PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Berikut definisi berbagai kelainan kulit dengan istilah-istilah yang
berhubungan dengan kelainan tersebut:
Efloresensi Primer
Berikut adalah morfologi yang datar tidak teraba:
1) Makula
Kelainan kulit atau efloresensi primer berbatas tegas berupa perubahan warna
kulit tanpa perubahan bentuk. Makula berbentuk datar, bahkan dengan tingkat
permukaan kulit di sekitarnya atau selaput lendir, dan hanya terlihat sebagai
area warna yang berbeda dari kulit atau selaput lendir di sekitarnya. Ukuran
makula kurang dari 1 cm. Contoh: vitiligo, melanoderma, leukoderma,
eritema, purpura, petekkie, ekimosis, tinea versikolor, dan morbus Hansen.
Petechie : <1 cm
Echymosis : > 1 cm
1) Urtika
Penonjolan di atas permukaan kulit akibat edema setempat yang timbul
mendadak dan hilang perlahan-lahan. Lesi ini adalah hasil dari edema yang
dihasilkan oleh keluarnya plasma atau pengumpulan serum melalui dinding
pembuluh darah di bagian atas dermis. Misalnya pada dermatitis
medikamentosa dan gigitan serangga
3
2) Vesikel
Gelembung berisi cairan serum (jernih), ukuran diameter kurang dari 1 cm,
mempunyai dasar dan atap. Menurut definisi, dindingnya tipis dan cukup
tembus cahaya untuk memvisualisasikan isinya, yang mungkin jernih/bening,
serosa, atau hemoragik. Vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik.
Vesikel dan bula timbul dari pembelahan di berbagai tingkat epidermis
(intraepidermal) atau antarmuka dermal-epidermal (subepidermal), terkadang
meluas ke dermis. Contoh vesikel seperti pada varisela, herpes zoster.
3) Bula
Vesikel yang berukuran lebih besar dengan diameter lebih besar dari 1 cm.
Dikenal juga istilah bula hemoragik (berisi darah), bula purulen (berisi nanah)
dan bula hipopion (berisi nanah yang mengendap). Paling sering diisi dengan
cairan serosa, tetapi bisa juga diisi dengan eksudat purulen atau infiltrat
hemoragik. Bula sering digambarkan sebagai lembek atau kokoh dan utuh.
Seperti pada pemfigus, luka bakar.
4) Pustul
Vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap dibagian bawah vesikel
disebut vesikel hipopion. Pustula adalah papula yang berbatas tegas dan
menonjol di epidermis atau infundibulum yang mengandung nanah yang
terlihat. Eksudat purulen, terdiri dari leukosit dengan atau tanpa puing seluler,
mungkin mengandung organisme atau mungkin steril. Eksudat mungkin
berwarna putih, kuning, atau kuning kehijauan. Pustula dapat bervariasi
dalam ukuran dan dalam situasi tertentu dapat bergabung membentuk "danau"
nanah. Jika dikaitkan dengan folikel rambut, pustula mungkin tampak
berbentuk kerucut dan memiliki rambut di tengahnya
4
5) Kista
Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk
bukan akibat peradangan, walaupun dapat meradang. Kista terbentuk dari
kelenjar yang melebar dan tertutup, saluran kelenjar, pembuluh darah, saluran
getah bening, atau lapisan epidermis. Isi kista terdiri atas serum, getah bening,
keringat, sebum, sel-sel epitel, lapisan tanduk, dan rambut. Contoh kista
epidermoid.
Berikut adalah morfologi yang berisi jaringan padat :
6) Papul
Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, berukuran diameter
lebih kecil dari ½ cm, berisikan zat padat.
Bentuk papul dapat bermacam-macam, setengah bola, contohnya pada
eksim atau dermatitis, kerucut pada keratosis folikularis, datar pada
veruka plana juvenilis, datar dan berdasarkan poligonal pada liken
planus, berduri pada veruka vulgaris, bertangkai pada fibroma
pendulans dan pada veruka filiformis.
Warna papul dapat merah akibat peradangan, pucat, hiperkrom, putih,
atau seperti kulit di sekitarnya. Beberapa infiltrat mempunyai warna
sendiri yang biasanya baru terlihat setelah eritema yang timbul
bersamaan ditekan (lupus vugaris menjadi warna apple jelly)
Letak papul dapat epidermis atau dermis.
