Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL

PENELITIAN BIOMEDIK
BAB I.
PENDAHULUAN
Judul
1. Judul harus sesuai dengan program studi yang di pilih
2. Data-data yang di perlukan tersedia dan dapat di jangkau
3. Sesuai dengan kemampuan peneliti baik aspek akademis, waktu, maupun biyaya
yang di perlukan.

contoh: HUBUNGAN ANTARA INFEKSI CACING ASCARIS LUMBRICOIDES DAN


ANCYLOSTOMA DUODENALE DENGAN ANEMIA HIPOKROM MIKROSITIK PADA ANAK
DI RS SIDOWARAS
LATAR BELAKANG
Dasar atau titik tolak untuk memberikan kemudahan kepada pembaca atau
pendengar memahami isi dari latar belakang permasalahan yang ingin kita
bahas, sampaikan dan kita tuangkan dalam bentuk makalah. Latar
belakang yang baik harus disusun dengan sejelas mungkin, kalimat/kata-
kata yang mudah dimengerti dan bila perlu disertai dengan data atau fakta
yang mendukung.
contoh Menurut data dari rumah sakit sidowaras, tercatat bahwa pasien anak
menderita Anemia Hipokrom Mikrositik dan dari pasien tersebut di temukan telur
cacing Ankylostoma duodenale dan Ascaris lumbricoides.
Anemia merupakan keadaan di mana kadar hb dan/atau eritrosit dalam darah
kurang darinilai normal.
Rumusan Masalah
Tulisan singkat berupa pertanyaan yang biasanya terletak di awal laporan
atau proposal dan biasanya terletak setelah latar belakang yang dijelaskan
dalam laporan tersebut. Rumusan masalah digunakan untuk menjelaskan
masalah atau isu yang dibahas dokumen tersebut kepada para pembaca

contoh Apakah hubungan antara infeksi cacing Ascaris lumbricoides dan


Ancylostoma duodenale dengan anemia hipokrom mikrositik pada anak?
Maksud dan tujuan penelitian
Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin
dicapai melalui proses penelitian. Tujuan
penelitian harus jelas dapat diamati dan atau
diukur. Biasanya merujuk pada hasil yang akan
dicapai atau diperoleh dari maksud
penelitian.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
Mengetahui hubungan antara infeksi cacing Ascaris lumbricoides dan
Ancylostoma duodenale dengan Anemia Hipokrom Mikrositik pada anak
Tujuan Khusus :
1. Mengetahui jumlah anak yang mengalami anemia mikrositik hipokrom
akibat infeksi cacing Ascaris Lumbricoides dan Ancylostoma Duodenale di
Rumah Sakit Sidowaras
2. Menganalisa hubungan infeksi cacing Ascaris Lumbricoides dan Ancylostoma
duodenale dengan anemia mikrositik hipokrom
Manfaat penelitian
Bagian ini berisi uraian tentang manfaat hasil
penelitian bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, pemerintah maupun
masyarakat.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi
Tambahan informasi dan bahan masukkan dalam usaha pencegahan dan cara pengobatan Anemia
Hipokrom Mikrositik yang berhubungan dengan infeksi cacing Ancylostoma duodenale dan Ascaris
lumbricoides.
1. Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan dalam usaha pencegahan maupun pengobatan serta melaksanakan
berbagai program pemberantasan penyakit cacing Ancylostoma duodenale dan Ascaris lumbricoides
serta Anemia Hipokrom Mikrositik pada anak-anak
1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dalam melaksanakan penelitian khususnya hubungan infeksi cacing
Ancylostoma duodenale dan Ascaris lumbricoides dengan Anemia Hipokrom Mikrositik.
BAB II.
TINJAUAN PUSTAKA
Ascaris lumbricoides
- Menyebabkan penyakit askariasis.
- Telur askaris berkembang biak di tanah liat
sebelum akhirnya menjadi telur infektif dan
masuk ke dalam tubuh manusia.
- Penegakkan diagnosis dengan
pemeriksaan tinja.
- Pengobatan askariasis dengan piperasin,
pirantel pamoat 10 mg/kgBB, dosis tunggal
mebendazol 500 mg, albendazol 400 mg.
- Umumnya, askariasis memiliki prognosis
yang baik.
Ascaris lumbricoides
Gejala :
Ascaris lumbricoides
Cacing Tambang
Penyebaran cacing banyak
di temukan di daerah
pertambangan dan
perkebunan.
BAB III.
METODE
PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah uji klinik.
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat:

Penelitian ini dilakukan di RS X sebagai tempat sampel dan selanjutnya


dilakukan penelitian di laboratorium X.

