Anda di halaman 1dari 58

Pemeriksaan Lesi

Griffith – 031.191.032

Pembimbing : dr. Dian Kusumadewi R, Sp. KK


Definisi
● Pemeriksaan lesi dapat dilakukan dengan penilaian
melalui penglihatan atau perabaan sebagai hasil
yang objektif.
● Pemeriksaan kulit untuk menilai morfologi atau
kelainan kulit yang terjadi dapat disebut sebagai
efloresensi.
Efloresensi
● Efloresensi dibagi menjadi 2 yaitu :
a) Efloresensi primer : Timbul pada awal penyakit
Contoh : Makula, papul, plak, utrika, nodus, nodulus, vesikel,bulla, pustul,
kista
b) Efloresensi sekunder : Timbul pada perjalanan penyakit, biasanya timbul akibat
dari efloresensi primer.
Contoh : Skuama, krusta, erosi, ulkus, dan sikatriks.
Efloresensi
Primer
01.Makula
Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan
warna semata <1 cm. Bila diameter >1 cm disebut
sebagai patch.
Papul
Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip,
berdiameter <1 cm berisi zat padat.
Plak
Peninggian di atas permukaan kulit, permukaan
rata dan berisi zat padat (biasanya infiltrate),
diameter 2 cm atau lebih
Nodus
Massa pada sirkumskrip, infiltrat di kutan atau
subkutan diameter >1cm dan dapat
menonjol.

Nodulus
Massa padat sirkumskrip, infiltrat di kutan atau
subkutan dengan diameter <1 cm
Vesikel
Gelembung berisi cairan serum (jernih), beratap,
diameter <0.5 cm dan mempunyai dasar.
Bula
Vesikel berukuran lebih besar.
Pustul
Vesikel yang berisi nanah , bila mengendap di
bawah disebut vesikel hipopion
Kista
Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel,
maupun sisa sel.
Purpura
Warna merah dengan batas tegas yang tidak
hilang jika ditekan, terjadi karena adanya
ekstravasasi dari pembuluh darah ke
jaringan
Urtika
Edema setempat yang timbul mendadak dan
hilang perlahan
Abses
Kumpulan nanah dalam jaringan
Efloresensi
sekunder
Skuama
Lapisan stratum korneum yang terlepas dari
kulit.
Jenis skuama : pitiriasisformis, psoriasiformis,
iktiosiformis, kutikular, lamellar,
membranosa atau eskfoliativa, dan
keratolitik.
Krusta
Cairan tubuh yang mengering. Dapat bercampur
dengan jaringan nekrotik maupun benda
asing.
Erosi
Kelainan kulit yang disebabkan oleh kehilangan
jaringan yang tidak melampaui stratum
basal.
Ekskoriasi
Bila garukan lebih dalam lagi dari erosi sehingga
tergores sampai ujung papilla dermis. Maka
akan terlihat darah yang keluar selain serum.
Ulkus
Hilangnya jaringna yang lebih dalam dari
ekskoriasi.
Telangiektasis
Pelebaran pembuluh darah kapiler yang menetap
pada kulit.
Likenifikasi
Penebalan kulit disertai dengan relief kulit yang
makin jelas
Fisura
Hilangnya epidermis dan dermis yang berbatas
tegas dan linier.
Komedo
Infundibulum folikl rambut yang melebar dan
tersumbat keratin dan lipid.
a. Komedo terbuka/ blackhead : unit
pilosebasea terbuka pada permukaan kulit
dan terlihat sumbatan kertain berwarna
hitam
b. Komedo tertutup/ whitehead : unit
pilosebasea tertutup pada permukaan kulit
dan terlihat berwarna putih.
Sikatriks
Disebut juga jaringan parut, terdiri atas jaringan
tak utuh, relief kulit tidak normal,
permukaan kulit licin, dantidak terdapat
adneksa kulit
Ukuran lesi
Miliar
● Sebesar kepala jarum pentul
Lentikular
Sebesar biji jagung
Numular
Sebesar uang logam koin (100 rupiah)
Plakat
● En-plaque lebih besar dari nummular
Bentuk/
susunan lesi
Linier
● Seperti garis lurus
Annular
● Seperti lingkaran
Asinar
● Berbentuk seperti bulan sabit
Polikistik
● Bentuk pinggiran yang sambung
menyambung
Korimbiformis
● Susunan seperti induk ayam yang dikelilingi
anak – anaknya
Herpetiformis
● Vesikel berkelompok seperti pada herpes
zoster
Serpiginosa
● Proses yang menjalar ke satu jurusan, diikuti
oleh penyembuhan bagian yng ditinggalkan
Penyebaran
Lesi
Unilateral
● Mengai salah satu sisi tubuh, missal pada
eksremitas
Lokalis
● Lesi terlokalisir pada satu lokasi tubuh
Bilateral
● Mengenai kedua sisi tubuh
Dermatomal
● Mengikuti distribusi seratbu saraf
dermatomal
Simetrik
● Mengenai kedua sisi tubuh yang sama
Regional
● Mengenai daerah tertentu.
Generalisata
● Tersebat pada Sebagian besar tubuh
Universalis
● Seluruh atau hampir seluruh tubuh (90 –
100%).
Soliter
● Hanya satu lesi
Multipel
● Lesi banyak
Konfluens
Dua atau lebih lesi menjadi satu
Diskret
● Terpisah satu dengan yang lain
Batas Lesi
Sirkumskripta
● Berbatas tegas dengan kulit sekitarnya
Difus
● Berbatas tidak tegas dengan kulit sekitarnya
Video Pemeriksaan fisik kulit
Referensi

1. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Ed 7. FKUI. 2017


2. Fitzpatrick, Freedeberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF,
Goldsmith LA, Katz St. 2018. Dermatology in General
Medicine. Edisi 8. New York. The Mc Graw-Hill Companies Inc
3. Atlas penyakit kulit dan kelamin. Ed. 2. UNAIR. 2018.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai