Anda di halaman 1dari 27

ETIOLOGI

1. Intoksikasi
1. Staphylococcus aureus
2. Clostridium botulinum
3. Bacillus cereus
2. Infeksi
1. Family enterobactericeae
1. E. Coli
2. Salmonella
3. shigella
2. Family vibrionaceae
1. Vibrio cholerae
2. Vibrio parahemolyticus
3. Virus
1. Rotavirus
2. Norwalk virus
3. Adenovirus
4. Calcivirus
5. astravirus
4. Parasit
1. Giardia lamblia
2. Cryptosporidium
3. Entamoeba histolityca
INTOKSIKASI
Intoksikasi
Staphylococcus aureus
Coccus
Seperti anggur
Pigmen kuning emas
Resisten terhadap kering (600C)
Flora normal pada hidung
Membentuk enterotoksin
Gejala Klinis : Inkubasi 3 6 jam
mual dan muntah
sakit perut
Diagnosis Mikrobiologis : Feses dan muntahan
Pemeriksaan : Kultur
Serologi
Intoksikasi
Clostridium botulinum
Gram (+)
Spora (+)
Anaerob
Prevalensi rendah
Mortalitas tinggi
Menghasilkan neurotoksin : A, B, E Manusia
C, D Hewan
Gejala klinis : - penglihatan kabur
- Sulit menelan
- Sulit bicara
- Kelumpuhan otot pernafasan
Diagnosis mikrobiologis : Kultur media EYA
binatang percobaan
Intoksikasi
Bacillus cereus
Gram (+)
Spora (+)
Prevalensi tinggi
Mortalitas rendah
Menghasilkan enterotoksin : Muntah (dominan)
Diare
Gejala Klinis : Inkubasi < 24 jam
Mual dan muntah
Nyeri perut
Diare
Diagnosis mikrobiologis : Kultur
Pengobatan : rehidrasi oral dan antiemetik
INFEKSI
Family enterobactericeae
Escherechia Coli
Batang
Gram (-)
Spora (-)
Gerak (+)
Flagel (+) Peritrik
Koloni S
Flora normal usus
Oportunis patogen
Peragi laktosa
Strain patogen : - ETEC - EIEC - EAEC
- EPEC - EHEC
Escherechia Coli
ETEC (Enterotoksigenik Escherechia Coli)
Menghasilkan toksin LT & ST
Kerja mirip dengan Vibrio cholera
Tahan panas (>38 derajat)
Menimbulkan diare yang berat (kronis)
Tinja biasa berlendir
Escherechia Coli
EPEC (Enteropatogenik Escherechia Coli)
Menyerang pada bayi & anak-anak
Biasa disebut dengan Travellers Diarhea
Terdapat di negara berkembang
Melekat pada mukosa usus halus
Dapat mengakibatkan diare akut hingga kronik
Escherechia Coli
EIEC (Enteroinvasif Escherechia Coli)
Mirip seperti disentri basilaris
Bersifat non laktosa
Tinja disertai pus, mucus, dan darah
Cara kerja : menginvasi sel epitel mucus ->
bereplikasi -> menginflamasi -> terjadi tukak
(ulkus pada lambung)
Escherechia Coli
EHEC (Enterohemoragic Escherechia Coli)
Tinja disertai dengan darah
Menghasilkan ferotoksin
Diare berat dengan sindroma uremia hemolitik
Penyakit akibat gagal ginjal akut, anemia hemolitik
mikroangiopatik dan trombositopenia
Merusak endotel usus.
Escherechia Coli
EAEC (Enteroagregatif Escherechia Coli)
Menyebabkan diare akut dan kronis pada negara
berkembang
Menghasilkan toksin hemolisin yang menyerang
mukosa usus
Transmisi dapat terjadi melalui foodborn atau
waterborn
Menyebabkan diare berair pada anak-anak dan
dapat berlanjut menjadi diare persisten
Masa inkubasi 20-48 jam
Family enterobactericeae
Salmonella Salmonella
Batang Gejala klinis :
Gram (-) Inkubasi 1 14 hari
Spora (-) Demam tinggi > 7 hari
Berkapsul (-) (menggigil) 40o 41oC
Gerak (+) Sakit kepala
Flagel (+) Peritrik Malaise
Mati pada suhu tinggi Nyeri otot anoreksi
Tahan suhu dingin Diagnosis mikrobiologis : tinja
Aerob / Anerob fakultatif Pemeriksaan laboratorium :
Tidak meragi laktosa Serologi
Tranmisi : - fecca oral Kultur
- contact langsung Minggu 1 darah
- terkontaminasi Minggu 2 feses
air, lalat, kecoa Minggu 3 urin
Family enterobactericeae
Shigella Shigella
Tahan dalam fenol 1/2 % selama Diagnosis mikrobiologis :
5 jam kultur tinja dengan
Tahan dalam es selama 2 bulan perbenihan selektif
Tahan dalam air laut selama 2 Pemeriksaan lab : usap dubur
5 bulan
Pengobatan :
Mati pada suhu 52oC
pengobatan suportif
Sering disebut sebagai disentri
basiler antibiotika uji
kepekaan penggantian
Tidak invasif
cairan & elektrolit
Flagel (-)
Pencegahan :
Virulen dari salmonella
penularan 5F
Perlu 200 kuman untuk
membentuk penyakit sanitasi, pengawasan, &
Gejala klinis : nyeri perut, pembuangan tinja
demam, BAB berdarah, dan pemantauan carrier
feses berlendir
Family vibrionaceae
Vibrio cholerae Vibrio cholerae
Batang bengkok Gejala Klinis :
Gram (-) Inkubasi 1 4 hari
Flagel (+) Monotrich Tinja rice water stools
Spora (-) Mortalitas 25 50%
Kapsul (-) Diagnosis mikrobiologis :
Peragi sukrosa Tinja
pH optimal 8,5 9,5 (alkali muntahan
pepton) Pemeriksaan lab :
Patogenitas : kultur dengan perbenihan
Manusia agar pepton, TCBS
tidak invasif
Enterotoksin
hipersekresi air & Cl,
hambat absorbsi Na
Family vibrionaceae
Vibrio parahemolyticus Vibrio parahemolyticus
Gram (-) Diagnosis mikrobiologis :
Batang bengkok
tinja, muntahan
Anaerob fakultatif
Pemeriksaan lab :
Halofilik
Gerak (+) kultur dengan
Flagel (+) Monotrich perbenihan APW (broth
Spora (-)
alkaline peptone
Tahan suhu dingin
water), NTSB (salt
trypticase soy broth),
Gejala klinis :
SPB (salt polimiksin
inkubasi 1 4 hari
broth)
nyeri perut
mual dan muntah
sakit kepala
Demam
BAB berdarah dan
berlendir
VIRUS
VIRUS
Rotavirus Rotavirus
Reovirus Diagnosis mikrobiologis : tinja
Ukuran 60 80 nm Pemeriksaan lab :
Dibagi menjadi 7 grup (A G) Kultur
Serologi
Memiliki 14 serotipe G & 20
histopatologi
serotipe P
Pengobatan :
RNA untai ganda
Pengobatan suportif
Transmisi fecca oral Antibiotik uji kepekaan
Gejala klinis : penggantian cairan & elektrolit
Inkubasi 1 3 hari Sanitasi
Diare Vaksin
Demam
mual & muntah
nyeri perut
dehidrasi
VIRUS
Norwalk virus
Caliciviridae
RNA Untai tunggal
Tidak memiliki selubung
Transmisi melalui fecca oral
Gejala klinis : inkubasi 1 -2 hari tinja berdarah
kram perut kehilangan nafsu makan
mual dan muntah demam ringan
diare nyeri sendi
sakit kepala
Diagnosis mikrobiologi : feses dan muntahan
VIRUS
Adenovirus Adenovirus
Adenoviridae Diagnosis mikrobiologi :
Virus DNA tanpa kapsul Feses
Ukuran 70 - 90 nm Urin

