Anda di halaman 1dari 3

EFLORESENSI

Untuk mempelajari macam-macam kelainan kulit lebih sistemastis sebaiknya dibuat pembagian
menurut siemens (1985) yang membaginya sebagai berikut:

Ciri Khas Morfologi


Setinggi permukaan kulit Makula
Bentuk peralihan, tidak Eritema, telangiektasis
terbatas pada permukaan
kulit
Di atas permukaan kulit Urtika, vesikel, bula, kista, pustule,
abses, papul, nodus, tumor, vegetasi
Bentuk peralihan:
1. Tidak terbatas pada Sikatriks, atrofi, hipertrofi,
suatu lapisan saja; hipotrofi, anetoderma, erosi,
ekskoriasi, ulkus (tukak), fistel
2. Melekat pada kulit Skuama, krusta, sel-sel asing dan
hasil metabolitnya, debris (kotoran)

Makula: kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata. Contoh:
melanoderma, leukoderma, purpura, petekie, ekimosis.

Ertitema: kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran pembuluh darah kapiler yang
reversibel.

Urtika: edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan.

Vesikel: gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari ½ cm garis tengah, dan
mempunyai dasar; vesikel berisi darah disebur vesikel hemoragik.

Pustule: vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel disebut
vesikel hipopion.

Bula: vesikel yang berukuran lebih besar. Dikenal juga istilah bula hemoragik, bula purulent,
dan bula hipopion.

Kista: ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Kista terbentuk bukan akibat
perdangan, walaupun kemudian dapat meradang. Dinding kista merupakan selaput yang terdiri
atas jaringan ikat dan biasanya dilapisi sel epitel atau atau endotel. Kista terbentuk dari kelenjar
yang melebar dan tertutup, saluran kelenjar, pembuluh darah, saluran getah bening, atau lapisan
epidermis. Isi kista terdiri atas hasil dindingnya, yaitu serum, getah bening, keringat, sebum, sel-
sel epitel, lapisan tanduk, dan rambut.

Abses: merupakan kumpulan nanah dalam jaringan, bila mengenai kulit berarti di dalam kutis
atau subkutis. Bantas antara ruangan yang berisikan nanah dan jaringan di sekitarnya tidak jelas.
Abses biasanya terbentuk dari infiltrate radang. Sel dan jaringan hancur membentuk nanah.
Dinding abses terdiri atas jaringan sakit, yang belum menjadi nanah.

Papul: penonjolan diatas permukaan kulit, sikumskrip, berukuran diameter lebih kecil dari ½
cm, dan berisikan zat padat. Bentuk papul dapat bermacam-macam, misalnya setengah bola,
contohnya pada eksem atau dermatitis, kerucut pada keratosis folkularis, datar pada veruka plana
juvenilis, datar dan berdasar polygonal pada liken planus, berduri pada veruka vulgaris,
bertangkai pada fibroma perdulans dan pada veruka filiformis. Warna papul dapat merah akibat
peradangan, pucat, hiperkrom, putih, atau seperti kulit disekitarnya. Beberapa infiltrate
mempunyai warna sendiri yang biasanya baru terlihat setelah eritema yang timbul bersamaan
ditekan dan hilang (lupus, sifilis). Letak papul dapat epidermal atau kutan.

Nodus: massa padat sirkumskrip, terletak di kutan atau subkutan, dapat menonjol, jika
diameternya lebih kecil daripada 1 cm disebut nodulus.

Plak (plaque): peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya rata dan berisi zat padat
(biasanya infiltrate), diameternya 2 cm atau lebih. Contohnya papul yang melebar atau papul-
papul yang berkonfluensi pada psoriasis.

Tumor: istilah umum untuk benjilan yang berdasarkan pertumbuhan sel maupun jaringan.

Infiltrate: adalah tumor terdiri atas kumpulan sel radang.