Waktu Penelitian:

Penelitian ini dilakukan pada 29 Mei - 18 Juli 2016


Variabel Penelitian
Variabel dependen : Anemia Hipokrom Mikrositik

Variabel independen : cacing Ancylostoma duodenale dan Ascaris lumbricoides

Variabel pengganggu : Jenis kelamin


Populasi Dan Sampel
POPULASI

Populasi target penelitian ini adalah pasien anak yang menderita anemia
hipokrom mikrositik. Populasi terjangkau penelitian ini adalah pasien
anak yang menderita anemia hipokrom mikrositik yang berobat ke RS X.

SAMPEL

Dipilih sejumlah anak yang menderita Anemia Hipokrom Mikrositik yang


berobat ke RS X yang memenuhi kriteria inklusi.
Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
usia 6-15 tahun

tidak menderita penyakit


serius (akut dan kronis)

tidak mengalami anemia yang


serius (kadar hemoglobin
darah <7 g/dl)

bersedia ikut dalam penelitian


yang dibuktikan dengan
menandatangani informed
consent

jika terdapat gejala: lemas,


letih, lesu, spoon nails,
pucat, konjungtiva anemis
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan Data
Data primer
Data primer dalam penelitian ini adalah jumlah pasien anak
penderita Anemia hipokrom mikrositik dan infeksi cacing
Ascaris lumbricoides dan Ancylostoma duodenale di RS
Sidowaras. Metode pengambilan data: dengan uji laboratorium
CARA KERJA
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Untuk pemeriksaan laboratorium dilakukan pemeriksaan
hemoglobin untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah
dengan menggunakan metode Sahli, dan pemeriksaan MCV, MCH,
dan MCHC
PEMERIKSAAN FESES
Pemeriksaan feses ini dilakukan untuk melihat telur cacing
yang berada di feses, dalam penelitian ini menggunakan metode
Direct slide
Alat dan bahan
Pemeriksaan Hb cara Sahli: Pemeriksaan Feses
ALAT
Standar Sahli Hemometer. Peralatan yang digunakan adalah
Pipet HB 20 l. lidi, gelas obyek, gelas penutup,
Pipet Tetes. feses, eosin
Batang pengaduk.
Tabung Pengencer haemometer
BAHAN
Hcl 0,1 N
Aquadest
Rencana
Pengolahan Dan
analisis data
Rencana Pengolahan Data
Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan program SPSS
windows versi 17. Prinsip pengolahan data dari hasil laboratorium yang telah dikumpulkan adalah
sebagai berikut :
1. Cleaning, yaitu data yang telah diperoleh dikumpulkan untuk dilakukan pembersihan data yaitu mengecek data
yang benar saja diambil sehingga tidak terdapat data yang meragukan atau salah.
2. Editing, yaitu memeriksa hasil laboratorium yang telah dilaksanakan.
3. Coding, yaitu pemberian tanda atau kode untuk memudahkan analisa.
4. Tabulating, menyusun dan menghitung data hasil pengkodean untuk disajikan dalam tabel.
5. Entry, yaitu data yang sudah diseleksi dimasukkan ke dalam komputer untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut.
analisis data
Analisis data pada penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis bivariate untuk memahami
hubungan antara infeksi cacing Ascaris lumbricoides dan Ancylostoma duodenale dengan anemia
mikrositik hipokrom pada anak di RS Sidowaras

Jenis - jenis rencana analisis:

1. Univariat
Dilakukan untuk melihat gambaran dari setiap variabel yang diteliti

2. Bivariat
Dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antara setiap variabel independen dengan variabel
dependen

Anda mungkin juga menyukai