Blok 13 - Kelompok 2A
Nama Anggota
1. Atanasius Valerianus Rakeng - 1561050001
2. Triyani Agustin -
1561050030
7. Cynthia Monica -
1561050132
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Anatomi Kulit
3. Fisiologi Kulit
5. Penatalaksanaan
6. Efloresensi
HIPOTESIS
Adanya hubungan antara
ANATOMI KULIT
Kulit dibagi menjadi 3 lapisan utama
1. Epidermis
2. Dermis
3. Hipodermis
Sel-sel pada epidermis:
A.Korpuskel (Meisnerr)
taktil
B.Korpuskel (Pacini)
berlamel
RAMBUT
Adalah struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis
yang disebut folikel rambut. Warna,ukuran, dan tekstur rambut bervariasi sesuai
umur, latar belakang genetik dan bagian tubuh.
Lapisan rambut dan folikelnya
KUKU
Merupakan lempeng keratin yang keras dan fleksibel pada permukaan dorsal
setiap falang distal.
KELENJAR KULIT
A.Kelenjar Sebasea
A.Kelenjar Keringat
3. Ekskresi
4. Metabolisme
5. Komunikasi sensasi
EFLORESENSI
EFFLORESENSI PRIMER
-Makula -Papula -Plak (Plaque)
Efloresensi primer yang hanya berupa Penonjolan padat diatas Peninggian diatas permukaan
perubahan warna kulit tanpa permukaan kulit, berbatas tegas, kulit permukaan berisikan zat
perubahan bentuk, seperti pada Tinea dan berukuran < 1 cm padat (biasanya infiltrat),
Versikolor diameter >2 cm atau lebih.
Contohnya papul yang melebar
-Eritema ataupapul-papul yang
Makula yang berwarna merah, berkonfluensi pada psoriasis
seperti pada dermatitis dan lupus
eritematous
-Nodul -Vesikula
-Pustula
Gelembung yang berisi cairan
Seperti papula, tetapi vesikel berisi nanah, seperti variola,
serosa dengan diameter < 1
diameter > 1 cm, misal pada varisela
cm, misal pada varisela dan
prurigo nodularis herpes zoster
-Bula
Vesikel dengan diameter > 1
cm, misal pada luka bakar
-Urtika -Tumor -Kista
Penonjolan diatas penonjolan diatas permukaan Penonjolan diatas permukaan
permukaan kulit akibat kulit berdasarkan pertumbuhan kulit berupa kantong yang berisi
edema setempat dan sel maupun jaringan tubuh cairan serosa atau padat atau
dapat hilang perlahan- setengah padat
lahan, misal gigitan
serangga
Efloresensi Sekunder
-Scale (Skuama) -Krusta -Erosi
Pelepasan lapisan tanduk dari Onggokan cairan darah, kotoran, Kerusakan kulit sampai
permukaan kulit. Dapat berupa sisik nanah, dan obat yang sudah stratum spinosum. Kulit
halus, dermatitis, atau kasar mengering diatas permukaan kulit, tampak menjadi merah dan
(psoriasis). Skuama dapat berwarna misal pada impetigo krustosa, keluar cairan serosa, misal
putih (psoriasis), coklat, atau bersisik dermatitis kontak. Dapat berwarna pada dermatitis kontak
ikan (iktiosis) hitam (pada jaringan nekrosis), merah
(asal darah), atau coklat ( asal darah,
nanah, serum)
-Ekskoriasis -Ulkus -Rhagaden
Kerusakan kulit sampai ujung Kerusakan kulit (epidermis dan Belahan-belahan kulit dengan
stratum papilaris sehingga kulit dermis)yang memiliki dasar dinding, dasar yang sangat kecil/dalam
tampak merah disertai bintik-bintik tepi dan isi, Misal pada Ulkus tropikum, misal pada keratoskisis,
perdarahan. Biasa ditemukan pada ulkus durum keratodermia
dermatitis kontak dan ektima
-Skar/parut(Sikatriks) -Keloid -Abses
Jaringan ikat yang menggantikan Hipertrofi yang pertumbuhannya Kantong yang berisi nanah
epidermis dan dermis yang sudah hilang. melampaui batas didalam jaringan, misal abses
Jaringan ikat ini dapat lebih cekung dari Bartholini dan abses banal
kulit sekitarnya (sikatrik atrofi), dapat
lebih menonjol (sikatrik hipertrofi), dan
dapat normal (eutrofi/luka sayat). Sikatrik
tampak licin, garis kulit dan adneksa
hilang
-Likenifikasi -Guma
-Hiperpigmentasi Hipopigmentasi
Penebalan kulit Kerusakan kulit yang
Penimbunan pigmen Kelainan kulit yang