Komposisi : DNA (13%), Pemeriksaan lab :


Protein (87%) Kultur
PCR
Memiliki DNA untai ganda serologi
Selubung (-) Pencegahan :
Bentuk icosahedral simetris Cuci tangan dengan benar
Gejala kinis : sanitasi lingkungan
inkubasi 2 14 hari vaksin
infeksi bersifat ringan
mual dan muntah
Demam
malaise
VIRUS
Calcivirus
Calciviridae
Virion disusun oleh single structure capsid
Transmisi melalui fecca oral
Gejala klinis : inkubasi 1 -2 hari tinja berdarah
kram perut kehilangan nafsu makan
mual dan muntah demam ringan
diare nyeri sendi
sakit kepala
Diagnosis mikrobiologi : feses dan muntahan
VIRUS
Astrovirus
Astroviridae
Virion berbentuk icosahedral
Ukuran 28 30 nm
RNA untai tunggal
Gejala klinis : inkubasi 1 4 hari
mual dan muntah
demam
malaise
nyeri perut
diare ringan (anak anak)
Diagnosis mikrobiologi : tinja
PARASIT
PARASIT
Giardia lamblia
Flagelata
Transmisi melalui fecca oral
Memiliki 2 stadium : trofozoit dan kista (infektif)
Gejala klinis : Diare
rasa tidak nyaman di perut
buang gas yang berlebihan
sendawa dengan bau seperti belerang
steatorrhoea (feses warna pucat, berbau busuk & licin)
nyeri pada daerah epigastic (antara dada & perut)
perut kembung
mual dan muntah
kehilangan berat badan
Diagnosis : Tinja dibagi 2 : vegetative ( encer ) dan kista (padat)
Pengobatan : Metronidazole dewasa : 3 x 250 mg (7 hari)
anak : 30 50 mg/ kgbb
tinidazole
nitazoxanide
PARASIT
Cryptosporidium
Sporozoit mempunyai bentuk seperti pisang dimana bagian anteriornya
meruncing dan bagian posteriornya membulat.
Gametosit dan skizon ukuran 2-4 mikro meter diproduksi dalam siklus hidup
Cryptosporidium parvum ,tapi jarang ditemukan pada feses manusia
Transmisi melalui fecca oral
Ookista Biasanya berbentuk bulat, berdiameter 4 - 6 um
Gejala klinis : diare cair
nyeri perut
mual dan muntah
malaise
Diagnosis mikrobiologi : tinja
Pengobatan : paromomycin
atovaquone
nitazoxanide
azithromycin
PARASIT
Entamoeba histolytica
20-40
Inti 1,2,4 (infektif 4)
Bentuk : histolitika (pathogen), minuta ( mirip E.coli) terbagi 2 std : tropozoit dan kista, kista
(infektif)
Amebiasis
Penularan pada cosmopolitan (tropis/subtropis)
Terdapat pada Usus besar, hati, paru
Termasuk Rhizopoda
Transmisi melalui fecca oral
Gejala klinis : mual dan muntah
nyeri perut
diare
feses berlendir dan berdarah
Diagnosis mikrobilogi : tinja
Pengobatan : Emetin hidroklorida
Klorokuin
Antibiotik
Metronidazol atau Nitroimidazol.

Anda mungkin juga menyukai