7) Nodul
Nodul adalah lesi yang teraba lebih dari 1 cm dengan bentuk kubah, bulat
atau bulat telur. Lebarnya biasanya lebih besar dari tingginya. Perubahan
permukaan mungkin ada atau tidak. Massa padat sirkumskrip, dapat
menonjol. Bergantung pada komponen anatomi yang terutama terlibat, nodul
terdiri dari 5 tipe utama: (1) epidermal, (2) epidermal-dermal, (3) dermal,
(4) dermal- subdermal, dan (5) subkutan. Tekstur merupakan ciri tambahan
penting dari nodul: keras, lunak, berfluktuasi, dll. Begitu pula, permukaan
nodul yang berbeda, seperti halus, keratotik, ulserasi, atau fungasi, juga
membantu pertimbangan diagnostik langsung. Misalnya pada prurigo
nodularis. Jika diameternya lebih kecil dari 1 cm disebut nodulus.
5
Tumor, kadang-kadang juga termasuk di bawah judul nodul, dapat digunakan
untuk menggambarkan massa yang bentuknya lebih tidak teratur, jinak atau
ganas. Tumor merupakan istilah umum untuk benjolan yang berdasarkan
pertumbuhan sel maupun jaringan.
8) Plak (Plaque)
Peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya datar dan berisi zat padat
(biasanya infiltrat), diameternya 2 cm atau lebih. Contohnya papul yang
melebar atau papul-papul yang berkonfluensi pada psoriasis.
Efloresensi Sekunder
1) Sikatriks
Disebut juga jaringan parut. Terdiri atas jaringan tak utuh, relief kulit tidak
normal, permukaan kulit licin dan tidak terdapat adneksa kulit. Sikatriks dapat
atrofik, kulit mencekung, dan dapat hipertrofik yang secara klinis terlihat
menonjol karena kelebihan jaringan ikat. Bila sikatriks hipertrofik menjadi
patologik, pertumbuhan melampaui batas luka disebut keloid (sikatriks yang
pertumbuhan selnya mengikuti pertumbuhan tumor), dan ada
kecenderungan terus membesar
2) Erosi
Kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui
stratum basal. Contoh bila kulit dirauk sampai stratum spinosum akan keluar
cairan serosa dari bekas garukan.
3) Abses
Kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit berarti di dalam kutis
atau subkutis. Batas antara ruangan yang berisikan nanah dan jaringan di
sekitarnya tidak jelas. Abses biasanya terbentuk dari infiltrat radang. Sel dan
jaringan hancur membentuk nanah. Dinding abses terdiri atas jaringan sakit,
yang belum menjadi nanah.
4) Eksoriasi
Bila garukan lebih dalam lagi sehingga tergores sampai ujung papila dermis, maka
akan terlihat darah yang keluar selain serum. Kelainan kulit yang disebabkan oleh
hilangnya jaringan sampai stratum papilar
6
5) Ulkus
Hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi. Ulkus dengan demikian
kerusakan kulit (epidermis dan dermis) yang mempunyai tepi, dinding, dasar
dan isi. Seperti ulkus tropikum, ulkus durum.
Termasuk erosi dan eksoriasi dengan bentuk linier ialah fisura atau
rhagades, yakni belahan kulit yang terjadi oleh tarikan jaringan sekitarnya,
terutama terlihat pada sendi dan batas kulit dengan selaput lendir.
6) Fisura
Adalah hilangnya kontinuitas permukaan kulit atau mukosa secara linier yang
diakibatkan oleh ketegangan yang berlebihan atau penurunan elastisitas jaringan
yang terlibat. Celah sering terjadi pada telapak tangan dan telapak kaki di mana
stratum korneum tebal paling tidak dapat diperluas.
7) Skuama
Lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama disebut halus
(pitriasis) akan tampak bila dilakukan kerokan atau peregangan kulit mirip sebagai
taburan tepung atau bedak, sedangkan skuama kasar bila dapat dilihat dengan mata
biasa. Skuama dapat berwarna putih atau coklat kehitaman, kering atau berminyak
(oleosa).
8) Krusta
Cairan badan yang mengering di atas kulit akibat serum, darah, nanah, atau
kombinasinya. Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik, maupun benda asing
(kotoran, obat dan sebagainya). Warnanya ada beberapa macam, yaitu kuning
muda berasal dari serum, kuning kehijauan berasal dari pus, dan kehitaman berasal
daridarah.