sehingga garis-garis destruktif, kronik,
berlebihan sehingga kulit menyebabkan kulit lebih
lipatan/ relief kulit dengan penyebaran
tampak lebih hitam dari putih dari sekitarnya, misal
tampak lebih jelas, serpiginosa, misal
sekitarnya. Misal pda pada skleroderma, dan
seperti pada prurigo, pada sifilis gumosa
melasma, dan pascainflamasi vitiigo
neurodermatitis
Efloresensi Khusus
-Kanalikuli -Milia (White head) -Komedo (Black head)
Ruam kulit berupa saluran-saluran Penonjolan diatas permukaan Ruam kulit berupa bintik hitam
pada stratum korneum, yang timbul kulit yang berwarna putih yang yang timbul akibat proses
sejajar dengan permukaan kulit, timbul disebabkan oleh oksidasi udara terhadap sekresi
sperti yang ada pada skabies penyumbatan saluran kelenjar kelenjar sebasea di permukaan
sebasea, seperti pada akne kulit, seperti pada akne
sistika
-Eksantema -Roseola -Purpura
Ruam permukaan kulit yang Eksantema lentikular berwarna merah Perdarahan didalam/ di bawah kulit
timbul serentak dalam waktu tembaga seperti pada sifilis dan yang tampak kemerahan, dan tidak
singkat dan tidak berlangsung frambusia hilang pada penekanan kulit, seperti
lama, biasanya ditandai dengan pada dermatitis medikamentosa
demam, seperti demam
berdarah
Sifat-sifat Efloresensi
1. Ukuran 2. Gambaran
- Linear : Garis lurus
- Miliar : Sebesar jarum pentul - Sirsinar/anular : Melingkar
- Lentikular : Sebesar kacang - Arsinar : Bulan sabit
hijau-jagung) - Polisiklis : Menyerupai bunga
- Korimbiformis : jika ruam besar
- Numular : Sebesar uang logam dikelilingi oleh ruam kecil di
seratu rupiah sekitarnya ( hen and chicken
configutation )
- Plakat : Lebih besar dari uang
logam seratus rupiah
4. Lokalisasi/penyebaran
3. Bentuk/Susunan Kelainan - Soliter : hanya 1 lesi contoh pada ulkus
- Impetigo : Bundar durum
- Pitiriasis rosea : Lonjong - Multipel : lesi banyak contoh pada varisela
- Regional : menyerang regio tertentu ( 1
- Serpiginosa : Sifilis stadium III regio)
- Herpetiformis : Vesikel - Diskrit : lesi-lesi terpisah satu dengan yang
lain, contoh ektima
berkelompok seperti herpes
- Simetris : mengenai kedua belahan badan
zoster seperti dermatitis medikamentosa
- Konfluen : 2 atau lebih lesi yang - Bilateral : menyerang kedua belahan badan
seperti pada varisela, dan variola
menjadi 1 - Unilateral : menyerang separuh badan
- Variola : bila efloresensi seperti herpes zoster
- Universal : seluruh tubuh terkena
bergabung menjadi satu
- Generalisata : tersebar pada sebagian besar
efloresensi besar bagian tubuh
- Iris formis : bentuk - Sirkumskrip : Berbatas tegas
- Difus : Tidak berbatas tegas
bulat/lonjong ditengahnya
tampak putih/hitam
PEMERIKSAAN DERMATOLOGI DAN
INTERPRETASI HASIL
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
MENGURANGI PENCEGAHAN
DERMATO-TERAPI
b. Bahan aktif
BAHAN DASAR ( VEHIKULUM )
Pasta Pendingin
SALAP
1.Cairan
- Terdiri dari :
A. Solusio : Larut dalam air
Penatalaksanaan :
- Kompres
- Rendam
- Mandi
B. Tingtura : Larut dalam alkohol
1.Cairan
Kompres
Bahan aktif yang digunakan : Astringen dan Antimikrobal
Efek :
- Mendinginkan
- Antiinflamasi ringan
- Antipruritus
- Proteksi mekanik
5. Krim 6. Pasta
Bahan dasar : campuran air, Bahan dasar : bahan campuran
minyak, emulgator bedak dan vaseline
W/O Bersifat protektif dan mengeringkan
O/W
7. Linimen 8. Gel
Bahan dasar : campuran Sediaan berdifat hidrokoloid /
cairan, bedak, salap hidrofilik
Alumunium
Asam Salisilat Camphora Menthol
Asetat
Siregar RS.2005. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit : Efloresensi Kulit Ed.2. Jakarta:EGC
Siregar RS.2017. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit : Pioderma Furunkel Ed.3. Jakarta:EGC