kecil
yang dibentuk dengan akumulasi
cairan dalam epidermis ; mereka
biasanya diisi dengan cairan serosa
dan ditemukan pada anak-anak
yang menderita eksema. Ukuran
biasanya < 1 cm (diameter). Jika
berisi darah disebut vesikel
hemoragik.
 Jenis : Subcorneal, Intraepidermis,
subepidermis
Bula

 Bula mirip dengan vesikula, berisi cairan umumnya


serosa namun berukuran lebih besar (>1 cm
diameter)
Pustula

 Pustula merupakan vesikel besar (bula) yang


mengandung pus. Mereka ditemukan misalnya
pada pemfigus neonatorum, bisul
Abses
 Merupakan kumpulan nanah
(netrofil yang telah mati) yang
terakumulasi di sebuah kavitas
jaringan karena adanya proses
infeksi (biasanya
oleh bakteri atauparasit) atau
karena adanya benda asing
(misalnya serpihan, luka peluru,
atau jarum suntik). Proses ini
merupakan reaksi perlindungan
oleh jaringan untuk mencegah
penyebaran/perluasan infeksi ke
bagian lain dari tubuh.
Kista

 Kista Sebasea (Kista Keratinosa) adalah suatu


kantung tertutup yang ditemukan tepat di bawah
kulit dan mengandung kulit mati, ekskresi kulit dan
bagian-bagian kulit lainnya.
Tumor

Tumor terbagi menjadi tumor jinak, ganas


Plak

 adalah kelainan kulit seperti papula


dengan permukaan datar dan diameter > 1 cm. Plak
dapat terjadi karena perluasan suatu papula, tetapi
dapat juga karena gabungan atau konfluensi dari
beberapa papula
LESI SEKUNDER
 Skuama
Skuama merupakan lapisan tanduk dari
epidermis mati yang menumpuk pada kulit
yang dapat berkembang sebagai akibat
perubahan inflamasi. Keadaan ini ditemukan
pada psoariasis
Krusta

 Ini terbentuk dari serum, darah atau nanah yang mengering


pada kulit. Masing-masing dapat dikenal dengan warna
berikut : merah kehitaman (krusta darah), kuning kehitaman
(krusta nanah), berwarna madu (krusta serum).
Fisura
 Ini merupakan retakan kecil yang meluas melalui epidermis
dan memaparkan dermis. Mereka dapat terjadi pada kulit
kering dan pada inflamasi kronik
Ulkus
 Ulkus merupakan lesi yang terbentuk oleh kerusakan lokal
dari seluruh epidermis dan sebagian atau seluruh korium di
bawahnya
Exsoriasi : Pengelupasan epidermis
Scar : Pecahnya jaringan kulit sehingga
terbentuk celah retakan
Lichenifikasi : Penebalan kulit karena
garukan atau tertekan terus
Identifikasi kelainan- kelainan pada
kulit
 Naevus Pigmentosus : Hiperpigmentasi pada kulit dengan batas
jelas
 Hiperpigmentasi : Daerah kulit yang warnanya lebih gelap dari
yang lain (Cloasma Gravidarum)
 Vitiligo / Hipopigmentasi : Daerah kulit yang kurang berpigment
 Tatto : Hiperpigmentasi buatan
 Haemangioma : Bercak kemerahan pada pembuluh darah, dapat
merupakan tumor jinak
 Angioma / toh : Pembengkakan yang terbentuk oleh proliferasi
yang berlebihan dari pembuluh darah
 Spider Naevi : Pelebaran pembuluh darah arteriola dengan bentuk
aliran yang khasseperto kalajengking dan bila ditekan hlang
 Strie : Garis putih pada kulit yang terjadi akibat pelebaran kulit,
dapat ditemui pada ibu hamil
PALPASI
Catat :
1. perubahan dalam suhu/TEMPERATUR
2. Kelembaban. Kering pada dehidrasi, myxedema, cronic
nephritis
3. Tekstur. Mengacu pada Halus atau kasar. Kasar dan kering
pada hipotyroid. Lembut dan halus pada hiperthyroid
4. Turgor. Mengacu pada elastisitas kulit.
5. Lesi. Distribusi, konfigurasi, tipe, warna
Derajat turgor kulit

 Derajat 0 : Kembali spontan


 Derajat 1 : Kembali dalam 1 detik
 Derajat 2 : Kembali dalam 2 detik
 Derajat 3 : Kembali dalam waktu lebih dari 2 detik
Derajat edema:

 Derajat 1: + 1 (hampir tidak terdeteksi / 2 mm)


 Derajat 2: +2 (lekukan 2-4 mm)
 Derajat 3: +3 (lekukan 5-7 mm)
 Derajat 4: +4 (lekukan lebih 7 mm)
RAMBUT
 Inspeksi dan palpasi: catat distribusi, kualitas,
kuantitas
 Distribusi: normal : kulit kepala, muka bagian bawah,
hidung, leher, aksila, dada anterior, punggung, bahu,
lengan, kaki, gluteal, area pubis, dan sekitar nipple.
 Kuantitas:
Hirsutisme: perningkatan pertumbuhan rambut.
Alopecia : rambut rontok, botak
 Kuantitas
 texture: kasar, halus, lurus, keriting, sangat kusut,
kuat, berkilauan, mudah rontok.
 Warna. Bervariasi mulai dari putih bercahaya
sampai hitam. Perubahan warna dipengaruhi oleh
usia, nutrisi, penyakit
KUKU
INSPEKSI dan PALPASI
 Bentuk. Anonyhia: tidak mempunyai kuku sama sekali
 Kelengkungan. Normal: datar atau sedikit lengkung. clubbing
 Adhesi. Normal: kuat tidak mudah dicabut.
 paronchia: inflamasi di sekeliling jaringan kuku, odem dan
indurasi, nyeri dan tegang.
 Permukaan kuku. Normal: lembut dan datar
 Warna. Normal: pink
 Ketebalan.
 Capilarry Refill Time (CRT): normal: kurang dari 3 detik
Examination step by step
Skin
 Melakukan inspeksi pada semua permukaan tubuh
 Inspeksi tiap bagian tubuh, catat:
 Warna
 Kesimetrisan
 Keragaman
 Ketebalan
 Pigmentasi
 Lesi/luka
 Palpasi
 Kelembaban (kering, berkeringat, bersisik, berminyak)
 Temperatur
 Ketebalan
 Turgor
 Inspeksi dan palpasi lesi, catat:
 Ukuran
 Warna
 Tekstur permukaan (datar, menonjol, indurasi)
 Pola
 Lokasi dan distribusi
 eksudat
 Kuku
 Inspeksi – Palpasi
 Sudut • Texture
 Sekeliling
• Konsistensi
 Warna
 Punggung/permukaan
• Ketebalan
 Kesimetrisan • Kekuatan
 Kebersihan

35

Anda mungkin juga menyukai