9) Likenifikasi
7
Penebalan kulit disertai relief kulit yang makin jelas akibat menggosok atau
menggaruk kulit secara berulang-ulang. Ini ditemukan terutama dalam proses
eksim kronis atau proses neurogenik.
Efloresensi lainnya
1. Kanalikuli
Ruam kulit berupa saluran-saluran pada stratum korneum, yang timbul
sejajar dengan permukaan kulit, seperti yang terdapat pada scabies.
4. Burrow
Terowongan yang berkelok kelok yang meninggi di epidermis
superfacial yang ditimbulkan oleh parasite.
5. Telangiektasi
Pelebaran kapiler yang menetap pada kulit.
6. Vegetasi
Pertumbuhan berupa penonjolan bulat atau runcing yang menjadi satu.
Vegetasi dapat dibawah permukaan kulit, misalnya pada tubuh. Dalam hal ini
disebut granulasi, seperti pada tukak.
8
2.2 Status Dermatologikus
Status dermatologis terdiri dari :
1. Morfologi : merupakan bentuk atau struktur dari lesi kulit.
Lesi kulit berdasarkan letaknya terhadap permukaan kulit : mengalami
peninggian, cekungan, rata dengan pemukaan kulit sekitarnya, berisi
cairan, mengalami perubahan warna dan kelainan pembuluh darah.
Berdasarkan perjalanan dan proses terbentuknya lesi :
- Lesi primer : makula, patch, papul, plak, nodul, urtika/wheal,
vesikel, bula, kista.
- Lesi sekunder : skuama, krusta, erosi, ekskoriasi, ulkus, fisura,
sikatriks, likenifikasi.
Untuk mendeskripsikan makula, patch dan plak harus dijelaskan :
- Warna : sama dengan warna kulit, merah, ungu, coklat, hitam
pekat, abu-abu, biru dan kekuningan.
- Batas : tegas (sirkumskripta) atau tidak tegas (difus).
- Garis tepi : reguler, ireguler.
- Bentuk : bulat, oval, anular, linear, bervariasi (multiform).
- Ukuran :milier, lentikuler, gutata, numular, plakat.
- Palpasi kulit : untuk menilai keadaan kulit, kondisi kulit misalnya
(lembab, kering, berminyak), tekstur dan elastisitas, permukaan
(halus, kasar, berbenjol, skuama, krusta, maserasi, likenifikasi),
verukosa (kasar dan tajam) seperti parut, suhu kulit, indurasi
- (pengerasan kulit), konsistensi (lunak, kenyal, keras)dan rasa nyeri
(dolent).
- Hiperestesia atau anestesia
2. Jumlah : soliter (tunggal), multiple (lebih dari satu)
3. Konfigurasi : linier, anular/sirsinar, arkuata/arsinar, nummular/bulat/diskoid,
polisiklik, retikular, serpiginosa, targetoid/irisformis, whorled.
Susunan lesi ganda : tersusun berkelompok/clustered (herpetiformis,
zosteriform) dan tersebar/scattered (diskret, disseminata).
9
Istilah tertentu digunakan untuk menggambarkan konfigurasi. Lesi
tersusun segaris disebut lesi linier, lesi tersebut dapat konfluens atau diskret.
Lesi berbentuk bulatan yang sempurna (anuler) atau setengah lingkaran
(arkuata) atau terdiri dari potongan beberapa lingkaran (polisiklik). Jika erupsi
tidak lurus tetapi membentuk bagian dari lingkaran disebut serpiginous. Lesi
bulat kecil seperti tetesan disebut guttate jika lebih besar seperti uang logam
disebut nummular. Konfigurasi yang tidak sesuai dengan pola di atas
kemungkinan suatu penyakit kuliteksogen ataufactitia.
2) Susunan Kelainan/Bentuk/Gambaran
Liniar : seperti garis lurus.
Sirsinar/anular : seperti lingkaran/berbentuk cincin; menyiratkan bahwa
tepi lesi memiliki warna dan / atau perubahan tekstur yang lebih menonjol
di tepi depan daripada di tengah (seperti yang terlihat pada granuloma
annulare, tinea corporis, eritema annulare centrifugum)
11
Polisiklik : bentuk pinggiran yang sambung menyambung. Dibentuk dari
lingkaran yang menyatu, cincin, atau cincin tidak lengkap (seperti yang
terlihat pada urtikaria, lupus eritematosus kutaneus subakut)
Bentuk lesi
Teratur : misalnya bulat, lonjong, seperti ginjal dsb
12