Vegetasi: pertumbuhan berupa penonjolan bulat atau runcing yang menjadi satu. Vegetasi dapat
di bawah permukaan kulit, misalnya pada tubuh. Dalam hal ini disebut granulasi, seperti pada
tukak.

Sikatriks: terdiri atas jaringan tak utuh, relief kulit tidak normal, permukaan kulit licin dan tidak
terdapat adneksa kulit. Sikatriks dapat atrofik, kulit mencekung dan dapat hipertrofik, yang
secara klinis terlihat menonjol karena kelebihan jaringan ikat. Bila sikatriks hipertrofik menjadi
patologik, pertumbuhan melampaui batas luka disebut keloid (sikatriks yang pertumbuhan selnya
mengikuti pertumbuhan tumor), da nada kecenderungan untuk terus membesar.

Anetoderma: bila kutis kehilangan elastisitas tanpa perubahan berarti pada bagian kulit yang
lain, dapat dilihat bagian-bagian yang bila ditekan dengan jari seakan-akan berlubang. Bagian
yang jaringan elastiknya atrofi disebut anetoderma. Contoh: striae gravidarum.

Erosi: kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basal.
Contoh bila kulit digaruk sampai stratum spinosum akan keluar cairan sereus dari bekas garukan.

Ekskoriasi: bila garukan lebih dalam lagi sehingga tergores sampai ujung papil, maka akan
terlihat darah yang ke luar selain serum. Kelainan kulit yang disebabkan oleh hilangnya jaringan
sampai dengan stratum papilare disebut eksoriasi.
Ulkus: adalah hilangnya jaringan yang lebih dalam dari ekskoriasi. Ulkus dengan demikian
mempunyai tepim dinding, dasar, dan isi. Termasuk erosi dan ekskoriasi dengan bentuk linear
ialah fisura atau rhagadesm yakni belahan kulit yang terjadi oleh tarikan jaringan di sekitarnya,
terutama terlihat pada sendi dan batas kulit dengan selaput lendir.

Skuama: adalah lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit. Skuama dapat halus sebagai
taburan tepung, maupun lapisan tebal dan luas sebagai lemabaran kertas. Dapat dibedakan,
misalnya pitiriasiformis (halus), psoriasiformis (berlapis-lapis), iktosiformis (seperti ikan),
kultikular (tipis), lamellar (berlapis), membranosa atau eksfoliatika (lembaran-lembaran), dan
keratotik (terdiri atas zat tanduk).

Krusta: adalah cairan badan yang mongering. Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik,
maupun benda asing (kotoran, obat, dan sebagainya). Warnanya ada beberapa macam: kuning
muda berasal dari serum, kuning kehijauan berasal dari pus, dan kehitaman berasal dari darah.

Likenifikasi: penebelan kulit disertai relief kulit yang makin jelas.

Guma: infiltrate sikumskrip, menahun, dekstruktif, biasanya melunak.

Eksantema: kelainan pada kulit yang timbul serentak dalam waktu singkat, dan tidak
berlangsung lama, umumnya didahului oleh demam.

Fagendenikum: proses yang menjurus ke dalam dan meluas (ulkus tropikum, ulkus mole).

Monomorf: kelainan kulit yang pada satu ketika terdiri atas hanya satu macam ruam kulit.

Polimorf: kelainan kulit yang sedang berkembang, terdiri atas bermacam-macam efloresensi.

Telangiektasis: pelebaran kapiler yang menetap pada kulit.

Roseola: eksanterna yang lenticular berwarna merah tembaga pada sifilis dan frambusia.

Eksantema skarlatiniformis: erupsi yang difus dapat generalisata atau lokalisata, berbentuk
eritema nummular.

Eksantema morbiliformis: erupsi berbentuk eritema yang lentikuler.

Galopans: proses yang sangat cepat meluas (ulkus diabetikum galopans).

Referensi: Djuanda, adhi,dkk. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Keenam. Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai