Anda di halaman 1dari 16

VIBRIO

CHOLERAE
Dania Septiana

Della Krismoni

Hanifah Solihati

Ircha Inthan P

Mita Nur Annisa

Nina Angraeni
PENGERTIAN

Vibrio cholerae merupakan bakteri gram negatif berbentuk basil (batang) dan
bersifat motil (dapat bergerak), memiliki struktur antogenik dari antigen flagelar H
dan antigen somatik O, gamma-proteobacteria, mesofilik dan kemoorganotrof,
berhabitat alami di lingkungan akuantik dan umumnya bersosiasi dengan
eukariotik. Spesies Vibrio kerap dikaitkan dengan sifat patogenesitasnya pada
manusia, terutama V. Cholerae penyebab penyakit kolera di negara berkembang
yang memiliki keterbatasan akan air bersih dan memiliki sanitas yang buruk.
SEJARAH

Vibrio cholerae ditemukan pertama kali oleh anatomi dari Italian bernama Filippo
Pacini pada tahun 1854. Namun penemuan awal ini baru dikenal luas setelah
Robert Koch yang mempelajari penyakit kolera di Mesir pada tahun 1883 berhasil
membuktikan bahwa bakteri tersebut adalah peyebab kolera.
KARAKTERISTIK

Memiliki bentuk batang bengkok seperti koma


Merupakan bakteri gram negatif
Berwarna kuning dengan ukuran panjang 2 4 milimikro
Bergerak (motil) sangat aktif karena mempunyai 1 buah flagel polar (monotrik)
Tidak membentuk spora
Bersifat anaerob fakultatif
Bersifat halofilik
Suhu optimum 37oC (18oC - 37oC)
pH optimum 8,5 9,5 dan tidak tahan dengan pH asam
Membentuk koloni yang cembung, bulat, smooth, opak, dan tampak bergranula
bila diamati dibawah sinar cahaya
KLASIFIKASI

Kingdom: Bacteria
Divisi : Proteobacteria
Class : Gamma Proteobacteria
Ordo : Vibrionales
Family : Vibrionaceae
Genus : Vibrio
Spesies : V.cholerae
PATOGENESIS

Bakteri ini hanya dengan terhadap manusia, tetapi secara eksperimen dapat
juga menginfeksi hewan laut yang telah terinfeksi Vibrio khususnya udang
Udang yang terkena vibriosis akan menunjukkan gejala nekrosis
Vibrio menghasilkan enteroksin yang tidak tahan asam dan panas, musinase
dan eksotoksin
Toksin diserap dipermukaan gangliosida sel epitel dan merangsang hipersekresi
air dan klorida sehingga menghambat absorpsi natrium
Gejala :
Diare, muntah sesekali dan kram perut, dehidrasi terjadi kemudian dengan gejala
dan tanda-tanda seperti haus, membran mukosa kering, turgor kulit menurun,
mata cekung, hipotensi, nadi radial lemah atau tidak ada, takikardia, takipnea,
suara serak, oliguria, kram, gagal ginjal, kejang, mengantuk, koma dan kematian.
SIKLUS PENYEBARAN

Seseorang bisa mendapatkan kolera dengan minum atau makan makanan


tercemar dengan Vibrio Cholerae, setelah Vibrio Cholerae tertelan bakteri,
perjalanan ke usus kecil dimana mereka mulai berkembang biak. Bakteri vibrio
cholerae mengeluarkan enterotoksin atau racunnya disaluran usus sehingga
terjadinya diare yang disertai muntah akut.
TRANSMISI

Kolera biasanya ditularkan melalui konsumsi air yang terkontaminasi dengan


kotoran infeksius . Wabah yang disebabkan oleh ikan dan makanan laut mentah
menular telah dilaporkan .
ISOLASI

Untuk melakukan isolasi dan pemeliharaan vibrio, dapat menggunakan media


Thiosulfate-citrate-bile salts agar (TCBS) yang merupakan media selektif untuk
isolasi dan pemurnian Vibrio. Vibrio mampu menggunakan sukrosa sebagai sumber
karbon akan berwarna kuning, sedangkan yang lainnya berwarna hijau. Akan tetapi
terdapat beberapa mikroba yang juga dapat tumbuh pada media ini, seperti
Staphylococcus, Flavobacterium, Pseudoalteromonas, and Shewanella. Sedangkan
untuk perbanyakan Vibrio, dapat digunakan media Alkaline Peptone Water (APW)
yang memiliki pH relatif tinggi, yaitu berkisar 8.4 dan mengandung NaCl sebesar 1-
2%. Adapun pertumbuhan optimum vibrio adalah pada suhu berkisar antara 20-
35oC.
IDENTIFIKASI

Prosedur kerja menurut Depkes RI (1991), langkah kerja dalam pengujian Vibrio
Cholerae
1. Prapengkaya (Pre Enrichment)
Dilakukan homogenisasi di dalam botol lebih dahulu (dikocok kurang lebih 25
kali)
10 ml sampel air ke dalam 90 ml media AP (Alkalis Peptone)
Diinkubasi pada suhu 35 37 oC
2. Pengkaya (Enrichment)
Diinokulasikan 1 ose biakan dari media AP yang terlihat kerus pada media
selektif TCBS Agar
3. Isolasi
Diinkubasi pada suhu 37 oC selama 24 jam
Diamati pertumbuhan koloni pada media TCBS Agar, koloni Vibrio Cholerae
dengan warna kuning, ukuran sedang-besar, smooth, keping
4. Uji Biokimia
Diinokulasi koloni tersagka dari TCBS Agar ke media KIA
Diinkubasi pada suhu 35 - 37 oC selama 24 jam
Diinokulasi koloni dari KIA
Diinkubasi pada suhu 35 - 37 oC KIA lereng Alkasi Dasar Asam (kuning) Gas
Negatif H2S Negtif
KASUS

Sundan Selatan pada tahun 2014 merenggut 9 nyawa, menyerang orang-orang


yang mengonsumsi kerang yang di ambil dari pantai dan muara sungai yang
diketahui sebagai reservoir alami dari vibrio cholerae O1 serotipe Inaba, muara
sungai yang tidak terkontaminasi oleh air limbah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai